Bab 8 Membeli Pabrik Baja Seluruh Kota
Tentu saja, yang tercengang bukan hanya Rachel, tetapi Yulia dan Kayla juga.
Saat ini, sepuluh pria berotot meringkuk di tanah, rintihan kesakitan memenuhi tempat itu.
Sedangkan Miguel yang bertubuh kurus dan terlihat lemah malah berdiri tegak, tidak ada luka sedikit pun di tubuhnya.
Pada saat ini, ada kebingungan yang sama di dalam hati ketiga orang yang melihat kejadian itu.
Bagaimana mungkin pecundang seperti Miguel bisa berkelahi?
Jika begitu pandai berkelahi, mengapa selama lima tahun ini dia selalu bersabar menahan emosinya dan tidak membalas?
Apakah ini Miguel, orang tak berguna, yang mereka kenal selama lima tahun ini?
Terlebih lagi Kayla, hatinya bergetar begitu hebat.
Sebelumnya, dia sering menindas dan menghina Miguel, tetapi Miguel tidak pernah membalasnya.
Kayla terus menganggap bahwa Miguel tidak bisa memukul dirinya, maka tidak membalas.
Jika dilihat sekarang, masalahnya sama sekali bukan seperti itu. Miguel hanya tidak tega memukul dirinya.
Kalau tidak, tamparan darinya mungkin bisa merenggut nyawanya.
Terlintas sedikit penyesalan di dalam hatinya. Pria yang bisa mencintai dirinya dan bersabar menghadapi penghinaan darinya selama lima tahun, bisa dilihat betapa dalamnya rasa cinta itu.
Sayangnya, ia sendiri yang sudah membuangnya.
Miguel mengeluarkan sebilah belati, melemparkannya di depan sepuluh pria berotot itu.
“Bagi siapa yang memukul ibuku, potonglah sendiri tangan yang memukul itu.”
“Jika memaksaku untuk melakukannya, maka bukan hanya satu tangan yang hilang.”
Yulia mendongakkan kepala dengan cepat, matanya berkaca-kaca.
Dia tidak bisa mengingat kapan terakhir kali ada orang yang melindungi dirinya seperti ini.
Termasuk orang yang paling dekat dengannya, suaminya, Adam.
Namun, sekarang “menantu tak berguna” yang paling dia remehkan, malah mau memotong sebelah tangan lawan karena mereka menampar dirinya.
Jika bilang tidak tersentuh, itu bohong.
Sepuluh pria berotot itu sangat ketakutan saat mendapatkan ancaman dari Miguel. Mereka menatap Kayla dengan tatapan mata memohon.
Kayla menarik napas dalam-dalam, menekan jantungnya yang berdebar begitu kencang.
“Miguel, kamu begitu hebat, tetapi kamu tidak akan bisa menang melawan hukum.”
“Aku peringatkan, pabrik baja ini berutang pada perusahaanku. Hari ini, kalian harus membayar tanpa kurang sepeser pun.”
“Kalau tidak, kalian akan mendekam di penjara.”
Begitu mengungkit tentang hukum, Rachel dan Yulia sekali lagi merasa putus asa.
Kemampuan berkelahi begitu hebat pun, tetapi tidak bisa melawan hukum.
Kali ini sungguh gawat, bukan hanya Rachel yang akan dipenjara, tetapi Miguel juga tidak bisa menghindar dari hukuman penjara.
Saat ini, perhatian Miguel pun beralih dari sepuluh pria berotot ke Kayla.
Dia membuang koper bersandi yang berisi uang muka sebesar 10 miliar ke depan Kayla.
“Aku bisa mengembalikan uang kepadamu, tetapi aku pikir kamu tidak akan berani mengambilnya.”
“Kalian akan memohon kepada kita untuk memasok barang.”
Kayla tidak bisa menahan tawanya, dia pun tertawa lepas.
“Cih, kamu sungguh ingin membuatku tertawa. Memohon kepada kalian untuk memasok barang? Kecuali semua pabrik baja di seluruh dunia sudah mati.”
“Kamu yakin koper bersandi ini berisi uang? Bukan berisi batu, ‘kan?”
“Kamu bahkan tidak mampu mengeluarkan 600 juta untuk maskawin. Bagaimana bisa mengeluarkan uang 2 miliar.”
Rachel dan Yulia menatap Miguel dengan tatapan aneh.
Apa maksud orang ini? Sengaja membuat lelucon?
Berkata bahwa Kayla akan memohon kepada dirinya untuk memasok barang? Sungguh lucu.
Dia bahkan tidak mampu mengeluarkan maskawin sebesar 600 juta, bagaimana bisa mengeluarkan uang 2 miliar?
Pada saat ini, tiba-tiba ponsel Kayla berdering.
Manajer proyek Perusahaan konstruksi Foster yang menelepon.
Kayla menjawab panggilan telepon itu, “Manajer Lutfi, Anda mencari saya?”
Manajer Lutfi berkata dengan marah, “Entah apa yang terjadi, tiba-tiba Keluarga Shawn mengirimkan surat pengacara kepada kita.”
“Keluarga Shawn meminta kita untuk menyelesaikan proyek hari ini juga. Kalau tidak, akan bertemu di pengadilan.”
“Di sini aku membutuhkan sejumlah besar bahan baku baja sekarang juga. Kamu cepat beli bahan-bahannya dan bawa kemari.”
Kayla menjawab dengan lugas, “Tidak masalah.”
Setelah mengakhiri panggilan telepon itu, Kayla langsung menelepon distributor baja.
“James, cepat kirimkan sejumlah bahan baku baja ke perusahaanku…”
“Apa? Pabrik baja milikmu sudah dibeli oleh orang? Baiklah.”
Setelah mengakhiri panggilan, Kayla menelepon distributor yang lain.
“Walt, aku beri kamu kesempatan untuk menjadi kaya raya. Aku mau membeli bahan baku baja kamu…”
“Apa? Sudah terlambat? Kemarin pabrik baja milik keluargamu juga dibeli oleh orang? Sungguh aneh.”
Kemudian, Kayla menelepon tiga hingga empat distributor lainnya.
Namun, jawaban yang didapatkan sama, yaitu kemarin semua pabrik baja sudah dibeli oleh orang.
Hal ini membuat Kayla menjadi sangat panik. Dia bahkan meminta orang untuk menyelidiki, sebenarnya siapa yang membeli semua pabrik baja itu?
Namun, jawaban yang dia dapatkan membuatnya sangat putus asa.
“Pembeli itu mengutus seorang perantara untuk membicarakan masalah pembelian, tidak ada yang tahu identitas pembeli itu yang sebenarnya.”
Tidak bisa menghubungi pemilik semua pabrik baja, bagaimana Kayla bisa membeli bahan baku baja?
Pada saat ini, manajer proyek sekali lagi menelepon.
“Kayla, mengapa tidak ada kabar mengenai bahan baku bajanya?”
“Aku peringatkan, jika hari ini proyek Keluarga Shawn tidak selesai, maka riwayat perusahaan konstruksi kita juga akan tamat.”
“Jika Keluarga Shawn meminta pertanggungjawaban, maka aku juga akan melibatkanmu.”
Raut wajah Kayla langsung memucat, napasnya tercekat.
“Manajer Lutfi, jangan panik. Aku akan segera mencari cara.”
Setelah mengakhiri panggilan, tatapan mata Kayla jatuh pada Rachel.
“Apakah pabrik baja milikmu juga dibeli oleh orang?”
Rachel menggelengkan kepala, “Dua hari yang lalu, ada orang yang membahas tentang masalah pembelian, tetapi aku tidak menyetujuinya.”
Kayla mendengus dingin, “Huh, kali ini kamu termasuk beruntung. Kerja sama kita berlanjut. Cepat kirimkan bahan baku baja.”
Rachel merasa sangat gembira.
Tidak disangka bisa melewati kesulitan begitu saja!
Baru saja Rachel hendak menjawab setuju, tiba-tiba Miguel malah menjawab dengan dingin, “Apakah kamu melupakan perkataanku tadi?”
“Biar aku ingatkan. Tadi aku bilang akan membuat kalian memohon pada kami untuk memasok barang.”
Mendengar perkataan itu, Rachel dan Kayla langsung menyadari bahwa ada sesuatu yang janggal dalam masalah ini.
Miguel dengan sombongnya berkata, ingin Kayla memohon kepada mereka untuk lanjut bekerja sama.
Detik berikutnya, semua pabrik baja di seluruh kota sudah dibeli, sehingga tidak bisa memberikan pasokan barang kepada perusahaannya.
Apakah Miguel yang melakukan hal ini?
Ini tidak mungkin. Orang yang bahkan tidak mampu mengeluarkan maskawin sebesar 600 juta, bagaimana mungkin bisa membeli semua pabrik baja di seluruh kota?
Mungkinkah ini hanya kebetulan? Namun, kebetulan ini sungguh… Sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Kayla menenangkan pikirannya, lalu mendengus dingin, “Kamu ingin menyuruhku agar aku berbuat sesuai keinginanmu? Jangan mimpi.”
“Jangan lupa, jika tidak bekerja sama, maka kalian harus mengembalikan uang itu.”
“Yang aku tahu, sekarang pabrik ini terus beroperasi dengan memikul utang, dari mana ada uang untuk membayar kami?”
“Jika tidak bisa mengembalikan uang itu, maka mendekam lah di penjara.”
Miguel mengarahkan matanya ke arah koper bersandi, “Buka koper itu.”
Kayla melihat koper bersandi itu, lalu menatap Miguel lagi, tiba-tiba dia merasa kurang percaya diri.
Orang tak berguna ini tidak mungkin sungguh mampu mengeluarkan 2 miliar, ‘kan?
Dia membuka koper bersandi itu dengan hati-hati.
Uang!
Uang yang berwarna-warni memenuhi koper bersandi itu.
Setidaknya ada 10 miliar di dalamnya!
Apa yang terjadi?
Rachel terkejut, bahkan seluruh tubuh Kayla juga gemetar.
Tidak disangka Miguel bisa mengeluarkan 10 miliar!
Kayla hampir kehilangan akal sehatnya.
Jika 10 miliar ini sungguh milik Miguel, bukankah itu berarti bahwa dirinya membuang sendiri sebuah gudang harta?
Selain itu, gudang harta ini malah diambil oleh Rachel.
Penyesalan mulai muncul dibenak Kayla.
Miguel mendengus dingin, “Ambil uang ini dan enyahlah.”
Saat ini, Yulia baru bereaksi kembali dari keterkejutannya.
Dia bergegas menuju ke koper bersandi itu, “Tidak boleh dibawa pergi. Kita hanya berutang padanya sebesar 2 miliar. Di sini setidaknya ada 10 miliar.”
Tidak disangka Kayla memeluk koper bersandi itu dengan erat, “Enyahlah. Selain aku, tidak ada satu pun dari kalian yang berhak menyentuh uang ini.”
Miguel sangat terkejut.
Wanita ini tidak mungkin hanya demi 10 miliar ini, malah mempermalukan dirinya sendiri, dan meminta kembali bersama dirinya, ‘kan?