Bab 13 Malapetaka?
"Kamu ... kamu ..."
"Yang... Yang Mulia?"
Di dalam restoran, Harry berdiri bangga dengan tangan di belakang punggungnya.
Masih ada amarah yang menggema di ruangan itu. Di bawah kakinya, liontin giok kristal memantulkan cahaya dingin.
Dan Teddy Salim sendiri, tercengang seperti ayam kayu, gemetar di sekujur tubuhnya.
Sepasang mata tua menatap terus pria di depannya ini.
Setelah waktu yang lama, ada suara ngeri terdengar perlahan.
Tidak ada yang tahu, kepanikan dan ketakutan seperti apa yang ada di hati Teddy Salim sekarang!
Yang Mulia apa?
Raja dari Dewa Naga adalah Yang Mulia!
Ya, setelah mendengar kalimat itu dan melihat liontin batu giok dengan tulisan "Barret", Teddy Salim tahu bahwa itu adalah Yang Mulia, sudah datang!
“Hmph, ternyata kamu masih ingat?” kata Harry dengan suara dingin.
Wajah tua Teddy Salim menjadi pucat lagi.
Dia menundukkan kepalanya, karena takut dan merasa bersalah, dia bahkan hampir tidak memiliki keberanian untuk menatap langsung ke arah Harry.
Pada akhirnya, di tatapan semua orang yang terkejut, hanya melihat orang ini yang adalah langit Southbridge, langsung berlutut di depan Harry.
Kemudian, dengan suara yang sangat hormat dan memuja, dalam restoran itu suaranya bergema :
"Tidur panjang selama seribu hari, tersembunyi selama sepuluh tahun, hamba Teddy Salim, akhirnya hari ini, bisa melihat wajah Yang Mulia yang sebenarnya!"
"Yang Mulia, terimalah sujud hambamu ini!"
bang~
Teddy Salim membenturkan dahinya ke lantai, menghadap Harry dan memujanya.
"Ini aku, Teddy Salim, yang tidak memiliki mata dan telah menyinggung Yang Mulia. Bahkan aku mati pun tidak dapat membebaskan diri dari kesalahan!"
"Hamba tahu hamba bersalah, mohon terima sujud Teddy Salim lagi!"
Bang~
Suara teredam rendah.
Dahi Teddy Salim sekali lagi membentur ke lantai dengan keras, sehingga darah segar mengalir.
"Ini~"
"Ini... ini~"
Melihat pemandangan di depan ini, semua orang niscaya terpana.
Mata semua orang melebar tidak percaya.
Terutama Robbie, bahkan lebih heran.
Saat Teddy Salim berlutut di hadapan Harry, dia langsung tercengang.
Pikirannya menjadi kosong!
Bisa membuat Teddy Salim menyembah seperti ini?
Ya Tuhan!
Siapa sebenarnya yang barusan ia ganggu ini?
Robbie meratap dalam hatinya, dan seluruh tubuhnya bergetar.
Semua orang dalam ruangan itu tercengang ngeri, begitu besarnya restoran ini seketika sunyi seperti kuburan.
Hanya angin suram dan dingin di luar, seperti hantu, menyapu pintu dan jendela yang terbuka dengan panik.
Fiuuhhh~~
——————
——————
Setengah jam kemudian
Harry muncul di luar restoran lagi.
Di belakangnya, Teddy Salim dan yang lainnya mengantar dengan hormat.
Herman Wilson dan putranya juga ada di sana.
Sebenarnya, Teddy Salim dan Herman Wilson mengadakan perjamuan malam ini. Kedatangan Harry yang tiba-tiba tanpa sengaja mengacaukan perjamuan ini.
Herman Wilson dan anaknya tidak berhenti meminta maaf kepada Harry. Sebelah wajah Robbie masih bengkak, namun saat ini saat berhadapan dengan Harry, tidak ada lagi sikap arogansi dari sebelumnya.
"Yang Mulia, apa... apa perlu aku panggilkan mobil untuk mengantarmu?"
Melihat Harry naik ke sepeda listrik kecil, Teddy Salim dan yang lain matanya berkedut dan berkata dengan hormat.
Harry melambaikan tangannya: "Tidak perlu."
"Apa yang aku katakan barusan, kamu harus bisa melakukannya untukku."
Setelah berbicara, Harry segera pergi.
Sesampai di rumah, pintu kamar Natalie tertutup rapat, Harry tidak mengganggunya.
Dia tahu apa yang terjadi malam ini, mungkin pukulan besar baginya.
Tidak hanya dipermalukan orang, dan tanahnya tidak bisa dinegosiasikan.
Harapan gagal, tidak ada yang tidak bersedih!
"Natalie, aku telah memberi pelajaran pada Robbie. Selanjutnya, tunggu sampai besok."
"Aku pernah berkata, apa yang menjadi milikmu, aku akan membantumu mendapatkannya kembali!"
Fiuuhhh~~
Di luar cuaca dingin dan berangin, menerbangkan daun-daun yang berguguran.
Harry berdiri di depan pintu, berbisik di dalam hatinya.
Sepanjang malam, terdiam!
Keesokan harinya, rumah tua Keluarga Howard.
Kakek Howard duduk dengan kokoh di aula, ada Adam, Denni dan anggota keluarga lainnya yang dipercayakan dan penanggung jawab dalam keluarga Howard ada di sana.
Hari ini adalah pertemuan rutin keluarga Howard. Tentu keluarga Howard yang berkedudukan tinggi semua berkumpul.
Pada saat yang sama, hari ini adalah hari yang dijanjikan kakek dan Natalie.
Apakah itu sukses atau gagal, Natalie pasti hadir.
"Kakek, maafkan aku, cucumu mengecewakanmu?"
Setelah memasuki aula, Natalie menundukkan wajahnya yang cantik dan meminta maaf kepada kakek.
"Huh~"
"Hanya kecewa?"
"Natalie, kamu tahu kesalahanmu?"
Begitu Natalie mengucapkan kata-kata ini, kakek sangat marah, dan memarahi dengan tegas.
Natalie langsung bingung: "Kakek, apa salahku?"
"Tanah seharga lima milyar, ditawar menjadi dua milyar adalah hal yang mustahil, aku gagal menyelesaikan ujian ini, dan posisi manajer umum itu aku tidak mau lagi, apa aku salah?"
"Kurang ajar! Natalie, begitukah caramu berbicara dengan kakek?" Serena yang berdiri di samping kakek berkata dengan marah.
"Masih berani kamu bertanya pada kakek kesalahanmu di mana?"
"Tadi malam, perbuatan apa yang kamu minta pada Harry si pecundang itu untuk dia lakukan, apa kamu tidak tahu?"
"Itu tuan muda keluarga Wilson, kalian berani memukulnya?"
Mendengarkan kata-kata Serena, Natalie semakin bingung: "Apa yang kamu bicarakan, aku tidak mengerti?"
"Heh~ sampai saat ini kamu masih berpura-pura? Aku dan Andrew menyaksikannya dengan mata kepala sendiri, kamu masih tidak mengakuinya?"
“Kakek, semalam aku dan Andrew sudah membuat janji dengan tuan muda keluarga Wilson, dan mereka bersedia menjual tanah untuk kita dengan harga murah. Tapi Natalie cemburu dan menginstruksikan Harry yang tidak berguna itu untuk memukulnya. Aku takut kontrak ini telah dikacaukannya. Dan, aku takut itu akan membawa bencana bagi keluarga Howard!" Suara tajam Serena bergema di ruangan.
Kakek mendengar itu wajahnya menjadi lebih muram, Kakek Howard bertanya, "Natalie, apakah kamu mengakui dengan apa yang dikatakan Serena?"
Natalie mengerutkan kening dan menggelengkan kepalanya : "Tidak, dia berbicara omong kosong, aku tidak memerintahkan Harry untuk memukul siapa pun."
"Benarkah, masih tidak mau mengaku? Adam, kamu pergi ke rumah saudara keempat, bawa Harry kepadaku, dan biarkan mereka mengonfirmasinya!" Pria tua itu memerintahkan dengan suara yang dalam.
“Jangan repot-repot, aku di sini.” Sebuah cibiran tiba-tiba datang dari luar.
Terlihat Harry dengan senyum di bibirnya, masuk ke dalam..
“Bocah tengik, kamu punya nyali juga. Tadi malam, kamu memukul Tuan Muda Wilson dengan keras dan menyebabkan bencana besar. Beraninya kamu muncul hari ini?” Melihat Harry, Serena memarahinya dengan gigi terkatup.
Awalnya, dia sudah bernegosiasi dengan Robbie, dan hari ini dia akan datang untuk menandatangani kontrak penjualan tanah.
Tapi karena bajingan ini, semuanya kacau.
Ekspresi Harry tenang, dan dia bahkan tertawa kembali: "Bencana?"
"Serena, kemampuanmu untuk menghujat orang benar-benar luar biasa."
“Tadi malam, aku dan tuan muda Wilson bertemu seperti teman lama, dan kami berbincang dengan senang. Dia juga mengatakan bahwa dia sangat optimis tentang Natalie-ku. Dia mengatakan bahwa Natalie berbakat, dan pemberani, wanita yang berkemampuan. Suatu hari jika keluarga Howard di bawah kepemimpinannya, akan membumbung tinggi, dan Howard Logistics akan berjalan lancar."
"Lagi pula, Tuan Muda Wilson juga mengatakan bahwa untuk mengenal Natalie, dia bersedia memberikan tanah lima milyar sebagai hadiah kepada Natalie. Dia hanya berharap bisa berteman dengan Natalie"
Apa?
Berbincang dengan senang?
Lima milyar sebagai hadiah?
Kata-kata Harry, membingungkan semua orang.
Setelah hening sejenak, Serena mendengus dan tertawa.
"Haha~"
"Harry, apa kamu idiot?"
"Atau apa kamu menganggap kami idiot?"
"Tuan muda Wilson itu memiliki kedudukan, bisa berbincang dengan kamu yang seorang pecundang?"
"Masih optimis terhadap Natalie? Dan memberi lima milyar sebagai hadiah?"
"Teruskan mimpi besarmu saja!"
"Yang kamu katakan ini, jangan-jangan Natalie sendiri juga tidak percaya."
Serena tertawa menyindir.
Tapi apa yang dia katakan benar, bahkan Natalie tidak percaya dengan apa yang dikatakan Harry.
Semua orang di keluarga Howard juga tertawa sinis, mereka merasa bahwa Harry ini benar-benar idiot dan aneh.
Wajah kakek suram dan serius, dan dia marah merasa hanya dipermainkan, dan segera berteriak: "Omong kosong!"
"Natalie, kamu membiarkan bajingan ini berbicara omong kosong, apakah kamu benar-benar berpikir kakek sudah tua dan pikun?"
"Umumkan perintahku, Setelah hari ini, Natalie akan diberhentikan dari semua posisi di perusahaan, dan semua upah serta tunjangan akan ditangguhkan."
Saat kakek memberi perintah, wajah cantik Natalie menjadi pucat.
Dan saat ini, sebuah mobil terdengar di luar pintu.
Kemudian, terdengar suara hormat datang dari luar pintu.
"Tuan muda Wilson, Robbie Wilson tiba!"
Apa?