Bab 11 Membalas dendam pribadi dengan bantuan publik
Dave menatap wanita itu dengan tatapan jijik!
Wanita itu adalah Yuna, juga teman satu sekolahnya Dave, bahkan wanita itu pernah menaksir Dave saat bersekolah dulu, saat itu ayah Dave memiliki pekerjaan formal dan termasuk keluarga berkecukupan, karena itu wanita yang menaksir Dave terbilang banyak!
Hanya saja Dave tidak menyukai Yuna, dan berpacaran dengan Sana, dia merasa dari segi manapun, baik secara kepribadian maupun penampilan, Sana jauh lebih baik daripada wanita sombong dan kasar seperti Yuna!
Tapi saat ini setelah dilihat-lihat, kedua wanita itu sama saja, Dave benar-benar buta!
“Dave, bertemu dengan teman lama kenapa tidak mengatakan apapun? Kamu sekarang bisu ya? Saat bersekolah dulu kamu terlihat sangat hebat, bahkan menjabat sebagai Ketua Dewan Siswa, kalau kepala sekolah dan para guru sampai tahu kalau murid berprestasi sepertimu malah menjadi narapidana setelah lulus, kamu rasa apa yang akan mereka pikirkan?”
Pemuda yang ada dibelakang Yuna tiba-tiba bersuara.
Pemuda itu adalah Jacky, saat bersekolah dulu dia dan Dave adalah teman satu asrama, bahkan bisa dibilang dia adalah sahabat baiknya Dave, tapi Jacky diam-diam menaruh hati pada Sana, dan akhirnya saat melihat Dave berpacaran dengan Sana, dia membenci Dave dalam hati, dia bahkan sering melakukan hal-hal yang mengacaukan hubungan Dave dan Sana, hanya saja tidak ada satu pun yang berhasil!
Dan persahabatan antara dirinya dan Dave juga langsung berakhir, mereka tidak pernah saling menghubungi lagi setelah lulus!
Saat ini Yuna dan Jacky muncul bersamaan pasti diundang oleh Sana, kalau tidak mereka sama sekali tidak pantas untuk menghadiri pernikahan ini.
Dave melirik sekilas kearah mereka berdua lalu kembali menundukkan kepalanya, dan menyeruput tehnya, dia malas berurusan dengan kedua orang ini!
Melihat Dave yang menundukkan kepalanya membuat Yuna dan Jacky semakin puas, mereka merasa Dave takut pada mereka!
“Dave, baru keluar dari penjara, kamu pasti belum punya pekerjaan kan, apa perlu saya carikan pekerjaan untuk membersihkan toilet, walaupun sedikit kotor dan melelahkan tapi setidaknya bisa untuk sesuap nasi kan, sekarang ayahmu sudah tidak punya pekerjaan kalau hanya mengandalkannya sepertinya sudah tidak mungkin!”
Jacky berkata dengan senyuman mengejek, dia merasa sangat bahagia bisa menginjak injak Dave seperti ini.
Saat bersekolah, kalau bukan karena ayah Dave memiliki pekerjaan formal, dia tidak mungkin kalah dibandingkan dengan Dave.
“Jacky, jangan berbicara sembarangan, seorang Ketua Dewan Siswa yang begitu hebat masa menjadi tukang bersih bersih toilet, harusnya kamu carikan pekerjaan yang lebih baik seperti menyapu jalanan?”
Yuna terkekeh.
“Hahahaha……..”
Jacky dan Yuna tertawa sambil menghina Dave, bahkan Bobby dan bawahannya yang menonton pun ikut tertawa.
Seketika, Dave mengangkat kepalanya dan berkata : “Kalau kalian berdua tidak ingin mati, segera pergi dari sini!”
Dave berkata dengan acuh tak acuh, nada bicaranya datar dan tidak terlihat sedang marah tapi saat perkataan itu sampai ke telinga Yuna dan Jacky, mereka langsung bergidik!
Terutama Yuna, dia membeku bagaikan es, dan tidak berani menatap Dave!
Awalnya dia sudah menyiapkan kalimat penghinaan selanjutnya tapi seketika perkataan itu tidak bisa keluar dari mulutnya!
Setelah sesaat, Jacky yang merasa terhina langsung berteriak pada Dave : “Narapidana sepertimu mau berlagak apa? Pacarmu saja memilih menikah dengan orang lain, kamu bahkan tidak berani melakukan apapun, sekarang malah mencoba berlagak didepan kami?”
“Benar, karena tahu kalau Keluarga Kintan memiliki kekuasaan kamu tidak berani mengganggu mereka dan melampiaskannya kepada kami? Kami juga bukan orang yang bisa diganggu begitu saja!”
Yuna juga tersadar dan menunjuk Dave sambil memakinya!
“Jangan membuatku marah………”
Setelah berkata, Dave kembali menundukkan kepalanya lagi!
“Bajingan, kenapa kalau saya membuatmu marah, kamu berani melakukan apa? Disini tempat resepsi pernikahan Tuan Muda Navaro……..”
Jacky memakinya dan menarik kerah baju Dave dan membuatnya terangkat.
Mereka melawan Dave seperti ini tujuannya untuk membuat kesan baik pada Navaro, kalau mereka berhasil mendekati Navaro maka pekerjaan mereka akan berjalan lancar.
Jacky mengangkat Dave dengan mudah, dan saat dia berniat turun tangan, tamparan Dave sudah melayang ke arahnya!
Piak!
Suara tamparan itu cukup keras dan mengagetkan seisi ruangan, Jacky terhempas dan mendarat disebuah meja!
Bam……..
Meja itu hancur berkeping-keping, begitu juga peralatan makan yang ada diatas meja itu!
Seluruh tatapan tamu beralih kemari, sedangkan Navaro dan Sana yang ada diatas panggung pernikahan mereka tidak mendapatkan perhatian sedikitpun.
Bahkan Navaro dan Sana pun tanpa sadar melihat kearah sumber keributan!
“Bajingan, kamu cari mati……………”
Bobby yang melihat Dave sudah turun tangan langsung bersemangat dan berteriak : “Semuanya serang, habisi bocah itu….”
Bobby sekarang bisa membalaskan dendam pribadinya dengan bantuan publik, dia tahu kalau Dave punya kemampuan, jadi dia tidak mau turun tangan sendiri, dan menyuruh belasan bawahannya untuk melawan Dave!
“Bocah, berani membuat onar di resepsi pernikahan Tuan Muda Kintan, kamu bosan hidup…….”
Belasan bawahan ini membawa tongkat ditangan mereka, dan menyerang kearah Dave.
Para tamu yang melihat kejadian ini semuanya menggelengkan kepala, mereka yakin kalau Dave pasti akan dihabisi!