Bab 15 Mereka tidak pantas
“Tuan Yansen, jangan langsung membunuhnya, biarkan dia merasakan siksaan sebelum mati….”
Melihat Tuan Yansen yang sudah tiba, Navaro langsung berteriak heboh.
“Kamu sedang mengajariku melakukan sesuatu?”
Tuan Yansen mengernyitkan keningnya dan menatap Navaro!
Tatapan itu hampir membuat Navaro kaget hingga pipis dicelana, dan melangkah mundur : “Tidak berani, saya tidak berani…..”
“Sampah, berani sekali kamu berbicara pada Tuan Yansen dengan nada seperti itu!” Robert menatap Navaro dan menamparinya dengan keras, lalu kembali menoleh pada Tuan Yansen dan tersenyum : “Tuan Yansen, maafkan putraku yang tidak tahu apa-apa, semoga Tuan Yansen tidak tersinggung!”
“Robert, saya beritahu, saya Yansen memang berhutang budi pada Keluarga Kintan, tapi tidak berarti saya ini bawahan kalian, semoga kamu bisa membedakannya!”
Tuan Yansen berkata dengan dingin!
“Saya mengerti, saya mengerti, Tuan Yansen adalah tamu kehormatan di Keluarga Kintan, mana mungkin dianggap bawahan!”
Robert terkejut, dia bahkan berkeringat dingin, dan langsung menatap putranya dengan tajam!
Navaro yang lengannya patah sudah merasa kesakitan sejak tadi, ditambah satu tamparan dari Robert, membuatnya langsung menunduk dan tidak berani berkutik lagi!
Tuan Yansen melihat respon dari Robert yang lumayan, dan kembali menatap kearah Dave!
“Tuan Yansen, Tuan Dave bertindak gegabah, pengantin wanita adalah pacarnya Tuan Dave yang direbut oleh Navaro, hal ini membuat Tuan Dave merasa kesal!”
Juan bergegas maju dan menjelaskan kepada Tuan Yansen dengan senyuman di wajahnya!
“Oh!” Tuan Yansen mengangguk, dia akhirnya memahami kenapa seorang yang terlihat biasa-biasa saja berani membuat onar di pernikahan putra keluarga kintan, ternyata karena pacarnya direbut.
Tapi segera, Tuan Yansen menyadari dan tercengang, dia kemudian bertanya kepada Juan : “Kamu memanggilnya apa?”
Juan termasuk orang terkaya di Kota Surau, mana mungkin dia menyebut seorang pemuda berusia dua puluhan tahun dengan sebutan Tuan tanpa alasan!
“Tuan Dave!” Juan menjawab kebingungan, namun dia juga segera menyadari maksud Tuan Yansen dan menjelaskan : “Tuan Dave ini menyelamatkan nyawaku, karena itulah hari ini saya harus melindunginya apapun yang terjadi!”
Tuan Yansen akhirnya menyadari duduk perkara, sebenarnya masalahnya tidak besar, hanya saja Keluarga Kintan dan Keluarga Tanaka ikut mencampuri permasalahan dan membuat masalah ini menjadi besar hingga Keluarga Kintan harus menelpon dirinya!
“Hanya masalah sepele seperti ini pun kalian ributkan, lihatlah kedua keluarga kalian, sudah seperti apa? Kalian ini termasuk orang terkemuka di Kota Surau, harusnya kalian memperhatikan efek jangka panjangnya, hanya karena seorang bocah membuat onar di acara pernikahan dan memukul putra keluarga Kintan, memang tidak boleh dibiarkan tapi tidak berarti dia harus mati, cukup minta dia mematahkan satu lengannya sebagai tanda permintaan maaf lalu usir saja, kan selesai!”
Tuan Yansen menceramahi Juan dan Robert, dan mereka berdua tidak berani membantah!
Tuan Yansen bisa menjadi Ketua Mafia di Kota Surau tidak hanya mengandalkan tinju dan pukulannya, tapi juga mengandalkan otaknya, hanya masalah sepele seperti ini, Tuan Yansen bisa saja langsung melenyapkan Dave, tapi kalau dia berbuat seperti itu akan menyinggung keluarga Tanaka , meskipun dia tidak takut pada mereka, tapi menimbang konsekuensinya sepertinya tidak sepadan, lagipula Keluarga Kintan hanya gengsi, membuat Dave mematahkan satu lengannya juga sebenarnya sudah cukup untuk mengembalikan gengsi Keluarga Kintan!
Dengan seperti ini, Keluarga Kintan akan tetap menjaga gengsi mereka dan tidak menyinggung Keluarga Tanaka, menurut Tuan Yansen ini adalah solusi paling sempurna!
“Bagaimana menurut kalian berdua tentang perkataanku tadi?”
Tuan Yansen melihat Juan dan Robert tidak bersuara, dan menanyakan sekali lagi pada mereka.
Dia tidak menanyakan pada Dave, dan tidak menganggap Dave ada, Dave hanyalah seorang biasa, diperintahkan apa, maka dia harus melakukan apa.
“Kami akan menuruti perkataan Tuan Yansen!”
Juan dan Robert mana berani membantah?
“Kalau begitu sudah selesai, bisa-bisanya membuat masalah sepele menjadi seheboh ini, saya kira sepenting apa!” Tuan Yansen terkekeh, lalu menatap Dave dan berkata : “Bocah, kamu membuat onar di pernikahan orang lain, dan memukul orang, sekarang patahkan satu lenganmu sebagai tanda permintaan maaf lalu kamu boleh pergi, kalau tidak, mungkin kamu tidak akan bisa keluar dari sini dengan selamat!”
Dave menatap Navaro yang menunjukkan ekspresi puas, dia sedang menunggu Dave mematahkan lengannya lalu meminta maaf kepadanya.
“Mereka tidak pantas…..”
Dave mengeluarkan 3 kata itu dengan santai!