Bab 6 Bahaya Baru
Kemunculan Pedang Naga Emas tidak hanya menarik perhatian pendekar-pendekar dunia persilatan, namun juga menarik perhatian kultivator dari Dunia Atas yang sangat menginginkan pedang ini.
Selain itu munculnya pedang Naga Emas yang memancarkan aura yang kuat membuat bangkitnya pedang kembaran dari Pedang Naga Emas yaitu Pedang Naga Iblis yang terpendam jauh di dasar samudra.
Zhou Shen yang semula kehidupannya biasa-biasa saja harus menghadapi tantangan dan realita hidup yang lebih bervariasi.
Bahaya baru terus berdatangan ke kota Ming Yin yang semula aman dan tentram ini.
Sejak kehebatan Zhou Shen menyebar ke seluruh kota, banyak pendekar dari kota lain mendirikan perguruan silat di kota Ming Yin.
Kota yang semula hanya berpusat di roda perekonomian ini lambat laun berubah menjadi kota kependekaran dengan tumbuh dan berkembangnya sekte dan perguruan yang didirikan di kota ini.
*****
"Pendekar Zhou ... terima kasih banyak sudah bersedia hadir untuk peresmian Perguruan Naga Sakti ini!' kata Walikota Mao yang mewakili pemilik perguruan ini yaitu Zhang Feng yang terkenal dengan Jurus Tapak Naganya.
"Aku juga berterima kasih kepada Pendekar Zhou yang telah mengembalikan kehidupan normal di Kota Ming Yin ini, sehingga aku bisa mewujudkan impianku membuka perguruan silat ini!" kata Zhang Feng sambil menghaturkan hormat.
"Aku hanya ingin kota Ming Yin menjadi kota yang besar di Propinsi Hui Shan ini! Terima kasih juga telah mengundangku!" kata Zhou Shen yang mengangkat cangkir minuman untuk toss dengan Zhang Feng dan Walikota Mao.
Zhou Shen memang menjadi legenda yang sangat dihormati di Kota Ming Yin. Semua penduduk sangat menghormati Zhou Shen yang telah menyelamatkan hidup mereka dari teror kabut putih misterius.
Pemuda yang semula miskin dan hanya tinggal di gubuk kecil di dekat pegunungan ini, kini tinggal di rumah yang cukupbesar di pusat Kota Ming Yin.
Sampai sekarang Zhou Shen juga tidak tahu penyebab hilangnya kabut putih misterius ini. "Biarlah penduduk kota MIng Yin menganggap aku yang melenyapkannya ... tidak ada salahnya buat diriku! Kemungkinan besar munculnya Pedang Naga Emas membuat kabut misterius ini tidak berani muncul lagi."
"Pendekar Zhou ... kenalkan ini Xin Yin, anakku yang sudah berumur 17 tahun!" kata Nyonya Mao, istri Walikota yang sangat menginginkan Zhou Shen menjadi mantunya.
Xin Yin tersenyum manis kepada Zhou Shen. Gadis ini juga jatuh cinta kepada Zhou Shen, sama dengan semua gadis di Kota Ming Yin.
"Apa kabar Nyonya Mao?" kata Zhou Shen berbasa basi.
Xin Yin langsung menempel erat kemanapun Zhou Shen pergi, sementara Zhou Shen sendiri masih belum kepikiran untuk berumah tangga, bahkan sekedar punya pacar juga tidak.
Pemuda ini masih penasaran dengan pengaruh Pedang Naga Emas terhadapnya.
Zhou Shen sangat ingin belajar ilmu bela diri yang berdasarkan kemampuannya, bukan seperti sekarang yang tubuhnya hanya dijadikan alat oleh Naga Emas untuk ilmu bela diri. Kalau Naga Emas atau Pedang Naga Emas ini hilang, dia bukanlah siapa-siapa karena seluruh ilmu bela diri yang melekat kepadanya juga hilang dalam sekejab.
Bahaya baru ini yang terus diwaspadai oleh Zhou Shen yang mulai berpikir untuk kelangsungan hdupnya.
Suatu saat Naga Emas ini akan bosan terhadapnya, dan mencari pemilik baru yang lebih kuat daripada dirinya.
"Aku harus mencari akal untuk membuat kemampuanku ini tetap! Untuk itu aku harus mencari dan mempelajari jurus yang berasal dari diriku sendiri, bukan atas pengaruh Naga Emas."
Zhou Shen sudah curiga dari awal kalau kabut putih misterius ini adalah ulah dari Naga Emas yang mempunyai siasat meneror penduduk kota dahulu bertahun-tahun barulah mencari pemuda miskin untuk dijadikan budaknya membebaskan teror yang melanda penduduk kota Ming Yin.
"Bahaya sekali Naga Emas ini ... apalagi dia bisa keluar dan bertarung layaknya naga biasa. Aku harus lebih berhati-hati ke depannya," tegas Zhou Shen dalam hati.
Benarkah dugaan Zhou Shen kalau Naga Emas ini adalah naga yang jahat? Ataukah semua ini hanya prasangka buruk Zhou Shen saja terhadap Naga Emas yang telah memperbaiki hidupnya ini dari bukan siapa-siapa yang miskin menjadi legenda kota Ming Yin yang cukup kaya?