"Tuan.... Kenapa Anda seperti ini kepadaku? Apakah karena kamu menyukai ku juga. Jika diam saja berarti benar."
"Apa? Baiklah sepertinya Anda sedang tidak ingin naik sepeda. Jika tidak mau kamu bisa mengatakannya. Kamu tidak perlu bergurau seperti ini."
"Aku serius. Sepertinya kamu juga menyukaiku. Kenapa kamu melakukan ini untukku. Jika tidak menyukaiku? Aku bukan siapa-siapa bagimu!" tutur Anita.
"Eeee.... Begini.... Anita. Eee ... itu.... Begini... kamu suster anak-anakku dan kamu baik kepada mereka. Mereka juga menyayangimu jadi...."
Jagad memegang dahinya merasa bingung harus berkata apa lagi.
"Eee... selain itu setelah semua yang terjadi. Kamu masih tetap bekerja keras aku sangat bersyukur. Ya seperti itu. Ngomong-ngomong Aku ingin kamu tetap berada di keluargaku selama mungkin."
Anita menggelengkan kepalanya menolak seolah tidak paham dengan ucapan Jagad.
"Sepertinya bukan karena itu alasannya? Tidak ada Majikan yang sebaik ini kepada pegawainya. Itu karena Anda pun menyukaiku?"