Bab 1 Desahan

“Ahh ahh, yess Lex … disitu, enak banget Lex, aahh ahh!” seorang gadis sedang berada diatas meja kerja dengan kondisi selangkangannya terbuka dengan lebar. Dia sedang menikmati setiap momen jilatan dan hisapan di dalam lembahnya. Laki—laki itu sedang jongkok dan mengaduk—aduk isi lembah si gadis hingga tubuhnya melenjing penuh dengan desahan kenikmatan. “Uhgg Siska enak bangett lembah kamu, aku suka yang seperti ini …,” ucap laki-laki tadi. Dia berdiri dan segera membuka sarang burungnya yang sudah tak tahan semenjak tadi ingin dilepaskan. Burung perkututnya sudah berdiri tegak dan mengeras. Besar dan panjang. “Ayo Lex … masukin aja. Aku udah nggak tahan. Ini hadiah untuk kamu, sayang!” desah si gadis sambil dengan sendirinya meremas dua gunungnya yang sudah terbuka dengan sangat indah. Siska sudah menelan air liurnya saat melihat burung perkutut Alex yang keluar dari sangkar. Dia sudah tak sabar ingin merasakan keperkasaan sang burung saat menggagahi tubuhnya. “Dasar, Siska genit. Bilang hadiah apaan, aku kan udah sering masuk ke lembahmu,” kekehnya dan blush burung perkutut perkasa itu sudah masuk ke sarangnya dengan dalam. Menggoyangnya maju mundur hingga desahannya memenuhi ruangan. "Ahhh ummh Lex nikmat banget, goyangan kamu memang nggak ada duanya. You're the best bangett, Lex ahh hmm! Yess fuck me yang dalam, Lex ...." Rancu Siska makin menggila ketika hujaman itu keras mengaduk-ngaduk lembahnya. Ganas dan benar-benar liar. Membuatnya melenjing tak karauan. Alex Marcus, laki laki bertubuh besar dan berdada bidang bagai roti sobek itu tidak memperdulikan rancu dan desahan Siska yang menggila karena burung perkututnya, dia hanya fokus menghujani benda tumpulnya di lembah Siska. Dia ingin segera mencapai puncak kenikmatan agar bisa segera menuntaskan kegiatan panasnya siang ini. “Alex umm ahh ... enak banget, Lex. Lebih kencang, Lex. Aku udah nggak tahan lagi mau keluar!" desak Siska. Dan keduanya melengking. Mendesah. Mengerang. Kedua jemari mereka direkatkan dengan erat. Berhenti sejenak dari gempuran. Merasakan nikmat dari tetesan cairan yang keluar dan kedutan nikmat dari keduanya. "Nih, Sis, jangan lupa diminum. Sorry tadi aku kebablasan!" Alex melemparkan sekotak obat pencegah kehamilan pada Siska setelah mereka melaksanakan pertempuran panasnya siang ini. "Hehehehe, iya, nggak apa-apa, Lex, tadi aku juga yang salah, minta buru-buru," Siska berbicara sambil merapikan kembali bajunya. Dia mengambil obat pencegahan kehamilan yang diberikan Alex dan tanpa ragu meminumnya didepan laki-laki itu. "Jadi, kapan lagi kita akan melakukannya, Lex? Aku selalu nggak sabar menunggu giliran kamu memanggil ke ruanganmu ini," ucap Siska bergelayut manja di lengan kekar bosnya. "Nantilah aku kabarin lagi. Aku mau ada meeting siang ini," Alex melirik jam tangannya. Alex tidak menyadari dari balik pintu yang sengaja tidak ditutup rapat, sepasang mata sedang menatap mereka. Beberapa kali dia menelan air liurnya saat burung perkutut tadi bergerak maju mundur dengan ganas di sarang Siska. Sampai dia tidak sadar apa yang sedang dipegangnya jatuh ke lantai. Brukk! Suara itu mengganggunya dan dia berjalan menghampiri pintu. Alex melihat satu buah kue dengan full cream yang berserakan di lantai. Saat Alex melihat ke sekeliling, tak ada siapapun. Dia tersenyum. “Rupanya ada kucing nakal yang mengintip. Lihat saja, aku akan beri pelajaran yang tak terlupakan untuk kucing tersebut.” Alex meraih ponselnya dan menelpon seseorang. "Iya, Lex, ada apa?" Suara seorang pria menyahut dari seberang sana. "Bini lo jadi nggak sih nganter kue, Ar?" ucapnya. "Loh, emangnya dia belum sampai, Lex? Tadi, dia bilang sama gue lagi dijalan ke tempat lo. Tumben banget. Apa dia kena macet dijalan ya. Emang acaranya udah mendesak, bro? Coba nanti gue telpon dia sebentar," sahut Arya. Alex tersenyum, sekarang dia yakin akan sesuatu hal. "Owh, nggak usah lo telpon bro, mungkin dia memang kena macet dan sebentar lagi sampai. Ehm, by the way, gue udah lama nggak mampir ke rumah lo, trus emangnya elo nggak berencana ngasih hadiah sama gue?" desak Alex. "Ya ampun, bro. Umur lo udah tua kali, masa masih mau minta kado sama gue kayak anak kecil aja lo!" Suara di seberang telpon terdengar bergerutu. "Cuihh pelit amat sih lo, Ar. Gue ini kan teman seperjuangan dan setali tiga uang sama elo. Masa kado kecil aja lo nggak siapin buat gue sih?” suara Alex terdengar memaksa saat meminta kado pada Arya. "Ya udah, lo datang aja deh ke rumah nanti malam. Gue yang traktir lo, lo tinggal bawa diri aja ke rumah!" Alex tersenyum saat mendengar permintaannya disetujuin sama Arya. "Nah, gitu dong. Nggak gitu juga, Ar, nantilah gue juga bawa sesuatu yang spesial kesana. Kita udah lama nggak minum bareng kan?" celetuk Alex. "Hahahaha, sialan lo. Gue udah lama nggak minum. Gue udah tobat, Lex. Lo janganlah ngajarin gue sesat lagi. Lo tau sendiri kan sejak gue kawin, gue udah tinggalin itu semua. Gue sayang sama bini gue, Lex," ucap Arya setengah terkekeh. "Heh, pengecualian kali. Setaun sekali juga belum tentu gue minta. Ini hari kan ultah gue, nggak apa-apalah kalo lo minum sedikit. Lagian kalo elo mabok kan di rumah dan udah ada pelampiasannya," Kekeh Alex tetap berusaha membujuk Arya untuk memperbolehkan bawa minuman nanti malam ke rumahnya. "Ya udah lo bawa aja deh. Jangan bawa banyak-banyak!" Akhirnya Arya menyerah dengan keinginan Alex. Atau memang Arya yang nggak pernah bisa menolak keinginan Alex. "Beres. Kita mabok sampai pagi ya. Hahahaha, lagian besok weekend bro. Lo lupa?" Alex tetap ngomporin temannya. "Sialan lo, Lex. Kalo soal begituan lo gercep banget!" "Udahlah, nggak apa-apa kali. Apa lo sejak kawin jadi suami suami takut bini?" ledek Alex. "Gila lo ya, nggak-lah. Gini-gini dimata bini gue, gue tuh lakinya yang baik dan alim. Pokoknya lo nggak usah terus ngerayu gue pake alasan ini itu. Lo datang aja, cuma mungkin gue datang agak telat, lo nggak apa-apa kan kalo tunggu gue?" Alex tersenyum puas kembali saat diberitahu Arya i nanti malam akan pulang telat. "Oke oke. Gue nungguin lo sampe pulang. Jangan malem banget nanti gue malah molor di rumah lo!" "Ya, nggak apa-apa kali kalo lo molor di rumah gue. Kita juga udah lama nggak ketemu dan ngobrol. Nginep-lah sesekali di rumah gue. Tenang aja, gue masih ada satu kamar kosong!" Tawar Arya. "Oke, kalo gitu gue nginep deh di rumah lo!" Bak gayung bersambut, Alex memang menginginkan hal itu. "Sip. Datang aja langsung ke rumah gue, alamatnya nanti gue kirim." Setelah berkata seperti tadi, telpon mereka terputus. Dan tak lama Setelah Arya mengirimkan alamat rumahnya. “Hehehe, kucing nakal. Kita akan segera bertemu. Aku sudah nggak sabar buat ngeliat wajah kucing nakal dan usil yang suka mengintip kayak kamu. Kamu, harus bis a jadi hadiah untukku, apapun itu, aku pasti akan mendapatkannya.”
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 Desahan Bab 2 Kesepian Bab 3 Aku Ingin Bab 4 Gairah Nakal Bab 5 Sisi Lain Bab 6 Murahan Bab 7 Permainan Gila Bab 8 Sendiri Bab 9 Pengakuan appBab 10 Aku Datang Bulan appBab 11 Tubuhmu Candu appBab 12 Surga Dunia appBab 13 Bayi Besar appBab 14 Menjadi Selingkuhan appBab 15 Mama Sri appBab 16 DIa Calon Istriku appBab 17 Kepergok Mama appBab 18 Alex Tofak Memaksaku appBab 19 Iatri Boneka appBab 20 Kencan Pertama appBab 21 Misi appBab 22 Perang Batin appBab 23 Terkutuk appBab 24 Kehangatan Hati appBab 25 Bukan Pertama appBab 26 Kelakuan Buruk appBab 27 Model appBab 28 Kucing Betina appBab 29 Terkena Jebakan appBab 30 Bersamamu appBab 31 Aldo Dan Bondan appBab 32 Aku Lelakimu appBab 33 Biarkan Aku appBab 34 Awal Baru appBab 35 Dukungan appBab 36 Jangan Pergi appBab 37 Bini Sahabat appBab 38 Tendangan Maut appBab 39 Aku Bebas appBab 40 Malaikat appBab 41 Belahan Jiwaku appBab 42 DIa Hamil Anakku appBab 43 Kalah Satu Langkah appBab 44 Janda Hot appBab 45 Istriku Tersayang appBab 46 Tak Bisa Dicegah appBab 47 Bermain Bersama appBab 48 Bertemu Keluarga Alex appBab 49 Keluarga Bobrok appBab 50 Nicholas Wijaya appBab 51 Aku Juga Hamil appBab 52 Gugurkan Saja appBab 53 Aku Bahagia appBab 54 Boneka Keluarga Wijaya appBab 55 Terselamatkan appBab 56 Obati Lukaku appBab 57 Berhutang Penjelasan appBab 58 Keguguran appBab 59 Aku Gak Mau Diperiksa appBab 60 Mama Egois appBab 61 Mas Ngambek appBab 62 Saling Percaya appBab 63 Kisah Alex appBab 64 Masa Kelam appBab 65 Mode On Cemburu appBab 66 Kejujuran appBab 67 Ini Anakmu appBab 68 Tapi, Bukan Aku appBab 69 Kabar Buruk appBab 70 Suamiku Hanya Untukku appBab 71 Pinjamkan Istrimu appBab 72 Jangan Alasan appBab 73 Cerewet Dan Berisik appBab 74 Mas Arya Berubah appBab 75 Dani Cemburu appBab 76 Yunna appBab 77 Kau Mengambil Hatiku appBab 78 Yang Pertama appBab 79 Tak Rela appBab 80 Memberikan Keringanan appBab 81 Kepergian Dian appBab 82 Tak Ada Rahasia appBab 83 Semua Yang Pertama appBab 84 Ingin Protes appBab 85 Hari Berkabung appBab 86 Kembali Di Bully appBab 87 Bertemu Yunna appBab 88 Nenek Sihir appBab 89 Mencari Keributan appBab 90 Tidurlah Sayang appBab 91 Trik Farah appBab 92 Lahar Meleduk appBab 93 Aku Menyerah appBab 94 Melabeli Yunna appBab 95 Mogok appBab 96 Biologi appBab 97 Permainan Gila Alex dan Nico appBab 98 Bedah Anatomi appBab 99 Gol Pertama appBab 100 Ambar Menyerah appBab 101 Nada Pulang appBab 102 Lebih Kejam Dari Ibu Tiri appBab 103 Suami Bar-bar appBab 104 Tak Bisa Diselamatkan appBab 105 Nada Minta Maaf appBab 106 Mas Arya Move On appBab 107 Sinar Baru appBab 108 Wanita Gila appBab 109 Kejutan appBab 110 Terbongkar appBab 111 Selamat Tinggal appBab 112 Welcome To The Hell appBab 113 Sisterhood appBab 114 Maafkan Aku appBab 115 Berdamai appBab 116 Err appBab 117 Tarik Ulur appBab 118 Tiga B appBab 119 Jaminan appBab 120 Pemakaman appBab 121 Berdebar appBab 122 Ketahuan appBab 123 Berakhir Tragis appBab 124 Berbeda appBab 125 Mencuri Hati appBab 126 Aku Bertanggung Jawab appBab 127 Seratus Juta appBab 128 Copet Lagi appBab 129 Gelora appBab 130 Tabrakan Bibir appBab 131 Kamu Milikku appBab 132 Kamu Dimana appBab 133 Pantang Mundur appBab 134 Kenikmatan Sesaat appBab 135 Kita Menikah appBab 136 Pengalaman Pertama appBab 137 Satu Ronde appBab 138 Kenapaa Dia appBab 139 Serangan appBab 140 Aku Mau Lagi appBab 141 Nikmatnya Kamu appBab 142 Maafkan Aku appBab 143 Dikerjai appBab 144 Mencicipinya appBab 145 Di Semprot appBab 146 Jadikan Yang Kedua appBab 147 Tergoda appBab 148 Pacar Gelap appBab 149 Kejutan appBab 150 Menjadi Tumbal appBab 151 Tidak appBab 152 Tidak Menolak appBab 153 Mau Minum Susu appBab 154 Aku Kangen appBab 155 Minta Jatah Susu appBab 156 Mati Kutu appBab 157 Sarapan Bersama appBab 158 Keracunan appBab 159 Lamunan Gila appBab 160 Menemani Belanja appBab 161 Hilang appBab 162 Pengakuan appBab 163 Bernapas Lagi appBab 164 Monster Pengigit appBab 165 Bimbang appBab 166 Kenyataan Pahit appBab 167 Perang Dingin appBab 168 Bercinta appBab 169 Masa Lalu appBab 170 Bubur Ayam appBab 171 Makam Ambar appBab 172 Wanita Lain appBab 173 Kita Akhiri appBab 174 Tak Sadarkan Diri appBab 175 Sadar Kembali appBab 176 Tidak Akan Memaksa appBab 177 Aku Ingin Pulang appBab 178 Permintaan Gila appBab 179 Suasana Baru appBab 180 Hari Sendiri appBab 181 Kesal appBab 182 Pergi appBab 183 Menguras Energi appBab 184 Lepaskan Dia appBab 185 Tidak Bisa Melepaskannya appBab 186 Berusaha Menerima appBab 187 Aku Sudah Bercerai appBab 188 Cangkang Baru appBab 189 Meeting appBab 190 Aku Sudah Punya Pacar appBab 191 Salahkah Aku appBab 192 Rahasia appBab 193 Tangan Dingin appBab 194 Aku Akan Menceraikannya appBab 195 Curang appBab 196 Pemilik Hati appBab 197 Setuju appBab 198 Berubah appBab 199 Pamer appBab 200 Calon Bini appBab 201 Bakal appBab 202 Bertemu Azka appBab 203 Seken Premium appBab 204 PDKT appBab 205 Panggilan Sayang appBab 206 Alex VS Arya appBab 207 Sudah Resmi appBab 208 Diambil Alih appBab 209 Tidak Sabar appBab 210 Belah Duren appBab 211 Kesebelasan appBab 212 Overprotektif appBab 213 Cendol Duren appBab 214 Tahan appBab 215 Istri Kesayangan appBab 216 Borong Baju appBab 217 Menghilang appBab 218 Ribut appBab 219 Menyebalkan appBab 220 Sakit Perut appBab 221 Kembali Pulang appBab 222 Bawa Dia appBab 223 Jatah appBab 224 Penyergapan appBab 225 Dimana Dia? appBab 226 Duniaku appBab 227 Bertemu Orang Gila appBab 228 Kesukaanku appBab 229 Ingin Pulang appBab 230 Tolong Bunuh Aku appBab 231 Nikmati Saja appBab 232 Dia Bukan Miranda appBab 233 Istriku appBab 234 Tak Bisa Menahan appBab 235 Mengatur Siasat appBab 236 Diberikan Izin appBab 237 Turut Serta appBab 238 Malam Hari appBab 239 Kalah Tetak appBab 240 Grace Penasaran appBab 241 Akhirnya Bebas appBab 242 Aku Pingin appBab 243 Melepaskan Kepergianmu appBab 244 Andreas Cemburu appBab 245 Tidak Bermimpi Buruk appBab 246 Merasa Bersalah appBab 247 Aku Akan Menghitung nya appBab 248 Ikutan Gila appBab 249 Tidak Punya Pilihan appBab 250 Kesurupan appBab 251 Perubahan appBab 252 Minta Tolong appBab 253 Kelemahan Amara appBab 254 Permintaanmu Aku Kabulkan appBab 255 Selesaikan Urusanmu appBab 256 Buat Perjanjian appBab 257 Sarang Penyamun appBab 258 Nekat appBab 259 Tersangka Utama appBab 260 Obssessed appBab 261 Serangga Nakal appBab 262 Bukan Miliknya appBab 263 Segara Sadar appBab 264 Muka Tembok appBab 265 Tak Akan Menyerah appBab 266 Obati Lukamu appBab 267 Menebus Dosa appBab 268 Minta Bantuan appBab 269 Izin Resmi appBab 270 Menyatakan Perang appBab 271 Tarik appBab 272 Adu Balap appBab 273 Datang Tanpa Diundang appBab 274 Berbagi Hati appBab 275 Tetap Tidak Rela appBab 276 Spekulasi appBab 277 Keceplosan appBab 278 Terungkap appBab 279 Mara Bimbang appBab 280 Aku Hanya Mencintaimu appBab 281 Keputusan Berat appBab 282 Jangan Menyesal appBab 283 Seperti Gulali appBab 284 Laki-laki Bodoh appBab 285 Jalan Pintas appBab 286 Tekad Andreas appBab 287 Kasihan Kamu appBab 288 Bebaskan Aku appBab 289 Tak Akan Beri Kamu appBab 290 Kita Pergi Saja appBab 291 Perhatian Andreas appBab 292 Istirahat Saja appBab 293 Maafkan Aku appBab 294 Makin Panas appBab 295 Raja Iblis appBab 296 Maafkan Papa appBab 297 Salah Orang appBab 298 Putri Kesayangan appBab 299 Moment Berharga appBab 300 Harus Dipenuhi appBab 301 Mengambil Keputusan appBab 302 Jangan Libatkan Aku appBab 303 Perpisahan Sementara appBab 304 Penebus Dosa appBab 305 Belum Mau Mati appBab 306 Kesendirian appBab 307 Jiwa appBab 308 Janji Reno appBab 309 Pertemuan Terakhir app
Tambahkan ke Perpustakaan
Unduh Aplikasi
Joyread
Bab selanjutnya
Joyread
FINLINKER TECHNOLOGY LIMITED
69 ABERDEEN AVENUE CAMBRIDGE ENGLAND CB2 8DL
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta