Bab 208 Aku Mengaku Kalah, Yang Mulia!
Putra Mahkota menatap Li Zhun dengan tatapan rumit. Tangannya sudah mengepal, bahkan giginya sudah terkatup rapat. Dia tak lagi bisa menutupi emosinya. Tapi memang harus diakui kalau Putra Mahkota sudah kalah bahkan sebelum mulai. Dia kalah telak!
Raut wajah Li Qian dan Li Zhong pun tak kalah masam. Seolah bukan hanya Putra Mahkota yang kalah, tapi mereka juga. Kali ini mereka sekali lagi menyaksikan kehebatan Li Zhun dalam membuat puisi. Memang di luar dugaan. Sungguh luar biasa! Bagaimana bisa seorang pria muda yang masih berusia tujuh belas tahun, bisa membuat puisi seindah itu?
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread