Chapter 7 Surat Perjanjian

Setelah makan siang. Bara mengajak Nayya pergi ke ruang kerjanya untuk mendiskusikan surat perjanjian pernikahan mereka. Bukan tanpa alasan Bara melakukan hal seperti itu. Semuanya di lakukan agar setelah satu tahun pernikahan, Nayya bisa menikmati hidup bebasnya. Bara juga akan memberikan banyak uang serta beberapa properti miliknya pada Nayya. "Duduk di mana kau suka," ucap Bara lalu mengambil surat perjanjian mereka. Ainayya memutuskan duduk di sofa. Menunggu Bara untuk menyerahkan surat perjanjian mereka. "Lihat poin-poin yang ada di dalamnya. Jika ada yang membuatmu tidak bahagia, maka katakan padaku." Bara memberikan surat pada Nayya. Ainayya mengambil surat tersebut lalu mulai membaca poin-poin yang ada di dalam surat itu. Dengan cermat, Nayya membaca setiap poin. Tidak ada yang membuatnya merasa berat tapi ada sesuatu yang sedikit aneh pada poin terakhir. "Nayya tidak terlalu mengerti dengan poin terakhir." "Kita akan memperbaharui surat perjanjian ini setelah 1 tahun menikah. Kau boleh memilih pergi atau tetap menjadi nyonya Albara. Jika kau ingin pergi, maka aku akan memberikan beberapa aset serta cek yang bisa kau tulis berapa pun jumlahnya. Walau pun Bara tidak ingin meneruskan pernikahan ini setelah perjanjian mereka selesai. Tapi Bara akan tetap menerima Nayya jika wanita itu ingin menjadi nyonya Albara selamanya. "Jika Nayya tetap menjadi nyonya Albara?" "Maka kita akan memperbaharui surat perjanjian ini." Ainayya paham. Nayya juga merasa bahwa surat perjanjian mereka tidak membuatnya rugi atau bahkan berat. "Lalu, jika salah satu dari kita jatuh cinta. Apakah surat ini akan tetap di perbaharui dan Nayya masih bisa memilih bebas?" Bara terdiam sejenak. Jika salah satu dari mereka jatuh cinta. Apakah salah satu dari mereka bisa jatuh cinta mengingat seperti apa kebenaran yang sedang dia sembunyikan dari Nayya. "Itu tidak mungkin. Aku tidak percaya dengan cinta. Lagi pula kau adalah pengantin pengganti. Jadi sangat tidak mungkin jika kita bisa saling jatuh cinta." Bara lupa jika Tuhan bisa dengan mudah membuatnya jatuh cinta dengan Nayya. Lupa jika suatu hari nanti, dialah yang meminta cinta itu pada Nayya. Ainayya menganguk paham. Nayya hanya ingin bertanya dan tidak memiliki rencana untuk jatuh cinta pada Bara. Jatuh cinta mungkin hal yang mustahil bagi pernikahan salah mereka. "Dimana Nayya harus tanda tangan?" Bara memberikan bolpen lalu memberitahu Nayya dimana harus tanda tangan. "Tanda tanganlah disini," ucap Bara sambil menunjuk kearah yang harus Nayya tanda tangan. Mendengar hal itu dan melihat jari telunjuk Bara, Nayya pun langsung menandatangani surat itu. Dan setelah surat perjanjian itu di tanda tangani, Bara memberikan sebuah kotak berukuran sedang pada Nayya. "Ini ambillah!" "Apa ini?" "Buka dan lihat. Meskipun aku tahu bahwa kau mungkin merasa itu tidak penting, tapi kau harus tetap mengambil dan menyimpannya." Ainayya menjadi penasaran. Nayya tidak tahu apa yang sudah Bara berikan padanya. Dengan pelan, Nayya membuka isi kotak tersebut dan betapa terkejutnya dia ketika melihat satu buah ponsel mewah merek Apple serta kartu kredit berwarma hitam. "Nayya tidak bisa menggunakan ponsel mewah ini dan kartu kredit. Nayya pikir ini tidak di butuhkan karena semua yang Nayya butuhkan sudah ada di sini." Meskipun senang melihat ponsel mewah seperti yang sering Vina pamerkan padanya. Nayya tetap menolaknya karena dia sama sekali tidak tahu bagaimana cara menggunakannya. "Sudah aku katakan padamu bahwa kau harus menyimpannya meskipun kau merasa keduanya tidak penting." "Tapi Nayya tidak bisa menggunakan ponsel mewah ini. Nayya bahkan tidak pernah memiliki ponsel." Bara sedikit terkejut ketika tahu Nayya tidak memiliki ponsel. Di era modernseperti saat ini, ponsel adalah kebutuhan pokok terutama untuk gadis muda seperti Nayya. "Aku akan mengajarimu. Sekarang duduk di sampingku dan dengarkan apa yang aku ajarkan padamu." Meskipun sedikit berat, Nayya dengan patuh duduk di samping Bara dan mendengarkan apa yang di katakan Bara tentang menggunakan ponsel mahal tersebut. "Apakah kau sudah paham?" Nayya mengangguk. Selama mendengar penjelasan dari Bara. Nayya menjadi mengantuk. Mungkin karena aroma parfum sang suami yang menyenangkan serta sofa yang Nayya tempati sangat nyaman membuat matanya sangat ingin tertutup. "Kau mengantuk?" Bara menyesal setelah mengajukan pertanyaan seperti itu. Bara menjadi seperti orang bodoh karena bertanya hal yang sudah terlihat. "Maaf, Nayya tidak bermaksud tertidur ketika kakak Bara menjelaskan." Nayya malu karena hampir tertidur ketika Bara menjelaskan cara menggunakan ponsel padanya. "Kakak Bara?" "Ya, karena kakak Bara baik dan juga bersedia menerima Nayya di sini. Maka Nayya memutuskan memanggil Kakak, lagi pula kakak Bara lebih tua dari Nayya." Umur Bara yang sudah menginjak usia 28 tahun membuatnya lebih dewasa dan lebih tua 8 tahun dari Nayya yang baru berusia 20 tahun. "Kau yakin ingin memanggilku kakak Bara dan bukan paman Bara?" Beberapa kali di panggil paman oleh gadis seusia Nayya yang tidak sengaja Bara jumpai membuat Bara sedikit kesal tapi tidak berniat melarang. "Tidak. Kakak Bara masih muda dan sebutan paman sangat tidak pantas." Bara tertawa mendengar ucapan polos Nayya. Bara seperti seorang ayah yang sedang berbicara dengan putrinya. Cukup menghibur untuk pria sekaku Bara. "Baiklah, sekarang kau boleh kembali ke kamar dan istirahat. Saat makan malam, Sara akan membangunkanmu." Ainayya memgangguk lalu beranjak dari sofa sambil membawa ponsel serta kartu kredit yang diberikan Bara padanya. Bara yang di tinggal pergi , memutuskan pindah ke kursi kerjanya untuk melanjutkan pekerjaan yang sudah tertunda akibat pernikahan kilatnya. Saat sedang sibuk bekerja, Albert mengetuk pintu meminta izin untuk masuk ke dalam ruangan. Melaporkan informasi yang di butuhkan oleh tuan mudanya. Tok! Tok! "Tuan muda, ini saya Albert!" "Masuk!" Albert langsung membuka pintu ruang kerja Bara, lalu melangkah masuk ke dalam. "Apa yang ingin kau laporkan?" "Saya hanya ingin mengkonfirmasi bahwa kalung yang anda berikan pada nyonya di masa lalu berada di tangan wanita itu. Mereka sengaja mengambilnya dari nyonya lalu di hancurkan di depan mata nyonya, Tuan." Sejujurnya, sejak awal Albara sudah berniat menikahi Vina, karena bagaimana pun kalung yang pernah Bara beri pada gadis kecil yang telah membantunya tanpa Bata ketahui nama serta mengingat jelas wajahnya ada di leher Vina. Tapi sekali lagi, sepertinya Tuhan tidak ingin Bara menikahi wanita yang salah. Tuhan membuat sebuah jalan cerita baru yang di dalamnyan hanya ada Ainayya dan Albara. Tidak ada pemeran yang lain. "Sepertinya ini akan semakin sulit," ucap Bara frustasi. Ada sebuah rahasia yang bisa membuat Nayya membencinya jika rahasia itu terbongkar. Bukan karena Bara takut akan kebencian itu. Bagaimana pun Bara sudah sering mendapatkan tatapan kebencian. Hanya saja Nayya adalah pengecualian untuknya. "Apa yang harus kita lakukan agar tidak ada yang memberitahu nyonya Nayya tentang kejadian itu, Tuan?" Sama halnya dengan sang tuan muda. Albert juga merasa tidak enak dengan Ainayya. "Tetap awasi siapa saja yang berada di lokasi itu dan jangan sampai Nayya tahu sebelum pernikahan 1 tahun kami selesai." "Apa anda yakin ingin bercerai setelah 1 tahun pernikahan ini?" Albert merasa bahwa sang tuan muda tidak akan bercerai dengan Nayya. Albert bahkan sangat berharap akan ada keajaiban di tengah pernikahan keduanya. "Tentu. Sekarang kau harus mengawasi orang-orang dari keluarga Cannor. Terutama kedua wanita itu." "Baik, Tuan." Setelah mengatakan itu, Albert langsung pamit keluar dan Albert langsung pergi ke ruangannya untuk melakukan tugas yang di berikan oleh sang tuan muda padanya mengawasi keluarga Javior, terutama nyonya Javior dan Pavina.
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Chapter 1 Rencana Chapter 2 Hati Yang Luka Chapter 3 Ijab Kabul Chapter 4 Pengantin Pengganti Chapter 5 Di Sambut Chapter 6 Gadis Menyedihkan Chapter 7 Surat Perjanjian Chapter 8 Lupa Akan Karma Chapter 9 Telepon Dari Ibu Chapter 10 Ayah Yang Gagal Chapter 11 Pagi Yang Manis appChapter 12 Ucapan Terima Kasih appChapter 13 Lukisan Berdarah appChapter 14 Pelukan Hangat appChapter 15 Self-Injury appChapter 16 Sebuah Luka appChapter 17 Perubahan appChapter 18 Masalah appChapter 19 Pijat Gratis appChapter 20 Ziarah Ke Makam appChapter 21 Insomnia appChapter 22 Obat Tidur Terbaik appChapter 23 Keponakan appChapter 24 Paman Vs Keponakan appChapter 25 Mimpi Buruk appChapter 26 Dibawa Ke Kantor appChapter 27 Mantan Kekasih appChapter 28 Posesif appChapter 29 Bercerita Tentang Perasaan appChapter 30 Menggapai Ridho appChapter 31 Bertemu appChapter 32 Tidak Ada Rasa Malu appChapter 33 Makan Bakso appChapter 34 Masih Mengganggu appChapter 35 Mengadu appChapter 36 Ingin Mengakhiri appChapter 37 Usai Sudah appChapter 38 Suami Idaman Dan Kecelakaan appChapter 39 Tiga Psikopat appChapter 40 Wanitaku appChapter 41 Lukman Andara appChapter 42 Anak Kecil appChapter 43 Benang Kusut appChapter 44 Keluarga Malik appChapter 45 Menjadi Bintang Utama appChapter 46 Aku Suaminya appChapter 47 Cucu Keluarga Malik appChapter 48 Menjadi Pertemuan Keluarga appChapter 49 Mempermalukan Diri Sendiri appChapter 50 Pelukan Sebelum Tidur appChapter 51 Dua Orang Misterius appChapter 52 Karma Dimulai appChapter 53 Firasat appChapter 54 Menjauh appChapter 55 Pengakuan Cinta appChapter 56 Tidak Untuk Poligami appChapter 57 Terbongkar appChapter 58 Bertemu appChapter 59 Kemarahan Bara appChapter 60 Spesial Bara appChapter 61 Memulai Rencana appChapter 62 Sebuah Rindu (Spesial Bara) appChapter 63 Pelukan Sang Ibu appChapter 64 Masih Belum Menyerah appChapter 65 Menceritakan appChapter 66 Kesepakatan appChapter 67 Pindah Sementara appChapter 68 Gangguan appChapter 69 Sosok Lain Dan Masuk Kuliah appChapter 70 Dosenku Suamiku appChapter 71 Membuat Berita appChapter 72 Mencari Tahu appChapter 73 Akhirnya appChapter 74 Memulai appChapter 75 Kita Akhiri appChapter 76 Karma appChapter 77 Perpustakaan appChapter 78 Berwajah Tebal appChapter 79 Tamu appChapter 80 Seperti Koala appChapter 81 Pengadilan Agama appChapter 82 Cemburu appChapter 83 Tetap Nyonya Bara appChapter 84 Diajak Meeting appChapter 85 Otoritas Seorang Nyonya appChapter 86 Penyesalan Lionel appChapter 87 Hampir Bangkrut appChapter 88 Masuk Penjara appChapter 89 Apa Kabar, Nak? appChapter 90 Dibuang Setelah Dipakai appChapter 91 Kembalinya Mantan appChapter 92 Untung Sayang appChapter 93 Dia Istriku appChapter 94 Tamparan Peringatan Dari Bara Untuk Agatha appChapter 95 Firasat appChapter 96 Kecewa appChapter 97 Penculikan appChapter 98 Ayah appChapter 99 Kedatangan Bara appChapter 100 Seorang Anak Perempuan appChapter 101 Budak Cinta appChapter 102 Membantu appChapter 103 Pulang appChapter 104 Mempertegas appChapter 105 Akhir Yang Menyedihkan appChapter 106 Gagal appChapter 107 Rafi Dan Beni appChapter 108 Bercerita Dengan Ayah appChapter 109 Obrolan Javior Dan Ibran appChapter 110 Keinginan Seorang Anak appChapter 111 Bahagiamu Jauh Lebih Penting appChapter 112 Si Wanita Penggoda appChapter 113 Ibu Mertuaku Hanya Satu appChapter 114 Ikuti Kata Hati appChapter 115 Nayya Sayang Mommy appChapter 116 Makan Siang Di Kantor appChapter 117 Nayya Yang Polos appChapter 118 Adam Is Coming appChapter 119 Belajar Jadi Kakek appChapter 120 Apa Aku Tidak Menggemaskan Lagi appChapter 121 Melukis Senja appChapter 122 Bulan Madu appChapter 123 Rotasi Kehidupan appChapter 124 Niat Jahat Sinta appChapter 125 Balas Dendam appChapter 126 Satu Titik Menghancurkan Segalanya appChapter 127 Titik Tertinggi Jatuh Cinta appChapter 128 Cinta Buta appChapter 129 Tujuan Menikah appChapter 130 Karin Salvina Malik appChapter 131 Ini Semua Salahku appChapter 132 Cemburu appChapter 133 Bertengkar appChapter 134 A Thousand Year appChapter 135 Kembali appChapter 136 Bangsawan Yang Sebenarnya appChapter 137 Tugas Istri appChapter 138 Meminta Izin appChapter 139 Pendarahan appChapter 140 Ngidam appChapter 141 Demi Istri appChapter 142 Akhirnya appChapter 143 Lahiran appChapter 144 Albara appChapter 145 Devano Albian Dominic appChapter 146 Kelulusan app
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
FINLINKER TECHNOLOGY LIMITED
69 ABERDEEN AVENUE CAMBRIDGE ENGLAND CB2 8DL
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta