Bab 1 Hal yang Tidak Mungkin
Tidak nyaman!
Setelah Crystal Ikari bangun, dia merasa tubuhnya seperti ditimpa sesuatu.
Lalu, dia berbalik badan seperti biasa.
Tiba-tiba, wajah yang ganteng dan dingin muncul di depannya.
Crystal kaget sampai berhenti bernapas!
Tatapannya juga penuh rasa kaget. Setelah dia tercengang beberapa detik kemudian, dia tiba-tiba teringat sesuatu.
Tadi malam, dia diberi racun di pesta kelulusan. Ketika kabur, dia tidak sengaja salah masuk ke kamar pria ini.
Saat ini, pria ini belum bangun.
Crystal menggertakkan gigi sambil menahan rasa sakit untuk turun dari tempat tidur. Ketika dia melihat sekitarnya, semua sudah berantakan, bajunya juga sudah dirobek. Jadi, dia hanya bisa memungut kemeja putih pria itu, lalu memakainya dan pergi dengan diam-diam.
Setelah Crystal pergi tidak lama dari hotel.
Jimmy Hukaro pun bangun, tapi orang di sampingnya sudah tidak ada.
Hanya tersisa tempat kejadian yang berantakan, serta noda merah di tempat tidur itu. Hal inilah yang menyatakan kalau semalam dia benar-benar tidur dengan seorang wanita.
Dia menyipitkan sepasang matanya.
Kecelakaan lima tahun yang lalu membuat dia alergi terhadap wanita, oleh karena itu tidak ada wanita yang bisa mendekatinya. Hal ini juga membuat rumor buruk di mana-mana, yang paling fatal adalah dia tidak bisa melanjutkan garis keturunan keluarga.
Namun, semalam wanita yang tidak tahu dari mana itu, malah membuat penyakitnya sembuh, bisa dibilang ini adalah keajaiban yang tak bisa dijelaskan oleh medis.
Jimmy langsung menelepon asistennya tanpa ragu-ragu, "Segera kemari."
Tak lama kemudian, Bobby Kiramun selaku asistennya muncul di dalam kamar.
Setelah dia mengenakan baju dengan rapi, Jimmy pun berbalik dan memerintah Bobby, "Periksa CCTV, cari wanita yang masuk ke dalam kamarku."
"Wanita?!"
"Ada apa? Ada masalah?" Nada bicara Jimmy sangat dingin.
Bobby langsung tercengang, dia ingat kalau CEO alergi pada wanita, jadi setiap dia mendekati wanita pasti akan muncul raum di seluruh tubuhnya.
Bahkan sudah berobat selama tiga tahun di luar negeri, tapi tidak ada gunanya. Kenapa setelah kembali mau cari wanita?
"Tidak ada masalah." Di depan CEO, Bobby tidak berani mencurigainya. Ketika dia hendak mengatasi hal ini, dia mendengar Jimmy berkata dengan suara dingin lagi, "Biarkan pengacara ke kantorku."
…
Ketika Crystal kembali ke kediaman keluarga Hukaro, sudah jam Sembilan.
Dia menatap para pelayan yang sedang membersihkan halaman, Crystal pun berhenti berjalan.
Dia sudah tidak pulang satu malam, pasti akan membuat orang curiga sampai digosipi atau ditebak.
Ketika Crystal sedang ragu dirinya mau menghindar atau tidak, pengurus rumah malah berjalan ke arahnya.
"Nyonya Muda, Anda sudah kembali, ya?"
"Iya."
Saat ini, pengurus rumah memperhatikan baju Crystal yang aneh. "Nyonya Muda, baju Anda?"
Crystal sengaja menarik kemeja pria di tubuhnya. "Baju model baru yang barusan kubeli, cantik, 'kan?"
Asalkan dia bersikap percaya diri, pengurus rumah pun tak berani mencurigainya.
Meskipun kemeja pria ini agak besar, panjangnya sangat pas. Pas sekali sampai di paha Crystal, jadi terlihat sepasang kakinya yang ramping dan panjang.
Oleh karena itu, pengurus rumah hanya menjawab iya, lalu tidak mengatakan apa-apa lagi.
Crystal berdiri dengan tegak, lalu berjalan ke lantai dua.
Pengurus rumah menoleh untuk melihat Crystal yang hilang di dalam kamar, kemudian berjalan ke sudut yang tidak ada orang.
Di kamar mandi dalam kamar.
Crystal merendam dirinya ke dalam bak mandi, agar bisa mengurangi rasa sakit di tubuhnya.
Dia memejamkan mata untuk mengingat masalah malam tadi. "Benar-benar menyebalkan!"
Dia bersumpah akan menemukan orang yang memberinya racun, juga akan balas dendam!
Teringat dengan masalah semalam, Crystal hanya bisa menahan amarahnya, karena masalah ini tidak boleh diketahui orang lain.
Karena suami yang sudah menikah dengannya selama tiga tahun, beberapa hari ini akan kembali dari luar negeri.
Kalau dia tahu dirinya selingkuh, lalu masalah ini diketahui oleh keluarga Ikari, pasti akan ada masalah besar yang terjadi.
Ketika Crystal sedang pusing, tiba-tiba terdengar pengurus rumah mengetuk pintu. "Nyonya Muda."
"Ada apa?" jawab Crystal yang sudah menenangkan diri.
"Tuan Muda …."
"Apa dia sudah kembali?" Ekspresi Crystal menjadi serius.
Begitu cepat?