Bab 2 Cerai
"Bukan, pengacara tuan muda sudah datang. Dia mau menemui Anda."
Pengacara?
Untuk apa pengacara datang di saat ini?
Crystal mulai berpikir, kemudian pelan-pelan berdiri untuk memakai baju.
Di ruang tamu.
Pengacara Andrew duduk di sofa, di depan ada meja yang terletak dua dokumen dan pulpen hero.
Crystal berjalan ke sana, lalu duduk di sofa sambil berkata, "Pengacara Andrew, kamu sudah datang?"
"Nyonya Muda, CEO Jimmy menyuruhku memberikan ini padamu." Pengacara Andrew tidak basa-basi, dia langsung mendorong dokumen di meja ke depan Crystal.
Crystal menerimanya, menurut intuisi seorang wanita, dia merasa dokumen ini bukan dokumen biasa!
Ketika dia membuka dokumen itu, kata besar di baris pertama pun terlihat olehnya.
"Surat perceraian? Dia mau cerai denganku?" Hal ini terjadi secara tiba-tiba, jadi Crystal agak kaget dan bingung.
"Iya." Pengacara Andrew menganggukkan kepalanya. "Setelah kamu dan CEO Jimmy cerai, mahar 100 miliar yang diberikan kepada keluarga Ikari akan menjadi kompensasi untukmu dan tidak usah dikembalikan."
"Apa dia sudah yakin?" Crystal masih tidak percaya.
Tiga tahun lalu, keluarga Ikari hampir saja bangkrut, jadi ibu tirinya, Melina Winata serta ayah kandungnya yang tak berperasaan bersekongkol untuk mengantarnya ke keluarga Hukaro dan menggantikannya dengan mahar 100 miliar.
Awalnya, dia kira hubungan pernikahan dengan keluarga Hukaro ini akan menghabiskan waktu lima tahun atau lebih lama. Tak disangka, hanya tiga tahun saja sudah mau cerai.
"Iya." Pengacara Andrew menganggukkan kepalanya. "CEO Jimmy sudah tanda tangan."
"Kenapa dia mau bercerai denganku?"
"CEO Jimmy tidak bilang."
"Baik!"
Crystal langsung membuka halaman terakhir, lalu di samping tanda tangan Jimmy menandatangani namanya.
Meskipun dia tidak tahu alasan kenapa Jimmy harus bercerai setelah kembali, dia juga tidak ingin tahu terlalu banyak, lagian dia yang mau cerai!
Kebetulan hal ini bisa memberinya kebebasan, sedangkan keluarga Ikari juga tidak menuduh dirinya yang salah.
Setelah pengacara pergi, Crystal yang senang bersiap naik ke atas mengemas barangnya dan pergi.
"Nyonya Muda, nyonya besar datang kemari," kata pelayan yang berlari cepat ke arahnya.
Setelah mendengar itu, Crystal berbalik badan untuk melihat ke arah pintu. Dia melihat Nyonya Tiara yang sudah berusia 50 tahunan, tapi perawatan kulitnya masih begitu bagus. Dia berjalan masuk dengan anggun.
Di bawah tatapan Crystal, Nyonya Tiara duduk di posisi utama ruang tamu. Kemudian, dia menengadahkan kepalanya untuk menatap Crystal.
"Hal apa yang membuatmu begitu senang?" Melihat Crystal begitu senang, Nyonya Tiara pun merasa tidak senang, bahkan menunjukkan ekspresi tidak senang.
"Aku senang karena aku dan Jimmy sudah cerai. Mulai hari ini, aku tidak tinggal di sini lagi."
Nyonya Tiara selalu memandang rendah Crystal yang dari keluarga biasa. Jadi sejak Crystal tinggal di sini, dia membiarkan Crystal memanggilnya "Nyonya Tiara".
Terhadap ibu mertua yang angkuh dan dominasi, Crystal juga tidak suka.
Selesai berbicara, dia naik ke atas.
Nyonya Tiara juga terlihat kaget, tampaknya dia tidak menyangka kalau putranya dan Crystal sudah cerai.
Jadi, untuk apa dia datang kemari? Bukankah menjadi kedatangan yang sia-sia?
"Berhenti!" Melihat Crystal mau pergi, Nyonya Tiara menenangkan diri dan memanggilnya.
Lagian dia sudah datang, jadi dia harus mempertahankan martabat keluarga Hukaro.
"Hari ini aku datang untuk bertanya padamu, apa kamu selingkuh?"
Crystal tercengang, lalu dia melihat ekspresi Nyonya Tiara yang masam. Kemudian, dia melihat ke arah pengurus rumah sambil tersenyum. Lalu, dia berkata dengan tenang, "Tidak ada."
Crystal tidak merasa dirinya salah, pertama dia dan Jimmy tak pernah bertemu, jadi tidak ada perihal mengkhianati.
Kedua, dia juga seorang korban.
"Masih tak mau akui, pelayan periksa kamarnya!" Tampaknya Nyonya Tiara tidak percaya dengan omongannya.
Setelah mendapatkan perintah dari Nyonya Tiara, pelayan di rumah segera naik ke atas dan masuk ke kamar Crystal untuk menggeledah.
Tak lama kemudian, kemeja pria yang belum sempat dibuang Crystal sudah diserahkan ke tangan Nyonya Tiara.
"Apa ini?" Nyonya Tiara memegang baju itu sambil bertanya pada Crystal dengan ekspresi masam.
"Terusan kemeja yang baru dibeli tadi pagi," kata Crystal dengan tenang.
Dia tidak mungkin akan mengakui hal selingkuh, karena kalau dipersoalkan, keluarga Hukaro tidak akan mengampuni keluarga Ikari.
Meskipun dia tidak peduli dengan keluarga Ikari, semua masalah ini akan memberi dampak buruk bagi ibunya.
Melihat Crystal terlihat tenang, Nyonya Tiara mulai meragukan dirinya salah paham padanya, tapi baju yang dipegangnya adalah kemeja pria.
Setelah dilihat dengan saksama, bagian kerah masih ada huruf "N" yang dijahit dengan benang emas, tampaknya ini adalah kemeja buatan tangan yang dipesan khusus.