Bab 10 Memburu Binatang Siluman Tingkat Empat
"Kita pulang bawa hasil, aku mau lihat apakah para murid formal itu masih berani meremehkan kita?" Kadista juga meniru Arjuna membusungkan dadanya Arjuna.
"Jadi murid pembantu tidak memalukan, yang malu adalah tidak tahu berusaha!" Arjuna memimpin jalan di depan, berdua berjalan menuju Balai Penghargaan.
Arjuna dan Kadista berdua berlumuran darah, jubah mereka robek, sambil membawa beberapa tas, mereka tiba di Balai Penghargaan di Puncak Bamhi.
Swoosh! Murid formal di Balai Penghargaan Puncak Bamhi semua menghindar, tidak ada yang mau mendekati dua orang kotor ini.
Arjuna pergi ke papan pengumuman misi duluan, dan mulai mengambil daftar misi secara terseleksi, dia keluarkan yang sudah ada bukti barang misi, cukup banyak yang diambil olehnya.
"Kadista, tempat kamu tidak ada?" Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Arjuna melihat ke arah Kadista.
"Aku membawa pulang semua barang bagus yang aku temui, tapi tidak ingat ada apa saja. Serahkan misi dulu, jika ada barang misi yang sisa, nanti bos bantu aku lihat." Suara Kadista sedikit kecil, dia merasa dirinya jauh lebih buruk dari Arjuna.
Arjuna menganggukkan kepala, "Baik, nanti kubantu kamu bereskan!"
"Kamu tidak marahi aku?" Kadista sedikit heran, dia sudah terbiasa dengan omelan Arjuna saat dia bertingkah bodoh.
Arjuna tersenyum, "Di belakang layar, kita boleh berantem, tapi di depan orang lain, kita adalah tim, coba kalau ada yang berani memarahimu?"
Sambil berbicara, Arjuna juga melirik murid formal Puncak Bamhi di sekitarnya, coba saja kalian marahin!"
Plak! Arjuna meletakkan tas yang dibawanya di atas meja, lalu mengeluarkan kartu poin dan lembaran misi.
"Kalian berdua bisa tolong jaga kerapian? Murid-murid Sekte Ashri mana ada yang pakaiannya berantakan?" Melihat Arjuna dan Kadista, penegak hukum Balai Penghargaan menggelengkan kepala.
"Kami adalah murid pembantu, maklum, lain kali kami akan memperhatikannya, sekarang kami akan menyerahkan tugas." Arjuna langsung mendorong lembaran misi dengan barang-barang misi ke depan penegak hukum Balai Penghargaan.
Tanpa berkata apa-apa lagi, penegak hukum Balai Penghargaan mulai mencatat poin untuk Arjuna. Tidak peduli apapun tingkat muridnya, jika menyelesaikan misi, maka akan mendapatkan poin, itulah aturan di Balai Penghargaan.
Terakhir, Arjuna mengeluarkan selembar misi, yang baru saja dia ambil, yaitu misi inti kristal tingkat empat, bersamaan dengan inti kristal dari Beruang Ganas itu, dia menyodorkannya ke depan penegak hukum Balai Penghargaan, "Untuk poin misi ini, berikan seribu poin untuk anak ini!"
"Kalian membunuh Beruang Ganas tingkat empat?" Penegak hukum Balai Penghargaan tercengang menatap inti kristal di depannya, dia bisa mengidentifikasi situasi inti Kristal. Binatang siluman tingkat empat sangat sulit dibunuh, murid sekte luar Sekte Ashri tidak berani menyentuhnya, bahkan murid sekte dalam juga tidak berani mengganggu dengan sembarangan.
Di Sekte Ashri, saat murid baru mencapai tingkat dua dalam pelatihan, mereka akan menjadi murid sekte luar, dan saat mencapai tingkat tiga, mereka memiliki kualifikasi untuk menjadi murid sekte dalam, jadi bisa dikatakan bahwa binatang siluman tingkat empat adalah makhluk besar di depan mata murid sekte luar dan sekte dalam.
"Kami mana mungkin bisa membunuhnya, saat kita melihat Beruang Ganas ini, dia sedang sakit dan hampir mati, jadi kami memanfaatkan kesempatan ini!" Arjuna merasa lebih baik tidak membuat rumor, meningkatkan diri secara diam-diam adalah cara yang paling benar.
Plak! Penegak hukum Aula Penghargaan mengetuk kepala Arjuna, "Apakah kamu pikir penegak hukum ini bodoh? Darah di dalam inti kristal ini terus bergejolak, itu pasti Beruang Ganas dalam kondisi puncak, meskipun Beruang Ganas ini berada di tingkat empat terendah, kekuatannya tidak diragukan, aku tidak akan bertanya tentang hal ini di masa depan, tetapi jangan bicara omong kosong!"
Arjuna tidak berkata lagi, dia tidak bisa menipu orang yang ahli, jadi dia hanya bisa mengakuinya.
Kali ini, Arjuna mendapatkan tujuh ribu lebih poin dari penyelesaian misi ini, ditambah dengan yang sebelumnya, sudah lebih dari sepuluh ribu.
Setelah menyelesaikan misinya, Arjuna membantu Kadista menyerahkan misinya.
Kadista mendapatkan tiga ribu poin setelah menyerahkan misinya, itu karena dia tidak sekejam Arjuna, dia bisa menemukan segala macam tanaman obat, apa pun di permukaan tanah dipunggut.
"Penegak Hukum Budiarto, bagaimana dengan misi inti kristal tingkat empat ini? Aku memberikan misi ini, karena ingin memberi kesempatan kepada murid di dalam sekte, kalau tidak ada lagi, aku akan pergi ke Paviliun Harta Karun untuk membeli satu." Seorang tetua berjubah hijau memasuki Balai Penghargaan.
"Master Pil Heru datang pada waktunya, ada orang yang baru saja menyelesaikan misi ini." Penegak hukum Balai Penghargaan, yaitu Penegak Hukum Budiarto, berdiri dan kemudian memberikan inti kristal Beruang Ganas kepada Master Pil Heru.
Tetua berjubah hijau, Master Pil Heru menggenggam inti kristal, yaitu inti kristal yang baru saja diserahkan oleh Arjuna, "Ini adalah inti kristal Beruang Ganas yang baru saja menerobos tingkat empat, bisa digunakan. Bolehkah aku bertemu dengan murid yang menyelesaikan misi ini?"
"Dua anak kecil ini yang menyelesaikannya." Penegak hukum Budiarto menunjuk Arjuna dan Kadista, tetapi agak sedikit canggung, tamu yang datang adalah master besar dari Balai Pil Obat Puncak Ashri, kondisi Arjuna dan Kadista sekarang, agak memalukan.
"Murid pembantu? Memburu binatang siluman tingkat empat, bagus, bagus sekali! Yang ingin aku tanyakan adalah, apakah kalian membunuh Beruang Ganas, apakah empedu dan darah jantung Beruang Ganas ada di tangan kalian? Sama tiga ribu poin juga, semuanya aku terima." Sikap Master Pil Heru tidak seperti orang lain, yang meremehkan Arjuna dan Kadista.