Bab 157 Aku Harus Berterima Kasih kepada Pak Niko
Dengan mata sedingin es, Niko mengamati Erza dan mendesis marah dengan gigi terkatup, "Tangan mana yang kau gunakan untuk menyentuhnya tadi?"
Seakan terkejut dengan aura Niko, Erza menatap pria dominan di hadapannya dengan bodohnya, merasa kalau pria ini sedikit menakutkan. Kekagetannya itu bahkan menyadarkan sebagian besar pikirannya dari efek alkohol dan dia menyadari kalau tidak ada seorang pun di sekitarnya yang berani mengatakan apa pun, seolah-olah orang di hadapannya itu adalah orang hebat di depan mereka. Suasana dan situasi ini sangat mengejutkannya sampai-sampai dia tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan itu.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread