Bab 5 RATU MUDA

Bunga-bunga bermekaran indah dan mewangi pada taman yang ada di sebelah barat istana Dong Taiyang. Aneka bunga tumbuh di sana. Salah satunya bunga sakura yang sedang berbunga lebat saat ini. Istana Dong Taiyang terletak di sebelah timur gunung Huan Zhu. Gunung yang diyakini sebagai tempat bersemayam pada dewa dan leluhur. Gunung Huan Zhu memiliki ketinggian 3.776 meter dari permukaan laut. Gunung itu menjulang membelah antara Timur dan Barat. Kerajaan Dong Taiyang sendiri dulunya adalah tahta dinasti Lu yang turun temurun. Namun sudah 24 tahun berlalu pasca pemberontakkan yang terjadi. Kini dinasti Lu sudah menghilang dari ingatan semua rakyat Dong Taiyang. Gugurnya sang raja serta hilangnya sang ratu beserta pangeran, membuat lambat laun dinasti Lu mulai dilupakan. Kerajaan Dong Taiyang sendiri kini dipimpin oleh seorang ratu muda bernama, Yang Zhu atau Ratu Yang, begitu semua rakyat dan petinggi istana biasa menyapanya. Ratu Yang sendiri baru berusia 20 tahun. Dia terpaksa menaiki tahta kerajaan untuk menggantikan ayahnya yang gugur di medan peperangan dua tahun yang lalu. Ayah Ratu Yang sendiri adalah, Yang Jingmi, mantan panglima utama kerajaan Dong Taiyang masa pemerintahan Raja Lu Chia-Hao. Yang Jingmi terbunuh saat peperangan di Selatan. Dia tewas mengenaskan di tangan seorang pendekar bernama Xing Hua. Pendekar bayaran yang ditugaskan untuk membunuh Yang Jingmi oleh Raja Tong Bao. Kematian sang ayah sangat menghores luka yang berat di hati Ratu Yang. Terlebih dirinya tak memiliki saudara dan juga seorang ibu. Mau tak mau ia akhirnya menggantikan sang ayah. Meski Ratu Yang seorang wanita yang masih sangat muda, namun kinerja pemerintahan yang ia emban ternyata cukup memuaskan rakyat Dong Taiyang. Ketibang masa pemerintahan ayahnya yang lebih cenderung membuat rakyat menderita. Kini rakyat Dong Taiyang serasa mendapatkan Raja Lu kembali, karena sang ratu begitu dermawan dan sangat merakyat. Bahkan Ratu Yang meringankan pajak yang tadinya sangat menyengsarakan rakyat Dong Taiyang. Tentu saja. Karena Ratu Yang adalah seorang wanita yang cerdas dan berbudi luhur. Bahkan ia pun pandai memainkan pedang, serta mengusai berbagai jurus bela diri. Namun selama dua tahun menjadi seorang ratu, tak sekali pun dirinya dibolehkan terjun langsung ke medan perang. Para petinggi istana melarangnya karena mencemaskan sang ratu. Sedangkan para musuh selalu memancing agar Ratu Yang turun ke medan perang. Dengan begitu mereka akan sangat mudah untuk membunuhnya. Penasehat Bai Jue pun menyarankan agar Ratu Yang segera menikah. Agar kerajaan Dong Taiyang bisa memperoleh seorang raja serta semakin kuat. Tak mudah diremehkan oleh para musuh. Namun Ratu Yang masih butuh waktu untuk berpikir. Ah, iya, satu hal lagi, Ratu Yang memiliki satu keistinewaan yang sangat mengagumkan. Wanita cantik berkulit putih ini bisa melihat masa depan melalui mimpinya. Meski awalnya ia tidak yakin atas kemapuan indigo itu, namun sekian banyak hal yang terjadi seperti apa yang dilihatnya dalam mimpi. Di antaranya, kematian sang raja. Ratu Yang juga adalah reinkarnasi dari Dewi Quan Hi, istri dari Maha Dewa Ying. Sepasang Maha Dewa pemegang inti utama semesta. Tak heran jika Ratu Yang memikiki kekuatan layaknya seorang dewi. Hal itu membuat para iblis mengincarnya. Pagi ini Ratu Yang tampak sedang melukis di ruangan khusus yang ada di sudut kamarnya. Di sana tampak sangat banyak kanpas bergambarkan lukisan yang telah selesai ia buat. Hampir 75 persen semua sketsa itu dilihatnya di dalam mimpi. Seperti semalam, Ratu Yang baru saja bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang sangat asing banginya. Pemuda itu memiliki paras yang teramat tampan, sorot matanya tegas namun menancarkan kasih sayang. Sedangkan rambutnya panjang serta berkulit putih. Entah siapa pemuda itu. Namun dalam mimpinya, si pemuda tampak menggendong dirinya dengan keduanya yang mengenakan pakaian pengantin. Konyol sekali, bukan? Ratu Yang mengulas senyum sembari menggoreskan kuas pada kanpas di hadapannya. Lukisannya hampir saja selesai. Dan wajah pemuda itu sudah terlihat jelas. Kedua pipi sang ratu bersemu merah sembari memandangi wajah tampan pada lukisan itu. "Pagi, Yang Mulia Ratu. Tandu anda sudah disiapkan, Jenderal Chou dan para prajurit sudah menunggu di alun-alun istana," ucap Perdana Menteri Han. Pria itu tak berani menatap wajah sang ratu yang masih asik memandangi hasil karyanya. "Baiklah, Perdana Menteri. Aku akan segera bersiap," balas sang ratu sembari tersenyum manis. Perdana Menteri hanya mengangguk hormat dan segera meninggalkan kamar sang ratu. Sedangkan para dayang segera menghampiri Ratu Yang. Mereka membantu wanita muda itu untuk bersiap-siap. "Yang Mulia Ratu, Yihua merasa pagi ini suasana hati anda sedang sangat bagus. Bolehkan Yihua tahu, apa gerangan yang membuat Ratu-ku yang cantik ini tampak begitu bahagia," tukas Yihua sembari merapikan riasan rambut sang ratu di depan cermin. Ratu Yang mengulas senyum lantas berkata, "Entahlah, Yihua. Yang pasti aku sangat bahagia hari ini," jawabnya dengan pipi yang merona merah. "Astaga, apakah ini karena Pangeran Lin Jiang? Hoho, Yihua mulai mencium aroma cinta yang sedang bersemi di sini," goda Yihua membuat sang ratu tersenyum tipis. Gadis bernama Yihua itu seumuran dengan Ratu Yang. Bahkan mereka berteman sejak kecil. Ratu Yang serasa memiliki saudara perempuan karena Yihua. Bukan hanya itu, Yihua juga adalah puteri Bai Jue, penasehat istana. "Tidak. Kau salah kali ini, Yihua. Aku dan Pangeran Lin Jiang hanya berteman. Bahkan kami berteman sejak kecil, bukan?" cela Ratu Yang sembari menatap siluet Yihua pada cermin di hadapannya. "Ya. Yihua tahu hal itu. Namun sepertinya, Pangeran menyukai Yang Mulia sejak kalian masih kecil," serang Yihua kemudian. Ratu Yang tersenyum kecil mendengarnya. Ya, mungkin Pangeran Lin Jiang memang menaruh hati padanya. Namun sejauh ini Ratu Yang hanya menganggap pangeran tampan itu sebatas teman saja. "Baiklah, Yang Mulia. Anda sudah selesai," ucap Yihua sembari tersenyum kagum melihat kecantikan sang ratu. Ratu Yang memang sangat cantik, bahkan tanpa riasan sekali pun. Bentuk tubuhnya sangat indah. Ramping tapi padat berisi di beberapa titik pentingnya. Bukan hanya itu, bahkan senyuman sang ratu mampu membuat bunga-bunga yang layu menjadi segar bermekaran dan memberi kedamaian pada hewan yang sedang berkelahi. Semua itu karena dirinya reinkarnasi Maha Dewi Quan Hi. "Terima kasih, Yihua. Sekarang tolong antar aku menuju tandu," ucap Ratu Yang sembari memasang wajah conggaknya. Yihua tertawa kecil melihatnya. Keduanya pun segera meninggalkan kamar diikuti beberapa dayang dan pengawal yang mengapit mereka. "Silakan, Yang Mulia." Perdana Menteri Han mempersilakan sang ratu menaiki tandu setelah ia memeriksanya lebih dulu. Ratu Yang hanya melempar senyum dan segera menaiki tandunya disusul oleh Yihua. Wanita itu tak pernah jauh-jauh darinya, karena itu perintah Ratu Yang. "Angkat tandunya!" perintah Panglima Chou yang juga segera menaiki kudanya. Sepuluh prajurit segera mengangkat tadu sang ratu. Memikulnya di masing-masing bahu kekar mereka. Perjalanan pun dimulai. Seratus prajurit mengikuti dari belakang bersama beberapa dayang. Sedangkan para petinggi istana seperti; Perdana Menteri Han dan Panglima Chou, mereka menaiki kudanya dan berjalan paling depan. "Yang Mulia, apa ada yang kau butuhkan?" tanya Yihua saat di tengah perjalanan. "Tak ada. Aku hanya ingin segera tiba di bukit Huan Zhu dan melihat gugusan bintang yang indah," jawab Ratu Yang sembari tersenyum tipis. Sudah menjadi kebiasaan setiap malam bulan purnama, Ratu Yang selalu pergi ke bukit Huan Zhu untuk melihat gugusan bintang Bimasakti di sana. Entah apa tujuannya. Namun kebiasaannya itu sungguh merepotkan para petinggi istana dan prajurit. Terlebih saat cuaca buruk. Beruntung hari ini langit tampak biru cerah. Angin berhembus santai menyegarkan. Mereka pun bisa melanjutkan perjalanan dengan tenang. "Yihua," ucap Ratu Yang. "Hamba," jawab gadis di sampingnya. "Apa kau pernah bermimpi bertemu dengan seorang pemuda?" "Bertemu seorang pemuda? Tak pernah, Yang Mulia. Bahkan Yihua ini tak ingat seperti apa wajah mereka." Yihua tertawa kecil kemudian. "Kau ini." Ratu Yang menimpali tertawa kecil. Sekilas ingatannya tentang pemuda yang ada dalam mimpinya semalam. Apakah mimpi itu benar akan menjadi kenyataan? Atau hanya bunga tidur semata? Ratu Yang tampak tersenyum sendiri. ____________________
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 KUDETA Bab 2 PUTRA MAHKOTA Bab 3 RUANG RAHASIA Bab 4 PEDANG TIGA ELEMEN Bab 5 RATU MUDA Bab 6 PANGERAN TONG YI Bab 7 PENDEKAR DARI BARAT Bab 8 BIMASAKTI Bab 9 RAJA IBLIS Bab 10 PANGLIMA PERANG Bab 11 CALON SUAMI RATU YANG appBab 12 CEMBURU appBab 13 DEMAM ASMARA appBab 14 LUKISAN CINTA appBab 15 SEBUAH ANCAMAN appBab 16 SUNGAI TAIYANG appBab 17 HUKUM PENGGAL appBab 18 BADAI SALJU appBab 19 CIUMAN PERTAMA appBab 20 RATU KU appBab 21 RAHASIA BESAR appBab 22 KESEDIHAN RATU YANG appBab 23 KERAJAAN UTARA appBab 24 IBLIS HAO QIE appBab 25 MAHA DEWA appBab 26 KEMARAHAN RAJA IBLIS appBab 27 SERANGAN RATU YANG appBab 28 HUTAN UTARA appBab 29 SEPASANG MAHA DEWA appBab 30 HUKUMAN appBab 31 HANYA MIMPI appBab 32 KEMATIAN PANGERAN TONG YI appBab 33 PENDEKAR DARI SELATAN appBab 34 RAPAT ISTANA appBab 35 KEMARAHAN LU SICHENG appBab 36 RATU YANG TERLUKA appBab 37 MIMPI BURUK RATU YANG appBab 38 IMBALAN LU SICHENG appBab 39 IBU SURI appBab 40 RATU MING appBab 41 DILEMA appBab 42 MENEMUI IBU SURI appBab 43 RAHASIA LU SICHENG appBab 44 SALAH PAHAM appBab 45 KECEMBURUAN LU SICHENG appBab 46 KEKUATAN DEWA appBab 47 HANYA MENGUJI appBab 48 GADIS MISTERIUS appBab 49 MENJENGUK IBUNYA HONG RI appBab 50 PENYAKIT ANEH appBab 51 RAHASIA RATU YANG appBab 52 PENYAMARAN RAJA IBLIS XIN YI appBab 53 PERTARUNGAN SENGIT appBab 54 KONTAK BATHIN CINTA appBab 55 RITUAL TARIAN appBab 56 KEKACAUAN DI AULA ISTANA appBab 57 KEMARAHAN RAJA SELATAN appBab 58 SERANGAN PASUKAN UTARA appBab 59 PERANG PERTAMA appBab 60 PERTARUNGAN SENGIT appBab 61 MUTIARA SUCI RATU YANG appBab 62 HINAAN RAJA UTARA appBab 63 KUTUKAN RAJA UTARA appBab 64 DILEMA appBab 65 KISAH XING HUA appBab 66 KABAR DARI SELATAN appBab 67 PERNIKAHAN RATU YANG appBab 68 ULAR BERBISA appBab 69 KEDATANGAN RATU SEO YEONG appBab 70 SURAT BERISI SYAIR TAJAM appBab 71 RENCANA JAHAT RATU SEO YEONG appBab 72 MANTRA SYAIR RATU SEO YEONG appBab 73 KEKUATAN IBLIS appBab 74 DI MANA PEDANG TIGA ELEMEN DISIMPAN appBab 75 MANTRA SIHIR appBab 76 BERSEKUTU DENGAN RAJA IBLIS appBab 77 SERANGAN RAJA IBLIS XIN YI appBab 78 SIDANG ISTANA appBab 79 KESAKTIAN MAHA DEWA appBab 80 MEMBANGKITKAN IBLIS NAKSU appBab 81 MEMBONGKAR RAHASIA LU SICHENG appBab 82 BAYANGAN NAKSU DI LANGIT appBab 83 RATU YANG DALAM KENDALI RAJA IBLIS appBab 84 NAKSU TELAH BANGKIT appBab 85 KEGANASAN IBLIS NAKSU appBab 86 GUGURNYA DEWI QUAN HIE appBab 87 NAKSU BERHASIL DI KUNCI appBab 88 WU XIAN DAN YANG ZHU appBab 89 BERANGKAT KE BARAT appBab 90 TABIB MUDA DARI LANGIT appBab 91 MAHA DEWA WU XIAN appBab 92 MASA LALU KAISAR LANGIT appBab 93 KELEMAHAN WU XIAN appBab 94 JEBAKAN IBLIS appBab 95 KOTA KEKAISARAN BARAT DIPENUHI IBLIS appBab 96 PEMBURU SILUMAN appBab 97 SILUMAN SIREN app
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
FINLINKER TECHNOLOGY LIMITED
69 ABERDEEN AVENUE CAMBRIDGE ENGLAND CB2 8DL
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta