Bab 2 Aku Juga Memanfaatkannya Selama Delapan Tahun

Kedua mata Axel tampak kelam. Sementara sorot mata Sarah tampak mati. Suasana di parkiran terasa menegangkan. Gadis itu melihat Sarah, dan bukannya menjaga jarak dengan Axel, dia malah makin berani menyandarkan kepalanya di bahu Axel sambil membisikkan sesuatu ke telinga pria itu. Sarah merasa matanya seperti tertusuk dan sakit saat melihatnya. Dia segera mengalihkan pandangannya, naik mobil, dan langsung pergi, tanpa menoleh ke sana lagi. Tidak lama setelah dia pulang, suara mobil terdengar lagi dari bawah. Ketika dia berdiri di depan lemari kaca di ruang ganti dan mengambil kalung, dada bidang seseorang yang bertubuh tinggi sudah menempel di belakangnya. Napas pria itu terasa kuat, dan langsung memenuhi hidungnya. Axel meletakkan kedua tangannya di lemari kaca seolah mau mendorongnya. Dia lalu membungkuk dan melihat wajah Sarah dari belakang, "Marah?" Sarah tidak melihatnya, dia meletakkan kalungnya dengan tenang. Baru setelah itu berkata dengan sangat lembut, "Aku sangat marah, kamu sebaiknya berhati-hati." Axel diam sejenak sebelum berkata lagi, "Keluarga Hotama berencana mengembangkan Proyek Polaris bersama kami. Aku sudah bicara dengan Rafael Hotama, putra tertua Keluarga Hotama, dan Nona Trisha Hotama itu adiknya." "Jadi, Rafael tidak mau bekerja sama denganmu kalau kamu tidak mau menemani adiknya?" "... Sarah, aku ini sedang memberimu penjelasan, jangan malah bicara dengan nada seperti itu!" "Aku rasa tidak perlu ada penjelasan." Sarah akhirnya menoleh dan menatap Axel. Tatapan matanya terlihat dingin, dan seolah ingin melihat jiwa suaminya, "Axel, kalau kamu bosan denganku dan ingin mengganti nyonya di rumah ini, aku bisa memberimu jalan." Raut wajah Axel langsung menjadi suram, "Apa yang kamu katakan?" Sarah menghela napas, "Aku bilang, kita bisa bercerai." Dia lalu mendorong Axel. Saat dia akan pergi, dia malah ditarik kembali dengan kuat. Axel lalu meremas wajahnya dan memperingatkannya, "Kamu sebaiknya jangan berpikiran seperti itu." Sarah hanya diam. Dia bukan baru memikirkannya, tapi malah sudah melakukannya. Dia. Tidak membutuhkan Axel lagi. Axel sempat pulang dan tinggal di rumah hingga larut malam, lalu pergi lagi setelah menerima telepon. Sarah jelas mendengar suara perempuan sedang menangis di seberang telepon. Keesokan paginya, pengacara dan teman baik yang bertanggung jawab atas perceraian Sarah mengirimkan sebuah tangkapan layar, 'Itu unggahan terbaru simpanan Axel. Sepasang tangan dua sejoli di puncak gunung saat pagi buta, dengan keterangan unggahan yang berbunyi, menikmati matahari terbit sambil merasakan detak jantung satu sama lain.' Sarah langsung mengenali tangan besar itu adalah milik Axel. Sarah duduk dalam diam, entah sudah berapa lama dia memegang cangkir di tangannya. Ketika dia meletakkannya, terdengar suara dentingan yang menggema di ruangan, seolah ada sesuatu di dalam hatinya yang pecah. Selama beberapa hari berikutnya, Axel masih belum pulang. Keduanya hanya bertemu di pertemuan perusahaan. Axel duduk di tengah, sementara Sarah duduk di samping senior manajer lainnya. Mereka juga tidak kontak mata sama sekali. Sarah juga tidak mencarinya di lantai atas. Ketika senggang, Sarah sibuk mencari dan melihat-lihat rumah, sambil menyingkirkan hadiah yang pernah Axel berikan selama bertahun-tahun. Hadiah ulang tahun, hadiah hari jadi mereka, hadiah Valentine, hadiah pernikahan … bahkan cincin pernikahannya juga Sarah jual. Dia tidak membutuhkannya lagi, jadi mengapa dia harus menyimpan sampah kenangan ini. ... Malam itu, Pemilik Astine, Nyonya Shelda Ananta, mengajak Sarah untuk bermain di klub. Melihat bahwa sudah hampir jam sebelas, Sarah jadi tidak ingin pergi. Namun, mengingat bahwa setelah bercerai dia masih harus menjalin hubungan dengan orang-orang demi memulai bisnisnya sendiri, jadi dia akhirnya tetap pergi. Begitu dia masuk ke klub, dia melihat Shelda. "Shelda, aku bisa naik sendiri, kenapa pakai turun segala." Shelda memasuki lift sambil memeluk lengan Sarah dengan hangat, "Kakak takut kamu tersesat, kamu belum pernah datang ke sini, 'kan?" Itu benar, Sarah memang belum pernah datang ke sini. Dua orang itu naik ke lantai atas. Shelda membawanya masuk ke sebuah ruangan besar. Di tengah ruangan ada sebuah sekat besar bergaya oriental yang membagi ruangan jadi dua bagian. Ketika masuk, Sarah memperhatikan bahwa ada banyak orang di belakang sekat. Tapi, Shelda tidak membawanya ke sana, melainkan membawanya duduk di sisi yang hanya ada satu orang perempuan yang tampak familier. Seingatnya, perempuan itu adalah simpanan Axel. Perempuan itu sepertinya juga mengenalnya, dan wajahnya tampak sedikit tidak nyaman ketika melihat Sarah, tapi dia tetap tersenyum. Setelah Sarah melepas mantel dan duduk, Shelda keluar lagi. Sarah mengambil minuman yang diberikan dan meminumnya sedikit. Suara obrolan riang dari balik sekat mulai terdengar makin jelas di telinganya. Orang-orang itu bahkan sedang membicarakan tentangnya. "Katanya sekarang Axel tidak mengajak Sarah ke pertemuan kita lagi." "Omong kosong, Nona Trisha masih sangat muda dan lucu. Axel membawanya ke mana-mana sekarang, dia sangat menyayangi perempuan itu." "Selera Axel akhirnya berubah setelah bertahun-tahun." "Sarah memang cantik, tapi kalau sudah delapan tahun tidur dengannya, lama-lama juga bosan." "Sarah juga bodoh, mau-maunya mengikuti Axel selama bertahun-tahun. Pada akhirnya, dia cuma dimanfaatkan. Kalau Axel tidak menginginkannya lagi, aku mau memanjakannya. Aku sudah menginginkan pinggangnya selama bertahun-tahun?" …… Di sisi lain, sorot mata indah Sarah tampak dingin. Dia mengenali suara dua orang barusan. Mereka adalah teman-teman Axel, yang biasanya memanggilnya 'kakak ipar' dengan nada yang manis. Wanita yang duduk bersama Sarah merasa begitu canggung hingga tidak berani melihatnya. Ketika melihat Sarah bangkit, dia berpikir bahwa Sarah akan lari. Namun, dia melihat Sarah berdeham, lalu berjalan sambil membawa minumannya ke arah seberang. Sarah menemui orang di balik sekat. Sambil bersandar dengan santai di sekat tersebut, dia ikut nimbrung di percakapan orang-orang itu dengan nada santai, "Semuanya, kalian kok bicara seperti itu? Waktu Axel dan aku pacaran, dia juga masih perjaka polos, bukankah aku juga memanfaatkannya selama delapan tahun?" Ruangan itu tiba-tiba menjadi sunyi. Semua orang di sofa terkejut melihatnya. Saat Sarah mengatakan semua ini, dua pria bertubuh tinggi besar baru saja masuk ke ruangan. Semua orang melihat Sarah, lalu melihat orang di belakangnya ... mereka benar-benar putus asa.
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 Menipunya Tanda Tangan Surat Cerai Bab 2 Aku Juga Memanfaatkannya Selama Delapan Tahun Bab 3 Mari Lanjutkan Permainan dengan Hati Kecilmu Bab 4 Bukannya Tidak Bisa, Tapi Sudah Tidak Mau Lagi Bab 5 Pria Itu Terasa Sangat Familiar Bab 6 Mencoba Bunuh Diri Demi Menghukumku? Bab 7 Makin Lama Makin Busuk Bab 8 Manusia Tetaplah Budak Emosi Bab 9 Kepura-puraanmu Membuatku Merinding appBab 10 Pria Kejam dan Egois appBab 11 Demi Orang Atau Demi Uang? appBab 12 Telepon Tengah Malam appBab 13 Jangan Bongkar appBab 14 Jika Mau Cari Yang Cantik, Tidak Perlu Repot appBab 15 Terlalu Percaya Diri Itu Tidak Baik appBab 16 Kilasan Terakhir dalam Pernikahan appBab 17 Ketahuan appBab 18 Malam Ini Adalah Hari Kematian Sarah appBab 19 Pesan Aneh appBab 20 Tuan Muda, Wajahmu Merah appBab 21 Makan Dulu appBab 22 Pengumuman Pertunangan appBab 23 Pertunjukan Seru di Jamuan appBab 24 Fitnahan Belaka appBab 25 Pengkhianatan Menantu appBab 26 Tak Ada yang Mau Ngaku appBab 27 Saksi Kuat appBab 28 Percakapan yang Canggung appBab 29 Kenapa Ponselmu Diambil Simpanan appBab 30 Kita Sejalan appBab 31 Mendapat Pekerjaan appBab 32 Tujuan Pertama appBab 33 Tugas Pertama appBab 34 Tugas yang Tidak Mudah appBab 35 Saling Cinta dan Saling Menyakiti appBab 36 Terbawa Suasana appBab 37 Hubungan yang Aneh appBab 38 Ide Bagus appBab 39 Salah Sangka appBab 40 Rahasia Mengejutkan appBab 41 Masalah Baru appBab 42 Penyesalan appBab 43 Tinggal Kenangan appBab 44 Konspirasi di Pabrik appBab 45 Sarah Menghilang appBab 46 Tanggung Jawab Ethan appBab 47 Lompat Untuk Selamat appBab 48 Di Mana Istriku? appBab 49 Menantang Sang CEO appBab 50 Realita Terbongkar appBab 51 Pembongkaran Kebohongan appBab 52 Pena Perekam appBab 53 Pengakuan Paksa appBab 54 Tiga Musuh Dalam Satu Kamar appBab 55 Permintaan Maaf appBab 56 Berdamai? appBab 57 Pekerja Hantu appBab 58 Ethan Suka Sesama Jenis? appBab 59 Demi Sarah appBab 60 Unggahan Sarah appBab 61 Kasih Pelajaran appBab 62 Rencana appBab 63 Malu Sekali appBab 64 Jodoh Sejati? appBab 65 Keusilan Santi appBab 66 Kesalahpahaman yang Memalukan appBab 67 Makan dengan Lahap appBab 68 Pria yang Mulai Berubah appBab 69 Tinggal di Rumah Ethan appBab 70 Viral appBab 71 Istana Mauwah appBab 72 Menemukan Takdir Cinta appBab 73 Sarang Harimau appBab 74 Syarat Menggoda appBab 75 Urus Surat Cerainya appBab 76 Ikuti Saja appBab 77 Tidak Memiliki Anak appBab 78 Aku Memang Buta appBab 79 Aku Sudah Lapar appBab 80 Ethan appBab 81 Memperhatikan Gerak Geriknya appBab 82 Takdir appBab 83 Tidak Tertarik Pada Wanita appBab 84 Pemfitnahan appBab 85 Pemfitnahan appBab 86 Pernikahan Megah appBab 87 Terserah Kalian appBab 88 Kamu akan Menyesal appBab 89 Pemuda Tampan Polos appBab 90 Terlalu Baik Padanya appBab 91 Pengakuan appBab 92 Pertempuran Terakhir appBab 93 Waktu Seminggu appBab 94 Keluarga Losiana appBab 95 CEO Grup Elysian Sangat Hebat appBab 96 Dibututi appBab 97 Orang yang Dikirim Axel appBab 98 Pemilik Restoran Sushi appBab 99 Aku Sudah Menunggumu Selama Tiga Hari appBab 100 Aku akan Membunuhmu appBab 101 Mati Karenamu appBab 102 Penyesalan appBab 103 Resmi Cerai appBab 104 Perempuan Gila appBab 105 Salah Tingkah appBab 106 Bos Tetaplah Bos appBab 107 Mengganti Perban appBab 108 Pria Rumit appBab 109 Salah Ketik appBab 110 Tertangkap Basah appBab 111 Kue Stroberi yang Menggemparkan appBab 112 Asal Bukan Anakku appBab 113 Suasana Baru appBab 114 Tugas Pertama appBab 115 Makan Siang Bersama appBab 116 Ketulusan, Aku Tidak Melihatnya appBab 117 Perutku Sakit appBab 118 Kamu Sudah Minum Terlalu Banyak appBab 119 Maksudmu, Menjadi Gigolo? appBab 120 Dia Tidak Percaya appBab 121 Mengunjungi Resort appBab 122 Aku Akan Masuk Angin Kalau Melepas Semuanya appBab 123 Legenda Horor appBab 124 Menakutkan Sekali appBab 125 Trik Licik Herman appBab 126 Panggil Nadia Kemari appBab 127 Kisah Tragis Nadia appBab 128 Herman Tidak Akan Berani appBab 129 Menjaga Kesehatan appBab 130 Niat Jahat Nadia appBab 131 Sekretaris Paling Perhatian Tahun Ini appBab 132 Berendam appBab 133 Solusi Sendiri appBab 134 Tidak Profesional appBab 135 Teman Pria appBab 136 Hati-hati appBab 137 Hari Bersejarah appBab 138 Kembali Pulang appBab 139 Ide Gila appBab 140 Kamu Tidak Apa? appBab 141 Jebakan Makan Siang appBab 142 Pura-pura Kuat appBab 143 Robot Cantik appBab 144 Putar Balik appBab 145 Acara Mendadak appBab 146 Pesta appBab 147 Orang yang Ditunggu appBab 148 Tamu Penting appBab 149 Dua Sejoli appBab 150 Pencarian app
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
FINLINKER TECHNOLOGY LIMITED
69 ABERDEEN AVENUE CAMBRIDGE ENGLAND CB2 8DL
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta