Bab 1943 Aroma yang Berbeda
Membayangkan ini, senyum tipis terukir di sudut mulutnya, tiba-tiba, sebelum dia benar-benar tersenyum, dia sudah membeku.
Dia terkejut menemukan bahwa, tidak peduli seberapa jauh dia mundur, pedang yang menunjuk ke arahnya terus mengikuti dia, seperti kutu di tulang kering, tidak bisa dilepaskan, sementara aroma yang muncul tiba-tiba di sekitarnya semakin pekat.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread