Bab 7 MALE IDOL

"Berhenti? Kamu tidak berencana untuk kembali?" "Tidak. Kesehatan ibuku memburuk dan aku harus tinggal di sini untuk merawatnya dengan baik." Setelah mendengar percakapan ini, Amber tersenyum. Pada saat ini, Lin Fan tiba-tiba melihat ke arahnya, lalu bertanya, "Aku dengar kamu sekarang adalah Dr. Amber?" Amber mengangguk. "Luar biasa, kamu benar-benar berhasil mewujudkan impianmu." Bulu mata Amber bergetar saat mengingat masa lalu. Pasalnya Calvin dulu pernah bertanya kepadanya, "Amber, apa impianmu?" "Menjadi dokter." "Mengapa?" "Karena nenekku." Orangtua Amber mengoperasikan restoran dan bekerja sampai larut malam jadi Amber dan kakak laki-lakinya diasuh oleh nenek mereka. Nenek Amber adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Dia baik hati, lembut, dan rendah hati. Namun, dia telah menjalani kehidupan yang tidak beruntung dengan menikah dengan pria yang keras kepala dan pemarah seperti kakeknya. Ketika Amber di sekolah menengah, neneknya menjadi gila karena tekanan mental jangka panjang. Sejak saat itu, Amber bercita-cita menjadi seorang dokter, khususnya psikiater. Calvin sangat iri dengan jawabannya yang jelas. Kehidupan sekolah menengahnya sangat sulit, khususnya tahun ketiganya. Selama periode waktu itu, dia terus-menerus bertanya kepadanya, "Apa tujuan belajar begitu keras? Apa yang bisa kita lakukan bahkan jika kita masuk ke universitas yang bagus?" Calvin dulu diselimuti kesuraman dan keputusasaan. Sekarang, dia mungkin tidak akan menanyakan pertanyaan yang sama kepadanya. Amber juga tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaannya. untungnya, ada teman sekelas lain di sekitar yang menyela ke dalam percakapan. "Benar, Calvin. Jika ibumu tidak terlalu sehat, kamu harus berbicara dengan Amber! Dia bekerja di Rumah Sakit Presbiterian dan membantumu mempercepat perawatannya seharusnya tidak akan terlalu merepotkan baginya." Presbiterian Hospital adalah salah satu rumah sakit terbaik di New York dan terkenal karena sulitnya membuat janji di sana. Calvin bertanya, "Apakah kamu bersedia melakukan itu?" Mengingat rekomendasi teman sekelasnya, Amber hanya bisa menjawab, "Ah, itu bukan masalah, tapi aku bekerja di departemen psikiatri dan tidak terlalu mengenal orang lain dari departemen lain. Jadi, aku tidak yakin bisa membantu seberapa banyak." Teman sekelasnya, sekali lagi menegaskan. "Tidak mungkin lebih buruk daripada kami orang luar yang mencoba membantu, bukan?" Amber tetap diam dan topik pembicaraan itu dengan cepat terlupakan karena acara pernikahan telah dimulai. Petugas pernikahan berdiri di atas panggung, berpakaian serba putih. Saat prosesi upacara pernikahan mulai, terlihat Trysta memasuki aula dengan sang ayah perlahan mengantarnya ke altar. Semua orang mengeluarkan ponsel mereka untuk mengambil gambar, tidak terkecuali Amber. Selesai mengambil beberapa gambar Amber kemudian melihat-lihat foto yang dia ambil, dia tidak bisa tidak memperhatikan kalau Calvin ada di dalam setiap foto yang dia ambil. Pada saat itu, Calvin sedang melihat ke arah panggung jadi hanya separuh wajahnya yang tertangkap di foto. Amber merutuki diri karena memiliki keterampilan fotografi yang sangat buruk, tetapi ada dalam satu foto dia berhasil menangkap estetikanya. Wajah pria itu terlihat sangat jernih, ramping dan rapi dengan hidung melengkung dan kepala sedikit miring ke atas jelas aura yang terpancar bukanlah keindahan yang mempesona, melainkan murni pesonanya sendiri. Setelah memotret cukup banyak, Silvia berbalik dan Amber dengan cepat mematikan teleponnya. Silvia menggoyang-goyangkan ponsel miliknya dan tersenyum pada Amber. "Dengar, aku diam-diam mengambil begitu banyak foto idola laki-lakiku. Dia tampan, bukan?" Amber tersenyum. "Ya, benar-benar tampan." Seorang teman sekelas wanita lainnya yang berada di dekat mereka mendengar percakapan keduanya pun berbalik. "Mana, mana?" Kedua wanita itu berkumpul bersama untuk melihat orang yang mereka sukai, mengobrol sepanjang waktu, sampai tiba waktunya pengantin wanita akan melemparkan buketnya ke udara. Sebelum Trysta melemparkan buket bunganya, dia memanggil semua wanita single ke depan. Kemudian suara Trysta yang renyah dan merdu terdengar keluar dari mikrofon, "Semoga berhasil, saudari. Ambil buketku dan cepat menikahlah sendiri. Akan semakin sulit menemukan pengiring pengantin jika kamu tetap bertahan dengan ke-single-an kalian." Semua orang tertawa, termasuk Amber. Tidak lama kemudian terlihat berjinjit dan melemparkan buketnya ke udara. Para gadis single saling berdesak-desakan untuk mencoba menangkap buket itu, membuat Amber terdorong ke samping. Dalam kekacauan itu tanpa sadar Amber menginjak sesuatu dan seketika membuat tubuhnya kehilangan keseimbangan. "Aah!" "Hati-hati!" Sepasang tangan yang kokoh dan kuat berhasil menangkap tubuh Amber. Amber berbalik dan melihat bahwa Calvin berdiri di belakangnya, punggung tangannya menopang punggungnya. Amber tiba-tiba teringat pemeriksaan kebugaran dari masa sekolahnya. Kesehatannya tidak begitu baik saat itu dan dia akan pusing setiap kali harus diambil darahnya jadi Calvin selalu berdiri di belakangnya. Setiap kali Amber berbalik, dia akan melihatnya. Sampai sekarang, Amber masih menyimpan catatan yang dia berikan kepadanya di rak buku miliknya. "Jangan takut. Aku akan selalu bersamamu." Seperti itulah isi catatan tersebut. Namun itu hanya sebuah catatan. Pada kenyataannya dia tidak selalu ada bersamanya karena setelah lulus, Calvin pergi ke luar negeri bahkan tanpa meninggalkan satu pesan pun untuk Amber. Amber berdiri, lalu mundur beberapa langkah. Dia hendak berterima kasih kepada Calvin ketika seorang gadis menangkap buket pengantin wanita. Tak satu pun dari teman sekelasnya yang mampu merebutnya dan lucunya, buket bunga itu mendarat di pangkuan seorang gadis yang sama sekali tidak ingin menangkapnya. Semua orang akhirnya duduk kembali. Silvia menghela nafas dengan sedih dan berkata, "Sepertinya kita tidak akan bisa menikah. Apa yang harus kita lakukan?" Dia bersandar di bahu Amber, pura-pura menangis, tapi pandangannya selalu tertuju pada Calvin. "Oh ... pria idolaku, apakah kamu sudah punya pacar?" Amber tidak bisa tidak terkesan dengan betapa gigihnya usaha Silvia dalam upaya untuk mendapatkannya. Namun, bagaimanapun juga dia tetap mendengarkan pertanyaan temannya itu dan tanpa disangka dia mendengar Calvin menyeletuk, "Tidak." Silvia yang mendengar jawaban tersebut langsung bersemangat kembali. Dia bangun dari sandaran dan menggosok kedua telapak tangannya saat dia berseru, "Oh, luar biasa." Tingkah lucu Silvia tersebut sontak membuat yang lain tertawa. "Apakah kamu benar-benar senang mengetahui bahwa Calvin masih lajang?" jawab teman yang lain. Silvia dengan setengah serius menjawab, "Tentu saja! Ini adalah kesempatanku untuk bersama dengan pria idolaku, 'kan?" Pernyataan Silvia tersebut membuat wajah Calvin berubah, tetapi dia bukan lagi pemuda yang seperti dulu yang akan tersipu merah setiap kali seseorang menggodanya. Namun, sebaliknya dia tersenyum dengan sopan dan berkata, "Silvia, kamu benar-benar tidak berubah sama sekali. Kamu masih sangat lucu." Silvia sangat senang atas pujian Calvin itu. bahkan karena terlalu senang dia meraih tangan Amber dari bawah meja dan mengguncangnya dengan liar, emosinya terlihat dengan jelas. Setelah makan malam acara pernikahan, ada reuni kelas lagi. Untuk yang satu ini, Trysta telah memesan beberapa kamar di hotel untuk teman-temannya dan mereka juga memiliki akses ke spa dengan mata air mineral dan ruang permainan. Dengan semua akomodasi itu, semua orang pasti akan bersenang-senang dan bersantai. Seketika Silvia dan yang lainnya berteriak senang saat mendengar berita itu, lalu menuju ke kamar mereka. Amber berada di paling ujung ekor rombongan, setelah menjauhkan diri untuk membantu Trysta menyelesaikan masalah kecil. Namun, ketika Amber berbelok di tikungan koridor, dia menemukan Calvin menunggunya. Karena terkejut, Amber bertanya, "Mengapa kamu belum naik?" "Aku mendapat telepon, lalu menunggumu."
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 ONE NIGHT STAND Bab 2 DIAGNOSIS Bab 3 AMBER ORANG JELEK Bab 4 KENCAN BUTA? bagian I Bab 5 KENCAN BUTA? bagian II Bab 6 REUNI Bab 7 MALE IDOL Bab 8 YOUR CONDOMS Bab 9 AKU INGIN MERAYUMU Bab 10 PASANGAN YANG DIRUMORKAN Bab 11 TINDAKAN BODOH Bab 12 DIBAYAR BIAYA PROSTITUSI appBab 13 JADI KEKASIHKU SAJA appBab 14 MENDAPAT KEJUTAN appBab 15 KONTRAK PERJANJIAN appBab 16 BERTEMU ORANG TUA appBab 17 DR CAMILLE DIKALAHKAN appBab 18 DIA TIDAK BISA BERCANDA appBab 19 PENYELIDIKAN (I) appBab 20 PENYELIDIKAN (II) appBab 21 JANGAN TERSENYUM KEPADAKU appBab 22 RASA SAKIT DI HATI (I) appBab 23 RASA SAKIT DI HATI (II) appBab 24 MENAHAN TEMPERAMEN appBab 25 DO THE BEST appBab 26 INSIDEN DI RUMAH SAKIT appBab 27 BISAKAH KAMU MENCIUMKU appBab 28 GOSIP YANG MENGALIR DERAS appBab 29 SATU GIGITAN appBab 30 I'LL KISS WHENEVER I WANT appBab 31 PERTEMUAN appBab 32 KAMU MILIKKU appBab 33 DISALAHPAHAMI appBab 34 KAMU BENAR-BENAR MENYUKAINYA? appBab 35 INGIN MENCIUMMU LAGI appBab 36 AKU TIDAK BUTUH CINTA appBab 37 LUCKY WOMEN appBab 38 KEPERGOK appBab 39 TINGGAL BERSAMA appBab 40 SITUASI BERBAHAYA appBab 41 JEBOLNYA PENGHALANG DAN TEGURAN appBab 42 DI PESTA appBab 43 PANGGILAN DARURAT appBab 44 CRIME AND EVIL appBab 45 ACCIDENT AND KISS appBab 46 MENYEBAR RACUN CINTA? appBab 47 PENGAKUAN CALVIN appBab 48 PENYESALAN appBab 49 MENGAKUI KESALAHAN appBab 50 MELAMPIASKAN EMOSI appBab 51 PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA appBab 52 SETTLEMENT FEE appBab 53 PERTARUHAN appBab 54 MENYEDIHKAN appBab 55 CINTA ADALAH ILUSI appBab 56 KEBETULAN SEKALI appBab 57 TAK TERTAHANKAN (I) appBab 58 TAK TERTAHANKAN (II) appBab 59 KEKHAWATIRAN appBab 60 PERSELINGKUHAN appBab 61 PASANGAN ANEH appBab 62 AROMA HANGAT appBab 63 REAKSI BESAR appBab 64 TIDAK ADA HUBUNGAN YANG TIDAK DAPAT DIPISAHKAN appBab 65 UNGKAPAN ISI HATI appBab 66 AKU MENCINTAIMU appBab 67 DICUCI BERSIH (I) appBab 68 DICUCI BERSIH (II) appBab 69 MEMBANTUNYA appBab 70 GADIS PILIHAN appBab 71 [UNTITLED] appBab 72 KEKASIH BARU? appBab 73 JIKA KAMU MENYUKAINYA, MAKA REBUTLAH appBab 74 PERTEMANAN BARU appBab 75 YOUNG HUSSY appBab 76 [UNTITLED] appBab 77 UNDANGAN appBab 78 PEMBANTAIAN IAN appBab 79 KACAUNYA IAN appBab 80 NOT CONTROLLED appBab 81 KESALAHPAHAMAN appBab 82 SAKIT appBab 83 TIDAK BISA MENGENDALIKAN DIRI appBab 84 BENAR-BENAR INGIN MATI appBab 85 DI ANTARA DUA KEKASIH appBab 86 DADA YANG MULAI BERDENYUT appBab 87 HADIAH DAN KUNJUNGAN TAK TERDUGA appBab 88 DIA KEKASIHKU SEKARANG appBab 89 BERITA MENGEJUTKAN appBab 90 ENYAHLAH! appBab 91 DIA ADALAH KUMAN appBab 92 TIDAK MEMILIKI EMOSI appBab 93 PUTRI TIDUR appBab 94 RINTANGAN DEMI RINTANGAN (I) appBab 95 RINTANGAN DEMI RINTANGAN (II) appBab 96 LEDAKAN EMOSI CALVIN appBab 97 PERHATIAN appBab 98 PRIA BRILIAN JUGA TAKUT JARUM SUNTIK appBab 99 SUGGESTIVE appBab 100 LET'S GET MARRIED appBab 101 TIDAK BAHAGIA? appBab 102 APAKAH KAMU MALU? appBab 103 AKU AKAN MEMBUAT KALIAN PUTUS appBab 104 PEMBUKTIAN? appBab 105 CUKUP BODOH appBab 106 HARUSKAH AKU MENCIUMMU? appBab 107 APAKAH KAMU MENYUKAINYA? appBab 108 DEFINISI RASA SUKA appBab 109 PUTUS? appBab 110 SEBUAH KEMAJUAN app
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
UNION READ LIMITED
Room 1607, Tower 3, Phase 1 Enterprise Square 9 Sheung Yuet Road Kowloon Bay Hong Kong
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta