Bab 8 YOUR CONDOMS

"Aku mendapat telepon, sekalian menunggumu." Amber tersenyum. "Terima kasih. Kalau begitu, ayo pergi." Akhirnya keduanya berjalan menuju lift bersama. Sambil menunggu lift terbuka, Calvin bertanya, "Apakah kamu baik-baik saja selama ini?" "Ya dan kamu?" "Hidup agak sulit." Mendengar perkataan Calvin tersebut, Amber menatapnya dengan tatapan aneh. "Memang benar, selama masa terberatku, aku tidak bisa menelepon siapa pun bahkan jika aku mau." Kepala Amber terkulai melihat ke bawah. Dia mengerti bahwa Calvin sedang mencoba untuk menjelaskan alasan ketika dia tidak menghubunginya dalam waktu yang lama. Tiba-tiba Calvin berhenti berjalan, lalu tiba-tiba memanggilnya. "Amber ...." Calvin tidak meneruskan perkataannya, tetapi ketika dia ingin melanjutkan perkataannya, pada waktu yang hampir bersamaan, suara lain juga memanggilnya. "Hei!" Calvin berhenti berbicara dan bersama-sama dengan Amber menoleh ke sumber suara itu. Mereka bisa melihat seorang pria muda berjalan ke arah mereka dari bayang-bayangnya. Saat cahaya menyinari wajahnya, Amber terkesiap, tidak bisa tidak mempercayai penglihatannya yang melihat sosok Ian berjalan menghampiri mereka. Dia berjalan mendekat, selangkah demi selangkah. Langkahnya entah bagaimana mengingatkan Amber kepada seekor binatang buas yang berkeliaran tanpa tergesa-gesa dan percaya diri dengan kemampuannya. Pria itu berkata, "Kamu meninggalkan sesuatu di hotel." Setelah mengatakan perkataan tersebut, pria itu menyerahkan segepok uang dan sebungkus kondom. "Kamu membeli kondom jadi kamu yang harus mengambilnya." Saat dia berbicara, ekspresi dan nada bicaranya tetap tenang dan tindakannya dingin, tetapi karena sikapnya itu Amber hampir saja percaya kalau kondom dan uang yang dia berikan padanya memang miliknya. Dan akibat dari dia menyerahkan kondom, bahkan membuat Amber yang seorang dokter merasa pusing karena darah yang mengalir deras ke kepalanya. Tapi paling tidak, beruntung dia masih bisa menunjukkan penampilan yang tenang meskipun dia takut melihat Calvin. Dalam hati Amber juga merutuki Ian karena memberikan uang dan kondom di depan Calvin. Amber diam-diam mengambil barang-barang yang disodorkan dan mencoba tetap tenang. "Apakah ada hal lain?" Ian sepertinya tidak mengharapkan tanggapan seperti itu dari Amber. Tatapannya beralih ke Calvin sesaat sebelum dia kembali beralih menatap Amber dan dengan tenang berkata, "Kamu lupa mencuci pakaianku." Setelah mengatakan hal itu, dia berbalik dan pergi. Cukup lama setelah kepergian Ian, suasana antara Calvin dan Amber terasa canggung juga tegang. Sampai ketika mereka memasuki lift, Calvin memaksakan senyum di wajahnya dan bertanya, "Apakah barusan itu pacarmu?" "Bukan," jawab Amber dengan cepat. Setelah mendengar jawabannya, mata Calvin seketika bersinar dan kemudian dengan cepat meredup lagi karena Amber tidak berniat memberikan penjelasan dengan sendirinya. Namun, sebenarnya jika Calvin bertanya, Amber pasti akan memberitahunya. Namun, karena mereka harus segera mengejar rombongan, Calvin jadi tidak bertanya. *** Karena masuk terlambat, Amber dan Calvin menarik perhatian banyak orang. Silvia menghampiri mereka dari belakang dan menyeringai. "Apa yang kalian berdua lakukan berada di belakang kami?" Amber dengan tenang menjawab, "Dia mengatakan kalau dia harus menerima telepon. Sedangkan aku, tadi suami Trysta minum terlalu banyak dan dia ingin bertanya apakah aku punya obat ginjal." "Kamu juga akrab dengan hal-hal semacam itu juga?" "Tidak terlalu." Silvia menatap curiga Amber, lalu beralih ke Calvin. Kemudian dia tiba-tiba bertanya, "Amber, apakah kamu juga menyukai Calvin?" Amber sedikit terkejut dengan pertanyaan mendadak itu. Karena dia tidak begitu mengerti bagaimana topik itu tiba-tiba datang. Namun, dia masih menjawab dengan jujur. "Ya, dulu dia juga idolaku." Silvia langsung syok begitu mendengar jawaban Amber, wajahnya terlihat terguncang. Dia berseru, "Oh tidak! Bagaimana mungkin aku bisa mengalahkanmu?" Amber hanya tertawa menanggapi tingkah Silvia itu. Silvia merasa down untuk beberapa saat dan baru pulih ketika Trysta memanggil mereka untuk pergi ke spa bersama. "Kupikir aku adalah pemeran utama wanita, tapi ternyata aku hanya karakter pendukung! Jika kamu memikirkannya dengan baik, kalian berdua adalah pasangan yang ideal. Protagonis pria dan wanita yang diberkati oleh surga." Setelah mengatakan itu, Silvia menggenggam tangan Amber dan dengan hati-hati berkata, "Aku akan menyerahkan Calvin padamu. Jika dia memilihmu, tolong perlakukan idola priaku dengan hati-hati." Amber terdiam. Sementara Trysta yang berjalan mendekat, mendengar potongan terakhir percakapan di antara Amber dan Silvia. "Perlakukan siapa dengan baik? Ada apa, Silvia?" tanya Trysta. Silvia menghela nafas. "Aku putus asa karena kesepian." Amber pun tidak bisa untuk tidak tertawa. Ketika kerumunan yang riuh menuju ke spa, Amber, bagaimanapun, menolak untuk pergi karena dia dibebani dengan pikirannya tentang pertemuan sebelumnya. Lagipula, dia tidak begitu tertarik dengan kegiatan seperti itu. Setelah perdebatan panjang antara Trysta dan Amber, Trysta akhirnya mengalah. Dia membawa orang-orang pergi, tapi tidak lama kemudian, dia kembali. Amber terkejut dan bertanya, "Kenapa kamu sudah kembali?" "Oh itu, suamiku ada di sana dan aku juga tidak suka aktivitas seperti itu. Jadi, sebaiknya aku kembali dan menemanimu." Amber terkekeh. "Haruskah aku takut? Pengantin wanita meninggalkan pengantin prianya hanya untuk menemaniku." Trysta mengabaikan komentar Amber. "Lebih tepatnya mengatakan kalau dia yang meninggalkan aku terlebih dahulu. Teman-temannya menyemangati dia segera setelah dia minum obat dan sedikit pulih. Tidak ada banyak pilihan dengan adanya Ian Axton, si big figure. Sejujurnya, aku cukup terkejut kalau dia bahkan repot-repot muncul di sini." Amber yang merasa heran jadi bertanya, "Kenapa?" "Karena Ian Axton sangat sulit untuk diundang ke suatu acara. Dia terkenal dingin dan dia tidak pernah menghadiri pertemuan pribadi apa pun sebelumnya." "Betulkah?" Amber tertawa tanpa memperdulikan tata krama, bahkan ketika dia diam-diam berpikir kepada dirinya sendiri, mengapa seseorang yang tidak pernah menghadiri pertemuan sosial apa pun sebelumnya tiba-tiba menerima undangan pernikahan Trysta? Sebenarnya Amber ingin bertanya kepada Trysta mengenai seberapa banyak yang dia ketahui tentang Ian, tetapi karena ini adalah pernikahannya, dia mengurungkan keinginannya itu dan sebaliknya, dia mengubah topik menjadi sesuatu yang lebih relevan. "Bagaimana rasanya menikah?" tanya Amber. Trysta memutar matanya, lalu menjawab, "Hanya satu kata, melelahkan! Aku tidak akan pernah melakukan hal seperti ini lagi. Sungguh menyiksa!" Amber lagi-lagi tidak bisa menahan tawa. "Dasar, apakah kamu berencana melakukan ini berkali-kali?" "Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan?" Amber menyentil kening Trysta pelan. Ini adalah malam pernikahannya dan dia masih tidak menjaga mulutnya dengan mengatakan hal-hal seperti itu. "Aku mengatakan yang sebenarnya. Di zaman sekarang ini bisa menikah sekali seumur hidup adalah sebuah keajaiban." "Itu mungkin akan menjadi kenyataan jika kamu terus berpikir seperti itu," tegur Amber. "Saya tidak tahu kalau anda begitu percaya takhayul, Dr. Camille." Trysta mencubit pipi Amber saat dia meletakkan tangannya di bahu Amber. "Apakah Silvia mengatakan yang sebenarnya?" Subjek telah berubah begitu cepat sehingga Amber tidak sepenuhnya mengikuti. "Apa?" "Calvin itu juga menyukaimu." "Apa? Bagaimana kamu tahu tentang itu?" "Tentu saja Silvia yang mengatakannya." Trysta tersenyum licik saat dia menggoda Amber. "Persiapkan dirimu untuk memeriahkan perayaan. Kamar malam ini adalah suite pria dan wanita. Kamar pria ada di sebelah. Jadi ... kamu tahu."
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 ONE NIGHT STAND Bab 2 DIAGNOSIS Bab 3 AMBER ORANG JELEK Bab 4 KENCAN BUTA? bagian I Bab 5 KENCAN BUTA? bagian II Bab 6 REUNI Bab 7 MALE IDOL Bab 8 YOUR CONDOMS Bab 9 AKU INGIN MERAYUMU Bab 10 PASANGAN YANG DIRUMORKAN Bab 11 TINDAKAN BODOH Bab 12 DIBAYAR BIAYA PROSTITUSI appBab 13 JADI KEKASIHKU SAJA appBab 14 MENDAPAT KEJUTAN appBab 15 KONTRAK PERJANJIAN appBab 16 BERTEMU ORANG TUA appBab 17 DR CAMILLE DIKALAHKAN appBab 18 DIA TIDAK BISA BERCANDA appBab 19 PENYELIDIKAN (I) appBab 20 PENYELIDIKAN (II) appBab 21 JANGAN TERSENYUM KEPADAKU appBab 22 RASA SAKIT DI HATI (I) appBab 23 RASA SAKIT DI HATI (II) appBab 24 MENAHAN TEMPERAMEN appBab 25 DO THE BEST appBab 26 INSIDEN DI RUMAH SAKIT appBab 27 BISAKAH KAMU MENCIUMKU appBab 28 GOSIP YANG MENGALIR DERAS appBab 29 SATU GIGITAN appBab 30 I'LL KISS WHENEVER I WANT appBab 31 PERTEMUAN appBab 32 KAMU MILIKKU appBab 33 DISALAHPAHAMI appBab 34 KAMU BENAR-BENAR MENYUKAINYA? appBab 35 INGIN MENCIUMMU LAGI appBab 36 AKU TIDAK BUTUH CINTA appBab 37 LUCKY WOMEN appBab 38 KEPERGOK appBab 39 TINGGAL BERSAMA appBab 40 SITUASI BERBAHAYA appBab 41 JEBOLNYA PENGHALANG DAN TEGURAN appBab 42 DI PESTA appBab 43 PANGGILAN DARURAT appBab 44 CRIME AND EVIL appBab 45 ACCIDENT AND KISS appBab 46 MENYEBAR RACUN CINTA? appBab 47 PENGAKUAN CALVIN appBab 48 PENYESALAN appBab 49 MENGAKUI KESALAHAN appBab 50 MELAMPIASKAN EMOSI appBab 51 PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA appBab 52 SETTLEMENT FEE appBab 53 PERTARUHAN appBab 54 MENYEDIHKAN appBab 55 CINTA ADALAH ILUSI appBab 56 KEBETULAN SEKALI appBab 57 TAK TERTAHANKAN (I) appBab 58 TAK TERTAHANKAN (II) appBab 59 KEKHAWATIRAN appBab 60 PERSELINGKUHAN appBab 61 PASANGAN ANEH appBab 62 AROMA HANGAT appBab 63 REAKSI BESAR appBab 64 TIDAK ADA HUBUNGAN YANG TIDAK DAPAT DIPISAHKAN appBab 65 UNGKAPAN ISI HATI appBab 66 AKU MENCINTAIMU appBab 67 DICUCI BERSIH (I) appBab 68 DICUCI BERSIH (II) appBab 69 MEMBANTUNYA appBab 70 GADIS PILIHAN appBab 71 [UNTITLED] appBab 72 KEKASIH BARU? appBab 73 JIKA KAMU MENYUKAINYA, MAKA REBUTLAH appBab 74 PERTEMANAN BARU appBab 75 YOUNG HUSSY appBab 76 [UNTITLED] appBab 77 UNDANGAN appBab 78 PEMBANTAIAN IAN appBab 79 KACAUNYA IAN appBab 80 NOT CONTROLLED appBab 81 KESALAHPAHAMAN appBab 82 SAKIT appBab 83 TIDAK BISA MENGENDALIKAN DIRI appBab 84 BENAR-BENAR INGIN MATI appBab 85 DI ANTARA DUA KEKASIH appBab 86 DADA YANG MULAI BERDENYUT appBab 87 HADIAH DAN KUNJUNGAN TAK TERDUGA appBab 88 DIA KEKASIHKU SEKARANG appBab 89 BERITA MENGEJUTKAN appBab 90 ENYAHLAH! appBab 91 DIA ADALAH KUMAN appBab 92 TIDAK MEMILIKI EMOSI appBab 93 PUTRI TIDUR appBab 94 RINTANGAN DEMI RINTANGAN (I) appBab 95 RINTANGAN DEMI RINTANGAN (II) appBab 96 LEDAKAN EMOSI CALVIN appBab 97 PERHATIAN appBab 98 PRIA BRILIAN JUGA TAKUT JARUM SUNTIK appBab 99 SUGGESTIVE appBab 100 LET'S GET MARRIED appBab 101 TIDAK BAHAGIA? appBab 102 APAKAH KAMU MALU? appBab 103 AKU AKAN MEMBUAT KALIAN PUTUS appBab 104 PEMBUKTIAN? appBab 105 CUKUP BODOH appBab 106 HARUSKAH AKU MENCIUMMU? appBab 107 APAKAH KAMU MENYUKAINYA? appBab 108 DEFINISI RASA SUKA appBab 109 PUTUS? appBab 110 SEBUAH KEMAJUAN app
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
UNION READ LIMITED
Room 1607, Tower 3, Phase 1 Enterprise Square 9 Sheung Yuet Road Kowloon Bay Hong Kong
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta