Bab 6 Rasa yang Terpendam

Waktu terus berlalu dan hari pun terus berganti tidak terasa ini sudah hari ketiga. Alina semakin bingung hingga sampai dengan detik ini dia masih belum bisa mencari pinjaman kemanapun bahkan dia tidak bisa bercerita apapun pada Raka. Hari ini Alina mulai masuk bekerja, dan seperti biasa Raka selalu saja menunggu Alina di depan rumah dia selalu siap sedia untuk menjaga Alina kapanpun sejak dulu dan sejak masih sekolah Raka tidak pernah berubah sedikitpun. "Alina apa aku boleh bicara sesuatu?" Tanya Raka menatap Alina. "Nanya apa?" Tanya Alina kemnbali "Kamu mau bantu aku tidak?" Tanya Raka semakin membuat Alina penasaran. "Tentu saja bantu apa?"jawab Alina dengan semangat "Mau jadi calon istriku?" Jawab Raka seketika membuat alina terkejut. "Hah? Kamu serius? Sudah dong Raka jangan bercanda" ujar Alina tidak percaya. "Aku serius tapi hanya pura-pura." jawab Raka tersenyum pada Alina. "Aku janji apapun yang kamu mau aku kabulkan" pinta Raka seketika membuat alina terdiam Karena dia pikir dalam hatinya Raka mengucapkan hal yang serius ternyata dia hanya meminta Alina untuk menjadi calon istrinya pura-pura. Alina mulai sadar bahwa perasaannya kini tidak karuan terlebih saat berhadapan dengan Raka, mungkin karena dia sering bertemu dengan Raka dan tanpa dia tahu perasaan itu muncul, jadi ketika Raka mengucapkan sesuatu yang membuat hati alina senang Alina pun merasa bahwa Raka berkata serius. Padahal tidak mungkin mereka melamar Alina padahal dia tahu bahwa Alina memiliki trauma dalam sebuah pernikahan bahkan hingga sampai detik ini Alina pun masih belum bisa percaya tentang cinta sejati karena dia masih belum bisa menemukan hal itu dalam hidupnya. "Memangnya kenapa aku harus pura-pura jadi calon istri kamu lagi pula kan kamu sendiri belum mau menikah? "Tanya Alina kembali membuat Raka sedikit gugup jelaskan pada Alina. "Maafin aku nggak jujur sama kamu Al, saat aku pulang ke Jakarta aku bertemu dengan mamah dan dia ingin menjodohkan aku dengan Alicia salah satu putri dari rekan kerjanya tapi aku menolak karena aku tidak mau menikah dengan wanita yang sama sekali tidak aku cintai makanya aku minta kamu untuk berpura-pura menjadi calon istri aku untuk aku kenalkan sama kedua orang tuaku di sana ."papar Raka mencoba membuat Alina mengerti. "Tapi bagaimana kalau kedua orang tua kamu malah tetap menginginkan kamu menikah dengan wanita pilihan mereka lagi pula kan kamu tahu sendiri Raka aku tuh wanita sederhana mana mungkin ada orang tua yang mau menjodohkan anaknya sama aku "jawab alina sambil menunduk. Alina memang selalu putus asa terhadap pria yang mencoba untuk mendekatinya karena dia tahu tidak ada hal yang istimewa dalam dirinya apalagi kehidupan Alina sebagian sudah berantakan. yang dia miliki hanyalah ibunya maka dari itu angin hanya ingin mencoba menjaga perasaan sang ibu dari siapapun yang ingin menyakiti dirinya. Alina hanya tidak mau jika status sosialnya membuat sang ibu tersakiti dengan setiap ucapan yang dikatakan oleh keluarga dari pihak pria oleh sebab itu itupun adalah salah satu hal yang membuat Alina berpikir keras untuk menikah karena menikah bukan hanya tentang saling mencintai satu sama lain tapi bagaimana menyatukan dua keluarga agar bisa saling memahami dan juga menyayangi dan menerima pernikahan yang telah terjadi. Oleh sebab itu, dia pun mencoba untuk menjauh dari Raka dan menjaga jarak agar tidak terbawa perasaan oleh Raka itu karena Alina tahu raka dari keluarga yang serba berkecukupan bahkan mungkin dia termasuk orang kaya di sana Alina tidak mau jika kedua orang tua Raka menentang keras jika suatu saat nanti ternyata Raka dan Alina malah memiliki hubungan lebih dari sekedar sahabat. "Aku yakin kedua orang tuaku akan setuju sama pilihan aku lagi pula kamu cantik Alina pasti Mama sangat suka sama kamu " ucap Raka mencoba untuk meyakinkan Alina. namun, Alina masih tetap saja ragu dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan di satu sisi dia tidak ingin rasa salah memilih seorang wanita karena mau bagaimanapun dia hanya ingin melihat sahabatnya itu bahagia tapi di sisi lain dia takut jika merasakan sakit hati padahal dia sendiri tidak memiliki hubungan apapun dengan raka. "Ok aku akan coba tapi janji yah kalau orang tua kamu tidak setuju jangan dipaksa, mending kamu terima perjodohan itu" Jawab Alina tersenyum pada Raka. Raka pun bahagia Dia sedikit lega akhirnya Alina mau membantunya untuk berpura-pura sebagai calon istri untuk dirinya. dia tidak tahu meskipun memang hal ini adalah sebuah kebohongan yang harus dia berikan kepada orang tuanya namun, di hati kecilnya yang paling dalam sebenarnya Raka menginginkan ini menjadi kenyataan di mana Alina memang benar-benar menjadi calon istrinya namun Raka sadar bahwa hal itu hanyalah sebuah sesuatu yang tidak akan pernah mungkin terjadi Alina sendiri yang sudah mengatakan bahwa dia sama sekali tidak memiliki perasaan apapun terhadap rangka, bahkan jikalau memang Raka sudah dijodohkan atau menemukan wanita lain dia akan tetapi ikhlas melihat Raka bahagia bersamanya. *** Di tempat kerja Alina masih memikirkan bagaimana caranya membayar hutang karena waktu pun terus berjalan dia sama sekali tidak memiliki uang tabungan selama ini karena gajinya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari untunglah Raka selalu baik mau memberikan tumpangan kepada Alina untuk berangkat kerja barang, kalau tidak mungkin Alina sudah tidak sanggup jika harus mengeluarkan biaya transportasi setiap hari. "Jangan melamun terus nanti kesambet jodoh." ucap Arumi salah satu rekan kerja Alina ditoko Gamis. "Ih siapa sih yang melamun aku hanya lagi bingung kenapa yah zaman sekarang masih ada perjodohan." ucap Alina sambil menatap kearah luar toko. "Ya gitu deh karena terkadang pacaran lama pun belum tentu jodoh makanya mungkin jalan satu-satunya adalah perjodohan karena dengan hal itu kita akan tahu bahwa apakah pasangan kita itu memang jodoh kita atau bukan "jawab Arumi tersenyum pada Alina. "Ya tetap saja aneh kan harusnya kita bisa menentukan dengan siapa kita ingin menghabiskan sisa hidup kita meskipun memang sampai detik ini aku pun belum menemukan jodoh yang baik tapi aku merasakan bahwa tidak seharusnya kita memaksakan kehendak Kita sebagai orang tua untuk menjodohkan anak kita dengan wanita yang tidak dia cintai. "papar Alina seketika teringat dengan Raka. "Bisa saja karena wanita yang dia cintai tidak peka atau mungkin merasa Dia merasa bahwa wanita itu tidak mencintai dia makanya dia sendiri masih belum bisa mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya sehingga mau tidak mau jika perasaannya masih menggantung kepada wanita yang dicintai dia harus menikah dengan jodoh yang diberikan oleh kedua orang tuanya. "jawab Arumi seketika membuat alina terdiam.
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 Cinta Pertama Bab 2 Sahabat Masa Kecil Bab 3 Perpisahan Sementara Bab 4 Perjodohan Bab 5 Menatap Luka Bab 6 Rasa yang Terpendam Bab 7 Getaran Cinta Bab 8 Sebuah Paksaan Bab 9 Menolak Cinta appBab 10 Pertemuan Keluarga appBab 11 Kecemasan Alina appBab 12 Direstui appBab 13 Melamar Alina appBab 14 Luka yang tak terlihat appBab 15 Pernikahan Impian appBab 16 Siapakah Alisia? appBab 17 Menjaga Hati appBab 18 Kehidupan Baru Alina appBab 19 Kejutan Sang Ibu appBab 20 Ketulusan Cinta appBab 21 Keluarga Bahagia appBab 22 Mertua Terbaik appBab 23 Sahabat Baru appBab 24 Do'a Seorang Istri appBab 25 Rumah Baru appBab 26 Rindu Seorang Ayah appBab 27 Kehamilan Alina appBab 28 Luka Alisia appBab 29 Pernikahan Paksa appBab 30 Bahagia Diatas Luka appBab 31 Hadiah Terindah appBab 32 Sebuah Firasat appBab 33 Kebencian Yang Besar appBab 34 Musuh Dalam selimut appBab 35 Rencana Baru Alisia appBab 36 Tatapan Berbeda appBab 37 Rasa Cemburu appBab 38 Jatuh Cinta appBab 39 Hubungan Jarak Jauh appBab 40 Naluri Seorang Ibu appBab 41 Godaan Alisia appBab 42 Rahasia Yang Terbongkar appBab 43 Kecurigaan Alina appBab 44 Ujian Pernikahan appBab 45 Bukan Lagi Rumah appBab 46 Tempat Ternyaman appBab 47 Awal Sebuah Kehancuran appBab 48 Kemenangan Alisia appBab 49 Memilih Pergi appBab 50 Kehilangan Alina appBab 51 Usaha Mencari Alina appBab 52 Usaha Yang Sia-sia appBab 53 Rencana Bu Asih appBab 54 Hilangnya Harapan Raka appBab 55 Usaha Menyembuhkan Luka appBab 56 Kebodohan Raka Kembali appBab 57 Ancaman Alisia appBab 58 Kejutan Untuk Pak Adam appBab 59 Rasa Penasaran Devan appBab 60 Kedatangan Nasya appBab 61 Hidup Dalam Tekanan appBab 62 Perjuangan Menjadi Ibu appBab 63 Fakta keluarga Alisia appBab 64 Masa lalu Pak Adam appBab 65 Hidup Dalam Kebohongan appBab 66 Pertemuan Devan Dan Nasya appBab 67 Mengagumi Dalam Diam appBab 68 Yang Hilang Kini Kembali appBab 69 Tercapainya Keinginan Alisia appBab 70 Pertemuan Haru Dengan Bu Asih appBab 71 Mencoba Ikhlas appBab 72 Semangat Untuk Alina appBab 73 Dukungan Keluarga appBab 74 Masalah Baru Untuk Raka appBab 75 Keajaiban Do'a appBab 76 Kemarahan Pak Adam pada Raka appBab 77 Berita Bahagia appBab 78 Kesembuhan Alina appBab 79 Keikhlasan Seorang Istri appBab 80 Hadiah Dari Pak Adam appBab 81 Kenyataan pahit Untuk Alina appBab 82 Cinta Yang Tak Berpihak appBab 83 Rumah Baru Harapan Baru appBab 84 Ketakutan Alina appBab 85 Menjelang Kelahiran Anak Alina appBab 86 Lahir Tanpa Ayah appBab 87 Aisyah Dzakiya appBab 88 Tak Lagi Percaya Cinta appBab 89 Keputusan Berpisah appBab 90 Penyesalan Raka Pada Alina appBab 91 Pertemuan Kembali Raka Dan Alina appBab 92 Kehancuran Raka appBab 93 Kecurigaan Alisia appBab 94 pembalasan Dendam Alisia appBab 95 Kejutan Untuk Alina appBab 96 Kepergian Pak Adam appBab 97 Karma Untuk Alisia app
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
FINLINKER TECHNOLOGY LIMITED
69 ABERDEEN AVENUE CAMBRIDGE ENGLAND CB2 8DL
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta