Bab 5 Apa kau takut pada wanita Will?

lSetelah perdebatan panjang akhir nya Ariana ikut pulang ke rumah Will yang bernuansa klasik “Masuklah ini rumah ku!” ucap Will pada Ariana. Ariana melihat ke sekeliling nya dengan tatapan bossy nya. Dalam hati nya sebenarnya Ariana tidak terlalu peduli. Kalau tidak terpaksa maka Ariana pasti tidak kan ikut ke rumah ini. “Kau bisa menggunakan kamar yang itu.” Ujar Will. “Lalu kamar mu yang mana?” tanya Ariana ingin tahu apakah kamarnya dan kamar Will berjauhan atau tidak. “Kamar ku di lantai atas.” Ujar Will. Ariana pun melihat ke sekelilingnya. Sejauh mata Ariana memandang, Ariana sama sekali tidak melihat ada orang lain di dalam rumah itu selain diri dan Will. Mendadak Ariana teringat dengan kejadian yang menimpa nya beberapa jam yang lalu. “Kalau begitu sebaiknya kita tidur bersama saja di ruang tengah rumah mu ini. Ini hanya untuk jaga-jaga saja. Mana tau orang yang mengincar nyawa ku mengejar sampai ke sini. Bagaimana cara nya kau bisa menjaga ku kalau kamar ku berada di lantai bawah sedangkan kamar mu di lantai atas? No! Aku tidak mau ambil resiko!” Ujar Ariana. Will mendengus kesal, “kenapa tidak kau suruh saja aku untuk tidur di kamar mu sekalian!” “Ide yang bagus! Aku tidak keberatan! Aku tidur di atas ranjang sementara kau bisa di kursi atau tidak lantai. Terserah pada mu! Di langit-langit kalau memungkin kan juga boleh!” celetuk Ariana, menjengkelkan. Will pun hanya melirik Ariana dengan tatapan jengkel nya tanpa mengatakan apapun. “Oke! Biar adil, kita tidur disini saja. Aku akan tidur di sofa ini! dan kau tidur di sofa itu.”Tunjuk Ariana ngeboss dan mengatur sesuka hati. "Gadis ini benar- benar menyebalkan!" Seru Will dalam hati. Namun apa mau di kata dia tidak bisa menolak keberadaan gadis menyebalkan ini saat ini. Will hanya bisa berharap sikap bossy Ariana tidak semakin menjadi - jadi secara diri nya kan bukan anak buah nya Ariana.. Namun sayang nya harapan Will hanya tinggal harapan, karena sikap bossy Ariana tidak hanya sampai disitu saja, Will benar-benar di buat sakit kepala oleh sosok nona muda satu ini. “Kau punya bantal Will? Apa bisa kau ambilkan aku bantal. Bantal kecil ini, hhmm.. aku tidak terlalu terbiasa.” Ujar Ariana. Will menarik nafas dalam dan membuang nya dengan perasaan jengah. “Tunggu disini. Akan aku ambilkan.” Ucap Will, yang melakukan ini semua demi nama baik bos nya. Bagaimana pun gadis yang menyebalkan ini adalah anak sahabat bos nya. Jadi mau tidak mau dia harus melayani nya dengan baik. Will pun berjalan ke lantai atau untuk mengambil apa yang Ariana minta. Tak lama kemudian Will pun kembali turun dengan membawa dua bantal. Satu untuk diri nya dan satu untuk si gadis menyebalkan. “Ini.” Ujar Will dengan perasaan antar ikhlas dan tidak. Setelah itu meletakan bantal untuk diri nya di atas sofa yang akan menjadi tempat tidur nya malam ini. “Hemmm...” Jawab Ariana, dan sekali lagi tidak mengucapkan terima kasih pada Will. Ariana meletakkan bantal itu di dekat lengan sofa. Setelah itu dia membaringkan badan nya. Ariana memutar tubuh nya ke kiri kemudian memutar lagi tubuh ya ke kanan. Tapi entah mengapa terlihat dia sangat tidak nyaman. “CKkk...” Desis nya kesal dan langsung duduk, kemudian melihat ke arah Will yang terlihat sedang sibuk dengan handphone nya. “Heei... heei!” Panggil Ariana yang malah memanggil Will dengan hei.. hei. Will yang sudah paham dengan cara Ariana memanggil diri nya, dengan terpaksa mematikan handphone nya dan menoleh pada Ariana. “Hmm.. ada apa?” Tanya Will yang merasa benar-benar terganggu oleh Ariana’ “Aku tidak bisa tidur tanpa selimut.” Ujar nya. Tanpa memberikan jawaban, Will bangkit dan pergi ke kamar nya dan mengambil dua helai selimut. Satu untuk nya dan satu untuk Ariana. “Ini,” Will menyerah sebuah selimut tebal pada Ariana. “Oo.. Tadi aku lupa bilang, aku juga butuh bantal guling.” Ucap Ariana, membuat Will sakit kepala. “Tempat tidur? AC?? Meja hias? Kamar mandi? Apa tidak sekalian kau minta aku bawa kan semua benda- benda itu ke bawah?” Ketus Will. “Untuk saat in- aku rasa tidak!” Balas Ariana dengan nada yang menjengkelkan. Will mendengus kesal sembari menatap lurus pada gadis di depannya. Setelah itu Will melihat ke arah handphone nya kembali sambil mendumel pelan. " Mr. D, kau ini dimana sebenarnya??!!” Keesokan pagi nya... Will menekan kembali nomor bos nya untuk kesekian kali nya tapi tetap saja bos nya tidak mengangkat telponnya. “ Hufff!! Telpon ku pun tidak di angkat oleh nya!!!" seru Will dengan pandangan jengah yang tanpa sadar malah dia arahin ke gadis menyebalkan di depan nya di depannya. "Kenapa kau selalu melihat ku dengan tatapan buruk seperti itu!" Ketus Ariana Mirelia White yang baru saja bagun. Will menjauh dari tempat itu tapi entah mengapa Will tetap saja melirik ke Ariana sambil tetap mencoba menelpon bos nya lagi. "Kenapa aku harus berurusan dengan gadis menyebal kan ini sih?" gumam Will dalam hati sambil sesekali melihat pada gadis yang berparas China tapi menggunakan nama belakang kebarat-baratan. Bernama Ariana Mirelia White. "Kenapa kau terus melihat ke arah ku?" ketus Ariana lagi, yang jadi risih sendiri karena Will terus-terusan melihatnya. Will yang memang tidak terlalu bisa berkomunikasi dengan kata-kata, akhirnya memutuskan untuk mengacuhkan Ariana. Dia hanya memalingkan muka nya ke arah lain. Will tidak mau nanti akhirnya dia jadi salah ngomong dan membuat gadis labil itu semakin labil. "Mr. D ini kemana sih??" Seru Will dengan suara pelan. Berkali-kali ia menelpon bos nya, tapi tak kunjung di angkat oleh sang bos. Will pun menghela nafas kasar. Dia tidak tahu apa yang harus ia lakuakan pada bocah menyebalkan di dekat nya ini. Mau dia abaikan, tapi bocah ini adalah putri dari teman Bos nya yang baru saja mendapatkan serangan brutal tadi malam. Karena bingung, Will pun kembali menelpon bos nya walau hasil nya tetap sama, telpon itu tidak juga di angkat oleh sang bos. "Ini nich!! kalau sudah keasikan bercocok tanam! suka rada lupa ama pekerjaan!" gerutu Will dalam hati melihat ke layar telpon nya. Will tidak bisa menyerah saat ini, ia harus terus mencoba dan mencoba untuk menghubungi Mr. D. Sebab kalau dia menyerah sekarang, itu artinya dia harus bersama gadis labil ini untuk waktu yang lebih lama "Comeee On Mr.D !! Angkat!!" GumamWill dengan suara kecil. Dan setelah menunggu cukup lama, akhirnya panggilan itu tersambung. "Hallo Will...."Sapa Mr.D begitu telpon itu ia terima. "Huff.. akhirnya aku bisa bicara dengan mu Mr. D," Ujar Will, yang tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. "Heem.. ada apa?" Tanya Mr. D. "Mr. D, kemarin malam terjadi penyerangan di rumah nyonya Louis." lapor Will, dengan nada serius. "Apa? Lalu bagaimana keadaannya?" Ulang Mr. D tidak percaya kalau akan ada orang yang sanggup mencelakai wanita sebaik Nyonya Louis. Nyonya Louis adalah salah satu petinggi organisasi rahasia tempat Mr.D bekerja. Mereka berdua sama-sama adalah tokoh penting dalam organisasi rahasia bawah tanah itu. Jika Mr.D berada dalam bidang Medis, maka nyonya Louis berada dalam lingkup Masyarakat lemah. Organisasi ini memang unik. Mereka mencakup segala bidang, ekonomi, hukum, medis, dan bahkan bidang-bidang lainnya yang sulit untuk di sebutkan satu persatu. Organisasi ini merupakan organisasi yang memegang kendali dunia. Tidak terlihat tapi sangat berdampak dalam kehidupan manusia di seluruh penjuru dunia. Singkat nya, tujuan eksistensi organisasi hanya ada satu yakni menjaga keseimbangan dunia DENGAN SEGALA CARA. Dan situ lah Mr. D dan Nyonya Louis bekerja, sebagai petinggi di organisasi ini. "Nyonya Louis diserang di kediamannya tadi malam Mr. D . Semua bodyguard nya tewas." Will diam sejenak, dia teringat betapa keji nya pembunuh yang datang ke rumah Nyonya Louis sebab para bodyguard nyonya Louis semua mati dengan keadaan yang mengenaskan. "Aku tidak tahu mengenai hal itu Mr. D. Yang aku tahu, dia mencoba menghubungi mu saat ia berada dalam keadaan kritis, tapi kau tidak mengangkat telponnya. Itulah mengapa dia akhirnya menelpon ku." Lanjut Will menjelaskan situasi yang sedang terjadi pada Mr. D . Mr. D kembali menarik nafas dan menghelanya dengan berat dan mengusap kasar wajah nya. "Jadi kau menelpon ku berkali-kali karena nyonya Louis?" Seru nya penuh penyesalan. "Benar." Jawab Will. Will dapat merasakan kekesalan dan penyesalan dari sang bos. Bos nya itu sangat kesal karena tidak bisa membantu di saat sahabat nya membutuhkan. "Sewaktu aku tiba di sana, nyonya Louis sudah dalam keadaan kritis. Dan aku sudah membawa nya ke rumah sakit untuk segera di tangani. Namun saat ini aku sudah tidak di rumah sakit lagi Mr.D. Aku sudah di rumah. Aku rasa akan lebih aman jika putri nya nyonya Louis aku bawa pulang ke rumah. Sedang di rumah sakit aku minta beberapa orang untuk menjaga nyonya louis. Eagle lou juga berada di sana.." tambah Will. "Will terima kasih karena kau sangat sigap dalam menghandle masalah ini.." ucap Mr.D dengan suara berat nya. "Bukan masalah besar, Mr. D." jawab Will. "Lalu pelaku nya, apakah kau sudah menemukan pelaku penyerangan terhadap Nyonya Louis? Apakah mereka berasal dari internal organisasi." Tanya Mr. D khawatir. Mr.D tahu belakang ini ada banyak anggota organisasi yang mendapatkan penyerangan dari orang yang tidak dikenal. Mr.D takut pelaku penyerangan nyonya Louis adalah orang yang sama, yang ingin menghabisi orang-orang di dalam organisasi. "Aku masih menyelidiki semua nya Mr. D ..tapi yang pasti saat ini ada dua pihak yang paling diuntungkan jika Nyonya Louis meninggal." Ujar Will "Dua pihak?" Seru Mr.D, tidak menyangka akan ada pihak lain yang menginginkan kematian nyonya Louis. "Apa nyonya Louis memiliki musuh lain di luar internal organisasi?" Tanya Mr. D penasaran. "Hemm...aku tidak mengatakan pihak yang satu lagi adalah musuhnya Nyonya Louis, tapi kematian nyonya Louis akan sangat menguntungkan nya. Dan pihak itu adalah pihak dari suami nya saat ini." Jelas Will "Suami nya saat ini?" Ulang Mr.D benar-benar tidak paham apa yang Will maksud kan. "Apa maksud mu Gerald Louis, Will?” Ulang Mr.D untuk memastikan apa yang dia dengar benar. "Ya... ." Tegas Will "Dari mana kau mendapatkan informasi ini Will?" tanya Mr.D lagi. "Dari sumber terpercaya Mr.D. Katakan lah informasi ini berasal dari orang-orang kepercayaan nya nyonya Louis." Jawab Will "Dan selain itu, Mr. D. Nyonya Louis juga menitipkan anak nya pada mu. Sebab saat ini tidak ada orang lain yang bisa dia percaya selain diri mu untuk menjaga nya ." Sebut Will. " Will, kau tahu sendiri kan, aku ini tidak terlalu menyukai anak-anak, kecuali anak-anak ku kelak." Tolak Mr.D halus. Sebenarnya Mr.D tahu, nyonya Louis tidak memiliki anak usia dini. Satu-satunya anak nyonya Louis hanya Ariana seorang. Dan umur Ariana sudah pasti tidak lima tahun. Alasan lain Mr. D tidak ingin menjaga Ariana karena sepengatahuan Mr. D Ariana adalah sosok yang menyebalkan. Dia adalah seorang gadis bossy yang dengan sikap arriogan nya yang membumi dan melangit. Mr. Dsungguh tidak ingin berurusan dengan gadis manja ini. Jadi demi menyelamatkan diri nya sendiri, Mr. D merasa lebih baik Will saja yang mengurusi gadis ini. "Tapi Mr. D, aku juga tidak bisa mengurusi bocah super menyebalkan seperti dia. Baru satu malam saja dia tinggal di rumah ku, dia sudah membuat ku sakit kepala luar biasa Mr. D !!" Tolak Will penuh penekanan disetiap kata-kata nya. "Aku yakin kau bisa Wil." Ucap D dengan mudah nya. "Tidak ! Aku tidak bisa. Lagi pula Nyonya Louis menitipkan nya pada mu. Jadi kau yang harus menjaga nya Mr. D ." Tolak Will sekali lagi. Will seperti nya memang kewalahan menghadapi anak nyonya Louis ini. "Siapa atasan mu saat ini William Cook?" Tanya D dengan nada suara yang terdengar bossy. Mr. D memang senang memanggil Wil dengan William Cook. Walaupun saat mereka berkenalan Will memperkenalkan diri nya dengan nama William Stunt. Kemudian belakangan Mr. D mengetahui nama asli Will adalah William Joshua Hong. Namun walaupun setelah mengetahui nama asli Will, Mr. D tetap saja memanggil Will dengan nama William Cook. Hal ini karena Will sangat pandai memasak dan Mr.D sangat suka dengan semua masakan yang Will buat. "Atasan ku sudah jelas adalah diri mu Mr.D, but I can't ... Ariana Mirelia White ini sungguh gadis yang menyebalkan !!" Sungut Will. "Woooww... Ternyata dia adalah seorang gadis? Bukan nya tadi kau mengatakan kalau dia adalah seorang bocah?” Bak tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mengompori Will, Mr. D pun mulai memanas-manasi Will. "Ck! Ah, masa mantan seorang pembunuh bayaran kalah menghadapi seorang gadis remaja?" Mr. D terus mengompori Will. "Kalau kau meminta aku untuk membunuh nya maka itu akan sangat mudah bagi ku untuk mengabulkan nya. Tapi kalau kau minta aku untuk menjaga nya, sungguh Mr. D, aku tidak bisa." Tolak Will untuk kesekian kali nya. "Aku hanya meminta mu menjaga nya untuk sementara ini Will. Ya, paling tidak sampai kita tahu siapa dalang di balik penyerangan terhadap nyonya Louis." seru D. "Tapi Mr. D -?" "Cih!! Kau ini kenapa William Cook? Apa jangan-jangan kau takut pada seorang gadis?" sindir Mr.D . "What?! Are you kidding me Mr. D ?!" Seru William merasa harga dirinya sebagai mantan pembunuh bayaran ternistakan oleh ucapan D . "Maksud ku, jangan-jangan kau takut jatuh cinta pada gadis ini.Haha..." Mr. D tertawa puas telah berhasil menyentil pengawal pribadinya yang sedingin batu es itu. "Itu tidak lucu Mr. D. Semenjak kau menikah dengan Nyonya Anne Mary, Sikap mu semakin aneh." Balas Will menyindir. " Will, Apa kau kini sudah berani membalas kata-kata ku seperti nya."ujar D dengan suara berat nya "Siap tidak Mr. D ."Jawab Wi cepat. "Nah, untuk sementara seperti itu saja. Kau bantu Ariana dan ibu nya. Lalu selidiki kasus ini dan lapor kan pada ku setiap perkembangannya. Dan ya ....satu lagi, lindungi Ariana Mirelia White....Mana tahu dia adalah jodoh mu."ucap Mr. D sambil tertawa dan langsung mematikan telepon itu.
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 Malam yang Mencekam Bab 2 MASIH MENCEKAM Bab 3 BANTUAN DARI PRIA BERTOPENG Bab 4 Sejak kapan dia jadi bos ku? Bab 5 Apa kau takut pada wanita Will? Bab 6 Dasar Gadis Rusuh Bab 7 "Wow! Wow! Take it easy! Bab 8 Meninggalkan nya sebentar appBab 9 Basah appBab 10 Andaikan aku pulang lebih cepat appBab 11 Niat Jahat Gerald appBab 12 Sial! Aku di jebak appBab 13 Jebakan Ariana appBab 14 Datang ke pemakaman sendiri appBab 15 Peti Mati Misterius appBab 16 Wah gadis licik ini ! appBab 17 Calon suami ku appBab 18 Intuisi Oscar appBab 19 Terlalu percaya diri appBab 20 Ini gak serumit yang kau pikirkan Will appBab 21 Mulai Nakal appBab 22 Berdebar appBab 23 Tegang appBab 24 kalah sebelum berperang appBab 25 BOOM!! appBab 26 "Enak saja kau mau berduaan dengan istri ku!" appBab 27 Habisi dia! appBab 28 "Apa ini ciuman pertama mu Ariana?" appBab 29 "Tanda merah?" appBab 30 VIDEO PORNO appBab 31 BASAH! appBab 32 Kegaduhan appBab 33 tragedi belalai gajah appBab 34 Shock appBab 35 Ciuman penuh gairah appBab 36 Stempel Kepemilikan appBab 37 Gombalan Will appBab 38 Semakin Nakal appBab 39 Kolam cinta appBab 40 Semakin panas appBab 41 Pria dengan segenggam harapan appBab 42 Sarapan Penuh Cinta appBab 43 otak suami ku mulai ngawur karena belum makan appBab 44 Detik- Detik Pertemuan appBab 45 What? Istri?? Kau sudah menikah Will? appBab 46 Cemburu appBab 47 Pertemuan appBab 48 IbuAku rindu appBab 49 Aksensa cemburu appBab 50 Penyelidikan Will, Oscar dan Lou appBab 51 Robot Pintar - Jarvis appBab 52 Misi Penyelamatan Anne Mary appBab 53 Meminta bantuan Will appBab 54 Persiapan appBab 55 kembaran Anne Mary appBab 56 Laki-laki bajingan appBab 57 Ternyata appBab 58 Denis! Kau harus tenang appBab 59 kau akan menjadi milik ku! appBab 60 seorang Zayden Hardata takut? appBab 61 Kematian Maria appBab 62 “Kau itu milik ku Ariana! Aku tidak bisa melihat mu menyentuh orang lain!” appBab 63 ML di mobil? appBab 64 Semua senang Panas appBab 65 MIsi tapi Nikmat appBab 66 Misi Lou gagal! appBab 67 Penyatuan yang nikmat appBab 68 Rumah Tengah Danau appBab 69 Mafia bertemu Mafia appBab 70 Ayah Mertua appBab 71 Mendekati Adik Ipar #Kisah Eilin dan Will appBab 72 Kisah Eilin dan Will appBab 73 Lou Jatuh Cinta appBab 74 Rencana Aksena dan Will appBab 75 Kakak yang posesif appBab 76 Para penguntit appBab 77 Pertemuan para pria tampan appBab 78 Kabar Gembira appBab 79 Menyelamatkan Jolie appBab 80 bukan Ngopi! Tapi nge- wine appBab 81 Bahaya Sayang!! appBab 82 Provokasi Oscar appBab 83 Ibu? appBab 84 Di saat Pria lelah menanti appBab 85 BOOOMM!!! appBab 86 Kena Trap Sempurna appBab 87 TAMAT app
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
FINLINKER TECHNOLOGY LIMITED
69 ABERDEEN AVENUE CAMBRIDGE ENGLAND CB2 8DL
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta