Nadira yang memperhatikan perubahan ekspresi sahabatnya, langsung menyentuh bahu Kiran. "Kamu nggak apa-apa?" bisik Nadira lagi.
Kiran menggeleng lemah. Matanya tertuju pada Arga yang duduk dengan ekspresi tegang di hadapan ayahnya. Hatinya terasa pedih ketika mendengar bagaimana ayahnya memaksa Arga untuk meninggalkannya. Kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut James terasa seperti belati yang menusuk hatinya berkali-kali.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasiIsi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread