Bab 109 Dua Garis Merah
Tubuh Arga terasa begitu kaku, lidahnya kelu, dan jantungnya seolah berhenti berdetak. Kakinya seperti tak bertulang, sampai tak mampu menopang tubuhnya yang kini terasa semakin berat. Tanpa sadar, ia mundur beberapa langkah, menjauh dari kenyataan yang baru saja menghantamnya begitu keras. Pandangannya tertuju pada pintu ICU yang terbuka, di mana ibunya, wanita yang selalu ia anggap sebagai pilar kekuatan dalam hidupnya, kini terbaring tak bernyawa.
Arga mencoba memaksa kakinya untuk melangkah masuk, mencoba mengumpulkan keberanian melihat ibunya untuk yang terakhir kali. Namun, semakin ia berusaha, semakin hancur perasaannya.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread