Bab 4 Apakah Kamu di Sini untuk Menjual Bir Lagi?
Rumah Sakit Catelya.
Saat subuh, Selena pulang kerja dan pergi ke rumah sakit sebelum pulang untuk tidur selama beberapa jam. Lingkaran hitam di bawah matanya begitu berat bahkan alas bedak pun tidak bisa menutupinya.
Dia menyimpan uang untuk membayar biaya rumah sakit Erick dan bergegas ke atas. Situasinya tidak seburuk yang dia pikir, dokter bilang dia akan segera keluar rumah sakit.
Hidupnya akhirnya bisa kembali ke seperti dulu. Jika dia bergadang setiap hari tanpa henti, mungkin saja suatu hari nanti dia akan mati mendadak di rumah sewanya.
Erick sedang duduk di ranjang rumah sakit, kelihatannya dia sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Rona wajahnya sudah tidak terlalu pucat dan sudah kelihatan agak gemuk.
Melihat Selena masuk, Erick memasukan ponsel yang baru dibeli ke dalam saku baju rumah sakitnya.
"Semalam kamu pergi kemana?" Selena bangun satu jam lebih awal, memasak daging babi rebus dan memasukkan ke dalam kotak makan untuk dimakan Erick, kemudian mengambil lagi dua pasang sumpit.
Erick seketika tercengang, lalu mengambil sepotong daging babi rebus dengan sumpit dan memasukkannya ke dalam mulut, "Aku bisa pergi kemana, tentu saja aku berbaring di sini, kenapa kamu bertanya seperti ini?"
Selena menjilat bibirnya yang pucat. Dibandingkan dengan Erick, dia lebih terlihat seperti seorang pasien, "Seseorang melihatmu menemani seorang gadis untuk membeli tas Hermes. Kurasa dia pasti salah lihat."
Erick tersenyum lembut, "Hermes, kamu terlalu menyanjungku, aku tidak mampu membelinya!"
Matahari pagi bersinar melalui jendela, wajah muda Erick ditutupi dengan lapisan cahaya keemasan, senyumnya terlihat lembut dan cerah.
Selena melihatnya tanpa sadar. Dia mengangkat alisnya. Benar sekali, dari mana Erick punya uang. Sejauh ini, Erick hanya pernah memberinya sebuah tas.
Tas itu terbuat dari permen dan susu Nestle yang ditempel dengan selotip, Selena sampai sengaja mempostingnya di media sosialnya.
"Dokter bilang, minggu depan aku tidak perlu dirawat di rumah sakit lagi. Aku tidak menyangka bisa sembuh begitu cepat." Erick memakan potongan daging babi rebus terakhir.
Selena memasaknya untuk porsi dua orang, tadi dia keluar terburu-buru dan belum sempat makan.
Melihat makanan di kotak makan, ternyata semuanya sudah dimakan oleh Erick. Dia bahkan tidak menyisakan sedikit pun sisa daging untuknya.
Erick selalu seperti ini, dia tidak memikirkan orang lain ketika dia makan. Sudah lewat berapa tahun, Selena pun sudah terbiasa.
Selena mengesampingkan beberapa helai rambut yang jatuh di samping wajahnya, "Baiklah, memang lebih baik istirahat di rumah daripada di rumah sakit, akhirnya kita bisa melewati rintangan ini."
Ponsel Erick yang di sakunya tiba-tiba berdering, dia melirik Selena, kemudian bangkit dan berkata, "Aku mau ke toilet."
Selena mengangkat tangannya untuk menghalangi jalan Erick.
Erick memandang Selena dengan perasaan bersalah, "Kenapa kamu menghalangiku, aku ingin buang air kecil!"
Selena menurunkan tangannya, dia pikir ini pasti karena Lukas yang membuatnya ketakutan sampai berpikir sembarangan!
Erick tidak mungkin menjawab telepon wanita itu di belakangnya, belum lagi hubungan mereka sudah mereka lewati bersama selama bertahun-tahun.
Sejujurnya, selama ini Erick sakit, mana mungkin ada gadis yang menyukainya.
Selena mengemasi kotak makan siang tadi, dia mendengar ada langkah kaki di pintu. Setelah melihat keluar, ternyata yang datang adalah Lili Harriet, Ibu dari Erick.
Selena dengan perilaku yang baik dan memanggilnya Bibi, setelah itu dia memandang Lili dengan saksama.
Baru melihatnya belum lama ini, Lili sudah memakai gelang emas yang baru di tangannya.
Secara pasaran, gelang sebesar itu seharusnya kurang lebih seharga 40 juta.
Selena bertanya padanya, "Bibi, gelang emasmu sangat indah. Apakah Bibi baru membelinya?"
Lili menarik lengan bajunya untuk menutupi gelang emas itu, "Ini hanya gelang emas palsu, sekarang kondisi di rumah sudah seperti ini, mana mungkin aku bisa membeli yang asli. Selena, terakhir kali kamu bertemu siapa? Dia bahkan memberimu cek palsu."
Selena juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Dia berkata dengan acuh dan tak acuh , "Mungkin Hari April Mop, kamu telah tertipu."
Lili berhenti berbicara, kamar pasien seketika menjadi hening. Selena dan Lili sama sekali tidak ada topik pembicaraan.
Selena tahu bahwa Lili selalu memandang rendah dirinya, dia selalu berharap putranya bisa mendapatkan putri keluarga kaya yang dapat menyelamatkan separuh hidupnya dari kemiskinan ini dan keluarga kaya raya itu setidaknya harus memiliki tiga apartemen.
Alih-alih, dia membiarkan putranya berhubungan dengan seorang wanita yang ditinggalkan oleh orang tuanya yang sampai sekarang masih menyewa rumah bersama dengan orang lain.
Dering ponsel Selena akhirnya memecahkan rasa canggung yang menyesakkan, dia kemudian menjawab telepon.
Ada orang yang memberitahunya untuk mengikuti audisi pemeran.
Sebelum dia menunggu Erick keluar, dia memberi tahu Lili, "Bibi, aku pergi dulu. Beri tahu Erick aku akan pergi mengikuti audisi."
Lili seperti tidak mendengar ucapannya, sikapnya terlihat acuh tak acuh.
Selena sudah terbiasa dengan sikap Lili, dia segera membuka pintu dan pergi.
Lili menghela nafas di belakang Selena, "kenapa putraku bisa jatuh cinta pada orang sepertimu? Ikut audisi? Bukannya hanya mendapat peran pelayan atau pemeran figuran, masih berani bilang mengikuti audisi."
Erick keluar dari kamar mandi dan menyadari Selena telah pergi, dia melihat ibunya sedang bergumam sendirian di sana.
Lili berkata dengan nada tidak puas, "Selena ini adalah wanita yang dilahirkan oleh ibunya, tapi tidak mendapatkan ajaran dari ibunya. Dia sama sekali tidak mengerti sopan santun. Saat melihatku, dia tidak pernah tersenyum. Dia tidak tahu masalah tentang cek itu, 'kan?"
Erick tersenyum dengan puas dan berkata, "Bagaimana dia bisa tahu dengan otaknya yang seperti itu? Aku sebenarnya penasaran, dari mana dia mendapatkan cek itu. Hanya mengandalkan dirinya sendiri? Uang sebanyak 6 miliar, aku bahkan tidak bisa membayangkannya."
Lili melihat gelang emas di pergelangan tangannya, "Kamu masih harus menenangkan Selena, tunggu sampai kamu keluar dari rumah sakit. Siapa tahu Selena meminta ke keluarganya. 6 miliar bukan masalah bagi kedua orang tuanya."
Erick menarik selimut dan berbaring di tempat tidur, "Keluarganya tidak akan mengakuinya sebagai anak perempuan, aku sudah megetahuinya sejak lama."
Senyum Lili penuh dengan makna, "Tidak masalah dari mana dia mendapatkan uang. Selain uang perawatan medis kamu, masih ada lebih dari 200 juta yang tersisa. Ibu harus secepatnya membantumu menemukan gadis yang baik, kamu dan Selena tidak cocok."
Erick terdiam, menunjukkan dia setuju dengan perkataan Ibunya.
Hanya sekejap, akhirnya tiba hari di mana Erick keluar dari rumah sakit.
Selena keluar dari lokasi syuting. Matahari bersinar terik di luar. Dia mengenakan kacamata hitam untuk menutupi setengah dari wajahnya. Wajah kecil yang seukuran telapak tangan itu hampir terlihat putih seperti tembus pandang di bawah paparan sinar matahari.
Selena naik taksi ke sebuah restoran.
Untuk merayakan keluarnya Erick dari rumah sakit, Keluarga Limanto mengundang para tamu untuk makan malam di sini. Makan di hotel ini seharga 4 juta per orang.
Perasaan aneh muncul di hati Selena secara spontan, karena Keluarga Limanto bisa mentraktir tamu di tempat ini.
Dari mana mereka mendapatkan begitu banyak uang.
Selena berkeliaran di lobi hotel. Dia tidak dapat menemukan ruangan yang dikatakan Erick, dia menelepon dan meminta Erick untuk keluar dan menjemputnya.
Tiba-tiba, suara laki-laki yang dingin terdengar dari belakang, seluruh tubuh Selena seperti terjatuh ke dalam gua es.
"Baru lewat berapa, kita bertemu lagi! Kali ini, apakah Nona Selena datang kemari untuk menjual bir?"
Bagaimana mungkin Selena tidak mengingat suara ini.
Selena berbalik untuk melihat Lukas yang memakai pakaian setelan jas, suaranya yang terdengar ringan ditambah dengan senyumnya yang lembut!
Selena memandangnya, tapi senyumannya itu membuat sekujur tubuhnya terasa merinding.
Saat ini, hanya ada satu kata yang muncul di benak Selena. Kabur!