Bab 7 Keintiman Dalam Maybach di Malam Hari

Selena tanpa ragu sedetik pun, dengan cepat keluar dari mobil dan duduk di samping pengemudi. Tangan Lukas memegang setir, Selena tidak bisa menahan diri melirik beberapa kali. Tangannya benar-benar indah, tulang tangannya terlihat ramping dan urat biru yang samar-samar menonjol pada punggung tangannya seperti simbol kekuatan pria. Cincin platinum di jari manis, lingkaran putih cincin itu seperti menyiratkan cahaya dingin! "Kamu sudah menikah?" Selena tidak tahu mengapa dia menanyakan itu. Mungkin tidur dengan pria yang sudah menikah membuat rasa bersalahnya semakin dalam. "Itu tidak ada bertentangan dengan aku yang mengantarmu pulang." Lukas tidak langsung menjawab pertanyaan Selena. Selena terdiam, dia mulai memainkan sabuk pengaman dengan kepala menunduk. Suara besi bertabrakan terdengar di dalam mobil, mengingatkan sabuk pengamannya belum dipakai dengan baik. Suara ini membuat hatinya semakin resah. Pertama kali naik mobil mewah, entah mengapa tangan Selena seperti tidak ingin menurutinya. Sabuk pengaman itu tidak bisa masuk sama sekali. Lukas memandang Selena yang sedang kebingungan dan membungkuk ke arahnya. Respons Selena sangat sengit. Dia menggunakan kedua tangannya untuk menutupi bagian dadanya. Dia seperti seekor landak yang terluka. Sedikit tiupan angin saja, duri di sekujur tubuhnya langsung bergidik. Lukas membantu Selena memasang sabuk pengaman. Jarak antara keduanya sangat dekat. Begitu dekat sampai Selena bisa merasakan napasnya yang hangat dan aroma cendana putih di tubuhnya. Selena tetap terdiam. Pandangan mata Lukas terlihat menusuk dan dingin, "Aku tidak begitu kehausan sampai ingin melakukannya denganmu di parkiran bawah tanah." Pria ini jelas memiliki wajah yang penuh dengan tekanan hasrat. Ketika dia berbicara, dia selalu bisa membuat orang tersipu malu. Sungguh tidak tahu malu. Selena mendongak dari jendela mobil. Kamera CCTV di tempat parkir kebetulan sekali mengarah ke mereka. Selena bergumam pelan, "Lebih baik tidur di mana saja daripada di ruang operasi rumah sakit." Suaranya ini hanya dia sendiri yang bisa dengar. Bibirnya hampir tidak terbuka sama sekali. Begitu keluar dari tempat parkir, Lukas tidak mengikuti arah yang dikatakan Selena. Selena mengetuk jendela mobil dengan nada panik, "Kamu ingin membawaku kemana? Ini bukan jalan pulang, berhenti ... Kalau tidak berhenti, sekarang juga aku akan melompat keluar dari mobil." Ekspresi Lukas menjadi sedikit lebih tidak sabar ketika Selena mengeluarkan lehernya untuk melompat keluar dari mobil. Mengapa wanita ini selalu panik. Dia membuka pintu yang terkunci dengan tombol kontrol dan berkata dengan tenang, "Lompatlah, aku tidak akan menghentikanmu. Apakah kamu ingin aku mengemudikan mobil lebih cepat, agar kamu dapat berguling lebih jauh saat melompat?" Sambil berkata begitu, Lukas melakukan apa yang dia bilang. Selena melihat kecepatan mobil saat ini telah mencapai sampai 120 km/jam. Keberanian Selena langsung menciut. Jika dia melompat, tidak akan mati setidaknya pasti akan cacat! "Jangan mengancamku dengan cara seperti ini, aku sudah terlalu sering melihatnya." Nada bicara Lukas terdengar agak mengejek. Selena meraih pegangan atas dengan erat, takut terlempar keluar. Mobil berhenti di pom bensin terdekat. Saat itulah Selena baru menghela nafas lega, ternyata dia ada di sini untuk mengisi bensin. Lukas turun dari mobil dan pergi ke toserba di pom bensin untuk membeli air, Selena mengikutinya dari belakang. Smobil dengan Lukas benar-benar membuatnya terkejut. Dia ingin keluar untuk mencari udara segar. Dia sedang berpikir untuk berbicara dengan Lukas berbicara nanti. Otaknya sedang berpikir, Selena berkeliaran di pom bensin dan berjalan tanpa melihat ke jalan. Dua anak laki-laki kecil berlari ke arah mereka, Selena baru ingin menghindar, tapi tidak punya waktu untuk bereaksi. Sebagian besar ember cat di tangan anak laki-laki itu tumpah ke badan Selena. Melihat mereka sudah membuat masalah, kedua anak laki-laki itu lari tanpa meminta maaf. Selena sudah hampir menggila. Bahkan langit pun merasa dia masih kurang sial. Dia tidak menyebabkan bencana atau menyebabkan masalah, tapi bisa tersiram seember cat saat berjalan. Catnya berwarna hijau, apakah maksudnya masih belum cukup baginya setelah dikhianati oleh Erick? Dia berdiri di samping mobil Lukas, tidak berencana masuk ke dalam mobil. Lukas sedikit memicingkan matanya dan menatap Selena yang tersiram cat hijau. "Sebaiknya aku naik taksi pulang. Kalau cat ini mengenai kursimu, aku tidak akan punya uang untuk mencucinya untukmu." Selena sangat sadar diri, dia bahkan tidak mampu membeli satu ban mobil ini pun dengan tabungannya saat ini. Lukas sudah membuka pintu mobil, "Penampilanmu yang seperti ini, kamu yakin sopir taksi bisa membiarkanmu masuk?" Pergelangan tangannya dipegang oleh Lukas dan dia dipaksa masuk ke dalam mobil. Malam hari, di luar gerimis. Lapisan kabut jatuh di luar jendela mobil. Bau parfum mobil ditutupi oleh bau cat yang kuat di tubuh Selena, menyebabkan sakit kepala. Selena menurunkan jendela mobil, setidaknya dia masih sadar diri dan dia tidak mungkin membuat mobil itu bau karena dirinya sendiri. Di samping Lukas, jendela mobil sudah diturunkan, lengannya bertumpu pada jendela mobil yang basah. Selena baru saja ingin membuka mulutnya untuk bertanya tentang cek, tiba-tiba ponsel Lukas berdering. Dengan aksen bahasa inggris yang bagus, Selena tidak mengerti apa yang dia bicarakan. Dia mendengar Lukas menjawab telepon sepanjang jalan dan menutup telepon ketika tiba di komplek rumah sewanya. Semuanya tampak seperti sudah diperhitungkan. Keduanya duduk di mobil, seorang pria dan seorang wanita di mobil yang sama saat larut malam ditambah lagi mereka pernah melakukan hal itu. Saat mobil berjalan masih bagus, tapi ketika berhenti Selena takut Lukas ingin melakukannya kemudian memaksanya untuk melakukan hubungan itu lagi di dalam mobil. "Tuan Handaya, aku naik dulu!" Selena mencengkeram tasnya erat-erat, suasananya saat ini sangat tidak normal. "Nona Selena, tidak ingin mengundangku untuk duduk dan minum teh?" Suara rendah dan menawan itu terdengar seperti suara bas cello.
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 Namaku Lukas Handaya Bab 2 Ternyata Orang Milik Tuan Handaya Bab 3 Hari Ini Aku akan Membawanya Pergi Bab 4 Apakah Kamu di Sini untuk Menjual Bir Lagi? Bab 5 Sekeluarga yang Tidak Tahu Berterima Kasih Bab 6 Ruang belakang lebih baik Bab 7 Keintiman Dalam Maybach di Malam Hari Bab 8 Siapa yang kamu Panggil Pria Liar Bab 9 Aku Memiliki Sedikit Uang Bab 10 Hidup Seperti Apa Ini? Bab 11 Kamu Mengganggu Bab 12 Sebelum Pesta Pernikahan Jaga Tingkah Laku Bab 13 Wanitaku Bab 14 Mereka Tidak Akan Menyambutmu Bab 15 Kamu Boleh Menganggap Aku Menginginkan Hal Lain Bab 16 Tidak Suka Memberi Makan Kepada Orang Tambahan appBab 17 Mengapa Pria Ini Begitu Kejam appBab 18 Dia Tidak Lebih Baik Dari Yiping appBab 19 Pakaian Dalam Berada Di Rumah Orang Lain appBab 20 Apakah Begitu Susah Untuk Menurutiku appBab 21 Tidak Ingin Juga Harus Kembali appBab 22 Makan saja Tidak Sanggup, Masih Ingin Menolong Orang appBab 23 Orang Muda Makan Banyak Daging Tidak Baik appBab 24 Dia Hanya Peduli Dengan Dunia Berdua appBab 25 Pakaian Dalam Hari Ini Tidak Cukup Seksi appBab 26 Angka Nominal yang Buruk appBab 27 Dia Mencium Terlalu Kuat appBab 28 Kamu Bisa Memikirkan Hubungan Kita Dengan Lebih Baik appBab 29 Selena-nya Tidak Bisa Hidup Tanpanya appBab 30 Wajah tersenyum di Whatsapp Adalah Ejekan appBab 31 Sudah Ditindas juga Tidak Ada yang Membantu appBab 32 Kirimkan Lokasimu appBab 33 Memuntahkan Semua yang Kamu Makan appBab 34 Kamu Harus Bertindak Rasional appBab 35 Membawa Seorang Pria Kembali appBab 36 Tidak Perlu Mengakui Hubungan Darah Kepada Orang yang Tidak Pantas appBab 37 Aura Kuat Seorang Pria appBab 38 Berharap Pria itu Bisa Sedikit Berperikemanusiaan appBab 39 Diam-diam Menghubungi Pria Itu appBab 40 Siapa yang Menjemput Orangnya appBab 41 Mengapa Kamu Bersama Wanita seperti ini? appBab 42 Bagaimana Lukas bisa muncul di sini? appBab 43 Pria Ini Tidak Bisa Ditebak appBab 44 Hidup Seperti Apa Ini? appBab 45 Aku Adalah Ibunya appBab 46 Membenci Pria yang Suka Menduakan Wanita appBab 47 Atas Dasar Apa Mereka Semobil appBab 48 Apakah Ada yang Bersedia Sekamar Dengannya? appBab 49 Menjadi Orang Terkenal appBab 50 Tidak Pernah Berpikir untuk Mencelakakan Orang appBab 51 Tidak Ada yang Tidak Mengenal Grup Handaya appBab 52 Pekerjaan yang Lebih Penting atau Urusan Keluarga appBab 53 Tidak ada yang Menyahut appBab 54 Mematahkan Kedua Kaki Putriku appBab 55 Kamu Kira Aku Akan Menerima Sampah Apapun? appBab 56 Biaya untuk Mencuci Jaket Ini Sekitar Jutaan appBab 57 Apa Kamu Berkelahi dengan Seseorang? appBab 58 Siapa yang Melakukannya? appBab 59 Tidak Semua Orang Pantas Mendapatkan Belas Kasihan appBab 60 Tidak Ada Uang Aku akan Mati appBab 61 Dia Membuat Kehebohan Lagi appBab 62 Sebaiknya Kamu Pulang untuk Menikah dan Segera Punya Anak appBab 63 Hanya Sekedar Ingin Memberikan Kado Padanya appBab 64 Terlalu Sering Berprasangka appBab 65 Tinggi Badannya Setidaknya Ada 190 cm appBab 66 Kamu akan Menikah, Jadi Perhatikan Sedikit appBab 67 Dicampakkan Sangat Memalukan appBab 68 Aku Menyentuhmu? Jangan Bermimpi appBab 69 Tidak Ingin Ikut Campur Dalam Masalah Ini appBab 70 Cepat atau Lambat Pasti Akan Menyukainya appBab 71 Uang Hanya Sekedar Angka Bagimu appBab 72 Aku Hanya Perlu Sebuah Tempat Tidur appBab 73 Aku Bukan Orang Baik appBab 74 Terkaya Dari Antara Orang Kaya appBab 75 Aku Mengidap Penyakit Menular, Jangan Sentuh Aku appBab 76 Apa Aku Dipasangi Pelacak? appBab 77 Kamu Tidak Punya Kesempatan Lagi appBab 78 Apa kamu Pikir Mereka Akan Mempedulikan Kamu Sekarang? appBab 79 Tuan Handaya Menyuruh Anda Untuk Menunggu di Hotel appBab 80 Kakakmu Tidak Mungkin Berbuat Seperti Ini appBab 81 Kenapa Kamu Ada di sini? appBab 82 Tidak Pernah Menganggapnya Sebagai Manusia appBab 83 Mengapa Anak Kecil Mudah Ditindas appBab 84 Pacaran Tanpa Tujuan Menikah itu Berengsek appBab 85 Dia Sudah Jatuh appBab 86 Tidak Berani Marah kepada Lukas appBab 87 Waktu akan Memberiku Jawabannya appBab 88 Sebagai Pasangan Juga Harus Menutup Mata appBab 89 Dia Harus Meminta Maaf appBab 90 Ini Adalah Satu-satunya Kerabatnya appBab 91 Bisakah Aku Menikah Dengannya appBab 92 Menikahi Gadis Sepertinya Juga Merugikan appBab 93 Sudah Tidak Bisa Menahan Diri appBab 94 Kamu Harus Bertanggung Jawab Atas Apa yang Kamu Lakukan appBab 95 Dipaksa Untuk Bersama appBab 96 Malam Ini Saja appBab 97 Aku Bisa Memasangkan Sayap Untukmu appBab 98 Hanya Kamu yang Minum, Aku Tidak appBab 99 Dia Berada Di Kelas Atas appBab 100 Apa Salahnya Menikah Di Usia Muda? appBab 101 Memilih Sepeda Motor Dari Mercedez-Benz appBab 102 Berikan Nomor Rekening, Aku Akan Transfer Uangnya Padamu appBab 103 Hari-hari yang Sulit Pasti Akan Berlalu appBab 104 Bukan Bagian Obstetri dan Ginekologi, Jadi Tidak Masalah Jika Pria Masuk appBab 105 Menaruhnya di Atas Tempat Tidur appBab 106 100% Mematikan Bagi Wanita appBab 107 Ingin Makan Beli Sendiri appBab 108 Kemiskinan dan Kebodohan Tidak Dapat Dipisahkan appBab 109 Meninggalkan Dia Sendirian di Toko Hermes appBab 110 Jangan Melakukan Pinjaman Demi Sebuah Tas appBab 111 Apakah Kartu Hitamnya Palsu? appBab 112 Dia Ternyata Bersama Dengan Direktur appBab 113 Beli Tiket film Harus yang Dibaris Terakhir appBab 114 Kamu Juga Sandar Sebentar appBab 115 Satu-satunya Makanan Jepang yang pernah Dimakan Adalah Sushi Gulung appBab 116 Mi Beras Siput Mala appBab 117 Bagaimana Denganku Jika Kamu Kembali? appBab 118 Kalau Kamu Tidak Ingat Aku Akan Membantumu Mengingat appBab 119 Pemeran Utama Wanita yang Sudah Pasti Didapatkan appBab 120 Maaf, Aku Salah Masuk appBab 121 Apakah Kamu Pernah Ditipu Oleh Pria yang Menidurimu? appBab 122 Orang yang Kucari Adalah Dia appBab 123 Ini Sama Sekali Tidak Adil appBab 124 Beberapa Kata Harus Dijelaskan Padanya appBab 125 Kebiasaan Buruk Bertemu Langsung Naik ke Ranjang appBab 126 Dia Tidak Mengerti Apa Itu Rasa Aman appBab 127 Kehidupan Orang kaya yang Penuh Dengan Rahasia appBab 128 Tidak Menjelaskannya Dengan Jelas Pasti Akan Berpikir Sembarangan appBab 129 Mas Kawin Sudah Dikembalikan, Mengapa Masih Mencariku? appBab 130 Apakah Kamu Merasa Kasihan Padanya? appBab 131 Uang Tidak Bisa Membeli Cinta appBab 132 Meskipun Tidak Bisa Dibeli, Orang dan Tubuhnya Adalah Milikku appBab 133 Tidak Ada Masalah yang Tidak Bisa Diselesaikan Sesama Keluarga appBab 134 Hidangan yang Disajikan adalah Makanan Favorit Anak-anaknya appBab 135 Kenapa Tidak Menyelamatkanku appBab 136 Bukankah Kalian Telah Berpisah appBab 137 Beginilah Cara Kalian Memperlakukan Tamu appBab 138 Dia Tidak Butuh Wanita yang Selalu Mengandalkan Dirinya appBab 139 Kamu Adalah Pemilik Vila Ini appBab 140 Hidup Berantakan appBab 141 Direktur, Ingin Coba Makan Mi? appBab 142 Teknik Bercinta yang Buruk appBab 143 Tidak Perlu Begitu Perhitungan Dengannya appBab 144 Dulu Menolaknya, Sekarang Berubah Menjadi Genit appBab 145 Terry Masih Tunangan Lukas appBab 146 Kerja Keras Melebihi Harapan appBab 147 Pemeran Utama yang Dirampas appBab 148 Kalau Sudah Sial, Minum Saja Bisa Tersedak appBab 149 Kamu Bilang Kamu Tidak Ingin Aku Pergi appBab 150 Dia Tidak Ingin Terikat Dalam Belenggu Pernikahan appBab 151 Tidak Suka karena Kamu Tidak Mandi appBab 152 Setiap Drama Memiliki Halo Pada Pemeran Utama Wanita appBab 153 Sayang, Apakah Kamu Lebih Suka yang Ekstrim appBab 154 Mari Kita Coba Setelah Bertemu appBab 155 Bukan Tipe yang Disukainya appBab 156 Apa Latar Belakang Selena? appBab 157 Dia Sedang Mengetik appBab 158 Aku Ingin Ke Kamarmu Untuk Berlatih Naskah appBab 159 Gunakan Tanganmu Sendiri appBab 160 Bisakah Aku Mengenakan Pakaianku appBab 161 Harus Menghindari Skandal Demi Masa Depan appBab 162 Gadis yang Terlalu Kurus Tidak Cantik appBab 163 Dia Menghilang Lagi appBab 164 Kamu Naik Mobil Siapa? appBab 165 Keintiman Di Dalam Kamar appBab 166 Ciuman yang Membuatnya Lega appBab 167 Seperti Apa Tatomu appBab 168 Ternyata yang Menjadi Bahan Tertawaan Itu Dia Sendiri appBab 169 Ada Rasa Bersalah yang Tidak Dapat Dijelaskan appBab 170 Dari Mana Kelihatan Kalau Aku Menindasnya appBab 171 Kamu Bukan Pihak Ketiga appBab 172 Tidak Feminin Sama Sekali appBab 173 Dia Bukan Barang Pajangan appBab 174 Jangan Lakukan Hal-Hal Yang Membuatku Kesal appBab 175 bersandar di Ranjang appBab 176 Dia Datang appBab 177 Tentangnya appBab 178 Dia Punya Banyak Wanita appBab 179 Tidak Takut Apapun dan Tidak Tahu Diri appBab 180 Jangan Khawatir, Aku Tidak Akan Pergi appBab 181 Kemampuan Memasak Kakakku Luar Biasa Buruk appBab 182 Memasak Untuknya appBab 183 Cinta Terhalang Status Sosial appBab 184 Tidak Tahu Dia Itu Bodoh Atau Naif appBab 185 Saat Putus Asa, Baru Bisa Menerimanya appBab 186 Pulang Kerja Begitu Cepat Untuk Menemani Seorang Wanita appBab 187 Aku Tidak Menyakiti Siapa Pun appBab 188 Kalau Begitu, Matilah appBab 189 Disangka Pelit appBab 190 Seorang Pemain Wanita appBab 191 Dua Sifat yang Berbeda appBab 192 Paman dan Keponakan appBab 193 Beri Rumah, Mobil dan Mobil RV appBab 194 Dia Ingin Mengontrakmu appBab 195 Alasannya yang Diberikannya Tidak Bisa Ditolak appBab 196 Lebih Memilih Anak Laki-laki dari Anak Perempuan appBab 197 Mendadak Menghadiri Jamuan appBab 198 Wanita Bisa Minum Lebih Banyak Daripada Pria appBab 199 Berbaik Hati Bisa Merugikan appBab 200 Haruskah Beritahu Semua Orang Kamu Adalah Kekasih Gelapku app
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
FINLINKER TECHNOLOGY LIMITED
69 ABERDEEN AVENUE CAMBRIDGE ENGLAND CB2 8DL
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta