Chapter 6 UNTUNG SELAMAT
Ehhh ehhh ehhh puji Tuhan masih bisa menjaga keseimbangan, aku mengucap syukur atas kejadian barusan yang hanpir membuat kami berdua celaka.
Namun wanita yang saya bonceng terlihat biasa saja meskipun motor ini hampir oleng. Aku benar-benar kewalahan dengan beban yang aku bonceng. Berat yah dek ucapnya dari belakang sambil terkekeh.
Mungkin ia sadar bahwa dari tadi aku kewalahan memboncengnya. Iyah kak berat ucapku jujur.
Maklum lah dek, yang penting kita tidak apa apa, hati-hati aja dek ucapnya santai. Tidak ada niatan untuk tukaran kah ucapku dalam hati. Dengan kesal aku melajukan motor milikku dengan hati-hati. Mau menyesal pun tidak ada gunanya. Apalagi mau menyalahkan wanita itu, kan aku sendiri yang menawarkan bantuan. Aku menyalahkan diri sendiri sambil focus ke depan sana. Dek panggilnya dengan suara kuat.
Wanita ini memang suara nya sangat kuat saat berbicara. Padahal jarak kami hanya beberapa centi yang membuat gendang telingaku menahan sakit. Mungkin ini sudah dari sananya punya suara khas kuat.
Orang batak memang identik dengan suaranyang keras, ngobrol biasa aja pun serasa teriak-teriak. Tapi aku lumayan terganggu karena di kampungku orang-orang kalau bicara menurutku masih biasa aja seperti suku lainya. Entah kenapa dengan wanita ini sedikit berbeda. Terlalu kuat nada bicaranya.
Apa kak ucapku ???
Tahu ga kamu dek,, aku baru kali ini loh dibonceng orang, ternyata enak juga nya ucapnya.
Aku sedikit heran masa iya ga pernah dibonceng???? Ohh iya aku baru ingat badanya yang cukup over pasti orang-orang takut memboncengnya karena tidak mau mengambil resiko.
Beneran kak baru kali ini ucapku pura-pura tidak mengerti kondisinya.
Iyah dek , mungkin karena berat badanku yang kayak gajah ini ucapnya terkekeh.
Kasihan juga sih batinku, ,
Emang kaka ga punya pacar ??
Punya dek jawabnya.
Lahhh kalau punya masa ga pernah dibonceng kak sama pacarnya???
Apa kaka yang bonceng pacarmu itu ucapku terkekeh.
Sebetulnya aku sama wanita ini baru juga pertama ketemu tapi udah nyambung aja diajak bicara. Kaka ini enak diajak lawan biaca meskipun suaranya begitu menganggu.
Belum juga pertanyaanku dia jawab, motor ini sudah memasuki kawasan kami bekerja. Aku menuju parkiran setelah aku mengantar wanita itu tadi ke pintu utama. Dia gamau jalan dari parkiran karena akan dia gampang capek katanya. Wajar sih dengan berat badan kayak gitu jalan saja udah kelihatan kewalahan. Aku tidak kebayang memiliki bobot badan yang kayak itu tadi. Setelah motor selesai kuparkirkan aku menuju finger dan masuk menuju loker. Di tangga dekat loker kaka tadi berdiri sepertinya menunggu kedatanganku. Kak kok berdiri disitu ucapku. Iyah aku menunggu orang tadi dia yang membawa ku kesini ucapnya. Mungkin dia tidak mengenaliku karna helm sama jaket sudah aku lepas dan saat ini tidak masker karena talinya tadi putus.
Kak itu aku tadi yang bonceng ucapku.
Hah dia melihat dari atas sampai bawah... masa sih dek aku lupa tadi wajahmu ucapnya terkekeh.
Aku mau minta nomor whatsapp mu dek biar nanti gampang ngabarin katanya..
Ohh iya juga ya kak ucapku
Sambil memberikan nomor whatsapp milikku. Namanya wiwin yah kak ucapku
Iya ini udah aku ping ...
Tingg
Pesan masuk dari nomor kaka itu tadi,
Namanya siapa kak tanyaku.
Dari tadi bukanya kenalan malah bahas yang lain . Dasar kami batinku.
Namaku Lia dek ucapnya.
Oke udah aku save kak , aku mau ke loker dulu yah kak, nanti pas pulang tunggu di depan aja ucapku berlalu meninggalkan kaka tadi.
Siti itu siapa tanyaku melihat wanita berambut pirang . Yang memiliki paras cantik.
Itu teman satu join ku kak, tapi orangnya barbar ucap siti.
Aku tidak suka melihat tingkah nya yang sok kecentilan bergaya bak model.
Emang dia cantik tapi ga gitu juga mepet-mepet sama laki-laki.
Kamu jangan dekat-dekat bisa ga sih???
Bukan muhrim ucap laki-laki yang dia pepet.
Ihhhh bilang aja kamu suka aku dekat-dekat samamu ucapnya percaya diri.
Ihh apaan sih, kau kira aku cowok murahan ucapnya menjauh..
Aku menatap heran sama perempuan yang satu itu, bisa-bisanya itu menyodorkan diri tanpa diminta.
Biasanya kan laki-laki yang kegatelan, ini kok malah kebalik ...
Aku bersikap acuh dengan tingkahnya yang mengjengkelkan itu dan fokus pada meeting yang baru saja dimulai.
Sebelum bekerja biasanya dilakukan meeting dengan atasan mengbahas schedule hari ini dan komplenan dari pada boss yang harus diperbaiki saat bekerja.
Hari ini siti diambil alih oleh atasanku karena hari ini ada audit. Jadinya aku menyendiri di meja kerjaku. Untuk menghidari pertanyaan-pertanyaan lebih baik itu si siti diungsikan dulu entah kemana ucap atasanku.
Siti disuruh beresin barang-barang yang rejeck di belakang sana. Hari ini benar-benar membuatku berasa capek karena fokus bekerja dan tidak ngobrol sama sekali. Waktu pun berasa lama banget. Apalagi audit hari ini adalah audit dari luar . Aku benar-benar menjaga prosedur kerjaku dan melakukannya dengan baik sesuai dengan yang diharapkan atasan.
Saat para audit dengan sibuk memperhatikan area kerja kami, aku melirik salah satu audit itu benar-benar membuatku kagum. Laki-laki itu tinggi, putih kayak oppa lee menho. Mungkin dia asal korea. Mataku yang dari tadi nahan ngantuk karena terlalu fokus bekerja seketika kembali segar melihat pemandangan itu tadi bagai memandang puncak gunung saat mataku mencuri pandang akan sosok itu. Lebik baik aku halu mencari istri laki-laki tadi agar tidak terlalu bosan ucapku dalam hati.
Aku kasih tips buat kalian yang merasa bosan saat bekerja, bisa kalian lakukan untuk menghalu agar waktu tidak terasa lama berputar. Sekitar tiga jam para audit tadi melakukan audit di devisi aku bekerja sepertinya berjalan mulus. Karena para atasan saat ini berasa lega setelah auditor tadi pindah ke devisi yang lain. Biasanya kalau ada masalah pasti lah dia marah-marah tak jelas karena dapat komplenan. Tapi kali ini dia aman dari auditor. Leader sama supervisor ku saat ini mengganggu pikiranku.
Karena terlihat dekat meskipun mereka sudah punya suami dan supervisorku punya istri. Kok pada kegatelan sih manusia disini batinku sesekali memperhatikan dua sosok itu. Terdengar mereka tidak membahas perkerjaan melakukan membahas kegiatan pribadi masing-masing. Dua sosok itu seketika membuat ku overthingking terlebih saat ini aku menjalani hubungan jarak jauh. Aku semakin tidak fokus dan ingin minta izin ke toilet. Satelah minta izin aku berlalu ke toilet dan sebelum ke toilet aku disuruh leaderku tadi memanggil siti agar mejaku tidak kosong dang ada yang menggantikan. Aku ditoilet hanya sebentar saja dan setelahnya aku ke meja tempatku bekerja. Disitu masih ada siti . Kak masa mbak puji bilang kaka ke toilet terus.....