Bab 26 Makanan dari Anita
Sepanjang jalan pulang, aku hanya diam saja tak bersuara. Beberapa kali Rani berdehem dan menghela napas berat, sepertinya dia ingin bertanya apa yang tadi kami bicarakan, aku hanya menoleh sekilas padanya. Entahlah, aku jadi merasa bersalah pada Dokter Idhar. Aku tahu dia jujur jika dia dijodohkan dan menentangnya. Aku justru senang dia dijodohkan, jadi ada alasan untuk menolak perasaannya. Ah, jahat gak sih aku, nih?
"Lidia, gimana kunjungannya ke rumah Dokter Idhar? Sudah jadian belum?" seru Amir setelah aku sampai posko.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread