Bab 1 Desa Kabut Hitam

Desa Kabut Hitam merupakan sebuah desa yang terletak di kaki pegunungan Tiga Jari. Alamnya yang asri dan sejuk membuat siapapun akan betah dan tidak akan pernah mau meninggalkan desa ini jika sudah melewati atau memasukinya. Saat terang desa ini sangat menyejukkan mata dengan penduduknya yang ramah tamah menyambut setiap pendatang yang singgah di desa ini tanpa ada rasa curiga sedikitpun. Gunung ini disebut Tiga Jari karena konon menurut cerita ini adalah Tiga Jari yang tersisa dari Raksasa terakhir yang pernah hidup pada masanya yang dikalahkan oleh Pendekar Naga pada masa itu dan dibekukan dengan jurus terkuat yaitu Jurus Naga Pembeku Jiwa. Jaman dahulu kala, desa ini banyak hidup makhluk-makhluk yang sangat berbahaya. Selain raksasa yang setinggi gunung, di desa ini juga hidup kawanan peri yang cantik, juga makhluk-makhluk eksotik yang sudah punah karena dikalahkan salah satu perguruan silat saat itu yang menganggap makhluk-makhluk ini berbahaya terutama makhluk yang disebut Naga. Jalan menuju desa ini juga tidak mudah karena harus melalui jalan sempit di tepian pegunungan, jika salah melangkah maka akan jatuh ke dasar lembah yang tak berdasar. Lembah ini dinamakan Lembah Naga yang selalu diselimuti Kabut merah jadi tidak ada yang pernah melihat dasar lembah ini. Konon menurut cerita masih ada penunggu Naga yang hidup di dasar lembah ini selama ratusan ribu tahun dan belum tersentuh tangan manusia sama sekali. Hanya Naga yang bisa memasuki Lembah Naga, Jika menusia memasukinya, maka tubuhnya akan hancur seketika. Lembah Naga lama kelamaan hanya menjadi dongeng belaka tentang keberadaan Naga, karena Naga sendiri tidak pernah keluar dari Lembah Naga. Desa Kabut Hitam hanya merupakan salah satu desa dari ratusan desa yang tersebar dalam wilayah Kamandaria yang dipimpin oleh Raja Lalim bernama Wangsaria. Menurut cerita, raja ini merupakan keturunan naga terakhir yang pernah hidup di Bumi Karimun. Namun ini hanya cerita yang diklaim sepihak oleh Sang Raja lalim yang belum diketahui kebenarannya. Siapapun yang meragukan darah naganya akan dieksekusi pada saat itu juga, jadi lambat laun tidak ada lagi yang meragukannnya. Konon menurut cerita, nenek moyang bangsa Kamandaria hidup berdampingan dengan makhluk yang disebut naga. Menurut cerita, naga di wilayah ini dapat merubah wujud menjadi manusia saat terang dan kembali menjadi naga saat malam. Jadi yang disebut keturunan naga adalah anak yang terlahir dari perkawinan naga berwujud manusia dengan manusia normal pada jaman itu. Anak yang terlahir berwujud manusia yang merupakan keturunan naga akan mewarisi ilmu Sembilan Naga yang terdiri dari 9 Jurus sakti. Jika berhasil mempelajari keseluruhan ilmu ini maka anak ini nantinya akan menjadi pelindung dan pembela kawasan ini yang terkenal dengan nama Pendekar Naga Biru. Pendekar Naga Biru inilah yang berhak klaim tahta Kamandaria untuk menjadi penguasa tunggal yang akan memerintah Kerajaan yang damai karena sepanjang Anak Naga menjadi Raja maka Naga-naga yang bersembunyi tidak akan menampakan dirinya kecuali dalam wujud manusia. Namun lama kelamaan cerita ini hanya menjadi dongeng pengantar tidur yang sering diceritakan tapi sudah memudar kebenarannya. Tidak ada lagi yang tahu pasti kemana hilangnya ilmu 9 Naga tersebut. Ada yang bilang ilmu ini masih tersimpan dalam kitab yang tersembunyi di dasar Lembah Naga, ada juga yang klaim kalau kitab ini terbakar saat perang saudara antara manusia naga dengan manusia normal yang tidak sudi lagi hidup berdampingan dengan naga pada saat itu, bahkan ada yang bilang kitab ini disimpan keturunan Raja yang memerintah Kamandaria. Desa kabut Hitam sendiri merupakan desa yang paling misterius karena jika malam, daerah ini akan diselimuti kabut hitam. Siapapun yang masih keluar malam-malam konon akan ditelan oleh kabut hitam ini. Jadi setelah senja menjelang semua penduduk desa segera mengurung diri dalam rumah masing-masing sehingga desa ini bagaikan desa mati jika malam menjelang. Pagi menjelang saat matahari mulai keluar dari persembunyian di ufuk timur, tampak seorang pemuda memasuki Desa Kabut Hitam. Pemuda ini terlihat biasa saja, bahkan terlalu kurus untuk pemuda seusianya tapi dia tampak riang berjalan memasuki desa hanya dengan memakai sepatu yang sudah usang. Pemuda yang tampak compang-camping tapi selalu tersenyum ceria ini bernama Candaka. Candaka mampir ke sebuah warung makan di desa itu. “Halo teman, saya mencari paman saya yang bernama Syailendra. Ada yang tahu tidak dia tinggal di mana?” tanyanya ke semua penduduk desa. Semua penduduk tersenyum padanya tapi tidak ada yang menjawab pertanyaannya. Mereka kembali lagi ke kesibukan mereka masing-masing tanpa menghiraukan Candaka lagi. Candaka kemudian duduk di pojokan memesan makanan. “Hai Cantik, menu apa yang spesial di sini?" tanyanya ke pelayan yang menawarkan makanan. “Sup Naga, sayangku," jawab pelayan cantik sambil menuangkan teh ke cangkir kosong Candaka. “Ya udah aku pesan sup naga saja," lanjut Candaka. Candaka memperhatikan sekelilingnya. Perhatiannya tertuju ke pria setengah baya yang sedang duduk sendirian menikmati tehnya. “Di sini hanya boleh minum teh saja ya, Ganteng … jadi tidak ada kopi maupun arak," jawab pelayan tadi sambil membawakan semangkuk sup yang dipesan Candaka tadi. “Itu yang di pojokan siapa ya kalau boleh tahu," tanya Candaka. “Oh … itu sesepuh di sini. Jangan dekat-dekat, dia orangnya aneh. Sering cerita masa kejayaan desa ini saat Naga masih menjaga keamanan desa ini” ujar pelayan tadi. Candaka tidak mempedulikan nasehat dari pelayan tadi. Perlahan-lahan dia mendekati pria yang pakaiannya biasa-biasa saja tersebut. Boleh saya duduk di sini paman?” tanya Candaka dengan sopan. Pria itu mengangguk tapi matanya tidak melihat ke arah Candaka sedikitpun. Matanya malahan diarahkan keluar dengan mata waspada. Benar saja, tak lama kemudian masuk 2 pria berbadan besar yang langsung mendekati meja tempat Candaka berada. “Hey pria buta, kamu dipanggil bos!!!” teriak salah satu pria itu. “Kalau bos kalian ada perlu sama aku, suruh dia temui aku langsung! Jangan mengirim cecunguk tidak berguna kayak kalian yang bisanya mengganggu ketenangan desa ini!” jawab pria yang dipanggil pria buta oleh pria berbadan besar tadi. Sekilas tidak terlihat kalau pria aneh itu adalah pria buta karena matanya masih seperti layaknya mata manusia normal yang masih memiliki bola mata hitam. Tidak ada yang tahu asal-usul pria buta ini. Setahu penduduk desa, pria ini sudah ada di desa ini jauh sebelum mereka menempati desa ini. Itulah yang membuat dia menjadi sesepuh di desa Kabut Hitam ini. “Bertingkah kamu!!!” seru pria berbadan besar itu sambil tangannya mencengkram baju si pria buta untuk menyeretnya turun dari bangkunya. Tapi yang terjadi sungguh di luar dugaan. Pria buta itu tidak bergeming, seakan membatu menyatu dengan bumi. Teman si badan besar berusaha membantu temannya menarik paksa si pria buta tapi tetap saja tidak berhasil. “Sialan, kenapa jadi berat tubuh kakek tua ini!” teriaknya. Saat pria buta itu bangkit dari bangkunya, saat itu juga 2 pria berbadan besar itu terpental keluar tempat makan. “Braaaakkk”, pagar penyangga rusak diterjang tubuh 2 pria besar tadi. “Maaf untuk kerusakannya, nanti aku ganti,” kata pria buta tadi ke pemilik rumah makan. Candaka yang dari tadi terdiam langsung bangkit juga menyusul pria buta yang juga beranjak keluar dari tempat makan tersebut. “Paman, boleh bicara sebentar?” terengah-engah Candaka menyusul pria buta tadi padahal pria buta itu hanya berjalan santai saja. “Tidak ada yang perlu dibicarakan anak muda … hari sudah menjelang malam, sebaiknya kamu segera mencari penginapan! Malam di desa ini sangat tidak bersahabat terutama bagi pendatang,” ujar pria buta ini. Pria buta itu berlalu tanpa sempat Candaka mengetahui jati diri dia sebenarnya. Candaka merasa tidak asing dengan jurus yang tadi dikeluarkan pria buta tadi. Jurus itu selalu muncul dalam mimpi-mimpinya akhir-akhir ini. Dalam mimpi, dia adalah seorang pendekar sakti pembela kebenaran yang memiliki jurus-jurus sakti yang tidak terbayangkan olehnya sebelumnya. Mimpi itu juga yang menuntunnya ke Desa Kabut Hitam untuk mengetahui arti mimpinya.
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 Desa Kabut Hitam Bab 2 Naga Terakhir Bab 3 Perguruan Tapak Naga Bab 4 Jurus Tapak Naga Bab 5 Mimpi Anak Naga Bab 6 Bayangan Naga Bab 7 Bagaskara Mukti Bab 8 Dimana Kamu, Isyana? appBab 9 Iblis Naga Hitam appBab 10 Hutan Terlarang appBab 11 Ada Apa Dengan Gayatri? - I appBab 12 Ada Apa Dengan Gayatri? - II appBab 13 Ada Apa Dengan Gayatri? - III appBab 14 Pemuda Dekil appBab 15 Lembah Naga appBab 16 Misteri Isyana appBab 17 Kebangkitan Iblis Naga Hitam appBab 18 Misteri Asmawaati dan Kumaladewi appBab 19 Tiga Pendekar dan Kitab Naga Putih appBab 20 Mimpi Lagi? appBab 21 Siapa Ki Nagaswera? appBab 22 Berlatih appBab 23 Bertemu Kembali appBab 24 Sahabat Atau Kekasih? appBab 25 Kembali Ke Hutan Terlarang appBab 26 Perbuatan Terlarang appBab 27 Tempat Rahasia appBab 28 Perjalanan Ke Gurun Terkutuk appBab 29 Gurun Terkutuk appBab 30 Berpisah appBab 31 Ratu Naga appBab 32 Desa Sembilan Naga appBab 33 Naga Gurun appBab 34 Nekad appBab 35 Naga Putih appBab 36 Kebangkitan Pendekar Naga appBab 37 Pulang appBab 38 Turnamen Pendekar appBab 39 Petunjuk Mimpi appBab 40 Bimbang appBab 41 Si Wajah Tirus appBab 42 Muslihat Turnamen Pendekar appBab 43 Candaka Ikut Turnamen Pendekar appBab 44 Mahaputra vs Moghul appBab 45 Energi Chi appBab 46 Gadis Berpakaian Hitam appBab 47 Siapa Sebenarnya, Isyana? appBab 48 Isyana vs Gayatri appBab 49 Pedang Iblis dan Pusaka Naga appBab 50 Mimpi Yang Aneh appBab 51 Kitab Naga 2 : Naga Merah Turun Ke Bumi appBab 52 Keributan di Turnamen Pendekar appBab 53 Si Cantik Zhian appBab 54 Bayangan Putih appBab 55 Zhu Fei dan Alam Bawah Sadar appBab 56 Misteri Mimpi Terungkap appBab 57 Naga Merah Cantik Muncul Kembali appBab 58 Lembah Naga Atau Kota Naga Emas? appBab 59 Makhluk Eksotik Malam appBab 60 Menjelajahi Hutan Terlarang appBab 61 Ini Baru Makhluk Eksotik appBab 62 Candaka vs Zhu Fei appBab 63 Naga Biru dan Naga Phoenix appBab 64 Lycanoid appBab 65 Pusaka Naga Greatest Chi appBab 66 Pedang Mitologi appBab 67 Rahasia Keluarga Nagaswera appBab 68 Jurus Tapak Naga Sakti - I appBab 69 Distrik Pendekar appBab 70 Paviliun Lotus appBab 71 Ilmu Pedang Elder appBab 72 Petualangan Jayanti appBab 73 Krisis di Kota Naga - 1 appBab 74 Naga Biru Sakti appBab 75 Hari Terakhir di Paviliun Lotus appBab 76 Krisis di Kota Naga - 2 appBab 77 Krisis di Kota Naga - 3 appBab 78 Krisis di Kota Naga - 4 appBab 79 Krisis di Kota Naga - 5 appBab 80 Undead Human Dragon appBab 81 Perjalanan Lima Pendekar - 1 appBab 82 Perjalanan Lima Pendekar - 2 appBab 83 Pertemuan di Kota Naga appBab 84 Akhir Krisis di Kota Naga appBab 85 Bahaya di Hutan Eksotik - 1 appBab 86 Bahaya di Hutan Eksotik - 2 appBab 87 Ki Nagaswera vs Bagaskara Mukti appBab 88 Kisah Zhian appBab 89 Bahaya di Hutan Eksotik - 3 appBab 90 Alam Surgawi appBab 91 Bahaya di Hutan Eksotik - 4 appBab 92 Jurus Tapak Naga Sakti - 2 appBab 93 Memasuki Alam Mimpi appBab 94 Kitab Naga 3 - Naga Hijau Menusuk Kalbu appBab 95 Balung Buto appBab 96 Mengantar Kumalasari appBab 97 Desa Bayangan appBab 98 Bertemu Shadow Master appBab 99 Menuju Kota Para Pendekar appBab 100 Cindaku appBab 101 Kota Para Pendekar appBab 102 Mahaputra vs Moghul Lagi appBab 103 Serangan Pasukan Kegelapan appBab 104 Kisah Kumalasari appBab 105 Candaka vs Moghul appBab 106 Drago Muncul Kembali? appBab 107 Dusun Penyamun appBab 108 Pendekar Pukulan Petir appBab 109 Kabar Buruk appBab 110 Kota Kegelapan (City of Darkness) appBab 111 Bala Bantuan appBab 112 Penyerbuan Kota Kegelapan appBab 113 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 1 appBab 114 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 2 appBab 115 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 3 appBab 116 Pendekar Kristal Naga appBab 117 Kota Naga Biru appBab 118 Pulau Mistis appBab 119 Pedang Naga Hijau Penusuk Kalbu appBab 120 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 4 appBab 121 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 5 appBab 122 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 6 appBab 123 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 7 appBab 124 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 8 appBab 125 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 9 appBab 126 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 10 appBab 127 Pasangan Pendekar dan Naga Biru appBab 128 Naga Iblis Hitam appBab 129 Jirus Naga Hijau Menusuk Kalbu appBab 130 Jurus Pedang Naga Hijau appBab 131 Dunia Naga appBab 132 Alam Iblis appBab 133 Teka Teki Rawa Api appBab 134 Labirin Hutan Buangan appBab 135 Naga Api Sungai Merah appBab 136 Gunung Berapi Naga appBab 137 Naga Buangan Raksasa appBab 138 Berpisah Kembali appBab 139 Kitab Naga 4 : Tendangan Api Naga Jingga appBab 140 Kumalasari Jatuh Cinta? appBab 141 Kanaya Mahaswari appBab 142 Kota Seribu Wajah appBab 143 Tantangan Naga Jingga appBab 144 Kota Tersembunyi - 1 appBab 145 Kota Tersembunyi - 2 appBab 146 Kota Tersembunyi - 3 appBab 147 Mustika, Pedang, dan Kitab Naga appBab 148 Darkness Forest appBab 149 Desa Mitos appBab 150 Jebakan Aswang appBab 151 Akhir Kisah Candaka appBab 152 Kerajaan Kamandaria appBab 153 Kota Naga Emas appBab 154 Perintah Raja Wangsaria appBab 155 Rencana Kasim Istana appBab 156 Jurus Tendangan Naga Api Jingga appBab 157 Misteri Kota Naga appBab 158 Naga Kuno dan Naga Kematian appBab 159 Misteri Naga Kematian appBab 160 Meloloskan Diri appBab 161 Kekaguman Arjani appBab 162 Jayanti Atau Arjani? appBab 163 Bertemu Ki Nagaswera appBab 164 Ada Apa Dengan Jayanti? - I appBab 165 Ada Apa Dengan Jayanti? - II appBab 166 Kampung Misterius appBab 167 Ruh Naga appBab 168 Siapa Elder Gods? appBab 169 Kembalinya Satria Wicaksono appBab 170 Kebangkitan Pendekar Naga Dewa appBab 171 Menemui Elder Wyvern appBab 172 Petunjuk Elder Wyvern appBab 173 Keputusan Arjani appBab 174 Menara Seribu Naga Langit appBab 175 Hasil Pertemuan appBab 176 Masalah Di Desa Kabut Hitam - I appBab 177 Masalah Di Desa Kabut Hitam - II appBab 178 Masalah Di Desa Kabut Hitam - III appBab 179 Hantu Perguruan appBab 180 Rahasia Besar Terkuak appBab 181 Iblis Seribu Wajah appBab 182 Membebaskan Naga Ling The Atau Tidak? appBab 183 Jalan Lain appBab 184 Pertemuan Pendekar appBab 185 Pendekar Dewa Racun appBab 186 Selamat Atau Tidak? appBab 187 Pendekar Sombong appBab 188 Kembali Ke Distrik Pendekar appBab 189 Menara Seribu Naga Langit (2) appBab 190 Naga Ashura appBab 191 Kitab Mantera Sihir Naga appBab 192 Firasat Buruk Arjani appBab 193 Kembalinya Pendekar Naga Biru appBab 194 Pertemuan Dua Pendekar appBab 195 Makhluk Mitos Eksotik appBab 196 Master Garuda appBab 197 Kitab Dewa Racun appBab 198 Candaka vs Brahmana appBab 199 Perompak Rajawali appBab 200 Menyusun Rencana appBab 201 Konflik di Atas Kapal Rajawali appBab 202 Rencana Tidak Terduga appBab 203 Menuju Negeri Malaka appBab 204 Penguasa Tiga Dunia - I appBab 205 Pertempuran di Samudra Nusantara - I appBab 206 Pertempuran di Samudra Nusantara - II appBab 207 Pertempuran di Samudra Nusantara - III appBab 208 Misteri di Samudra Nusantara - I appBab 209 Misteri di Samudra Nusantara - II appBab 210 Penguasa Tiga Dunia - II appBab 211 Penguasa Tiga Dunia - III appBab 212 Persaudaraan Dua Pendekar Sakti appBab 213 Pertempuran Akbar Melawan Benua Timur - I appBab 214 Pertempuran Akbar Melawan Benua Timur - II appBab 215 Pertempuran Akbar Melawan Benua Timur - III appBab 216 Hydragon appBab 217 Pertempuran Akbar Melawan Benua Timur - IV appBab 218 Menyerah Atau Tidak? appBab 219 Kebangkitan Naga appBab 220 Rumor Naga Geni appBab 221 Ki Sakuntala appBab 222 Perguruan Gagak Hitam appBab 223 Bandit Jawara appBab 224 Rayuan Dewi Racun appBab 225 Kunjungan Ki Sakuntala appBab 226 Pegunungan Nirvana appBab 227 Siapa Sebenarnya Naga Geni? appBab 228 Bertemu Naga Geni appBab 229 Ramuan Bunga Abadi appBab 230 Romantisme Candaka appBab 231 Jurus Naga Geni appBab 232 Kitab Pedang Jingga Penusuk Sukma appBab 233 Ramalan Naga Geni appBab 234 Candaka vs Gagak Hitam appBab 235 Gadis Ketiga appBab 236 Dewi Racun appBab 237 Pendekar Cakar Naga appBab 238 Iblis Hitam Rangkabumi appBab 239 Nasib Candaka appBab 240 Masa Tenang appBab 241 Bandit Jawara Beraksi appBab 242 Pendekar Naga Biru vs Pendekar Golok Iblis appBab 243 Iblis Merah appBab 244 Masa Tenang Lanjutan appBab 245 Markas Bandit Jawara appBab 246 Pendekar Pedang Petir vs Dewi Racun appBab 247 Persyaratan Dewi Racun appBab 248 Pendekar Golok Iblis vs Tangan Geledek appBab 249 Candaka vs Aditya appBab 250 Darkness Aditya appBab 251 Bangkitnya Iblis Aditya appBab 252 Iblis Hitam Aditya appBab 253 Kemisteriusan Dewi Racun appBab 254 Masa Tenang Lagi appBab 255 Jurus Golok Naga Merah appBab 256 Ungkapan Hati appBab 257 Bahaya Di Samudera Naga appBab 258 Tengkorak Merah appBab 259 Golok Iblis vs Tengkorak Merah appBab 260 Pendekar Dewa Pedang vs Pendekar Pedang Petir appBab 261 Dewi Racun vs Pendekar Dewa Abadi appBab 262 Pendekar Naga Biru vs Pendekar Dewa Mabuk appBab 263 Misteri Benua Timur appBab 264 Pulau Naga Biru appBab 265 Naga Super Sakti appBab 266 Pendekar Iblis Racun appBab 267 Naga Super Sakti - II appBab 268 Lembah Seribu Naga appBab 269 Naga Tiamat appBab 270 Ki Adheswara appBab 271 Membebaskan Naga Ling The - I appBab 272 Membebaskan Naga Ling The - II appBab 273 Keputusan Ratu Belinde appBab 274 Pertolongan Naga Yenny appBab 275 Menuju Pulau Pendekar appBab 276 Pulau Pendekar appBab 277 Keanehan Pulau Pendekar appBab 278 Keanehan Pulau Pendekar - II appBab 279 Mata Merah Menyala appBab 280 Jalan Lain appBab 281 Tanpa Batas appBab 282 Menembus Pulau Pendekar appBab 283 Mencari Pendekar Darmawangsa appBab 284 Alam Naga Immortal appBab 285 Lembah Suram appBab 286 Alam Naga Immortal - II appBab 287 Nasib Candaka appBab 288 Pendekar Aneh dan Sakti appBab 289 Pendekar Darmawangsa appBab 290 Tapak Naga Dewa appBab 291 Tiga Gadis, Satu Cinta appBab 292 Berlayar Ke Pulau Naga Biru appBab 293 Keputusan Yenny appBab 294 Naga Samudra? appBab 295 Pertarungan Naga appBab 296 Menyegel Kota Naga appBab 297 Mengurung Naga Kematian appBab 298 Menyusun Rencana appBab 299 Kehebatan Naga Drago - I appBab 300 Kehebatan Naga Drago - II appBab 301 Naga Biru vs Naga Merah appBab 302 Nagabumi appBab 303 Pulau Buangan appBab 304 Naga Iblis Draken appBab 305 Rencana Ling The appBab 306 Undangan Raja Wangsaria appBab 307 Rencana Putri Arkadewi appBab 308 Berangkat Ke Pulau Pedang appBab 309 Pendekar Naga Iblis appBab 310 Pendekar Naga Biru vs Pendekar Naga Iblis appBab 311 Kemisteriusan Arkadewi appBab 312 Pulau Pedang appBab 313 Muslihat Arkadewi appBab 314 Markas Iblis Naga Hitam appBab 315 Kisah Cinta Candaka app
Tambahkan ke Perpustakaan
Unduh Aplikasi
Joyread
Bab selanjutnya
Joyread
UNION READ LIMITED
Room 1607, Tower 3, Phase 1 Enterprise Square 9 Sheung Yuet Road Kowloon Bay Hong Kong
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta