Bab 4 Jurus Tapak Naga

Isyana langsung sungkem menyalami Ki Wicaksono sementara Candaka hanya membungkuk hormat. “Kek, ini ada teman Yana mau ketemu kakek katanya ada perlu,” kata Isyana kalem. “Maaf kek, saya Candaka yang kemarin mau tanya ke kakek,” sambung Candaka sopan. “Kamu yang kakek dengar kemarin mau mencari pamanmu Syailendra ya?” tanya Wicaksono lagi. “Benar Kek …!” jawab Candaka. “Sebenarnya ada hubungan apa kamu dengan orang yang bernama Syailendra ini? Setahu kakek dia tidak punya keponakan … Kalau boleh tahu nama ibu kamu siapa cu?” tanya Ki Wicaksono. “Nama ibu saya Sri Ningsih kek,” jawab Candaka. Wicaksono terkejut bukan kepalang mendengar Candaka menyebut nama anak perempuannya yang lenyap ditelan Kabut Hitam. “Tidaaak ... Tidak Mungkin ... Mana Mungkin Ningsih masih hidup setelah ditelan Kabut Hitam belasan tahun yang lalu," gerutu Wicaksono. “Kek .. Kakek kenapa?” tanya Isyana pelan. “Tidak apa-apa Yana,” Wicaksono berusaha tenang. “Di mana ibumu sekarang?” selidik Wicaksono. Dia tidak percaya kalau pemuda di depannya adalah cucunya karena menurutnya tidak ada yang bisa selamat dari terjangan Kabut Hitam desa ini. “Maaf, ibuku sudah meninggal kek … tapi sebelum meninggal, ibu pesan kalau aku ada paman di Desa Kabut Hitam bernama Syailendra yang bisa menjelaskan mimpi-mimpi saya kek,” lanjut Candaka. Wicaksono merasa heran. Jika benar Ningsih masih hidup, kenapa dia tidak menyuruh anaknya ini menemui dirinya, kenapa harus menemui anak laki-lakinya yang hilang juga entah dimana. “Apa isi mimpi kamu kalau kakek boleh tahu, mungkin kakek bisa bantu,” tanya Wicaksono penasaran “Di mimpi aku ini kek, aku seorang Pendekar yang gagah dan tampan yang dalam mimpi saya orang-orang menyebutku Pendekar Naga … Bagiku itu tidak mungkin kan kek karena aku hanya orang yang biasa-biasa saja,” sahut Candaka sambil mengerinyitkan dahinya. Wicaksono berpikir keras. Benarkah cucunya ini Pendekar Naga atau ini hanya kebohongan dari pemuda dekil di hadapannya. Banyak yang ingin dia tanyakan tapi yang paling utama adalah dia ingin memastikan apakah benar Candaka ini Anak Naga yang ditakdirkan menguasai tahta kerajaan …. “Boleh kakek tahu, kamu punya tanda lahir tidak?” tanyanya memastikan. “Ada kek, ini di tangan kanan aku,” jawab Candaka sambil menunjukkan tanda lahir warna biru di lengan kanannya yang tadi tertutup bajunya. “Jelek kek kayak model ujung tombak yang tajam, warnanya biru lagi,” jawab Candaka santai. Wicaksono terperangah dan sangat terkejut mendengar adanya tanda lahir biru yang ada di lengan Candaka. Walaupun dia masih belum yakin kalau pemuda dekil ini adalah cucunya tapi dia yakin sekali kalau Candaka merupakan keturunan Naga dengan melihat dengan mata batin bentuk tanda lahirnya. “Kakek tidak bisa memastikan kalau benar tanda lahirmu warna biru karena kakek ini buta, hanya bisa melihat lewat mata batin yang serba hitam putih! Tapi yang kakek lihat itu ujung ekor naga,” lanjutnya setelah bisa berkata-kata lagi. “Tanda lahir biru itu menunjukkan Naga terkuat yang pernah ada! Pendekar Naga dengan tanda biru bisa mempelajari keseluruhan Kitab Naga tanpa terluka sedikitpun dan ditakdirkan menjadi pembela kebenaran dan memerintah Kerajaan dengan bijaksana,” jelas Ki Wicaksono. “Apa sih kakek ini, tidak mungkin kek aku Pendekar Naga! Aku saja tidak bisa Silat sama sekali, mana bisa aku disebut Pendekar,” sahut Candaka santai. “Nih kamu lihat tanda lahir kakek,” Ki Wicaksono menunjukkan tanda lahirnya yang berwarna putih yang terletak di tengkuknya. Bentunya juga menyerupai ekor naga. “Wow, berarti kakek juga Pendekar Naga donk!” teriak Candaka. “Sssssttt … jangan teriak-teriak! Tidak ada yang boleh tahu ya kalau kakek dan kamu keturunan Naga,” bisik Ki Wicaksono yang mulai bersikap aneh. “Kenapa tidak boleh kek?” tanya Candaka lagi. “Nanti kakek jelaskan kenapa tidak boleh ada yang tahu identitas Naga kamu juga,” jawab Ki Wicaksono seadanya. “Hari mulai malam, lebih baik kalian menginap di sini daripada ketemu Kabut Hitam di perjalanan pulang,” ajak Ki Wicaksono lagi. Candaka tidak bertanya lagi karena tahu itu akan membuat Ki Wicaksono kesal dan marah. Dia mengikuti saja Ki Wicaksono masuk ke dalam rumah. Di dalam sudah terhidang makanan enak yang dimasak Gayatri. Mereka pun becanda dan bersenda gurau dan untuk sejenak melupakan masalah Pendekar Naga. ***** Candaka tiba pagi-pagi sekali di Perguruan Tapak Naga. Tampak Bram sudah siap dengan pelatihan pertama yang akan diajarkannya ke Candaka. Jurus Tapak Naga sangat terkenal di seluruh Desa Kabut Hitam bahkan sampai ke desa-desa sekitarnya. Walaupun jurus ini bukan bagian dari Jurus 9 Kitab Sakti Naga tapi keampuhan jurus ini membuat Perguruan Tapak Naga sangat disegani semua pihak baik dari orang kaya, pejabat, rakyat jelata, bahkan kumpulan bandit-bandit tidak berani mengusik perguruan ini terutama keluarga Isyana yang mendirikan perguruan ini puluhan tahun yang lalu. Itu juga kenapa bandit-bandit yang mengganggu Candaka sebelumnya sangat takut terhadap Isyana. Jurus Tapak Naga hanya terdiri dari 8 Jurus tapi sangat efektif baik untuk pertarungan jarak dekat maupun jarak jauh. Untuk Candaka hanya akan diajarkan 2 jurus saja yaitu Jurus Cengkraman Naga untuk menyerang dan Perisai Naga untuk bertahan. Jurus Cengkraman Naga memiliki 18 gerakan menyerang dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan posisi tangan mencengkram seperti Naga yang hendak menyerang. Bram memberi contoh dengan melawan salah satu muridnya untuk dihafal gerakannya. Candaka mempelajari gerakan demi gerakan dengan sungguh-sungguh Wasss … Wesss … Wosss …! Tanpa henti Bram menyerang murid seniornya tapi hanya dengan Jurus Perisai Naga, semua serangan dapat ditahan karena Perisai Naga yang memiliki 24 Gerakan mampu melindungi keseluruhan tubuh. Candaka terus memperhatikan, tapi lama kelamaan gerakan keduanya makin cepat sehingga dia kewalahan untuk menghafal setiap gerakan yang ada. “Jangan khawatir, nanti aku ajari kalau ada Jurus yang kamu lupa,” tiba-tiba Isyana sudah berada di sampingnya melihat kakaknya bertarung memperagakan jurus warisan keluarganya. “Ada baiknya kamu melatih pernafasan dalam dahulu agar ada kekuatan dalam jurus ini,” lanjut Isyana lagi. Saat Candaka berpaling melihat ke arah Isyana, dia terkejut bukan kepalang karena yang dilihatnya bukan gadis galak dan tomboi yang sering memarahinya melainkan gadis anggun yang sangat cantik dengan gaun merahnya “Wow, kamu bisa jadi cewek juga ya,” canda Candaka. Tanpa dia sadari kalau candaannya malahan membuat kupingnya dijewer sama Isyana. “Memangnya aku sebelumnya bukan cewek … Hah!!!” “Iya ... Iyaaa ... Maafkan aku Tuan Putri!” teriak Candaka kesakitan. “Hey … kalian berdua serius tidak sih mau belajar Jurus, kalau tidak pergi sana!!!” teriak Bram penuh kekesalan. “Maaf Kak Bram …!” ujar Candaka. Walaupun berpenampilan dekil dan kumal tapi daya ingat Candaka luar biasa. Hanya dengan melihat sekali saja dia sudah hafal keseluruhan jurus yang diajarkan. Menuruti saran Isyana, dia mulai belajar mengatur pernafasan agar Jurusnya memiliki tenaga. Bram melihat Candaka dengan takjub karena 2 Jurus ini biasanya baru bisa dikuasai dalam 3 bulan tapi bagi Candaka hanya perlu satu hari untuk menguasai 2 Jurus pertama Tapak Naga ini. Bukan hanya Bram, Candaka sendiripun merasa heran dengan kemampuannya sendiri dapat dengan mudah mempelajari keseluruhan Jurus Tapak Naga ini. Pookk Poookk Pookkk ...! Bram bertepuk tangan sangat kencang begitu Candaka menyelesaikan latihan keseluruhan jurus yang diajarkan. “Hebat ... Saudara Candaka!” sahut Bram dengan rasa kagum. “Terima Kasih ajarannya Kak Bram,” kata Candaka sambil mengepalkan kedua tangannya yang merupakan tanda terima kasih. “Selamat ya Tuan Pendekar,” celetuk Isyana. “Terima Kasih Tuan Putri yang baik hati,” sambung Candaka. Kali ini keduanya sama-sama tertawa gembira sambil bersenda gurau. Tanpa mereka sadari mulai tumbuh benih-benih asrama di antara keduanya. Isyana menyukai Candaka karena pemuda ini apa adanya dan sedikit lugu sedangkan Candaka menyukai Isyana karena kebaikan hatinya dan terutama sangat cantik. Tanpa terasa hari sudah menjelang malam. Kegiatan di desa yang tadinya ramai mulai sepi sehingga Candaka bergegas pulang ke penginapan sebelum Kabut Hitam mendatangi desa ini lagi. Sesampainya di penginapan, Candaka langsung tertidur lelap begitu badannya menghempas ke tempat tidur.
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 Desa Kabut Hitam Bab 2 Naga Terakhir Bab 3 Perguruan Tapak Naga Bab 4 Jurus Tapak Naga Bab 5 Mimpi Anak Naga Bab 6 Bayangan Naga Bab 7 Bagaskara Mukti Bab 8 Dimana Kamu, Isyana? appBab 9 Iblis Naga Hitam appBab 10 Hutan Terlarang appBab 11 Ada Apa Dengan Gayatri? - I appBab 12 Ada Apa Dengan Gayatri? - II appBab 13 Ada Apa Dengan Gayatri? - III appBab 14 Pemuda Dekil appBab 15 Lembah Naga appBab 16 Misteri Isyana appBab 17 Kebangkitan Iblis Naga Hitam appBab 18 Misteri Asmawaati dan Kumaladewi appBab 19 Tiga Pendekar dan Kitab Naga Putih appBab 20 Mimpi Lagi? appBab 21 Siapa Ki Nagaswera? appBab 22 Berlatih appBab 23 Bertemu Kembali appBab 24 Sahabat Atau Kekasih? appBab 25 Kembali Ke Hutan Terlarang appBab 26 Perbuatan Terlarang appBab 27 Tempat Rahasia appBab 28 Perjalanan Ke Gurun Terkutuk appBab 29 Gurun Terkutuk appBab 30 Berpisah appBab 31 Ratu Naga appBab 32 Desa Sembilan Naga appBab 33 Naga Gurun appBab 34 Nekad appBab 35 Naga Putih appBab 36 Kebangkitan Pendekar Naga appBab 37 Pulang appBab 38 Turnamen Pendekar appBab 39 Petunjuk Mimpi appBab 40 Bimbang appBab 41 Si Wajah Tirus appBab 42 Muslihat Turnamen Pendekar appBab 43 Candaka Ikut Turnamen Pendekar appBab 44 Mahaputra vs Moghul appBab 45 Energi Chi appBab 46 Gadis Berpakaian Hitam appBab 47 Siapa Sebenarnya, Isyana? appBab 48 Isyana vs Gayatri appBab 49 Pedang Iblis dan Pusaka Naga appBab 50 Mimpi Yang Aneh appBab 51 Kitab Naga 2 : Naga Merah Turun Ke Bumi appBab 52 Keributan di Turnamen Pendekar appBab 53 Si Cantik Zhian appBab 54 Bayangan Putih appBab 55 Zhu Fei dan Alam Bawah Sadar appBab 56 Misteri Mimpi Terungkap appBab 57 Naga Merah Cantik Muncul Kembali appBab 58 Lembah Naga Atau Kota Naga Emas? appBab 59 Makhluk Eksotik Malam appBab 60 Menjelajahi Hutan Terlarang appBab 61 Ini Baru Makhluk Eksotik appBab 62 Candaka vs Zhu Fei appBab 63 Naga Biru dan Naga Phoenix appBab 64 Lycanoid appBab 65 Pusaka Naga Greatest Chi appBab 66 Pedang Mitologi appBab 67 Rahasia Keluarga Nagaswera appBab 68 Jurus Tapak Naga Sakti - I appBab 69 Distrik Pendekar appBab 70 Paviliun Lotus appBab 71 Ilmu Pedang Elder appBab 72 Petualangan Jayanti appBab 73 Krisis di Kota Naga - 1 appBab 74 Naga Biru Sakti appBab 75 Hari Terakhir di Paviliun Lotus appBab 76 Krisis di Kota Naga - 2 appBab 77 Krisis di Kota Naga - 3 appBab 78 Krisis di Kota Naga - 4 appBab 79 Krisis di Kota Naga - 5 appBab 80 Undead Human Dragon appBab 81 Perjalanan Lima Pendekar - 1 appBab 82 Perjalanan Lima Pendekar - 2 appBab 83 Pertemuan di Kota Naga appBab 84 Akhir Krisis di Kota Naga appBab 85 Bahaya di Hutan Eksotik - 1 appBab 86 Bahaya di Hutan Eksotik - 2 appBab 87 Ki Nagaswera vs Bagaskara Mukti appBab 88 Kisah Zhian appBab 89 Bahaya di Hutan Eksotik - 3 appBab 90 Alam Surgawi appBab 91 Bahaya di Hutan Eksotik - 4 appBab 92 Jurus Tapak Naga Sakti - 2 appBab 93 Memasuki Alam Mimpi appBab 94 Kitab Naga 3 - Naga Hijau Menusuk Kalbu appBab 95 Balung Buto appBab 96 Mengantar Kumalasari appBab 97 Desa Bayangan appBab 98 Bertemu Shadow Master appBab 99 Menuju Kota Para Pendekar appBab 100 Cindaku appBab 101 Kota Para Pendekar appBab 102 Mahaputra vs Moghul Lagi appBab 103 Serangan Pasukan Kegelapan appBab 104 Kisah Kumalasari appBab 105 Candaka vs Moghul appBab 106 Drago Muncul Kembali? appBab 107 Dusun Penyamun appBab 108 Pendekar Pukulan Petir appBab 109 Kabar Buruk appBab 110 Kota Kegelapan (City of Darkness) appBab 111 Bala Bantuan appBab 112 Penyerbuan Kota Kegelapan appBab 113 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 1 appBab 114 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 2 appBab 115 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 3 appBab 116 Pendekar Kristal Naga appBab 117 Kota Naga Biru appBab 118 Pulau Mistis appBab 119 Pedang Naga Hijau Penusuk Kalbu appBab 120 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 4 appBab 121 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 5 appBab 122 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 6 appBab 123 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 7 appBab 124 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 8 appBab 125 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 9 appBab 126 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 10 appBab 127 Pasangan Pendekar dan Naga Biru appBab 128 Naga Iblis Hitam appBab 129 Jirus Naga Hijau Menusuk Kalbu appBab 130 Jurus Pedang Naga Hijau appBab 131 Dunia Naga appBab 132 Alam Iblis appBab 133 Teka Teki Rawa Api appBab 134 Labirin Hutan Buangan appBab 135 Naga Api Sungai Merah appBab 136 Gunung Berapi Naga appBab 137 Naga Buangan Raksasa appBab 138 Berpisah Kembali appBab 139 Kitab Naga 4 : Tendangan Api Naga Jingga appBab 140 Kumalasari Jatuh Cinta? appBab 141 Kanaya Mahaswari appBab 142 Kota Seribu Wajah appBab 143 Tantangan Naga Jingga appBab 144 Kota Tersembunyi - 1 appBab 145 Kota Tersembunyi - 2 appBab 146 Kota Tersembunyi - 3 appBab 147 Mustika, Pedang, dan Kitab Naga appBab 148 Darkness Forest appBab 149 Desa Mitos appBab 150 Jebakan Aswang appBab 151 Akhir Kisah Candaka appBab 152 Kerajaan Kamandaria appBab 153 Kota Naga Emas appBab 154 Perintah Raja Wangsaria appBab 155 Rencana Kasim Istana appBab 156 Jurus Tendangan Naga Api Jingga appBab 157 Misteri Kota Naga appBab 158 Naga Kuno dan Naga Kematian appBab 159 Misteri Naga Kematian appBab 160 Meloloskan Diri appBab 161 Kekaguman Arjani appBab 162 Jayanti Atau Arjani? appBab 163 Bertemu Ki Nagaswera appBab 164 Ada Apa Dengan Jayanti? - I appBab 165 Ada Apa Dengan Jayanti? - II appBab 166 Kampung Misterius appBab 167 Ruh Naga appBab 168 Siapa Elder Gods? appBab 169 Kembalinya Satria Wicaksono appBab 170 Kebangkitan Pendekar Naga Dewa appBab 171 Menemui Elder Wyvern appBab 172 Petunjuk Elder Wyvern appBab 173 Keputusan Arjani appBab 174 Menara Seribu Naga Langit appBab 175 Hasil Pertemuan appBab 176 Masalah Di Desa Kabut Hitam - I appBab 177 Masalah Di Desa Kabut Hitam - II appBab 178 Masalah Di Desa Kabut Hitam - III appBab 179 Hantu Perguruan appBab 180 Rahasia Besar Terkuak appBab 181 Iblis Seribu Wajah appBab 182 Membebaskan Naga Ling The Atau Tidak? appBab 183 Jalan Lain appBab 184 Pertemuan Pendekar appBab 185 Pendekar Dewa Racun appBab 186 Selamat Atau Tidak? appBab 187 Pendekar Sombong appBab 188 Kembali Ke Distrik Pendekar appBab 189 Menara Seribu Naga Langit (2) appBab 190 Naga Ashura appBab 191 Kitab Mantera Sihir Naga appBab 192 Firasat Buruk Arjani appBab 193 Kembalinya Pendekar Naga Biru appBab 194 Pertemuan Dua Pendekar appBab 195 Makhluk Mitos Eksotik appBab 196 Master Garuda appBab 197 Kitab Dewa Racun appBab 198 Candaka vs Brahmana appBab 199 Perompak Rajawali appBab 200 Menyusun Rencana appBab 201 Konflik di Atas Kapal Rajawali appBab 202 Rencana Tidak Terduga appBab 203 Menuju Negeri Malaka appBab 204 Penguasa Tiga Dunia - I appBab 205 Pertempuran di Samudra Nusantara - I appBab 206 Pertempuran di Samudra Nusantara - II appBab 207 Pertempuran di Samudra Nusantara - III appBab 208 Misteri di Samudra Nusantara - I appBab 209 Misteri di Samudra Nusantara - II appBab 210 Penguasa Tiga Dunia - II appBab 211 Penguasa Tiga Dunia - III appBab 212 Persaudaraan Dua Pendekar Sakti appBab 213 Pertempuran Akbar Melawan Benua Timur - I appBab 214 Pertempuran Akbar Melawan Benua Timur - II appBab 215 Pertempuran Akbar Melawan Benua Timur - III appBab 216 Hydragon appBab 217 Pertempuran Akbar Melawan Benua Timur - IV appBab 218 Menyerah Atau Tidak? appBab 219 Kebangkitan Naga appBab 220 Rumor Naga Geni appBab 221 Ki Sakuntala appBab 222 Perguruan Gagak Hitam appBab 223 Bandit Jawara appBab 224 Rayuan Dewi Racun appBab 225 Kunjungan Ki Sakuntala appBab 226 Pegunungan Nirvana appBab 227 Siapa Sebenarnya Naga Geni? appBab 228 Bertemu Naga Geni appBab 229 Ramuan Bunga Abadi appBab 230 Romantisme Candaka appBab 231 Jurus Naga Geni appBab 232 Kitab Pedang Jingga Penusuk Sukma appBab 233 Ramalan Naga Geni appBab 234 Candaka vs Gagak Hitam appBab 235 Gadis Ketiga appBab 236 Dewi Racun appBab 237 Pendekar Cakar Naga appBab 238 Iblis Hitam Rangkabumi appBab 239 Nasib Candaka appBab 240 Masa Tenang appBab 241 Bandit Jawara Beraksi appBab 242 Pendekar Naga Biru vs Pendekar Golok Iblis appBab 243 Iblis Merah appBab 244 Masa Tenang Lanjutan appBab 245 Markas Bandit Jawara appBab 246 Pendekar Pedang Petir vs Dewi Racun appBab 247 Persyaratan Dewi Racun appBab 248 Pendekar Golok Iblis vs Tangan Geledek appBab 249 Candaka vs Aditya appBab 250 Darkness Aditya appBab 251 Bangkitnya Iblis Aditya appBab 252 Iblis Hitam Aditya appBab 253 Kemisteriusan Dewi Racun appBab 254 Masa Tenang Lagi appBab 255 Jurus Golok Naga Merah appBab 256 Ungkapan Hati appBab 257 Bahaya Di Samudera Naga appBab 258 Tengkorak Merah appBab 259 Golok Iblis vs Tengkorak Merah appBab 260 Pendekar Dewa Pedang vs Pendekar Pedang Petir appBab 261 Dewi Racun vs Pendekar Dewa Abadi appBab 262 Pendekar Naga Biru vs Pendekar Dewa Mabuk appBab 263 Misteri Benua Timur appBab 264 Pulau Naga Biru appBab 265 Naga Super Sakti appBab 266 Pendekar Iblis Racun appBab 267 Naga Super Sakti - II appBab 268 Lembah Seribu Naga appBab 269 Naga Tiamat appBab 270 Ki Adheswara appBab 271 Membebaskan Naga Ling The - I appBab 272 Membebaskan Naga Ling The - II appBab 273 Keputusan Ratu Belinde appBab 274 Pertolongan Naga Yenny appBab 275 Menuju Pulau Pendekar appBab 276 Pulau Pendekar appBab 277 Keanehan Pulau Pendekar appBab 278 Keanehan Pulau Pendekar - II appBab 279 Mata Merah Menyala appBab 280 Jalan Lain appBab 281 Tanpa Batas appBab 282 Menembus Pulau Pendekar appBab 283 Mencari Pendekar Darmawangsa appBab 284 Alam Naga Immortal appBab 285 Lembah Suram appBab 286 Alam Naga Immortal - II appBab 287 Nasib Candaka appBab 288 Pendekar Aneh dan Sakti appBab 289 Pendekar Darmawangsa appBab 290 Tapak Naga Dewa appBab 291 Tiga Gadis, Satu Cinta appBab 292 Berlayar Ke Pulau Naga Biru appBab 293 Keputusan Yenny appBab 294 Naga Samudra? appBab 295 Pertarungan Naga appBab 296 Menyegel Kota Naga appBab 297 Mengurung Naga Kematian appBab 298 Menyusun Rencana appBab 299 Kehebatan Naga Drago - I appBab 300 Kehebatan Naga Drago - II appBab 301 Naga Biru vs Naga Merah appBab 302 Nagabumi appBab 303 Pulau Buangan appBab 304 Naga Iblis Draken appBab 305 Rencana Ling The appBab 306 Undangan Raja Wangsaria appBab 307 Rencana Putri Arkadewi appBab 308 Berangkat Ke Pulau Pedang appBab 309 Pendekar Naga Iblis appBab 310 Pendekar Naga Biru vs Pendekar Naga Iblis appBab 311 Kemisteriusan Arkadewi appBab 312 Pulau Pedang appBab 313 Muslihat Arkadewi appBab 314 Markas Iblis Naga Hitam appBab 315 Kisah Cinta Candaka app
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
UNION READ LIMITED
Room 1607, Tower 3, Phase 1 Enterprise Square 9 Sheung Yuet Road Kowloon Bay Hong Kong
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta