Bab 5 Mimpi Anak Naga

Candaka lagi-lagi bermimpi, cuman kali ini dia bermimpi berada di sebuah hutan yang gelap dengan pohon-pohon besar mati berwarna hitam yang seakan hendak menelan dirinya bulat-bulat. Di tengah kegelapan dia melihat cahaya terang di ujung hutan yang menyinari sebuah air terjun yang turun dari perbukitan di atas hutan mati ini. Saat dia berusaha memasuki gua di belakang air terjun mendadak muncul sekelebat cahaya putih yang makin lama makin nyata menyerupai Naga. Mulut Naga terbuka menyemburkan Api berwarna putih ke arahnya, dan Candaka terbangun kaget dengan seluruh badan hitam oleh jelaga hitam yang menambah kedekilan dirinya, Dia masih berada di kamar penginapan tapi anehnya tubuhnya serasa habis dibakar api meninggalkan sisa-sisa pembakaran di tubuhnya yang masih bau hangus tapi badannya baik-baik saja. “Besok harus aku tanyakan ke Ki Wicaksono arti mimpi aku ini” pikirnya lagi. Dia juga baru sadar kalau dia lupa menanyakan keberadaan pamannya kemarin. Candaka ketiduran lagi dan mengalami mimpi yang sama seperti sebelumnya. Kali ini dia berada di Kota Naga Emas dan rakyat mengelu-elukan dirinya sebagai Pendekar Naga. Penampilan dirinya juga berbeda dengan sekarang. Di dalam mimpinya dia terlihat gagah perkasa dengan sebilah pedang panjang tersanding di belakang punggungnya. Setelah matahari mulai menampakan dirinya, secepat itu juga Candaka pergi menuju rumah Ki Wicaksono untuk menanyakan arti mimpinya, Jika benar berarti mimpinya ini merupakan petunjuk untuk menemukan Kitab Naga Jurus Pertama, lebih bagus lagi jika lokasi yang ditunjukkan sama dengan lokasi ditemukannya kitab pertama oleh Ki Wicaksono. Sesampainya di Pondok Ki Wicaksono tampak pemandangan yang mengenaskan. Rumah yang semula terlihat indah tampak habis terbakar. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Ki Wicaksono maupun Gayatri. “Apa yang sebenarnya terjadi di sini?” pikirnya Masih penuh tanda tanya, Candaka menelusuri hutan sekitar Pondokan Ki Wicaksono, tapi dia tidak menemukan sosok yang dicarinya. Dia hanya melihat beberapa pohon bertumbangan seperti terjadi pertarungan besar antar Pendekar hebat. “Mungkin mereka pergi ke Penginapan …,” kata Candaka dalam hati berusaha menebak-nebak kemana perginya kakek dan cucu hebat ini. Sesampainya di Penginapan, Candaka tidak melihat tanda-tanda keberadaan Ki Wicaksono dan Gayatri. Dia hanya melihat kerumunan penduduk desa yang lagi mengerumuni sekelompok bandit yang sedang berteriak lantang. “Penduduk Desa Kabut Hitam, kalian wajib bayar upeti kepada bos kami jika tidak ingin bernasib seperti kakek dan cucu yang terlalu banyak ikut campur urusan kami ini!” teriak salah satu kepala bandit. “Lihat dan simak baik-baik, jika kalian bayar upeti akan selamat … Jika tidak silahkan temani 2 mayat ini!” sambungnya sambil mengelindingkan 2 mayat di depannya. Candaka terkejut saat melihat 2 mayat yang dipamerkan oleh bandit-bandit tadi yang ternyata mayat Ki Wicaksono dan Gayatri “Bagaimana mungkin bandit-bandit ini bisa mengalahkan dan membunuh mereka berdua?” pikirnya. Pikirannya jadi kacau membuat amarahnya meledak dan langsung menghampiri kumpulan bandit-bandit sambil melancarkan pukulan membabi buta. “Kamu yang dibela Tuan Putri kemarin, beraninya kamu unjuk muka kamu lagi … Cari mampusss kamu...!” salah satu bandit tadi langsung melancarkan pukulan yang telak mengenai muka Candaka. “Kalian sampah masyarakat beraninya keroyok orang tua dan perempuan! Cuiiih … tidak tahu malu!” teriak Candaka dengan penuh kemarahan. Candaka langsung mengeluarkan Jurus yang baru dipelajarinya setelah pikirannya agak tenang. Bandit-bandit itu ternyata bukan tandingan jurus yang dikeluarkan Candaka. Hanya dalam sekejab saja, mereka sudah bertumbangan. Saat Candaka hendak menghajar mereka lagi mendadak dia terjungkal terkena tendangan dari bayangan hitam yang memakai penutup wajah. Hanya kelihatan dari matanya kalau dia seseorang yang dikenalnya. “Bram?” Buuukkkk …! Sebuah tendangan menghajar wajahnya dan dalam keadaan babak belur Candaka melihat pria bertopeng tersebut mengeluarkan pedang yang sama persis dengan pedang dalam mimpinya. Creeeppp … Candaka merasakan tubuhnya mati rasa ditusuk pedang yang berkilauan. Inikah akhir hayatnya? Candaka memejamkan mata dan pasrah dengan hidupnya. Candaka terbangun dengan rasa kaget di hati. Dia meraba-raba seluruh tubuhnya, tidak ada darah sama sekali. Ternyata dia sedang bermimpi yang terpanjang sepanjang hidupnya, tapi mimpi itu terasa nyata dalam hidupnya. Dia mengalami mimpi di dalam mimpi yang jarang sekali terjadi. Banyak misteri yang menghantuinya setelah dia sampai di Desa Kabut Hitam ini. Benarkah Bram yang dilihat dalam mimpinya? Siapa sebenarnya Bos dari bandit-bandit yang berkeliaran di desa ini? Bagaimana nasib paman yang ingin dijumpainya? Benarkah dia Sang Pendekar Naga yang diagung-agungkan jadi penyelamat rakyat Kamandaria? Apa sebenarnya Kabut Hitam yang begitu menghantui desa ini? “Aku harus menemukan jawaban dari ini semua jika tidak ingin mimpi-mimpi ini terus menghantuiku,” tekad Candaka. ***** “Hey pemuda dekil, kamu dipanggil Bos...!!!”, seru salah satu bandit yang wajahnya brewokan “Jangan melawan kalau kamu mau selamat”., lanjutnya Timbul niat untuk menggunakan Jurus yang baru diajarkan Bram tapi diurungkan niatnya karena Candaka juga penasaran ingin mengetahui siapa bos bandit-bandit ini yang sangat ingin ketemu dengannya. Candaka mengikuti rombongan bandit ini menuju ke sebuah bangunan mewah yang ada di desa ini. Halaman yang ada kolam ikan serta taman yang asri membuat Candaka merasa bukan memasuki rumah bos bandit. Si Brewok terus berjalan menuju ke ruang tengah bangunan ini. Tampak dari kejauhan sosok berbaju hitam tapi sosok ini menutupi hampir seluruh wajahnya sehingga tidak bisa dikenali siapa dirinya. Tapi dari penampilannya Candaka menduga kalau sosok bos bandit ini adalah wanita. Dugaannya menjadi nyata saat bos ini mulai menegurnya. “Kamu yang bernama Candaka, yang kabarnya lagi mencari pamanmu Syailendra?” “Kamu tahu keberadaan pamanmu sekarang/”, tanya wanita ini lagi “Ada hubungan apa Nyonya bertanya mengenai paman saya?”, tanya Candaka sopan Tanpa disangka bos bandit ini malahan marah kepada dirinya. “Jangan panggil aku Nyonya, aku belum setua itu...!!!” “Terus aku mesti panggil apa, sedangkan muka Nyonya ketutup semuanya”, sambung Candaka tidak mau kalah “Nyonya lagi...Nyonya lagi...sudah aku bilang jangan panggil aku Nyonya..”, suara bos bandit ini makin meninggi membuat si Brewok pun mundur ketakutan “Jadi aku harus panggil Nyonya apa?, tanya Candaka lagi. Dia tidak peduli dengan kemarahan bos bandit ini karena merasa sudah benar memanggil wanita ini Nyonya “Grrrrr....panggil aku Kakak, Adik, Adinda, atau apa saja asal bukan Nyonya...Pahaaammm kamu..”, kali ini bos bandit benar-benar murka membuat Candaka yang tadinya tenang agak merasa gentar “Iya Adinda, aku anggap kamu lebih muda sajalah biar kamu tidak marah-marah lagi’, jawab Candaka setelah merasa tenang kembali Bos Bandit itu sedikit tenang setelah Candaka tidak memanggilnya Nyonya lagi. “Aku tanya tadi, kamu tahu pamanmu ada di mana?” Candaka merasa kesal sekali dengan perlakuan Adinda berengsek ini. Tapi dia tahu kemarahan tidak akan menyelesaikan masalahnya malahan bisa mencelakakannya. “Aku juga lagi cari pamanku, jadi aku masih belum tahu dia ada di mana?”, tuturnya “Pamanmu berutang sama klan ini dan belum dibayar. Aku sudah panggil kakek tua itu ke sini untuk melunasi hutang anaknya tapi dia menolak datang. Hufffhh...”, kesal bos bandit ini “Apa tadi kamu bilang? Pamanku anak Ki Wicaksono?”, tanya Candaka penuh rasa kaget. Kenapa Ki Wicaksono tidak memberitahunya saat tahu dia mencari pamannya “Kasihaaaannn deh kamu....”, ejek bos bandit “Ternyata kamu dibohongi oleh kakek tua itu. Hmmmnn....Bagaimana kalau kamu kerja sama aku saja”, tawarnya “Aku tidak sudi bekerja sama penjahat kayak kamu. Cuiiihhh!!!”, Candaka yang merasa dibohongi bertambah marah “Kok kamu marah sama aku. Harusnya kamu marah sama kakek tua itu. Aku kan sudah berbaik hati menawarimu pekerjaan”, tenang saja bos bandit ini menanggapi kemarahan Candaka “Kalau tidak mau kerja sama aku ya udah pergi sana cari kakek tua itu dan suruh dia bawa anaknya ke sini bayar hutang!!!” Bos Bandit menggerakkan tangannya pertanda menyuruh anak buahnya membawa Candaka keluar dari ruangannya
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 Desa Kabut Hitam Bab 2 Naga Terakhir Bab 3 Perguruan Tapak Naga Bab 4 Jurus Tapak Naga Bab 5 Mimpi Anak Naga Bab 6 Bayangan Naga Bab 7 Bagaskara Mukti Bab 8 Dimana Kamu, Isyana? appBab 9 Iblis Naga Hitam appBab 10 Hutan Terlarang appBab 11 Ada Apa Dengan Gayatri? - I appBab 12 Ada Apa Dengan Gayatri? - II appBab 13 Ada Apa Dengan Gayatri? - III appBab 14 Pemuda Dekil appBab 15 Lembah Naga appBab 16 Misteri Isyana appBab 17 Kebangkitan Iblis Naga Hitam appBab 18 Misteri Asmawaati dan Kumaladewi appBab 19 Tiga Pendekar dan Kitab Naga Putih appBab 20 Mimpi Lagi? appBab 21 Siapa Ki Nagaswera? appBab 22 Berlatih appBab 23 Bertemu Kembali appBab 24 Sahabat Atau Kekasih? appBab 25 Kembali Ke Hutan Terlarang appBab 26 Perbuatan Terlarang appBab 27 Tempat Rahasia appBab 28 Perjalanan Ke Gurun Terkutuk appBab 29 Gurun Terkutuk appBab 30 Berpisah appBab 31 Ratu Naga appBab 32 Desa Sembilan Naga appBab 33 Naga Gurun appBab 34 Nekad appBab 35 Naga Putih appBab 36 Kebangkitan Pendekar Naga appBab 37 Pulang appBab 38 Turnamen Pendekar appBab 39 Petunjuk Mimpi appBab 40 Bimbang appBab 41 Si Wajah Tirus appBab 42 Muslihat Turnamen Pendekar appBab 43 Candaka Ikut Turnamen Pendekar appBab 44 Mahaputra vs Moghul appBab 45 Energi Chi appBab 46 Gadis Berpakaian Hitam appBab 47 Siapa Sebenarnya, Isyana? appBab 48 Isyana vs Gayatri appBab 49 Pedang Iblis dan Pusaka Naga appBab 50 Mimpi Yang Aneh appBab 51 Kitab Naga 2 : Naga Merah Turun Ke Bumi appBab 52 Keributan di Turnamen Pendekar appBab 53 Si Cantik Zhian appBab 54 Bayangan Putih appBab 55 Zhu Fei dan Alam Bawah Sadar appBab 56 Misteri Mimpi Terungkap appBab 57 Naga Merah Cantik Muncul Kembali appBab 58 Lembah Naga Atau Kota Naga Emas? appBab 59 Makhluk Eksotik Malam appBab 60 Menjelajahi Hutan Terlarang appBab 61 Ini Baru Makhluk Eksotik appBab 62 Candaka vs Zhu Fei appBab 63 Naga Biru dan Naga Phoenix appBab 64 Lycanoid appBab 65 Pusaka Naga Greatest Chi appBab 66 Pedang Mitologi appBab 67 Rahasia Keluarga Nagaswera appBab 68 Jurus Tapak Naga Sakti - I appBab 69 Distrik Pendekar appBab 70 Paviliun Lotus appBab 71 Ilmu Pedang Elder appBab 72 Petualangan Jayanti appBab 73 Krisis di Kota Naga - 1 appBab 74 Naga Biru Sakti appBab 75 Hari Terakhir di Paviliun Lotus appBab 76 Krisis di Kota Naga - 2 appBab 77 Krisis di Kota Naga - 3 appBab 78 Krisis di Kota Naga - 4 appBab 79 Krisis di Kota Naga - 5 appBab 80 Undead Human Dragon appBab 81 Perjalanan Lima Pendekar - 1 appBab 82 Perjalanan Lima Pendekar - 2 appBab 83 Pertemuan di Kota Naga appBab 84 Akhir Krisis di Kota Naga appBab 85 Bahaya di Hutan Eksotik - 1 appBab 86 Bahaya di Hutan Eksotik - 2 appBab 87 Ki Nagaswera vs Bagaskara Mukti appBab 88 Kisah Zhian appBab 89 Bahaya di Hutan Eksotik - 3 appBab 90 Alam Surgawi appBab 91 Bahaya di Hutan Eksotik - 4 appBab 92 Jurus Tapak Naga Sakti - 2 appBab 93 Memasuki Alam Mimpi appBab 94 Kitab Naga 3 - Naga Hijau Menusuk Kalbu appBab 95 Balung Buto appBab 96 Mengantar Kumalasari appBab 97 Desa Bayangan appBab 98 Bertemu Shadow Master appBab 99 Menuju Kota Para Pendekar appBab 100 Cindaku appBab 101 Kota Para Pendekar appBab 102 Mahaputra vs Moghul Lagi appBab 103 Serangan Pasukan Kegelapan appBab 104 Kisah Kumalasari appBab 105 Candaka vs Moghul appBab 106 Drago Muncul Kembali? appBab 107 Dusun Penyamun appBab 108 Pendekar Pukulan Petir appBab 109 Kabar Buruk appBab 110 Kota Kegelapan (City of Darkness) appBab 111 Bala Bantuan appBab 112 Penyerbuan Kota Kegelapan appBab 113 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 1 appBab 114 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 2 appBab 115 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 3 appBab 116 Pendekar Kristal Naga appBab 117 Kota Naga Biru appBab 118 Pulau Mistis appBab 119 Pedang Naga Hijau Penusuk Kalbu appBab 120 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 4 appBab 121 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 5 appBab 122 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 6 appBab 123 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 7 appBab 124 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 8 appBab 125 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 9 appBab 126 Pertarungan Akbar Candaka vs Drago - 10 appBab 127 Pasangan Pendekar dan Naga Biru appBab 128 Naga Iblis Hitam appBab 129 Jirus Naga Hijau Menusuk Kalbu appBab 130 Jurus Pedang Naga Hijau appBab 131 Dunia Naga appBab 132 Alam Iblis appBab 133 Teka Teki Rawa Api appBab 134 Labirin Hutan Buangan appBab 135 Naga Api Sungai Merah appBab 136 Gunung Berapi Naga appBab 137 Naga Buangan Raksasa appBab 138 Berpisah Kembali appBab 139 Kitab Naga 4 : Tendangan Api Naga Jingga appBab 140 Kumalasari Jatuh Cinta? appBab 141 Kanaya Mahaswari appBab 142 Kota Seribu Wajah appBab 143 Tantangan Naga Jingga appBab 144 Kota Tersembunyi - 1 appBab 145 Kota Tersembunyi - 2 appBab 146 Kota Tersembunyi - 3 appBab 147 Mustika, Pedang, dan Kitab Naga appBab 148 Darkness Forest appBab 149 Desa Mitos appBab 150 Jebakan Aswang appBab 151 Akhir Kisah Candaka appBab 152 Kerajaan Kamandaria appBab 153 Kota Naga Emas appBab 154 Perintah Raja Wangsaria appBab 155 Rencana Kasim Istana appBab 156 Jurus Tendangan Naga Api Jingga appBab 157 Misteri Kota Naga appBab 158 Naga Kuno dan Naga Kematian appBab 159 Misteri Naga Kematian appBab 160 Meloloskan Diri appBab 161 Kekaguman Arjani appBab 162 Jayanti Atau Arjani? appBab 163 Bertemu Ki Nagaswera appBab 164 Ada Apa Dengan Jayanti? - I appBab 165 Ada Apa Dengan Jayanti? - II appBab 166 Kampung Misterius appBab 167 Ruh Naga appBab 168 Siapa Elder Gods? appBab 169 Kembalinya Satria Wicaksono appBab 170 Kebangkitan Pendekar Naga Dewa appBab 171 Menemui Elder Wyvern appBab 172 Petunjuk Elder Wyvern appBab 173 Keputusan Arjani appBab 174 Menara Seribu Naga Langit appBab 175 Hasil Pertemuan appBab 176 Masalah Di Desa Kabut Hitam - I appBab 177 Masalah Di Desa Kabut Hitam - II appBab 178 Masalah Di Desa Kabut Hitam - III appBab 179 Hantu Perguruan appBab 180 Rahasia Besar Terkuak appBab 181 Iblis Seribu Wajah appBab 182 Membebaskan Naga Ling The Atau Tidak? appBab 183 Jalan Lain appBab 184 Pertemuan Pendekar appBab 185 Pendekar Dewa Racun appBab 186 Selamat Atau Tidak? appBab 187 Pendekar Sombong appBab 188 Kembali Ke Distrik Pendekar appBab 189 Menara Seribu Naga Langit (2) appBab 190 Naga Ashura appBab 191 Kitab Mantera Sihir Naga appBab 192 Firasat Buruk Arjani appBab 193 Kembalinya Pendekar Naga Biru appBab 194 Pertemuan Dua Pendekar appBab 195 Makhluk Mitos Eksotik appBab 196 Master Garuda appBab 197 Kitab Dewa Racun appBab 198 Candaka vs Brahmana appBab 199 Perompak Rajawali appBab 200 Menyusun Rencana appBab 201 Konflik di Atas Kapal Rajawali appBab 202 Rencana Tidak Terduga appBab 203 Menuju Negeri Malaka appBab 204 Penguasa Tiga Dunia - I appBab 205 Pertempuran di Samudra Nusantara - I appBab 206 Pertempuran di Samudra Nusantara - II appBab 207 Pertempuran di Samudra Nusantara - III appBab 208 Misteri di Samudra Nusantara - I appBab 209 Misteri di Samudra Nusantara - II appBab 210 Penguasa Tiga Dunia - II appBab 211 Penguasa Tiga Dunia - III appBab 212 Persaudaraan Dua Pendekar Sakti appBab 213 Pertempuran Akbar Melawan Benua Timur - I appBab 214 Pertempuran Akbar Melawan Benua Timur - II appBab 215 Pertempuran Akbar Melawan Benua Timur - III appBab 216 Hydragon appBab 217 Pertempuran Akbar Melawan Benua Timur - IV appBab 218 Menyerah Atau Tidak? appBab 219 Kebangkitan Naga appBab 220 Rumor Naga Geni appBab 221 Ki Sakuntala appBab 222 Perguruan Gagak Hitam appBab 223 Bandit Jawara appBab 224 Rayuan Dewi Racun appBab 225 Kunjungan Ki Sakuntala appBab 226 Pegunungan Nirvana appBab 227 Siapa Sebenarnya Naga Geni? appBab 228 Bertemu Naga Geni appBab 229 Ramuan Bunga Abadi appBab 230 Romantisme Candaka appBab 231 Jurus Naga Geni appBab 232 Kitab Pedang Jingga Penusuk Sukma appBab 233 Ramalan Naga Geni appBab 234 Candaka vs Gagak Hitam appBab 235 Gadis Ketiga appBab 236 Dewi Racun appBab 237 Pendekar Cakar Naga appBab 238 Iblis Hitam Rangkabumi appBab 239 Nasib Candaka appBab 240 Masa Tenang appBab 241 Bandit Jawara Beraksi appBab 242 Pendekar Naga Biru vs Pendekar Golok Iblis appBab 243 Iblis Merah appBab 244 Masa Tenang Lanjutan appBab 245 Markas Bandit Jawara appBab 246 Pendekar Pedang Petir vs Dewi Racun appBab 247 Persyaratan Dewi Racun appBab 248 Pendekar Golok Iblis vs Tangan Geledek appBab 249 Candaka vs Aditya appBab 250 Darkness Aditya appBab 251 Bangkitnya Iblis Aditya appBab 252 Iblis Hitam Aditya appBab 253 Kemisteriusan Dewi Racun appBab 254 Masa Tenang Lagi appBab 255 Jurus Golok Naga Merah appBab 256 Ungkapan Hati appBab 257 Bahaya Di Samudera Naga appBab 258 Tengkorak Merah appBab 259 Golok Iblis vs Tengkorak Merah appBab 260 Pendekar Dewa Pedang vs Pendekar Pedang Petir appBab 261 Dewi Racun vs Pendekar Dewa Abadi appBab 262 Pendekar Naga Biru vs Pendekar Dewa Mabuk appBab 263 Misteri Benua Timur appBab 264 Pulau Naga Biru appBab 265 Naga Super Sakti appBab 266 Pendekar Iblis Racun appBab 267 Naga Super Sakti - II appBab 268 Lembah Seribu Naga appBab 269 Naga Tiamat appBab 270 Ki Adheswara appBab 271 Membebaskan Naga Ling The - I appBab 272 Membebaskan Naga Ling The - II appBab 273 Keputusan Ratu Belinde appBab 274 Pertolongan Naga Yenny appBab 275 Menuju Pulau Pendekar appBab 276 Pulau Pendekar appBab 277 Keanehan Pulau Pendekar appBab 278 Keanehan Pulau Pendekar - II appBab 279 Mata Merah Menyala appBab 280 Jalan Lain appBab 281 Tanpa Batas appBab 282 Menembus Pulau Pendekar appBab 283 Mencari Pendekar Darmawangsa appBab 284 Alam Naga Immortal appBab 285 Lembah Suram appBab 286 Alam Naga Immortal - II appBab 287 Nasib Candaka appBab 288 Pendekar Aneh dan Sakti appBab 289 Pendekar Darmawangsa appBab 290 Tapak Naga Dewa appBab 291 Tiga Gadis, Satu Cinta appBab 292 Berlayar Ke Pulau Naga Biru appBab 293 Keputusan Yenny appBab 294 Naga Samudra? appBab 295 Pertarungan Naga appBab 296 Menyegel Kota Naga appBab 297 Mengurung Naga Kematian appBab 298 Menyusun Rencana appBab 299 Kehebatan Naga Drago - I appBab 300 Kehebatan Naga Drago - II appBab 301 Naga Biru vs Naga Merah appBab 302 Nagabumi appBab 303 Pulau Buangan appBab 304 Naga Iblis Draken appBab 305 Rencana Ling The appBab 306 Undangan Raja Wangsaria appBab 307 Rencana Putri Arkadewi appBab 308 Berangkat Ke Pulau Pedang appBab 309 Pendekar Naga Iblis appBab 310 Pendekar Naga Biru vs Pendekar Naga Iblis appBab 311 Kemisteriusan Arkadewi appBab 312 Pulau Pedang appBab 313 Muslihat Arkadewi appBab 314 Markas Iblis Naga Hitam appBab 315 Kisah Cinta Candaka app
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
UNION READ LIMITED
Room 1607, Tower 3, Phase 1 Enterprise Square 9 Sheung Yuet Road Kowloon Bay Hong Kong
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta