Bab 4 Lagi-lagi Difitnah Secara Tidak Adil
Tentu saja, penyakit Isaac tidak bisa disembuhkan hanya dengan satu tusukan jarum perak. Apalagi kakinya juga lumpuh, maka bahan obat yang dibutuhkan sangat banyak.
Tas obat Yasmine masih ada di rumah Keluarga Judith, maka dia harus pulang untuk mengambilnya.
Setelah makan siang yang sederhana, Yasmine meminta Sergio, pengawal di sisi Isaac, untuk pergi menemaninya.
Bagaimanapun juga, di Mansion Matteo, selain Isaac, saat ini dia hanya mengenal Sergio.
Di kehidupan sebelumnya, Sergio sangat tidak suka padanya dan selalu memasang ekspresi dingin saat melihatnya.
Namun, setelah tubuhnya terbakar dan menjadi abu, dia membantu Isaac memasukkan abunya ke dalam guci. Terkadang dia juga menatap guci abu itu dan menghela napas, "Nyonya, aku hanya mengakuimu sebagai satu-satunya nyonya."
...
Satu jam kemudian, Rolls-Royce Phantom hitam berhenti di depan gerbang kediaman Keluarga Judith.
Melihat itu adalah mobil Keluarga Matteo, pintu gerbang dibuka dan mobil pun masuk.
Setelah jalan yang berliku-liku, akhirnya mobil berhenti di luar halaman kecil yang sedikit terbengkalai. Untuk masuk ke dalam, masih perlu berjalan kaki lagi.
Yasmine turun dari mobil, lalu berkata pada Sergio, "Tunggulah aku di luar."
Kemudian, Yasmine memasuki halaman kecil itu. Dinding luar halaman sudah usang dan pudar. Namun, di sekelilingnya penuh dengan berbagai jenis bahan obat herbal dan bunga, kelihatannya sangat hangat.
Begitu Yasmine masuk, seorang wanita berusia 50-an tahun dengan penampilan sederhana segera keluar, "Nona, akhirnya Nona kembali! Coba Bibi melihat, apa Nona ditindas orang?"
Suara wanita itu lembut dan sedikit serak. Suaranya mulai tercekat dengan penuh penyesalan, "Ini gara-gara Bibi tidak berguna, tidak bisa melindungi Nona."
Hati Yasmine terasa sangat hangat. Tiba-tiba dia memeluk Bibi Carol, sambil menangis.
Di kehidupan sebelumnya, dia dipenjara karena menanggung kesalahan Keluarga Judith.
Anggota Keluarga Judith hanya datang setahun sekali untuk mengunjunginya.
Sementara Bibi Carol hampir datang setiap bulan untuk mengunjunginya, sambil membawa makanan enak, pakaian hangat, dan terkadang mainan yang bisa membuatnya senang.
Yasmine baru kembali lagi rumah Keluarga Judith saat berusia 16 tahun. Sejak awal, kamarnya sudah menjadi gudang.
Semua orang hanya memperhatikan Tamara, yang menderita serangan jantung, sama sekali tidak peduli padanya.
Karena itu, Bibi Carol membawanya ke pondok kecil ini untuk tidur bersama.
Saat musim dingin, Bibi Carol menyelimutinya dengan penuh kasih sayang. Dia juga menangis karena marah, "Nona Yasmine juga seharusnya disayang."
"Kenapa tidak ada yang ingat bahwa Nona Yasmine Judith ... juga adalah nona di Keluarga Judith?"
Dia kembali ke rumah saat berusia 16 tahun, lalu menikah menggantikan Tamar saat berusia 20 tahun. Selama empat tahun ini, tak ada satu pun anggota Keluarga Judith yang pernah berpikir untuk mengubah namanya kembali, juga memasukkan namanya ke dalam kartu keluarga.
Namun, saat itu pikirannya seperti dikendalikan. Dia hanya fokus ingin mendapatkan pengakuan dari Keluarga Judith, maka berusaha sekuat tenaga untuk berkorban bagi mereka. Akhirnya, dirinya dibuang begitu saja, benar-benar seperti lelucon.
Ambisi ini malah membuatnya mengabaikan Bibi Carol yang selalu baik padanya.
Meski bukan keluarga, tapi Bibi Carol bersikap lebih baik padanya daripada keluarga kandungnya.
Yasmine menenangkan emosinya, lalu berkata pada Bibi Carol, "Bibi Carol, sudah kukatakan berapa kali? Panggil aku Yasmine saja."
"Aku pulang hanya untuk memindahkan barang-barangku ke rumah Keluarga Matteo."
"Bibi Carol, aku sudah punya rumah baru."
Yasmine tersenyum senang. Saat tersenyum, muncul lesung pipit kecil di sudut mulutnya.
Saat melihat senyuman ini, suasana hati orang juga ikut terpengaruh.
Bagaimanapun juga, Isaac adalah suaminya. Dia pasti akan membuatnya jatuh cinta, kelak Mansion Matteo pun menjadi rumah barunya!
Ucapan ini membuat Bibi Carol terkejut, takut Yasmine yang terlalu polos akan terluka lagi. Namun, dia tetap merasa senang untuk Yasmine, "Baiklah, Bibi akan memindahkan barang-barang untukmu."
Keluarga Judith adalah keluarga kaya kelas menengah. Saat berusia 18 tahun, Yasmine baru pindah ke gedung utama.
Namun, barang-barangnya yang ada di sana sangat sedikit. Bergadang untuk bantu Kak Stefan membuat rencana keuangan, membaca buku kuno dan meracik obat untuk Kak Levin, mengaransemen lagu dan tari untuk Kak Cedric, membuat minyak aroma terapi untuk membuat Kak Jimmy rileks, juga menjahit sarung tinju untuk Kak Yossi, semua hal itu dilakukan oleh Yasmine di pondok kecil ini.
Jadi, Yasmine memanggil Sergio untuk bantu memindahkan sebagian besar barang ke mobil.
Namun, tas akupunkturnya ada di lantai atas gedung utama, maka Yasmine harus pergi ke sana untuk mengambilnya.
Dia pun masuk ke gedung utama sendirian.
"Bukankah katanya mobil Keluarga Matteo sudah masuk ke rumah kita? Kenapa Yasmine belum datang untuk mengakui kesalahan? Cedric, apa kamu sudah memberi tahu Yasmine untuk mengembalikan rencana keuangan yang dibuat oleh Tamara?"
"Sebagai kakak perempuan, mana boleh dia merebut hasil kerja adiknya dan mengakuinya sebagai miliknya? Apa dia sama sekali tidak punya rasa malu?"
Kakak sulung, Stefan, memiliki wajah yang tajam, tubuhnya juga kurus tinggi. Dia memakai jas rapi, bahunya lebar dan pinggangnya ramping, auranya berwibawa dan sangat cekatan.
Saat ini, tatapannya sangat gelap. Ada tahi lalat kecil di kelopak mata kirinya. Yasmine juga punya tahi lalat yang sama persis, tapi hanya sangat sedikit orang yang mengetahuinya.
Amarah Stefan membuatnya auranya menjadi lebih kuat dan dingin.
Tamara memakai gaun panjang berwarna ungu muda. Rambut hitamnya panjang dan lurus, serta wajah yang cantik.
Dia memiliki wajah yang cantik. Namun, karena penyakit jantungnya, matanya selalu terlihat lesu, memberikan kesan rapuh.
Dia buru-buru mendekat dan memegang tangan Stefan, sambil tersenyum polos, "Kak Stefan, jangan marah lagi. Kak Yasmine tidak mencuri rencana yang aku buat. Dia punya kemampuan sendiri ...."
Karena nomornya diblokir oleh Yasmine, Cedric merasa sangat kesal, maka dia berkata dengan sinis, "Kemampuan apa yang dia miliki? Apa kemampuan untuk dikeluarkan dari Universitas Chiaro Utara?"
"Dia payah dalam akademis, apa karakternya juga bermasalah? Dia menyontek dalam ujian hingga orang tua harus dipanggil, juga dikeluarkan dari kampus. Untuk apa kamu masih membantunya bicara?"
Setelah Cedric selesai bicara, ekspresi semua orang langsung menjadi masam. Semuanya merasa malu terhadap Yasmine.
Bagaimana mereka bisa punya adik semacam itu? Dia sungguh tak sebanding dengan Tamara.
Meski Tamara menderita penyakit jantung, tapi dia berusaha keras untuk masuk ke industri hiburan dan berakting. Sekarang dia juga cukup terkenal.
Sementara Yasmine ... tak ada satu hal pun yang bisa dibanggakan!
Tamara tampak serbasalah. Dia menatap kakak ketiganya sambil mengerutkan kening, lalu menegurnya dengan lembut, "Kak Cedric, pasti ada kesalahpahaman. Nilai Kak Yasmine selalu teratas. Aku selalu iri ...."
"Tidak seperti aku, kondisi tubuhku membuatku tak mampu belajar, bahkan tidak bisa lanjut menari karena menderita penyakit jantung."
Nada bicara dan ekspresi Tamara sedikit sedih, membuat orang merasa kasihan padanya.
Saat masuk, kebetulan Yasmina mendengar ucapan ini.
Stefan dan Cedric hendak menghibur Tamara. Tiba-tiba mereka melihat Yasmine yang akhirnya muncul di pintu masuk. Ekspresi mereka semua langsung menggelap.
"Yasmine, kamu sudah ingat untuk pulang?" kata Stefan sambil tersenyum sinis.
Cedric hanya memalingkan wajahnya dengan tidak senang, seolah-olah menunggu Yasmine untuk meminta maaf padanya.
Melihat Yasmine, Tamara pun tersenyum dan berjalan ke arahnya, "Kak Yasmine, akhirnya Kakak pulang."
"Maaf, ini semua salahku sehingga Kakak terpaksa menikah ke Keluarga Matteo. Kakak berhak marah padaku."
Sambil bicara, Tamara hendak memegang tangan Yasmine. Namun, kali ini Yasmine menghindarinya.
Ucapan Tamara ini berhasil membuat Stefan dan Cedric teringat bahwa Yasmine menyalahkan Tamara, maka sengaja mencuri flashdisk yang berisi rencana keuangan itu.
Stefan menatap Yasmine sambil mengerutkan kening. Nada bicaranya menjadi lebih tajam, "Yasmine, cepat kembalikan rencana keuangan itu pada Tamara!"
Yasmine menatap tiga orang di depannya ini tanpa ekspresi, hanya merasa sangat lucu.
Lagi-lagi seperti ini, mereka memintanya untuk menanggung kesalahan tanpa membedakan mana yang benar dan salah. Di kehidupan sebelumnya, dia sudah terlalu sering mengalami hal seperti ini.
Namun, kali ini emosinya tetap tenang.
Yasmine tersenyum, sambil menatap Stefan dan berkata, "Aku yang membuat rencana keuangan itu dengan bergadang selama 5 malam berturut-turut!"
"Kenapa aku harus memberikannya padanya?"
Stefan semakin mengerutkan keningnya dengan marah. Dia maju dengan ekspresi tak percaya dan kecewa, lalu memegang bahu Yasmine dan berkata dengan keras, "Yasmine, apa kamu tidak tahu malu?"
"Sejak kecil, Tamara tidak pernah berbohong, sama sekali tak mungkin berbohong. Kakak dan Cedric melihat sendiri bahwa dia bergadang selama lima malam. Hasil kerjanya malah dicuri olehmu karena keegoisanmu. Kenapa kamu bisa menjadi begitu jahat?"
Yasmine tertawa karena marah.
Dia menepis tangan Stefan, lalu mundur selangkah untuk menjaga jarak, "Aku jahat?"
"Juga tidak sebanding dengan kalian yang menjijikkan."