Bab 7 Seorang Kakak Yang Menyayanginya Bagaikan Tuan Putri
Melihat hal ini, Filbert tersenyum penuh kasih sayang pada Tamara, "Tamara, kamu terlalu baik hati, maka Yasmine menindasmu. Bagaimana jika tidak Ayah, Ibu, dan kakak-kakakmu yang melindungimu?"
Dia mengambil flashdisk di atas meja itu, lalu memberikannya pada Tamara. Dia juga mengelus kepalanya dengan lembut, "Baiklah, kali ini simpan flashdisk ini dengan baik, jangan sampai dicuri oleh Yasmine lagi."
Tamara menerima flashdisk itu, sambil pura-pura mencemaskan Yasmine, "Ayah, mungkin Kak Yasmine punya kesulitan sendiri ...."
"Mencuri tetap hal yang salah. Kesulitan apa yang dia miliki?"
"Jika membiarkan perbuatannya ini, cepat atau lambat dia akan mencoreng reputasi Keluarga Judith!" kata Filbert dengan tegas.
Tatapannya tajam, tapi sulit menutupi kekecewaannya pada Yasmine.
Tak disangka tadi Yasmine berani membantahnya. Harus membuatnya merasakan kesulitan di luar!
"Stefan, umumkan pada semua orang, tak ada yang boleh memberi pekerjaan pada Yasmine!"
Dia harus memberi Yasmine sedikit pelajaran, memaksanya untuk pulang lebih cepat.
Jika tidak, bagaimana orang lain menilai martabat Keluarga Judith?
"Baik," jawab Stefan sambil mengangguk. Dia juga setuju untuk memboikot Yasmine di semua industri di Kota Monarca.
Belakangan ini, Yasmine benar-benar suka memberontak. Jika sikapnya ini tidak diperbaiki, semakin lama dia akan semakin tidak tahu aturan.
Levin duduk di kursi roda tanpa bicara apa pun, ekspresinya sangat dingin dan acuh tak acuh.
Namun, dalam hati, dia juga merasa perlu menghukum Yasmine.
Jimmy masih terlihat tidak senang, setuju dengan maksud ayahnya.
Tiba-tiba Tamara mendesah pelan, seolah-olah akan segera tumbang.
Cedric buru-buru menggendong Tamara, dengan kemarahan yang belum reda, "Biarkan saja Jasmine pergi. Setelah menyadari betapa sulitnya hidup di luar, dia juga akan kembali memohon pada kita"
"Sekarang yang terpenting adalah merawat luka Tamara."
Megan mengangguk, ekspresinya juga sangat kompleks, "Bagaimana aku bisa melahirkan putri yang bernasib hidup susah? Meski sudah menjemputnya pulang, dia juga tak bisa menikmati hidup yang nyaman."
"Berhubung dia tidak bersedia menjadi putri Keluarga Judith, maka seumur hidup jangan kembali lagi!"
Filbert pun merangkul bahu Megan untuk menghiburnya, "Sudahlah, Tamara yang terpenting."
Semua orang mengelilingi Tamara, lalu membawanya untuk diobati.
Begitu keluar, mereka melihat Yossi masih berdiri mematung di tangga depan, sambil menatap ke pintu gerbang.
Tamara menggigit bibirnya, lalu berkata dengan khawatir, "Kak Yossi, apa Kakak ingin pergi mencari Kak Yasmine?"
"Sayangnya, sekarang Kak Yasmine sedang marah pada kita. Setelah kakiku sembuh, aku akan langsung mencarinya dan meminta maaf. Aku pasti bisa membujuknya untuk kembali."
Melihat Tamara yang patuh dan lemah lembut, bahkan masih memikirkan keluarga meski sedang terluka, akhirnya hati Yossi pun luluh.
Namun, dia masih berkata dengan kesal, "Siapa yang mau pergi mencarinya?"
"Kakak tak akan pergi mencarinya. Apa dia sendiri tidak punya kaki untuk pulang?"
Yasmine tak mungkin tidak kembali seumur hidup!
Yossi berkata seperti itu pada dirinya sendiri, lalu melupakan hal yang terjadi tadi.
Tamara mengidap penyakit jantung. Meski dia hanya terkilir, tapi dokter keluarga tetap memeriksanya dengan hati-hati, di bawah pengawasan semua orang.
Setelah pergelangan kakinya dibalut, matahari sudah terbenam.
Setelah semua orang pergi, Tamara pun mengunjungi Bibi Linda dengan kaki pincang.
Bibi Linda memegang tangannya dengan khawatir, lalu berkata sambil menangis, "Nona Tamara, Nona terlalu baik hati. Sejak datang ke Keluarga Judith, Yasmine sudah mengambil setengah dari hal yang seharusnya menjadi milik Nona. Hanya dengan mengusirnya, barulah Nona bisa mendapatkan 100% kasih sayang Tuan, Nyonya, dan para tuan muda!"
Tamara seolah-olah terkejut oleh kata-kata Bibi Linda. Dia menutup mulutnya dengan gemetar, sambil berlinang air mata.
"Bibi Linda, Kak Yasmine adalah keluargaku. Separuh hal itu adalah haknya ... Aku tidak apa-apa. Asalkan sekeluarga hidup harmonis, aku baik-baik saja."
Namun, Tamara terlihat sangat sedih.
Tatapan Bibi Linda menjadi dingin, sambil mengeluh, "Nona Tamara, semakin Nona menerima semua hal ini, Yasmine akan semakin menginjak-injak Nona."
Untung saja, Yasmine sudah diusir untuk sementara waktu.
Punggung Bibi Linda dibalut perban, tulang tuanya sungguh hampir hancur.
Tamara terlihat marah, maka berkata dengan pura-pura marah, "Bibi Linda, kelak tidak boleh bicara seperti itu lagi."
Bibi Linda menghela napas dengan kecewa, lalu muncul kekejaman di matanya.
Karena Nona Tamara lemah dan tidak berdaya, seseorang harus melakukan beberapa hal yang kotor!
...
Setelah meninggalkan rumah Keluarga Judith, Yasmine meminta Sergio membawa barang-barangnya kembali ke Mansion Matteo dulu.
Sementara dia pergi sendiri ke sebuah rumah sakit swasta.
Sekarang sedang musim gugup, semuanya terlihat kosong.
Yasmine merapatkan kerah bajunya, lalu melewati lorong yang berliku. Dengan hati-hati, dia berjalan ke sebuah kamar pasien.
Kamar rawat itu kosong, hanya ada peralatan medis dan sebuah ranjang pasien. Di atas ranjang itu, terbaring seorang pria yang tak sadarkan diri.
Dibandingkan dengan rambut hitamnya, kulitnya pucat pasi seolah-olah tidak ada darah. Kontur wajahnya sangat tegas dan dingin.
Bibir pria itu sangat pucat, napasnya juga semakin lemah. Sinar matahari menembus tirai jendela, menerangi lehernya yang ramping.
Baju pasien yang dikenakan sangat besar, membuatnya terlihat lebih lemah, seolah-olah bisa hilang hanya dengan ditiup angin.
Yasmine berdiri di depan pintu dan melihat ke dalam melalui jendela, tidak berani masuk ke dalam.
"Nona, apa kamu mencari Micah?"
"Dia sudah dalam kondisi vegetatif selama empat tahun, sudah sangat lama tidak ada orang asing yang mengunjunginya. Kamu pasti Yasmine, ‘kan?"
Seorang dokter berdiri di belakangnya, sambil tersenyum sopan dan berbicara dengan lembut.
Yasmine menoleh sambil menatapnya dengan terkejut.
"Kamu penasaran kenapa aku tahu namamu?"
"Saat dibawa ke sini empat tahun yang lalu, dia masih sadar. Dia pernah memberitahuku bahwa dia punya adik perempuan yang pasti akan datang untuk menjenguknya."
"Dia menunggu selama sepuluh hari, akhirnya tidak tahan dan tertidur sampai sekarang ...."
Ucapan dokter ini membuat hati Yasmine sangat sedih.
Micah Quinton adalah kakak sulung dari keluarga ayah angkatnya.
Di kehidupan sebelumnya, dia hilang saat berusia 3 tahun, lalu ditemukan oleh Micah yang berusia 8 tahun.
Meski keluarga mereka tidak kaya, tapi Keluarga Quinton memberikan yang terbaik padanya.
Saat berusia 5 tahun, Yasmine menangis karena rambutnya ditarik oleh seorang anak nakal. Keesokan harinya, Micah pun menggunduli kepala anak nakal itu. Karena itu, dia harus berlari sepuluh putaran mengelilingi taman kanak-kanak.
Yasmine sendiri dihukum berlutut selama tiga malam.
Saat berusia 10 tahun, Yasmine suka bermain piano. Micah yang saat itu berusia 15 tahun bekerja paruh waktu di warnet, mengumpulkan uang sedikit demi sedikit.
Kemudian, saat ulang tahun ke-13 Yasmine, Micah menghadiahkan piano termahal baginya.
Dia bilang Yasmine adalah satu-satunya tuan putri di Keluarga Quinton, sudah seharusnya mendapatkan yang terbaik.
Saat berusia 15 tahun, Yasmine bermimpi untuk masuk ke Universitas Chiaro Utara dan belajar keuangan. Micah pun berjanji untuk membuka perusahaan keuangan untuknya saat Yasmine sudah dewasa.
Namun, saat berusia 16 tahun, Yasmine malah meninggalkan Keluarga Quinton. Akhirnya, Micah tak bisa memberikan hadiah yang ingin dia berikan di ulang tahun Yasmine berikutnya.
Di Keluarga Judith, Yasmine harus bekerja keras untuk keluarga kandungnya.
Namun, di Keluarga Quinton, mereka malah memanjakannya seperti seorang tuan putri.
Setelah kembali ke Keluarga Judith, neneknya sering memintanya untuk menyalin Sutra di kuil, sebagai hukuman karena dia pernah menganggap orang lain sebagai orang tuanya. Yasmine menjadi terkurung di rumah Keluarga Judith, juga sangat jarang dibiarkan keluar.
Lama-kelamaan, dia semakin jarang berhubungan dengan Keluarga Quinton.
Setelah kembali ke Keluarga Judith selama setengah tahun, dia hanya pernah bertemu dengan Keluarga Quinton sekali, itu juga bertemu secara diam-diam.
Namun, saat sedang naik daun di industri keuangan, Micah malah mengalami kecelakaan. Dokter mendiagnosis dia akan lumpuh seumur hidup, bahkan mungkin menjadi pasien vegetatif.
Keluarga ayah angkatnya pun datang mencari Yasmine.
Namun, Bibi Linda salah mengira bahwa mereka datang untuk meminjam uang pada Keluarga Judith, maka mengusir mereka dengan kejam. Dia juga sengaja membohongi mereka, dengan mengatakan bahwa Yasmine akan keluar menemui mereka setelah urusannya selesai, membuat mereka kehujanan semalaman.
Yasmine ingin diam-diam keluar dengan melompati tembok, tapi ketahuan oleh Tamara.
Tamara mengerutkan kening dan menegur dengan lembut, "Kak Yasmine, kalau Kakak ketahuan masih berhubungan dengan orang-orang desa yang kasar itu, juga ingin mencuri uang keluarga kita untuk membantu mereka, tidakkah Ayah dan Ibu berpikir Kakak tidak terdidik dan malah memihak orang luar?"
"Kak, jangan bertindak bodoh ...."
Yasmine mengerutkan kening, untuk pertama kalinya membantah dan mendorong Tamara ke dalam selokan air kotor di samping tembok, sambil berkata dengan tajam, "Tamara, bersikaplah lebih hormat. Mereka bukan orang desa yang kasar!"
"Mereka adalah keluarga yang membesarkanku."
Yasmine menatap Tamara dengan dingin. Karena didorong ke selokan yang kotor oleh Yasmine, ekspresi Tamara yang selalu lembut pun sedikit berubah.
Tamara menatapnya balik, lalu membenturkan dahinya ke batu dengan keras, sambil tertawa, "Kakak tak akan bisa keluar ...."
Situasinya sangat genting, maka Yasmine tidak mau meladeninya lagi.
Dia berbalik dan ingin melompati tembok, tapi langsung ditangkap oleh pengawal yang sudah disiapkan oleh Tamara.
Malam itu, dia dihukum dengan hukuman keluarga, dipukul tiga puluh kali.
Kemudian, dia juga dihukum oleh ibunya, Megan, berlutut di kuil selama empat hari empat malam.
Namun, Yasmine masih bertahan. Dengan lemah, dia mengambil seluruh tabungan yang diberikan oleh Keluarga Quinton padanya saat dia kembali ke Keluarga Judith, lalu meminta Bibi Carol untuk mengirim uang itu.
Saat kemudian dia bertemu dengan Keluarga Quinton lagi, sikap semua orang padanya sangat menolak dan jijik, menganggapnya sebagai anak yang tak tahu berterima kasih.
Perlahan-lahan Yasmine sepenuhnya putus hubungan dengan Keluarga Quinton.
Rasa bersalahnya pada Keluarga Quinton membuatnya tak berani menemui mereka selama bertahun-tahun, apalagi muncul di hadapan mereka.
Namun, saat tadi membereskan barang-barang bersama Bibi Carol, dia baru tahu bahwa Bibi Carol sama sekali tidak tahu mainan apa yang dia sukai, juga jajanan apa yang dia suka.
Kebiasaan-kebiasaan kecil ini hanya diingat oleh Keluarga Quinton.
Di kehidupan sebelumnya, ternyata selama 5 tahun dia dipenjara, selalu ada anggota Keluarga Quinton yang diam-diam menemani dan menyayanginya.
Yasmine pun tersadar, wajahnya memucat, "Dokter, apa kakakku masih bisa siuman?"
Yasmine memegang dadanya karena hatinya terasa sakit. Ternyata Micah masih sadar saat baru dibawa ke rumah sakit.
Karena itu, anggota Keluarga Quinton datang ke rumah Keluarga Judith untuk mencarinya, ingin dia melihat Micah untuk yang terakhir kalinya.
Sama sekali bukan untuk meminjam uang!
Namun, hingga akhir dia tidak pernah muncul, hanya menyuruh Bibi Carol memberikan sejumlah uang, padahal uang itu diberikan oleh mereka pada Yasmine karena takut dia diperlakukan dengan tidak baik di Keluarga Judith.
Begitu uang itu diberikan, seolah-olah memutuskan hubungan sepenuhnya dengan mereka.
Dokter itu menggelengkan kepala, lalu membuka pintu dan membawa Yasmine masuk. Mereka berdua berdiri di depan ranjang.
Dokter menghela napas, "Sudah empat tahun. Sungguh disesalkan, kemungkinan dia tak akan pernah siuman lagi seumur hidup ini ...."
Yasmine berdiri di depan ranjang, suasana hatinya sangat terpuruk.
"Ini barang yang dia tinggalkan untukmu, akhirnya bisa kembali ke pemilik aslinya."
Dokter membuka lemari, lalu memberikan seikat kunci dan surat pada Yasmine. Setelah itu, dia pun pergi.
Yasmine membuka amplop surat itu. Di dalamnya, hanya ada satu nomor kontak dan satu alamat, serta kartu ucapan selamat ulang tahun yang sudah ditulis sebelumnya.
‘Selamat ulang tahun ke-18 untuk Tuan Putri Yasmine!’
‘Hadiah untukmu karena sudah menjadi dewasa, yaitu PT. Yasmic Finansial.’
‘Dari Micah.’
Sekujur tubuh Yasmine langsung kaku, seolah-olah ada arus listrik yang langsung mengguncang tubuhnya.
Ternyata di sudut dia abaikan selama bertahun-tahun, selalu ada orang yang menganggapnya sebagai harta karun, juga berusaha keras untuk mewujudkan mimpinya.
Kalau begitu, dia semakin tidak boleh mengecewakan jerih payah Micah.
Dia boleh membiarkan perusahaan itu terus terbengkalai, juga tidak boleh membiarkan Micah terbaring di sini selamanya.
Yasmine menatap pria kurus dan pucat yang terbaring di ranjang itu, sambil berkata dengan tegas, "Kak, Yasmine sudah dewasa."
"Kali ini giliran aku yang melindungi Kakak."
Terlahir di kehidupan ini, dia harus menjadi lebih kuat.
Melindungi orang yang seharusnya dia lindungi!
Juga mencintai orang yang seharusnya dia cintai!
Sebelum pergi, Yasmine memasukkan aroma terapi yang baru dia buat ke dalam laci, sebenarnya aroma terapi itu dibuat untuk Jimmy.
Kemudian, dia berpesan pada dokter agar menyalakan aroma terapi untuk Micah, itu bisa membangkitkan pikiran dan menenangkan hatinya.
Dia pergi dengan buru-buru, maka sama sekali tidak menyadari bahwa saat dia berbalik pergi, jemari Micah sedikit bergerak.
Namun, itu seperti ilusi, langsung hilang dalam sekejap.
Di dalam Mansion Matteo.
Sergio baru selesai meletakkan barang-barang Yasmine di kamar utama, langsung dibuat terkejut oleh bosnya.
"Di mana dia?"
Isaac duduk di kursi roda, dengan ekspresi dingin. Dia melihat sekeliling dengan tidak senang.
"Siapa yang menyuruhmu meletakkan barang-barang miliknya di kamar utama?"
Sergio merasa takut, maka buru-buru berkata, "Nyonya bilang mala mini akan melakukan akupunktur untuk Anda ...."
"Jadi, tidur bersama ... Tidak, tinggal bersama lebih leluasa."
Sergio sudah berkeringat dingin, entah kenapa merasa sangat tegang.
‘Tolong!’
‘Kamu mengizinkanku ikut Nyonya pulang ke rumahnya, bukankah itu berarti memberi dukungan padanya?’
‘Kenapa sekarang malah berubah begitu cepat?’
Mendengar hal ini, Isaac pun menyipitkan matanya, lalu tersenyum dingin, "Buang keluar!"
"Siapa yang mengizinkan dia tidur bersamaku?"
Hanya saja, gerakan Isaac langsung terhenti, seolah-olah masih ada sedikit rasa kesemutan di kakinya akibat sentuhan wanita itu.
Huh, kucing liar yang bernyali!