Bab 22

Langkah pertamaku untuk kabur dari rumah Narjo sepertinya berjalan mulus, ia semakin sibuk dengan cucian di tambah lagi dengan pakaian ku yang cukup banyak akan ia cuci pula. Aku tinggal memikirkan langkah selanjutnya. Aku terus memutar otak demi mendapatkan ide selanjutnya sambil tiduran di atas kursi panjang dari rotan berada di ruang tengah. ah sialnya tubuhku kelelahan, tak sanggup untuk memikirkan hal apapun. Di tambah cuaca di luar semakin tak bersahabat dengan turun hujan deras kembali.