Bab 2 Wanita Sombong
Setelah James keluar dan berbelok ke arah kanan, barulah dia menemukan meja nomor 8.
Benar saja, terlihat duduk seorang wanita di sana.
Dari ekspresinya, terlihat wanita itu telah menunggu lama!
Wanita itu juga lumayan cantik, dia mengenakan pakaian kantoran dan postur tubuhnya sangat montok.
Meskipun auranya tidak bisa dibandingkan dengan Elsy, tapi dia tetap seorang wanita idaman.
James juga tidak kecewa. Lagi pula, dia tahu akan kemampuan yang dimiliki olehnya.
Setelah merapikan pakaiannya, James pun berjalan ke hadapan wanita tersebut, kemudian tersenyum.
"Maaf! Aku terlambat! Aku James Hune, 28 tahun, seorang dokter kandungan dan mempunyai gaji tahunan sebesar 160 juta …."
"Berhenti!"
Kali ini, wanita itu sama sekali tidak membiarkannya menyelesaikannya, kemudian memotong dengan sinis.
"Apa maksudmu?"
"Dengan kemampuan seperti itu, kamu pikir ada wanita yang bersedia menikah denganmu?"
"Beraninya kamu terlambat hari ini? Apa kamu merasa kamu mempunyai hak untuk terlambat?"
"Membuang-buang waktuku saja, cuih!"
Wajah wanita itu memerah, dia pun langsung menyiram wajah James dengan air setelah puas meluapkan kemarahannya.
Suara percikan air.
James seketika basah kuyup bagaikan tikus kecebur got.
Akan tetapi, dia tidak marah. Bagaimanapun juga, dia terlambat karena masuk ke salah tempat, jadi wajar saja kalau wanita itu marah seperti ini!
"Huh! Sudah 28 tahun dan baru mempunyai gaji tahunan 160 juta. Aku akhirnya mengerti kenapa kamu begitu buruk dalam kehidupanmu!"
"Tidak mempunyai persepsi sama sekali, pria yang tidak mempunyai tanggung jawab ditakdirkan untuk menjadi manusia rendahan seumur hidup!"
"Masih ingin kencan buta denganku? Dari mana kamu mempunyai keberanian itu? Jangan bermimpi!"
Setelah mengumpat dengan kejam kepada James, wanita itu pun langsung pergi.
Dia bahkan tidak meninggalkan namanya.
Tidak hanya itu, wanita itu bahkan mengeluarkan dua lembar uang pecahan seratus ribu, kemudian meletakkan di atas meja dengan keras, guna untuk membayar tagihan minuman.
Raut wajah James langsung berubah dingin, emosinya seketika melonjak!
Wanita ini sedang mempermalukannya!
Meskipun James tidak terlalu mengharapkan pernikahan, tapi bukan berarti dia tidak memiliki temperamen!
Kali ini, dia ingin membuat wanita ini menyesal!
Namun, dia tidak mempunyai kemampuan itu.
Setelah wanita itu pergi, James juga meninggalkan kedai kopi dengan perasaan sedih.
Baru saja tiba di depan pintu, dia pun melihat seorang pria berambut panjang sengaja menabrakkan dirinya ke mobil BMW, lalu mengeluarkan erangan yang sangat mengenaskan!
Terlihat dengan sangat jelas kalau pria tersebut sedang melakukan penipuan.
James mengerutkan keningnya, kenapa begitu banyak kejadian menyebalkan di kedai kopi ini?
"Ah, tabrakan!"
"Kakiku patah! Di sini ada tabrakan parah!"
Setelah pria berambut panjang tersebut terjatuh, seketika muncul tiga hingga empat pria yang bekerja sama untuk meramaikan.
James pun langsung mengetahui kalau mereka adalah komplotan.
Pada saat ini, turun seorang wanita muda dari mobil BMW tersebut dengan tergesa-gesa.
Dia mengenakan gaun terusan tanpa lengan sehingga menampakkan kulitnya yang putih, kulitnya seperti potongan daging leci yang lembut.
Sepasang kakinya yang jenjang sangat menggoda, garis payudaranya juga sangat indah, postur tubuhnya sangat seksi!
"Kenapa? Mobilku begitu lambat, bagaimana mungkin bisa mematahkan kakimu?"
Wanita itu menjelaskan dengan panik.
"Jangan banyak omong kosong! Cepat ganti rugi!"
Selanjutnya, para komplotan dari pria berambut panjang langsung mengelilingi wanita tersebut.
Penipuan seperti ini banyak dilihat oleh pengunjung kedai kopi, tapi tidak seorang pun yang berani bersuara untuk menyangkal setelah melihat sekelompok pria kekar ini.
"Berapa yang kalian mau?"
Tatapan wanita cantik itu sungguh tak berdaya, dia ingin segera menyelesaikan masalah ini.
Namun, sekelompok pria tersebut menatap payudaranya yang bergetar, air liur hampir saja menetes!
Tiba-tiba seorang pria menarik roknya dan berkata, "Haha, Cantik … kamu begitu cantik, bagaimana kalau kamu menemani kami bermain?"
Sekelompok preman itu langsung menggoda wanita tersebut.
Wanita itu terkejut dan langsung memundurkan langkahnya, lalu tidak sengaja menabrak James.
James tidak mengambil kesempatan, melainkan maju dan melindungi wanita tersebut, lalu berkata kepada pria berambut panjang dan lainnya.
"Kaki patah dan ingin uang ganti rugi, ya?"
Sekelompok preman tersebut sedikit takut padanya ketika melihat James menatap mereka dengan aura membunuh.
Pada saat ini, Elsy sedang duduk di dalam kedai kopi, dia pun melihat semua kejadian ini melalui jendela.
Dia tidak menyangka pria itu ternyata cukup baik!
Jika ditempatkan kepada orang lain, mana ada satu orang yang berani menghadapi lima preman sekaligus?
Selanjutnya, James menginjak kaki pria berambut panjang tersebut.
"Arg!"
Pria berambut panjang tersebut terus mengatakan kakinya patah, tapi dia malah merasa kesakitan yang amat parah.
Para penonton yang ada di sekitar seketika tersentak.
Pria ini kejam sekali!
Elsy juga tersenyum melihat hal ini.
Kedai kopi ini adalah miliknya, jadi dia juga secara tidak langsung melihat adegan kencan buta yang dilalui James.
Melihat dirinya disiram air oleh perempuan dan tidak melawan, Elsy berpikir bahwa dia adalah pengecut, tapi siapa sangka dia melampiaskan kemarahannya bukan ke wanita!
Pria itu cukup kejam, tapi sangat menawan!
"Kenapa? Bukankah kakimu patah? Tapi masih bisa melompat, ya!" sindir James.
Semua orang yang ada di sana melihat bahwa kaki pria berambut panjang tersebut tidak patah, karena ada James yang memimpin, maka semua orang mulai bersuara!
Para preman yang sebelumnya masih merusuh, kini seketika tak berdaya!
"Huh, dasar bocah tengik, anggap saja kamu beruntung! Lihat saja nanti!"
Pria berambut panjang langsung mengumpat dan melarikan diri setelah melihat situasi tidak mendukung.
"Halo, terima kasih, ya! Maukah minum di rumahku?"
Wanita bergaun merah berterima kasih dengan ramah, dia bahkan mengajak James masuk ke dalam mobilnya seperti ingin menempel padanya.
"Tidak perlu, aku masih ada urusan!"
James malah memilih pergi dan tampak tidak ingin diekspos.
Dia seperti tidak tergoda sehingga membuat wanita bergaun merah merasa frustasi, lalu menghentakkan kakinya!
Apakah dirinya tidak seksi?
Dirinya sudah berinisiatif terlebih dahulu, tapi kenapa dia mengabaikannya?
"Haha …."
Di dalam kedai kopi, tiba-tiba terdengar suara tawa dari kakek Elsy.
"Lihatlah, Elsy! Sudah kukatakan kalau karakter pria itu sangat bagus!"
"Asistenmu, Mila Dame begitu seksi saja dia tidak terpikat. Jadi, kamu tidak perlu takut dia berselingkuh setelah menikah nanti!"
Elsy mendengarkan perkataan kakeknya, dia juga mulai sedikit menghargai James.
Dia membenci pria, sebagian besar karena membenci nafsu pria tersebut.
Namun, pria seperti James memang sedikit berbeda dari yang lain!
"Kakek, jangan senang terlalu dini! Pria yang tidak bernafsu, pasti kaya!"
Elsy berdiri dengan dingin, dia tetap tidak percaya kalau James bisa melewati ujian rahasia keduanya.
Di sisi lain, James akhirnya pulang ke rumah dengan kegagalan kencan buta.
"Apa? Gagal lagi?"
Kakak James, Jane Hune merasa sangat cemas ketika melihat James pulang dalam kegagalan.
Ini sudah ke-18 kalinya!
Tinggi badan adiknya mencapai 183 CM, tubuhnya keren dan berbakat, tapi kenapa tidak pernah mendapatkan pujian dari wanita?
Sekalipun seorang pria yang tidak mempunyai perasaan, pada akhirnya juga pasti bisa menemukan belahan jiwanya, bukan?
Ibunya James, Dania Liliaz juga terlihat jauh lebih cemas dari kakaknya. Dia pun langsung menarik anaknya dan keluar dari rumah.
"Ibu, apa yang Ibu lakukan?"
James juga terkejut dan panik dengan kelakuan ibunya saat ini.
"Apa yang kulakukan? Ibu sudah hampir mati cemas karenamu! Apa kamu masih tidak menyadarinya?"
Sambil berjalan, Dania juga berkata dengan cepat, "Aku juga tidak mengerti, tetangga yang ceroboh dan hanya berdiam diri di dalam rumah saja sudah mempunyai anak kedua di usia 28 tahun, tapi kenapa anakku malah tidak bisa menemukan pacar?"
"Wanita itu langsung pergi tanpa berkencan buta denganmu, bukan? Aku sudah membayar ke mak comblang, mari kita ke rumahnya saja!"
"Apa?!"
James sungguh tidak percaya ibunya bisa depresi sampai gangguan mental seperti ini!
Kencan buta gagal dan dia malah mau menyeret dirinya ke rumah wanita itu?
Bukankah ini bentuk mempermalukan diri lagi?