Bab 8 Wanita yang Dingin
James bergegas menghampiri Elsy dan hendak membantunya bangun.
Namun, ketika tangannya baru hampir menyentuhnya, dia pun langsung berhenti mendadak.
Wanita ini bagaikan gunung es!
Dia tidak berani menyentuhnya sembarangan!
Akan tetapi, James merasa tidak tega ketika melihat bulir keringat yang mengalir di wajahnya dan posisi tubuhnya yang mematung. James pun langsung memberanikan dirinya dan menggendongnya.
Sepertinya di luar dugaannya, wanita ini begitu ringan!
Tinggi badannya sekitar 172 CM, tapi berat badannya mungkin hanya 50 KG!
"Jangan … jangan menyentuhku!"
Meskipun sedang kesakitan, tatapan Elsy tetap sangat tajam bagaikan belati dingin.
Dia memang terlahir dengan membenci berhubungan dengan seorang pria, apalagi digendong seperti ini!
Seketika, tubuhnya pun merinding.
James bisa merasakan kedinginannya dan dia sama sekali tidak berani menatap matanya, dia pun meletakkannya di atas sofa dengan pelan, kemudian langsung berkata, "Lihatlah kamu, kamu pasti sudah lama makan dengan tidak teratur, sampai-sampai menderita flu perut akut!"
Elsy terkejut, baru hari pertama bertemu, tapi pria ini sudah mengetahui penyakitnya!
Selanjutnya, James pun mengangkat pakaian tidurnya dengan pelan.
"Apa … apa yang kamu lakukan? Apa kamu ingin mati?"
Entah kekuatan dari mana, Elsy pun langsung memutar tangan James.
Sebagai putri dari Keluarga Hagoon, dia sudah belajar bela diri dari kecil, dia bukan sosok yang mudah ditindas oleh pria biasa!
James kesakitan, tapi tidak melawan, melainkan berkata seraya menggertakkan gigi, "Aku membantumu mengurangi rasa sakit!"
Di waktu yang sama, James juga berpikir di dalam hati, sudah begitu cantik, tapi kenapa tidak ada aura kewanitaan sama sekali?
"Bukankah … bukankah kamu seorang dokter kandungan? Kamu bisa mengatasi penyakit dalam seperti ini?"
Elsy setengah memercayai perkataannya.
Hanya saja, tiba-tiba dia mulai merasakan sakit yang amat parah dari perutnya lagi, dia pun melepaskan tangan James dan kembali mencengkeram perut bagian bawahnya.
"Kalau kamu tidak percaya, aku akan menelepon ambulans untukmu, kamu bisa menahan sakit sampai ke rumah sakit!"
James juga tidak ingin berusaha mendekatkan diri, dia pun mengambil ponsel dan hendak menelepon.
Namun, ketika melihat Elsy kesakitan sambil meringkuk, dia pun tak kuasa meletakkan ponselnya, kemudian berjongkok di hadapannya.
Elsy bisa merasakan telapak tangannya yang besar mulai mengangkat gaun tidurnya, tapi dia sama sekali tidak menghentikannya.
Pertama, dia sudah tidak bisa menghentikannya lagi.
Kedua, dia mencoba untuk memercayai pria ini sekali!
Jika dia menyadari kalau pria ini hanya ingin mengambil kesempatan darinya, maka dia pasti akan membuat pria ini menyesal!
James pun tidak bisa menahan dirinya untuk melirik sepasang kaki yang indah ini, sungguh putih!
Ketika gaun tidur terbuka, dia pun menelan air liur secara tidak sadar.
Ini adalah perasaan yang belum pernah dirasakan sebelumnya semasa hidupnya, kenapa jantungnya bisa berdetak begitu cepat?
Sebagai dokter kandungan, belum pernah ada seorang wanita yang bisa membuatnya tergoda seperti ini.
Namun, berikutnya dia tetap menggosok kedua tangannya, kemudian menghangatkan perut Elsy dengan telapak tangannya.
"Um …."
Elsy bisa merasakan sebuah arus hangat yang menjalar, rasa sakit yang ada di perutnya pun tiba-tiba berkurang banyak.
Setelah mengulanginya beberapa kali, James mulai memijat di area perutnya.
Perut wanita ini tidak hanya bebas lemak, tapi juga terasa sedikit ototnya, sepertinya dia adalah wanita yang sangat disiplin, dia pasti melakukan olahraga secara teratur.
"Metode apa yang kamu lakukan?"
Elsy menggertakkan giginya dan bertanya dengan penasaran.
Dulu, dia pasti akan merasa jijik jika disentuh oleh seorang pria.
Namun, kali ini meski tetap merasa jijik, dia tetap merasa nyaman dan malu, hal ini membuatnya sangat rumit.
"Pengobatan tradisional, metode akupresur sembilan titik."
James menjawab dengan datar, matanya tidak berani menatap mata Elsy, tapi dia malah tidak sengaja melihat sepasang kaki Elsy ketika menunduk.
Sepasang kaki wanita ini benar-benar karya yang sangat sempurna!
Di sisi lain, Elsy malah melihat setiap pergerakannya!
Huh, akhirnya pria ini menunjukkan jati diri sesungguhnya, 'kan?
Sebelum menikah, dia berpura-pura menjadi seorang pria sejati, tapi sejatinya dia tetap seperti burung gagak yang begitu gelap, pria mana yang tidak nafsu?
"Sudah lebih baik?" tanya James tiba-tiba.
"Sudah, cepat lepaskan tanganmu!" perintah Elsy dengan dingin.
James seketika melepaskannya, tapi dia tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata, "Aku adalah suamimu dan bahkan sedang mengobati sakitmu, tidak seharusnya kamu menindasku seperti ini, 'kan?"
Elsy hanya menggigit bibir bawahnya dengan ringan, kemudian mendengus dingin.
Kenapa harus melakukan hubungan badan untuk reproduksi?
Tidakkah wanita lain juga merasa hal ini begitu tidak nyaman?
"Aku akan membuatkan sesuatu untuk dimakan. Ingatlah, jangan pernah menahan rasa lapar ketika sedang lembur."
James memperingatinya, kemudian berdiri.
"Apakah ini perintah dari seorang dokter atau seorang suami?" tanya Elsy dengan sinis.
"Apakah itu penting?"
James merasa konyol, wanita ini terlalu serius!
Elsy tidak menjawabnya, melainkan berkata dengan sinis, "Aku harus tidur sebelum jam 11, jadi jangan menggangguku setelah melewati jam itu!"
James hanya bisa tersenyum pahit, ternyata jauh lebih ketat berkomunikasi dengan eksekutif tingkat tinggi dibandingkan dengan bekerja di rumah sakit.
Sepuluh menit kemudian, James pun telah selesai memasak semangkuk mie kuah, kemudian mengetuk pintu kamar Elsy.
Elsy membuka pintunya dan tatapannya sedikit terkejut!
"Kamu sudah membeli makanan? Kamu masih bisa masak?"
"Dapurmu bahkan lebih bersih dari mukamu, kalau bukan aku yang membelinya, dari mana datangnya makanan ini? Dari langit?"
James membawakan mie tersebut ke dalam kamarnya, kemudian mengingatkannya, "Makanlah selagi panas, flu perutmu tidak boleh menyantap makanan dingin."
"Kamu sedang mengajariku?"
Elsy tersenyum pahit, dia benar-benar tidak terbiasa dengan adanya seorang pria di rumahnya. Ibunya saja tidak pernah menasihatinya, tapi ini malah keluar dari mulut pria tersebut!
Seorang presdir wanita Perusahaan Layle, siapa yang berani mengguruinya?
James tiba-tiba berubah menjadi tegas, "Ini adalah peringatan tulus, jangan lupa kamu adalah istriku dan bahkan seorang pasien! Kamu harus mendengarkanku!"
Elsy mengernyit, dia pun menatap pria itu dengan lekat.
Dia tidak melawannya, tapi dia tetap tidak bisa menahan dirinya untuk mengernyit ketika melihat semangkuk mie kuah murah tersebut!
"Apakah makanan seperti ini bisa dimakan?"
"Tidak akan membuatmu mati! Kalau kamu tidak mati, maka rasa sakit yang akan kamu alami dalam keadaan perut kosong di esok pagi akan jauh lebih hebat!"
James sudah mulai tidak sabar, seberapa kerasnya sifat keras kepala wanita ini?
Pada akhirnya, Elsy mengalah dan mulai menyeruput mie tersebut dengan pelan.
Raut wajahnya tiba-tiba berubah.
"Aku tidak menyangka, makanan seperti ini ternyata cukup enak!"
"Seharusnya tidak akan membuat gemuk kalau makan ini jarang-jarang di malam hari, 'kan?"
Untuk pertama kalinya Elsy merasa ada manfaatnya juga jika ada seorang pria di rumah, perasaan ini jauh berbeda seperti mempunyai pengasuh!
Ketika melihat ekspresi Elsy dan melihatnya yang begitu patuh, James pun merasa konyol dan kesal.
Wanita pada akhirnya tetap seorang wanita!
Meskipun dia tidak menyukai pria, tapi dia sangat memedulikan postur tubuhnya, sama seperti wanita luar lainnya, dia juga ingin cantik!
"Aku sudah makan, sudah boleh kan seperti ini?"
Elsy hanya menyantap dua suap saja, dia kembali meletakkan sumpitnya dan bertanya kepada James dengan mata indahnya.
Penampilannya seperti itu terlihat bagai pasien yang bertanya kepada dokter.
James hanya terdiam.
Kenapa bisa ada wanita yang begitu sulit untuk diajak komunikasi di dunia ini?
Dia membuatkan makanan di tengah malam-malam ini khusus untuknya, tapi dia malah hanya memakan dua suap saja?
Namun, James benar-benar tidak bisa berkutik, dia pun menahan amarahnya dan langsung mengambil mangkuk, kemudian keluar dari kamarnya.
"Oh iya!"
Tepat di depan pintu, James tiba-tiba berkata, "Kapan kamu ada waktu? Bisakah kamu pulang ke rumahku sejenak? Ibuku ingin bertemu denganmu!"
Begitu berkata, suasana hati James tiba-tiba menjadi sangat gugup.