Bab 47 Tembok Rahasia
“Iya, aku juga kangen sama kamu. Kok kamu gak datang sih? Aku bosan di kamar terus,” ujar Melvin berbicara dalam sambungan telepon. Melvin sedikit menggeser posisi berbaring dengan kaki yang masih tergips tak bisa terlalu digerakkan.
“Gak mungkin aku datang lagi, Mas. Aku lihat orang tua kamu mondar-mandir di depan kamar kamu. Aku jadi gak bisa mendekat,” sahut si penelepon. Melvin mendengus pelan dengan kesal.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread