Bab 150 Obsesi Cinta Sebastian
“Apa kamu mengingat semuanya?” desah Sebastian dengan sebagian napas tersengal dan masih menindih Cindy. Ia belum bergerak lagi padahal Cindy sudah nyaris meledak sekali lagi. Cindy meneteskan air matanya perlahan. Kedua tangannya masih bermain dengan rambut coklat Sebastian, memilinnya dengan lembut.
“Maafkan aku, Mas.” Cindy berujar sekali lagi. Sebastian seperti kehilangan pegangannya. Ia tidak lagi marah melainkan posesif pada Cindy. Bibirnya mengulum kembali dengan penuh keagresivitasan. Dan Cindy membalas sebisanya meski akhirnya ia hanya bisa mendesah di dalam bibir Sebastian. Pinggul Sebastian terus bergerak ke depan menguar seluruh nafsunya yang besar pada sang kekasih. Sedangkan Cindy menerima dan menikmati buah hasrat cinta Sebastian yang tak bertepi. Sekalipun langit runtuh dan keduanya dipisahkan oleh takdir, itu hanyalah masalah waktu sampai keduanya menemukan satu sama lain.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread