Bab 3 Kondensasi dan Pemurnian Energi Sejati

Menjelang tengah hari di hari berikutnya, seluruh khasiat dari Pil Pembersih Sumsum telah berhasil diserap sepenuhnya. Wilson tidak tidur sepanjang malam, tapi dia sama sekali tidak mengantuk. Sebaliknya, dia merasa segar dan penuh kekuatan. Satu Pil Pembersih Sumsum telah mengubah dirinya sepenuhnya. Tubuhnya jadi lebih kuat daripada seorang pemuda biasa. Meridiannya juga tidak lagi tersumbat dan menjadi lebih lentur serta penuh vitalitas. Hanya saja, ada lapisan kotoran tebal dan lengket di tubuhnya. Semua ini merupakan kotoran yang dikeluarkan dari tubuhnya, dan rasanya sangat tidak nyaman. Sebuah pemikiran muncul, dan Wilson kembali ke kamarnya. Dia membuka pintu dengan hati-hati, lalu berjalan keluar. Tapi ternyata Lusi dan Yuni pergi, mungkin keluar untuk membeli makanan. Wilson menuju sumur di halaman. Dia berdiri di sampingnya, dan mengambil air untuk membersihkan kotoran di tubuhnya. Setelah berganti pakaian bersih, pikiran dan tubuhnya terasa jauh lebih segar. Tidak lama kemudian, Lusi dan Yuni kembali. Mereka melihat Wilson dan menatapnya dengan kaget. Saat itu, Wilson terlihat kuat, jauh berbeda dengan dirinya yang biasanya terlihat sakit dan lemah. Tentu saja mereka kaget. "Wilson, apa lukamu sudah membaik?" Lusi bertanya sambil memeriksa Wilson dengan hati-hati. "Iya, Tuan Muda, kamu terlihat sedikit berbeda dari biasanya," komentar Yuni sambil berkedip polos. "Ibu, aku tidak tahu kenapa, tapi setelah terluka kali ini, aku bisa mengkultivasi sedikit energi sejati secara tiba-tiba. Aku juga sudah mempelajari Teknik Pemadatan Energi semalam. Makanya, aku merasa sedikit lebih baik sekarang." Wilson tertawa. "Apa? Wilson, kamu bisa mengkultivasi energi sejati?" Lusi sangat gembira mendengar ucapan Wilson. Kedua matanya berlinang air mata bahagia. Wilson tidak memberi tahu Lusi soal Kuil Agung, karena ada teknik bela diri Tingkat Ilahi di sana. Jika kabar itu sampai tersebar, mereka bertiga akan berada dalam masalah besar. Tubuh Wilson mengalami perubahan setelah menelan Pil Pembersih Sumsum. Lusi dan Yuni pasti akan menyadari ada sesuatu yang tidak beres jika Wilson tidak memberi penjelasan. Karena itulah, dia mengungkapkan sebagian kecil kebenarannya, bahwa dia berhasil mengkultivasi energi sejati. "Wilson, bagus, bagus sekali!" Air mata kegembiraan memenuhi mata Lusi. Meskipun hanya sekadar mengkultivasi energi sejati, dan masih jauh kalau harus melawan seorang Seniman Bela Diri Meridian Darah, atau bahkan disandingkan dengan seorang Seniman Bela Diri Biasa, Lusi tetap senang. "Tuan Muda, kamu harus melindungi Nyonya dan aku nanti." Yuni berkata dengan penuh semangat serta sukacita. Lusi dan Yuni mulai memasak, dan dalam sekejap, aroma lezat mengisi udara di sekitar mereka. Mereka bertiga duduk bersama dengan gembira untuk makan sederhana, dengan satu hidangan daging dan dua hidangan sayuran. "Wilson, kamu masih belum sehat. Makan lebih banyak daging untuk membantu memulihkan tubuhmu," kata Lusi yang dengan semangat mengisi mangkuk Wilson dengan daging. "Ibu, Yuni, kalian berdua juga makan," jawab Wilson. Sejak kabar tentang pembunuhan ayah Wilson, Elvin Lukman, tersebar enam tahun lalu. Hidup Lusi dan Wilson memburuk seiring berjalannya waktu. Karena tunjangan yang diberikan oleh Keluarga Lukman berkurang seiring waktu, mereka jadi sangat jarang memiliki hidangan daging. Meski begitu, Lusi dan Yuni akan menyerahkan bagian mereka untuk Wilson. Apalagi, Yuni yang sedang dalam masa pubertas. Karena kekurangan nutrisi, dia jadi terlihat lebih lemah daripada anak seusianya. Seniman bela diri membutuhkan banyak kekuatan serta energi untuk berlatih, itulah yang membuat para praktisi bela diri akan lebih memerhatikan apa yang mereka makan. Seniman bela diri Keluarga Lukman yang punya Meridian Darah, bukan hanya akan memakan daging binatang biasa. Mereka bahkan juga memakan daging binatang iblis. Selain itu, orang-orang yang punya bakat luar biasa di dalam keluarga tersebut juga akan mengonsumsi Pil Naga Harimau setiap hari. Pil tersebut merupakan pil yang disuling dari menambahkan darah serta tulang binatang iblis, sehingga bisa menjadi ramuan berharga. Pil Naga Harimau mengandung sejumlah besar energi yang bukan hanya bisa memperkuat otot, tulang, meridian, dan organ seorang seniman bela diri. Pil itu juga bisa diubah menjadi energi sejati untuk membantu dan meningkatkan kultivasi seseorang. Nutrisi yang didapat dari cara Wilson makan sekarang, jelas masih jauh dari cukup. "Wilson, kamu sudah bisa mengkultivasi energi sejati. Hidangan ini pasti kurang. Aku punya delapan Pil Naga Harimau, ambillah. Pakai pil ini untuk kultivasimu." Lusi mengeluarkan sebuah botol dengan hati-hati dan memberikannya kepada Wilson. Wilson kaget, dia tidak menyangka kalau Lusi punya delapan Pil Naga Harimau, "Ibu, Pil Naga Harimau harganya seratus tael perak per butir. Darimana Ibu dapat uang sebanyak itu?" Wilson bertanya dengan ragu. "Tentu saja aku punya cara sendiri. Awalnya, aku membelinya agar kesehatan dan fisikmu membaik. Kebetulan sekali, kamu bisa mengkultivasi energi sejati sekarang." Lusi tersenyum. "Tuan Muda, Nyonya menjual Gelang Naga dan Foniksnya demi mendapatkan delapan Pil Naga Harimau ini," tambah Yuni, yang sepertinya sudah tidak tahan lagi. "Yuni!" Lusi menegur Yuni karena sudah terlalu banyak bicara, "Wilson," lanjutnya, "Jangan mencemaskan hal itu, lanjutkan kultivasimu. Selama kamu bisa mengkultivasi energi sejati, dan menjadi kuat serta sehat, sepasang gelang Naga dan Foniks itu bukan apa-apa, hm?" "Ibu .…" Tenggorokan Wilson tercekat, dia menggenggam botol Pil Naga Harimau dengan erat di tangannya. Gelang Naga dan Foniks adalah tanda cinta dari Elvin kepada Lusi bertahun-tahun yang lalu. Wilson tahu betapa berartinya gelang itu bagi Lusi, dan ibunya menjualnya demi kesehatannya. 'Ibu, percayalah padaku, aku akan menjadi pendekar hebat. Aku akan melindungimu dengan kekuatanku. aku tidak akan membiarkan siapa pun mengganggumu.' Wilson berjanji diam-diam dalam hatinya, tatapannya terlihat tegas dan tidak goyah. Setelah makan, Wilson kembali ke kamarnya dengan Pil Naga Harimau yang dipegangnya, dan menuju ke Kuil Agung. Setelah memasuki Kuil Agung, Wilson memfokuskan pandangannya pada platform kedua di ujung sembilan puluh sembilan anak tangga. Ada kotak perunggu gelap, mirip dengan yang dia lihat di platform pertama. Jika kotak baja hitam pertama berisi buku yang memuat tahap pertama dari Teknik Perang Naga Sejati, Tinju Naga Api, serta Langkah Naga Ular dan Pil Pembersih Sumsum, apa yang ada di kotak kedua? Digerakkan oleh rasa penasaran yang besar, Wilson pun menapaki tangga tersebut. Saat dia akan naik ke platform kedua dengan menapaki sembilan puluh sembilan anak tangga itu, dia menyadari kalau dia tidak mampu. Tidak peduli seberapa keras dia mencoba, ada kekuatan tak terlihat yang mencegahnya melakukannya. "Apa ini karena tingkat kultivasiku masih kurang?" Wilson mundur dengan putus asa. Dia duduk bersila dan mengeluarkan Pil Naga Harimau, lalu memasukkannya ke mulutnya, dan mulai berkultivasi. Saat dia menelan Pil Naga Harimau, dia merasakan sensasi terbakar di sepanjang tulang belakangnya, yang dengan cepat menjadi pusaran. Tubuhnya menyerap khasiat Pil Naga Harimau secara keseluruhan. Kemudian, dia merasakan gelombang demi gelombang energi murni datang dari tulang belakangnya. "Secepat ini?" Wilson awalnya kaget, tapi kemudian merasa senang. Biasanya butuh waktu satu sampai dua hari bagi orang biasa untuk sepenuhnya menyerap khasiat Pil Naga Harimau. Tapi dia bisa menyerapnya dalam sekejap. Semua berkat Meridian Darah yang tumbuh itu. Sungguh luar biasa! Meridian Darah yang baru tumbuh lagi ini bukan hanya mampu menyerap energi spiritual seperti Meridian Darah tingkat kedua, tetapi juga bisa menyerap khasiat sebuah pil dengan sangat cepat. "Baiklah, ayo kita mulai membuka meridian." Segera, Wilson menenangkan pikirannya dan mulai menjalankan Teknik Naga Perang Sejati untuk membuka yang pertama dari tiga Meridian Manusia. Gelombang energi yang dikendalikan oleh Wilson memukul meridian pertama. Bum! Bum! Suara raungan yang memekakkan telinga pun terdengar dari dalam tubuhnya, dan satu per satu, titik akupunktur di tubuhnya pun terbuka. Ketika dia membutuhkan lebih banyak energi, Wilson akan menelan Pil Naga Harimau lainnya. Dia terus seperti itu, hingga akhirnya berhasil menyerap khasiat dari delapan Pil Naga Harimau sepenuhnya saat sore tiba. Saa itulah, dia juga berhasil membuka semua tiga Meridian Manusia. Pembukaan meridian seseorang dibagi menjadi bagian yang berbeda, yakni pemula, tengah, dan atas. Membuka tiga Meridian Manusia pertama dikenal sebagai Alam Pemula; tiga Meridian Bumi berikutnya adalah Alam Pemula tingkat tengah …. Tingkat pembukaan meridian dikenal sebagai dasar bagi pada ahli bela diri, dan juga merupakan bagian yang paling mudah. Tidak diragukan lagi, tingkat kesulitannya memang berbeda-beda bagi setiap orang. Untuk seorang Seniman Bela Diri Meridian Darah, butuh waktu sebulan hingga setahun untuk membuka sembilan meridian secara menyeluruh. Sedangkan untuk Seniman Bela Diri Biasa. Beberapa orang membutuhkan waktu sampai seumur hidup untuk membuka semua sembilan meridian, bahkan beberapa mungkin mati dan tidak pernah bisa mencapainya. Jarang ada orang yang mampu membuka tiga meridian sekaligus dalam satu sore seperti Wilson. Jika kabar ini sampai tersebar, orang-orang pasti akan terkejut. Teknik Naga Perang Sejati dan Meridian Darah yang bangkit lagi dengan karakteristik luar biasa ini, pasti punya hubungan erat. Teknik Naga Perang Sejati, sebuah teknik bela diri Tingkat Ilahi, dipadukan dengan Meridian Darah yang sedang tumbuh dan mampu menyerap khasiat pil secara instan, tentu akan mampu menciptakan keajaiban. Wilson merasakan Teknik Naga Perang Sejati mengalir di ketiga meridian. Ini membuatnya senang sekaligus antusias. Setelah makan malam, Wilson segera memasuki Kuil Agung lagi dan memulai kultivasinya. Dia saat ini sedang mempelajari Tinju Naga Api. Teknik bela diri adalah teknik serangan yang berasal dari kombinasi energi sejati yang mengalir ke dalam otot dan tulang seseorang. Teknik bela diri yang berbeda membutuhkan aliran energi sejati yang berbeda, itulah sebabnya teknik bela diri yang berbeda memiliki efek, cara pembentukan, dan kekuatan yang sangat berbeda. Semua ini menuntut tingkat pengendalian yang tinggi terhadap penggunaan energi sejati. Hal itu tentu tidak bisa dicapai dalam waktu singkat. Tanpa bertahun-tahun berlatih dan mengasah teknik seperti itu, hampir tidak mungkin seseorang mmapu menyempurnakan jenis teknik bela diri apa pun. Seiring meningkatnya tingkat teknik bela diri dan kekuatan yang dimilikinya, tuntutan akan pengendalian terhadap tubuh dan energi sejatinya pun menjadi makin tinggi. Wilson memposisikan dirinya dan mulai berlatih. Ada nyanyian yang datang dari istana di atasnya, dan itu seolah menjernihkan pikirannya. Beberapa informasi soal Tinju Naga Api juga muncul secara terus-menerus di pikirannya. Dia mengarahkan aliran energi sejati ke kakinya, dan membiarkannya mengendalikan otot dan tulang kakinya. "Ha!" Wilson berteriak, lalu melangkah maju. Kekuatan mengalir dari kakinya menuju punggung bawah dan tulang belakangnya. Dia memutar tubuhnya, seekor naga raksasa seolah muncul. Lonjakan kekuatan yang lebih besar menerjang dari pinggangnya ke tangannya. Bum! Wilson melemparkan beberapa pukulan, dan energi yang meledak darinya mengguncang udara di sekitarnya dengan diiringi suara menggelegar. "Pencerahan Awal!" Kegembiraan tampak di mata Wilson. Kultivasi teknik bela diri, berdasarkan tingkat pemahaman dan praktiknya dibagi menjadi enam tahap. Tahap Pencerahan Awal, Tahap Pencapaian Dasar, Tahap Unggul, Tahap Masterisasi Teknik, Tahap Penyempurnaan Ilahi, dan Tahap Penyatuan dengan Seni Bela Diri. Enam tahap berbeda itu harus dilalui selangkah demi selangkah. Mustahil seseorang bisa mencapainya hanya dalam sekali percobaan. Makin tinggi tingkatan teknik bela diri, makin sulit pula untuk naik ke tahap berikutnya. Wilson tidak pernah berpikir bahwa dia bisa mencapai tahap pertama (Tahap Pencerahan Awal) disaat dirinya baru pertama kali berlatih Tinju Naga Api. Ini adalah teknik bela diri Level Kuning rendah, dan biasanya orang akan membutuhkan setidaknya beberapa bulan untuk memahami konsep dan prinsip dasarnya. 'Nyanyian dari istana itu sangat membantu dalam kultivasi teknik bela diriku,' pikir Wilson sambil melihat istana megah di ujung anak tangga. Dia menyimpulkan bahwa faktor paling penting dari kecepatan luar biasanya dalam berkultivasi adalah nyanyian itu, serta kekuatan pemahamannya sendiri, yang menurutnya tidak lemah. Sekarang, setelah melihat hasil yang begitu mengesankan, Wilson pun makin giat dalam berkultivasi. Proses pembukaan meridiannya melambat drastis tanpa Pil Naga Harimau. Wilson masih bisa membuka meridian keempat, dan menerobos ke Alam Pemula tingkat tengah. Dia juga bisa membuka bagian kedua dari pemahaman dan kultivasi teknik 'Tinju Naga Api'–Tahap Pencapaian Dasar. Namun, Meridian Darahnya belum sepenuhnya tumbuh. Masih dalam fase pertumbuhan yang hampir stagnan. Wilson pun memutuskan keluar dari Kuil Agung, dan berjalan keluar dari ruangannya sambil tersenyum. Dia melihat Yuni yang matanya memerah, gadis itu baru kembali dari luar. "Tuan Muda, bisakah Tuan meminta Nyonya untuk kembali, tolong? Dia sudah berjam-jam berlutut di rumah Keluarga Pangestu." pinta Yuni yang hampir menangis. "Apa? Apa yang terjadi? Ayo ke sana." Wilson dan Yuni bergegas pergi. Dalam perjalanan mereka, Yuni memberi tahu Wilson tentang apa yang terjadi. Sejak Lusi tahu bahwa Wilson bisa mengkultivasi energi sejati, dia sangat senang. Untuk belajar seni bela diri, metode dan teknik kultivasi sangatlah diperlukan. Karena itulah, Lusi mau meminjam beberapa jenis teknik kultivasi seni bela diri dari Perpustakaan Keluarga Lukman untuk Wilson. Tapi, penjaga Perpustakaan Keluarga Lukman yang merupakan orang dari tetua cabang pertama, menolak Lusi dengan alasan "Wilson adalah sampah". Karena tidak punya cara lain, Lusi menemui Carles dan tetua cabang pertama, bahkan berlutut dan memohon kepada mereka, tetapi sia-sia. Mereka bahkan tidak mau memberikan teknik bela diri yang Tidak Memenuhi Syarat pada Lusi. Kehabisan akal, Lusi pun kembali ke Keluarga Pangestu, berharap mendapatkan teknik seni bela diri dari mereka. Kelurga Pangestu merupakan sebuah suku kecil di Kota Findara. Rumah keluarga Lusi berada di bawah kepemimpinan kakak tertuanya, yang merupakan paman Wilson. Paman Wilson menolak permintaan Lusi dengan alasan Wilson adalah keturunan Keluarga Lukman, dan tidak sepantasnya Keluarga Pangestu meminjamkan teknik seni bela diri mereka kepada orang luar. Lusi tidak tahu harus apa lagi sekarang. Tapi dia tetap berlutut memohon di aula utama rumah Keluarga Pangestu dengan harapan bisa mendapatkan satu teknik seni bela diri. "Sial!" Wilson marah, hatinya seolah dilahap api kemarahan.
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
FINLINKER TECHNOLOGY LIMITED
69 ABERDEEN AVENUE CAMBRIDGE ENGLAND CB2 8DL
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta