Bab 5 Serangan Telak

Wilson langsung waspada. Dia menahan napas dan mendengarkan dengan saksama. "Haha, tentu saja. Aku menghabiskan banyak usaha untuk meyakinkan salah satu selir pemimpin Perompak Nagandri. Makanya, aku bisa tahu soal rute samping ini dari wanita itu. Kalau aku tidak akrab denganmu, aku mana mungkin membawamu ke sini." Suara lain terdengar. Wilson yakin bahwa dua orang itu adalah pemuda. "Aku tahu itu! Kak Kemal sangat tampan dan gagah, wanita mana di dunia ini yang bisa menolak pesonamu?" Sebuah pujian datang dari suara pertama. "Haha!" Kak Kemal terlihat puas, "Ada gua di sini, ayo kita masuk dan beristirahat sebentar. Kita akan menunggu kepala keluarga untuk melawan Perompak Nagandri nanti, dan memanfaatkan kesempatan untuk menyelinap ke sarang mereka. Harta pemimpin mereka akan siap untuk kita rebut!" katanya. Dengan itu, dua pemuda sekitar usia tujuh belas dan delapan belas tahun memasuki gua. Mereka melihat Wilson saat masuk ke gua. "Wilson, apa itu kamu? Apa yang kamu lakukan di sini?" Salah satu pemuda dengan tahi lalat di wajahnya berseru. "Orang-orang dari Keluarga Pangestu." Wilson juga terkejut. Dia mengenali dua pemuda ini, mereka dari rumah lama Lusi. Mereka adalah junior dari Keluarga Pangestu. Salah satunya adalah Kemal Pangestu, yang memiliki wajah tampan. Sedangkan yang memiliki tahi lalat hitam disebut Riko Pangestu. "Wilson, apa kamu mendengar percakapan kami tadi?" Raut wajah Kemal menjadi gelap saat dia menatap Wilson. "Kukira, bisa dibilang begitu!" jawab Wilson. "Wilson, salahmu sendiri sudah mendengarnya. Kamu memang apes." Niat membunuh terpancar di mata Kemal. "Kamu mau membunuhku?" Raut wajah Wilson juga menggelap. "Wilson, ingat, jadilah lebih pintar di kehidupan selanjutnya. Sampah sepertimu seharusnya tidak berkeliaran, atau kamu akan mudah menemui ajal." Suara Kemal terdengar sedingin es. Rasa benci terasa jelas dari nada bicaranya. "Kak Kemal, kamu tidak perlu bertindak. Aku yang akan membunuhnya." Riko melangkah maju, dia terlihat meremehkan Wilson. Meskipun keduanya melihat mayat harimau di gua, mereka tidak berpikir bahwa Wilson yang membunuhnya, melainkan binatang lain, atau bahkan binatang buas. Bukankah mereka tahu sejauh apa kemampuan Wilson selama ini? "Mm, cepat. Tangani sampah itu, dan kita akan beristirahat sebentar," Kemal mengangguk. "Kak Kemal, tenang, ini akan selesai dalam sekejap," Riko tersenyum ganas saat tangannya membentuk cakar yang mengarah ke tenggorokan Wilson. Riko berada di Alam Pemula tingkat tengah, dan sudah membuka lima meridian. Cakarnya setidaknya memiliki berat dua ratus lima puluh kilogram. Jika mengenai sasaran, bahkan jika sasaran tidak mati, Wilson akan mengalami luka berat. "Karena kamu mau membunuhku, aku harus membunuhmu terlebih dahulu." Wilson bergumam, niat membunuh terpancar di matanya. Tubuhnya bergerak dan tinjunya pun melayang terbang. Tinju Naga Api! Dia menunggu kesempatan untuk memukul, dan pukulannya mendarat langsung di dada Riko. Bugh! Riko terbang seperti karung kain. Dia menabrak dinding gua dengan keras, memuntahkan darah dari mulutnya sebelum dia berhenti bernapas. Riko mati di tangan Wilson hanya dengan satu pukulan. "Kamu ... kamu membunuh Riko? Bagaimana bisa?" Kemal yang ada di samping tampak terbelalak, "Bukankah kamu seharusnya sampah? Tapi kamu berhasil membunuh Riko?" dia berteriak tidak percaya. "Sampah? Hehe, maka izinkan sampah ini untuk mengantarkanmu ke ajal." Wilson mengejek. "Mengantarkanku ke ajal? Lucu. Aku sudah membuka delapan meridian, kamu pikir kamu bisa membunuhku? Apa kamu pikir aku ini Riko? Saatnya mati!" Kemal kembali tenang, lalu menghunuskan pedangnya dan mengayunkannya ke arah Wilson. Namun, Kemal hanyalah seorang Seniman Bela Diri Biasa. Keterampilan bela dirinya terbilang rendah, dan tingkat pencapaiannya bahkan lebih buruk. Bagaimana dia bisa melawan Wilson? Wilson menggunakan Langkah Naga Ular dan menghindari pedang Kemal dengan satu langkah. Sebuah tinju lalu melayang dan mendarat di perut Kemal. Kemal menjerit kesakitan saat mencoba berdiri. Dia jatuh ke lantai dan muntah darah. Namun, Kemal memiliki kultivasi yang lebih tinggi. Alih-alih mati, dia hanya mengalami luka berat. "Kemampuanmu masih sangat buruk, tapi berani menyebutku sampah?" Wilson berjalan mendekati Kemal, niat membunuh yang mengerikan memancar darinya. "Tidak, jangan bunuh aku!" Kemal berteriak ketakutan. Dia tidak pernah menyangka bahwa Wilson menjadi sangat kuat. "Bagaimana caranya agar aku bisa sampai ke sarang Perompak Nagandri? Katakan." Wilson bertanya. Wilson sebenarnya bisa membunuh Kemal dengan satu pukulan. Sarang Perompak Nagandri adalah alasan mengapa dia belum melakukannya. Perompak Nagandri adalah sekelompok perampok yang aktif di sekitar Gunung Binatang. Mereka merampok dan membunuh, melakukan segala macam tindakan keji. Akibat medan yang rumit di hutan gunung, mereka tidak pernah diberantas. Selama bertahun-tahun, Perompak Nagandri telah merampok banyak pedang dan harta karun. Jika Wilson bisa mendapatkan semua itu, dia akan memiliki uang untuk membeli Pil Naga Harimau. "Aku bisa memberitahumu rute menuju ke sarang Perompak Nagandri, tapi kamu harus membiarkanku pergi." Kemal berkata dengan kilatan di matanya. Pada saat yang sama, dia berteriak keras dalam pikirannya. Setelah ini selesai, dia pasti akan membalas dendam pada Wilson. Bukan hanya pada Wilson, tapi juga ibunya. Perempuan itu juga harus menderita. "Kamu tidak berhak mengajukan syarat sekarang. Aku akan segera membunuhmu kalau kamu tidak memberitahuku." Tatapan mata Wilson sedingin es, penuh dengan niat membunuh saat menatap Kemal. Hati Kemal menjadi dingin, "Baiklah! Aku akan mengatakannya, aku akan …." Kemudian, Kemal pun mengungkapkan rute samping ke sarang Perompak Nagandri. "Aku bisa pergi sekarang, 'kan?" Kemal bertanya saat dia selesai berbicara. "Pergi? Membiarkanmu pergi, lalu kamu bisa membalas dendam padaku?" Wilson mengejek. Setelah mengatakan itu, dia memukul dada Kemal dengan tinjunya, membunuhnya. Selama pasang surut tahun-tahun terakhir ini, Wilson telah belajar memahami dunia. Dalam dunia bela diri, yang kuat memangsa yang lemah. Terkadang, bahkan jika kamu membiarkan seseorang hidup, mereka masih akan mengambil nyawamu. Oleh karena itu, Wilson tidak bisa berhati lembut saat menghadapi musuhnya. Saat dia melakukannya, orang yang akan mati adalah dia. Setelah itu, Wilson mulai mengeledah tubuh Kemal dan Riko. Kedua orang ini benar-benar miskin. Uang mereka total tidak mencapai lima puluh tael. Tetapi dia menemukan buku panduan bela diri di tubuh Kemal. 'Tebasan Petir Tunggal' adalah teknik pedang Tingkat Tidak Memenuhi Syarat. Meskipun tingkatannya tidak tinggi, itu cocok untuk Wilson. Wilson tidak memiliki metode serangan lain selain Tinju Naga Api. Kebetulan dia bisa belajar ilmu pedang. Wilson meletakkan buku panduan bela diri, uang, dan Bunga Lonceng Perak ke dalam Kuil Agung. Kemudian, dia keluar dari gua dan mengikuti arahan Kemal ke sarang Perompak Nagandri. Sarang Perompak Nagandri berada di puncak gunung yang berjarak lima belas kilometer. Puncak itu dikelilingi oleh tebing curam di tiga sisi, bahkan kera iblis akan kesulitan menyeberang. Hanya ada jalan sempit satu arah yang naik ke gunung. Wilson menghabiskan waktu hingga dua jam sebelum dia mendekati puncak. Dalam perjalanan ke sana, ada beberapa kali dia hampir bertemu dengan binatang iblis. Itu adalah perjalanan yang berbahaya. Binatang iblis sangatlah kuat dan kejam. Mereka dikategorikan menjadi sembilan level, dengan setiap level dibagi menjadi sembilan tingkatan. Adapun Seniman Bela Diri, setiap alam juga dibagi menjadi sembilan tingkatan, dimulai dari Alam Pendekar. Meskipun binatang iblis adalah tingkatan terendah dari level terendah, ia masih akan berada pada level yang sama dengan seorang ahli bela diri Alam Pendekar tingkat pertama. Dan Wilson jelas tidak mampu menghadapi makhluk seperti itu sekarang. Wilson sedang menunggu di sekitar. Dari apa yang dikatakan Kemal, Hendrio si kepala Keluarga Pangestu, akan memimpin para master Keluarga Pangestu untuk memusnahkan Perompak Nagandri hari ini. Tentu saja, Hendrio tidak sebaik itu dengan menghilangkan bahaya bagi orang-orang. Tujuannya adalah rampasan yang dirampok oleh Perompak Nagandri selama bertahun-tahun. Sesuai dugaan, lebih dari seratus siluet muncul di hutan, menuju sarang Perompak Nagandri dengan kecepatan tinggi. "Serangan musuh!" Teriakan keras terdengar dari puncak gunung. Yang kemudian diikuti suara pertarungan intens. "Ini saatnya." Wilson mulai bergerak. Dia melewati hutan gunung menggunakan Langkah Naga Ular. Dia dengan cepat tiba di ujung belakang sarang Perompak Nagandri. Ada rute tersembunyi yang memungkinkannya untuk naik ke puncak gunung. Itu adalah rute pelarian yang ditinggalkan Perompak Nagandri untuk diri mereka sendiri. Jika suatu hari mereka tidak bisa menghentikan serangan musuh, mereka bisa kabur lewat sana.
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
FINLINKER TECHNOLOGY LIMITED
69 ABERDEEN AVENUE CAMBRIDGE ENGLAND CB2 8DL
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta