Bab 579 Pria Paruh Baya
Aku tidak menjawab bibi perawat itu, hanya tersenyum simpul padanya sambil menggelengkan kepala. Dia sudah mengerti maksudku, baik mendengar raungan kucing atau tidak, lebih baik jangan berdebat dengan Danita.
Pagi hari aku dan bibi perawat itu sarapan di kantin rumah sakit, bahkan aku yang mentraktirnya. Padahal berpikir bahwa Deny akan datang pada siang hari, tidak sangka sudah pukul 12 lewat, masih saja tidak melihat sosoknya.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread