Bab 7 Pemborosan!
Setelah mendengar hal itu, Carlo perlahan-lahan membungkuk dan menatap Peter dengan tatapan meremehkan.
Kemudian, Carlo berbisik, "Memangnya kenapa kalau aku mengambilnya?"
"Kamu kira aku menginginkan bajumu itu? Hanya saja, ada pepatah yang mengatakan bahwa wanita bagaikan pakaian ...."
"Kalau aku memakai bajumu, kamu harusnya mengerti ... apa maksudku, 'kan?"
Selesai berbicara, Carlo langsung berdiri tegak. Dia takut Peter akan menamparnya lagi.
Tatapan Peter langsung menjadi dingin. Di dalam hatinya, dia sudah memberi hukuman mati bagi Carlo.
"Nyonya Besar, ini adalah hadiahku untuk Anda."
Carlo perlahan-lahan meletakkan hiasan giok berkualitas tinggi yang dia bawa ke hadapan Nyonya Besar Andrea.
Kemasannya sangat indah dan terlihat mewah.
Nyonya Besar Andrea sangat menyukainya.
"Terima kasih, Tuan Carlo!"
Nyonya Besar Andrea tertawa ringan dan merasa sangat puas.
Inilah perbedaannya!
"Haih, aku tidak mempermasalahkan Peter yang dulunya idiot."
"Tapi dia sudah pulih sekarang. Memangnya dia tidak membawa hadiah untuk Nyonya Besar?"
Carlo menggeleng, lalu sengaja bertanya.
"Kak Carlo, ini adalah hadiah yang diberikan si Idiot itu."
Kenneth mengangkat tangannya dan melambai-lambaikan pil berwarna cokelat di tangannya.
"Apa itu?"
Carlo mengambilnya, lalu bertanya sambil mengerutkan alis.
"Barang yang diberikan si Idiot. Dia bilang itu adalah obat yang bisa menyembuhkan segala penyakit sampai ke akarnya."
Kenneth terkekeh sambil mengejek.
Carlo awalnya tertegun, lalu dia pura-pura menciumnya. Di detik berikutnya, dia langsung membuang pil itu ke lantai dan menginjaknya.
Saat melihat itu, Peter langsung tersenyum sinis.
"Peter."
Abigail menggertakkan giginya sambil menekan ringan bahu Peter.
Peter berangsur-angsur merilekskan badannya dan tetap tenang.
"Nyonya Besar, itu bukanlah obat."
"Saya tidak tahu apakah pil itu benar-benar bisa menyembuhkan penyakit. Tapi bisa bahaya kalau Anda memakannya!"
Carlo menyeringai di dalam hati, tetapi malah tetap terlihat serius di permukaan.
"Ck! Jangan-jangan Peter ingin meracuni Nyonya Besar?"
"Keluarga Nillo juga mempunyai bisnis bahan obat. Kata-katanya pasti benar."
"Dasar anak tak tahu berterima kasih! Peter, kamu ingin mencelakai nenek?"
Kata-kata Carlo membuat orang-orang menuding Peter lagi.
"Pil itu hanya ada satu di dunia ini."
Peter menggeleng dan berkata sambil menatap semua orang.
"Apa maksudmu?"
Carlo tersenyum sinis dan bertanya sambil menatap Peter.
Peter menggeleng dan tidak ingin menjelaskan lebih banyak lagi.
"Abigail, kamu bahkan hampir putus hubungan dengan nenek demi merawat si Idiot ini dua tahun yang lalu!"
"Sekarang, orang tak tahu berterima kasih ini malah ingin mencelakai nenek. Apa niat kalian sebenarnya?"
Janet langsung melangkah maju dan menunjuk Abigail sambil memakinya.
"Aku ...."
Abigail tidak bisa berkata apa-apa.
Dia mana tahu dari mana Peter mendapatkan pil itu!
Abigail juga tidak menduga bahwa orang-orang malah semakin menargetinya setelah Peter sadar.
"Dia adalah orang idiot, wajar saja dia bertindak sembarangan. Tapi kenapa kamu juga ikut-ikutan?"
"Abigail, kamu sangat mengecewakanku!"
Nyonya Besar Andrea menatap Abigail dan mendengus.
Saat ini, Abigail dan Peter menjadi sasaran kritik semua orang lagi.
"Kalian tidak diterima di sini. Pergilah."
Janet melipat kedua tangannya di depan dada sambil berkata pada Abigail.
Tidak ada satu orang pun yang membela Abigail.
"Nek, jangan marah. Ini pasti hanyalah kesalahpahaman."
"Aku akan menjelaskannya pada Nenek setelah mencari tahu."
Abigail mendesah ringan, lalu perlahan-lahan mendorong Peter ke arah pintu keluar.
Dia tidak menyangka akan diusir dari pesta ulang tahun keluarganya sendiri ....
Tidak ada orang yang tahu betapa sedih dirinya saat ini.
Carlo awalnya ingin menahan Abigail, tetapi berubah pikiran setelah memikirkan rencananya kelak.
"Setelah si Idiot itu pergi, udara di dalam ruangan ini menjadi lebih segar."
Kenneth terkekeh sambil melontarkan komentar kocak.
Semua orang pun tertawa terbahak-bahak.
Bahkan Alisa juga ikut tertawa.
Dia tidak pernah menganggap Peter sebagai menantunya. Bagaimanapun juga, Peter masih belum menikahi Abigail.
Jadi, apa hubungannya dia dan Peter yang dipermalukan?
"Nyonya Besar, berhubung hari ini adalah hari ulang tahunmu, aku ingin mengatakan sesuatu."
Alisa menatap Nyonya Besar Andrea, lalu berdiri perlahan sambil berbicara.
"Katakanlah."
Nyonya Besar Andrea melambaikan tangannya.
"Berhubung Peter sudah pulih, aku rasa sudah saatnya dia meninggalkan kediaman Karmin."
"Dua tahun yang lalu, ada begitu banyak orang kaya di Kota Mandala yang ingin melamar Abigail."
"Tapi setelah kedatangan Peter, reputasi Abigail jadi rusak sehingga tidak ada yang datang melamar lagi."
"Sekarang, Peter sudah pulih. Keluarga Karmin sudah melakukan semua tanggung jawab kita. Aku tidak bisa membiarkannya menyusahkan Abigail lagi."
Setelah mendengar kata-kata Alisa, semua anggota keluarga Karmin dan bahkan keluarga-keluarga kaya lainnya juga mengangguk setuju.
Abigail sudah menjalankan tanggung jawabnya dengan menjaga Peter selama dua tahun lebih.
Saat ini, Peter sudah pulih. Tentu saja dia tidak bisa terus mengandalkan keluarga Karmin.
"Kata-katamu benar. Tapi reputasi Abigail memang sudah rusak."
"Sekarang, siapa di Kota Mandala yang masih bersedia menikahi Abigail?"
Nyonya Besar Andrea mengerutkan alisnya dan bergumam pelan.
Setelah mendengar kata-kata itu, para keluarga kaya Kota Mandala pun langsung tergerak hatinya.
Siapa bilang mereka tidak bersedia?
Abigail adalah wanita tercantik di seluruh Kota Mandala.
Apalagi, Peter masih belum pernah menyentuh Abigail dalam dua tahun terakhir.
Bahkan jika Peter pernah menyentuhnya, pasti tetap ada orang yang ingin menikahi Abigail!
"Nyonya Besar Andrea, izinkan aku untuk menjadi pasangan Abigail."
"Kalau Nyonya Besar setuju, aku akan langsung melamarnya!"
Tepat di saat ini, Carlo berkata sambil menangkupkan tangannya.
Nyonya Besar Andrea langsung senang setelah mendengarnya.
Keluarga Nillo adalah keluarga kaya baru di Kota Mandala dan mempunyai potensi yang tidak terbatas.
Jika keluarga Karmin bisa berbesan dengan keluarga Nillo, situasi keluarga Karmin akan berubah dan mereka bisa kembali menjadi keluarga kelas atas!
Nyonya Besar Andrea langsung menyetujuinya tanpa ragu.
"Presdir Joshua dari Kuncoro Farma datang untuk memberi selamat pada Nyonya Besar Andrea!"
Tepat di saat itu, penjaga di depan pintu tiba-tiba berteriak.
Semua orang yang ada di dalam ruangan pun tercengang.
Kuncoro Farma adalah perusahaan yang sangat besar di Kota Mandala!
Seluruh industri bahan obat di Kota Mandala dipimpin oleh Kuncoro Farma.
Bahkan keluarga Nillo juga tidak bisa dibandingkan dengan Kuncoro Farma jika hanya dinilai dari industri bahan obat.
Hal yang terpenting adalah keluarga Kuncoro adalah keluarga dokter dari generasi ke generasi. Mereka tidak hanya melakukan bisnis obat tetapi juga bisa mengobati penyakit.
Hal ini tidak sesederhana bisnis obat.
Segera, seorang pria paruh baya berjalan masuk ke dalam ruangan ditemani seorang tetua.
"Nyonya Besar Andrea, Kuncoro Farma menghadiahkan Pil Revitalisasi untuk Anda."
"Pil ini berfungsi untuk memperpanjang umur, menambah darah dan memperlambat penuaan."
Presdir Joshua melangkah maju dan memberikan sebuah kotak kecil sambil tersenyum.
"Terima kasih, Pak Joshua! Ayo silakan duduk!"
Nyonya Besar Andrea segera berdiri dan terlihat sangat senang.
Semua anggota keluarga Karmin langsung berdecak kagum. Hadiah dari Kuncoro Farma pasti sangat berharga!
"Aroma apa ini?"
Tiba-tiba, tetua di sisi Presdir Joshua bertanya sambil mengendus.
"Aroma apa?"
Semua orang pun tertegun.
"Tidak mungkin, aroma ini adalah ...."
"Ini adalah ...."
Setelah menganalisisnya secara teliti, mata tetua itu tiba-tiba melebar. Kemudian, dia mulai mencari di dalam ruangan.
Selanjutnya, tetua itu langsung mendorong Carlo dan berjongkok di atas lantai.
Kedua matanya membelalak dan dia menatap pil yang diinjak oleh Carlo.
"Ck!!!"
"Ini ... ini ...."
"Pemborosan! Ini benar-benar pemborosan!!!"