Bab 1 Mendadak Gembel

"Lho, Mas ini kenapa rumah saya disegel?" tanya Mario kebingungan ketika pulang ke rumahnya dan mendapati rumahnya digerendel dan dipasangi tulisan "DISITA" oleh pihak bank. Pria-pria bertubuh kekar memakai pakaian serba hitam melakukan penyitaan itu tanpa izinnya. Mario baru saja kembali dari tempat fitness setelah menyelesaikan satu sesi personal trainingnya bersama klien eksklusifnya. Dia pun bingung mendapati tiba-tiba rumahnya disita oleh pihak bank yang seingatnya, dia tidak pernah meminjam uang sebelumnya di bank tersebut. "Ini surat perintah eksekusi penyitaan oleh bank, Mas. Silakan dibaca. Mas, sudah nunggak kredit 6 bulan," ujar salah satu pria berpakaian hitam itu sambil menyerahkan sepucuk surat. Surat itu menyatakan bahwa Mario menjaminkan rumah senilai pinjaman 1 milyar sejak 2 tahun lalu. Hah! Kok dia malah tidak tau ya? Nama bank tempat penyalur pinjaman itu pun bukan termasuk bank nasional yang ternama, lebih mirip bank lintah darat. Mario menepuk jidatnya, mendadak kepalanya terasa pusing. "Lha Mas, barang-barang saya masih di dalam rumah. Apa tidak bisa saya ambil barang dulu, Mas?" tawar Mario dengan tampang memelas pada debt kolektor itu. "Maaf, gak bisa Mas. Oya, saya minta kunci mobil Pajero Sport punya Mas juga. Itu termasuk barang yang ikut dijaminkan ke bank," ujar debt kolektor itu lagi pada Mario. Rasanya tubuh Mario mendadak kehilangan tenaga, dia pun jatuh terduduk di lantai teras rumahnya. "Wah edan ini, Mas! Saya ditipu mantan istri saya. Saya tidak merasa tandatangan surat pinjaman apa pun," protes Mario dengan lemas. Debt kolektor itu pun tak sabar, dia tidak peduli dengan kemalangan yang dialami oleh Mario. "Bukan urusan saya, Mas. Cepetan serahin kunci Pajeronya sekarang!" seru pria berkepala plontos berbadan kekar itu dengan tidak ramah. Dengan terpaksa, Mario pun menyerahkan kunci mobil Pajero Sportnya ke tangan debt kolektor itu. "Sekarang saya mau gembok pagar rumah ini. Mas tolong keluar dari sini!" kata debt kolektor itu lagi mengusir Mario dari rumahnya sendiri. Mario mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya, pikirannya begitu kalut sekarang. Dia tidak siap dengan kemalangan yang datang bertubi-tubi pagi ini. Dengan langkah gontai, Mario meninggalkan teras rumah mewahnya dan melangkah ke depan pagar rumahnya. Dengan tatapan pedih, Mario menatap rumahnya untuk terakhir kalinya. Kini dia resmi menjadi tunawisma. Mendadak jadi gembel! Mario duduk di trotoar depan rumahnya. Dia masih bingung harus bagaimana sekarang ini. Tubuhnya pun lemas karena sedari pagi belum sempat sarapan. Dia hanya minum air mineral saja di tempat gym. Dua bulan yang lalu Mario resmi bercerai dengan istrinya, Rosita Mulya. Mereka sudah pisah rumah sejak 3 bulan yang lalu. Rosita Mulya sebelum menjadi istrinya adalah manager Mario. Mereka dulu pertama kali berkenalan ketika awal karir Mario menjadi celebrity fitness. Mario Chandra adalah seorang celebrity fitness yang naik daun sejak mengikuti ajang lomba body shape for men beberapa tahun lalu. Dia memenangkan juara pertama saat itu dan kebanjiran banyak tawaran pekerjaan sebagai model produk-produk kebugaran dan suplemen pembentuk otot. Di puncak karirnya, Mario menikahi managernya itu. Gadis cantik yang membuat Mario terpesona. Rosita mengurusi semua keperluannya saat menjadi model. Mario mengumpulkan pundi-pundi uang sepanjang karirnya yang menanjak dengan cepat bersama Rosita. Mario tidak pernah pusing mempersiapkan apa pun, dia hanya tahu beres saja. Belakangan ini, Rosita sudah tidak peduli lagi padanya. Pekerjaan Mario yang tadinya ramai job mulai berkurang. Iklan-iklan suplemen otot dan produk kebugaran yang sebelumnya dibintanginya pun sudah banyak yang discontinue. Kontrak iklan itu lepas satu per satu. Satu-satunya pekerjaan tetap yang masih dimiliki oleh Mario hanya personal trainer di tempat gym miliknya di tengah kota. Tempatnya memang hanya menyewa di salah satu Mal populer di tengah kota, tapi alat-alat fitness itu milik Mario sendiri. Ada beberapa klien setia yang dia latih secara privat di tempat gym miliknya itu. Setelah menenangkan dirinya, Mario pun memesan ojek online untuk kembali ke tempat gym miliknya. Dia butuh tempat untuk berpikir dengan tenang. Mario hanya membawa dompet, ponsel, dan handuk serta baju olahraga yang sudah kotor oleh keringat di dalam tas latihannya. Akhirnya Mario sampai di Mal PS, dia pun turun dari sepeda motor ojek online itu dan mengucapkan terima kasih ke abang ojek itu. Kemudian Mario berjalan menuju ke tempat gym miliknya di lantai 5, dia naik lift kesana. Ketika sampai di tempat gym miliknya, Mario terkejut bukan kepalang. Debt kolektor yang tadi menyita rumahnya sedang berada di tempat gym miliknya juga. Hatinya mencelos. Apa Rosita juga menjaminkan alat-alat fitness miliknya ke bank juga? Mampuslah ia! "Mas, kenapa kok disini lagi?" tanya Mario pada debt kolektor yang tadi menyerahkan surat penyitaan rumahnya. Pria berkepala plontos bertubuh kekar itu pun menjawab dengan datar. "Mau menyita barang-barang di sinilah, Mas. Masa mau fitness?" Mario pun melongo, ketakutannya terbukti. Dia pun berkata lagi, "Apa ada surat penyitaannya, Mas? Saya mau lihat." Pria itu pun menyerahkan sepucuk surat lagi kepada Mario. Kemudian dia pun mengusir customer gym yang masih menggunakan alat fitness dengan kasar. "Mas, tolong jangan kasar sama customer saya," sergah Mario cepat-cepat. Customer gym Mario pun buru-buru membereskan barang-barangnya lalu meninggalkan tempat gym itu dengan ekspresi kesal di wajahnya. "Sudah, nggak perlu banyak mulut kamu. Tempat ini juga mau saya tutup. Alat-alat gym ini mau saya angkut," seru debt kolektor itu dengan tidak ramah pada Mario. Mario pun dengan perasaan galau dan pikiran yang kacau keluar dari tempat gym yang tadinya miliknya. Para debt kolektor itu mengangkuti alat-alat fitness miliknya keluar dari tempat gym. Sekarang Mario sudah tidak punya apa-apa lagi, semua aset miliknya sudah disita oleh bank lintah darat. Harta benda yang dia kumpulkan sejak awal karirnya menguap tak bersisa dalam sehari. Mimpi apa dia semalam, batinnya. Dia mencari bangku di selasar Mal untuk duduk dan menenangkan pikirannya. Dia harus menghubungi mantan istrinya sekarang juga. Yang dilakukan Rosita sungguh keterlaluan! Tanpa menunda lagi, dia pun menelepon nomor Rosita dengan ponselnya. Setelah berkali-kali deringan, panggilannya pun dijawab. "Halo, Rosita. Ini Mario. Kamu sekarang di mana? Aku mau ketemu," ujar Mario dengan tak sabar. "Halo ... ohh, Mas Mario. Aku di kantor Bang Aldo sekarang. Oke, ke sini aja kutunggu, Mas," jawab Rosita dengan santai. Perasaan Mario pun bertambah kacau, Aldo yang dimaksud oleh Rosita adalah Rinaldo Situmorang, pengacara yang mengurus perceraiannya dengan Rosita. Kenapa Rosita ada di kantor pengacara itu? Perceraian mereka sudah selesai sejak dua bulan lalu.
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 Mendadak Gembel Bab 2 Si Ratu Tega Bab 3 Pulang Bab 4 Pengagum Pria Ganteng Bab 5 Hot Deals Bab 6 Jadi Samsak Lawan Tinju Bab 7 Sah Menjadi Suami Kontrak Bab 8 Malam Pertama Janda dan Duda Bab 9 Tak Mampu Menahan Hasrat Terus Bercinta Bab 10 Sungguh Istri Idaman appBab 11 Kembali Bertemu Mantan Istri Durhaka appBab 12 Kecanduan Bercinta Dengan Istri Kontraknya appBab 13 Senangnya Menjadi Pria Kesayangan Nyonya CEO appBab 14 Ipar Almarhum Suami yang Diam-diam Memendam Rasa appBab 15 Obsesi Gila Tuan William Jansen appBab 16 Tak Akan Pernah Mau Melepasmu, Sayang! appBab 17 Kedatangan Mister Miguel appBab 18 Bercinta Sambil Berdiri appBab 19 Lqtihan Bela Diri Sore appBab 20 Terbakar Gairah appBab 21 Wali Terima Raport Clara appBab 22 Cinta Diam-Diam Anak Sambung appBab 23 Grand Opening Tempat Fitness Baru appBab 24 Cemburu Karena Salah Paham appBab 25 Gejolak Rasa Gadis Remaja appBab 26 Ganteng Sih Tapi Melambhay appBab 27 Demen Nyosor Kalau Mabuk appBab 28 Siapa Si Om Itu, Clara? appBab 29 Lolos Penyisihan Man From Mars appBab 30 Dasar Lelaki Benalu! appBab 31 Kamu yang Main Di Atas, Nez! appBab 32 Puaskan Aku Malam Ini appBab 33 Hasrat Terlarang Clara appBab 34 Terpaksa Pulang Pagi appBab 35 Kill Me or Heal Me appBab 36 Sebelum Berangkat Ke Surabaya appBab 37 Meronta Sekuat Tenaga appBab 38 CEO Tampan Berkharisma appBab 39 Fans Baru Inez appBab 40 Ketika Harus Memilih appBab 41 Kangen Berat Sayang! appBab 42 Mengecup dan Dikecup appBab 43 Karma is Real appBab 44 Tak Mungkin Kembali appBab 45 Kamu Pemilik Hatoku appBab 46 Serangan Pembunuh Bayaran appBab 47 Kesedihan Inez appBab 48 Bukan Janda Kembang appBab 49 Pacaran yang Benar? appBab 50 Manjanya Mario appBab 51 Panas Beruap Di Bali appBab 52 Semifinal Man From Mars appBab 53 Serangan Predatir Wanita appBab 54 Dijenguk Mantan Istri appBab 55 Mana Mungkin Rujuk? appBab 56 Belajar Anatomi Pria Dewasa appBab 57 Aku Ingin Kamu, Nez! appBab 58 Mario Dalam Bahaya appBab 59 Sebuah Tembakan Berbahaya appBab 60 Istriku Sexy Sekali appBab 61 Hasrat Menggantung Di Bangkok appBab 62 Nez, Yuk Kita Lanjut! appBab 63 Waspada Modus Pebinor appBab 64 Fashionsjow Di Kolam Renang appBab 65 Istriku Tersayang Managerku appBab 66 Edward yang Agresif appBab 67 Tak Mungkin Mendua Hati appBab 68 Malam Final Man From Mars appBab 69 Kemenangan yang Manis appBab 70 Larut Dalam Gairah appBab 71 Pacar yang Hyper appBab 72 Meminang Clara appBab 73 Menerima Pria yang Tak Sempurna appBab 74 Bertemu Mertua Baru appBab 75 Sensasi Memabukkan Di Pagi Hari appBab 76 Perceraian yang Kedua appBab 77 Rencana Jahat Rosita appBab 78 Membalas Wanita Saingannya appBab 79 Dalang Penculikan Ditangkap appBab 80 Mendaftar Ajang Mister International appBab 81 Kebanjiran Job appBab 82 Acara Wedding Clara dan Max appBab 83 Panasnya Malam Pertama appBab 84 Berondong Keganjenan appBab 85 Takdir atau Kebetulan? appBab 86 Dia dan Dia Lagi! appBab 87 Berwisata Ke London appBab 88 Pencuri Cunta appBab 89 Membuat Kamu Puas appBab 90 Tak Sanggup Melawan Lagi appBab 91 Bidadari Jatuh Di Pelukanku appBab 92 Kehilangan Separuh Jiwaku appBab 93 Kekasih Badassku appBab 94 Pertemuan Terakhir Dengan Inez appBab 95 Bercinta Denganku Selalu Puas appBab 96 Takut Main Hati appBab 97 Talent Night Mister International appBab 98 Penampilan Istimewa Edward appBab 99 Morning Call yang Bikin Baper appBab 100 Semifinal Di Kolam Renang appBab 101 Filosofi Cinta appBab 102 Malam Final Mister International appBab 103 Kemenangan yang Sepadan dengan Pengorbanan appBab 104 Playing Vanilla Love appBab 105 Seorang Pria Harus Tegar appBab 106 Welcome To Amsterdam appBab 107 Keterkejutan Clara appBab 108 Kembalikan Aku Ke Mas Mario! appBab 109 Pagi yang Manis Di Amsterdam appBab 110 Titik Terang Perceraian Inez-Mario appBab 111 Dunia Baru Mario appBab 112 Selebriti Ternama Yang Naik Daun appBab 113 Pertunjukan Balet Di Stopera appBab 114 Menikmati Senja Di Venesia appBab 115 Pertandingan MMA Tahunan appBab 116 Ini Buat Kamu Nez! appBab 117 Busy Like in Hell appBab 118 Obsessed To A Woman appBab 119 Menghubungi Mario Dan Clara Diam-Diam appBab 120 Pesan yang Membawa Harapan appBab 121 Inez Mabuk appBab 122 Berlin Music Festival appBab 123 Kesempatan yang Diharapkan appBab 124 Jagain Jodoh Orang appBab 125 Perang Mulut Clara Dengan Edward appBab 126 Sebuah Kejutan Di Paris appBab 127 Kerja Keras Bagai Kuda appBab 128 Tawaran Bisnis yang Bagus appBab 129 Meeting yang Memalukan appBab 130 Hajar Bleh! appBab 131 Bukan Sembarang Bintang appBab 132 Serangan Pembunuh Bayaran appBab 133 Di Hadapan Malaikat Maut appBab 134 Memory Sebelum Berpisah appBab 135 Janji Setahun Lalu appBab 136 Baku Hantam Di Bawah Menara Eicel appBab 137 Hari Tenang Sesudah Badai appBab 138 Cinta Semanis Madu appBab 139 Dubai, Bulan Madu Kedua (THE END) app
Tambahkan ke Perpustakaan
Unduh Aplikasi
Joyread
Bab selanjutnya
Joyread
UNION READ LIMITED
Room 1607, Tower 3, Phase 1 Enterprise Square 9 Sheung Yuet Road Kowloon Bay Hong Kong
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta