Bab 8 Pengaruh Naga Emas
Setelah memastikan keadaan kota Ming Yin sudah aman dari segala macam bandit dan pendekar luar kota yang mencarinya, Zhou Shen mulai meninggalkan kota yang penuh kenangan baginya ini.
Zhou Shen mendengar dari beberapa pendekar yang berdatangan ke kota Ming Yin kalau ada Naga di desa Wu Han yang terletak tidak jauh dari kota Ming Yin.
"Aku harus ke sana untuk memastikan ada atau tidaknya naga yang disebutkan oleh pendekar asing ini. Mungkin saja hanya rumor, tapi lebih baik dipastikan saja."
Walikota Mao mengantarkan Zhou Shen hingga ke gerbang kota Ming Yin.
"Selamat jalan Pendekar Zhou! Semoga kamu menemukan apa yang hendak kamu capai ya!' kata walikota ini memberi semangat.
"Semoga ya, walikota Mao! Kalau sudah beres, aku akan kembali kok ke kota ini, jadi jangan khawatir ya!" kata Zhou shen memberi semangat juga kepada walikota Mao.
Bayangan Zhou Shen yang berjalan kaki dengan membawa Pedang Naga Emas perlahan-lahan menghilang dari pandangan walikota Mao.
*****
Zhou Shen merasakan kesenangan yang luar biasa dalam perjalanannya menuju desa Wu Han.
"Semoga tidak ada bahaya yang mengancam yang membuatku harus mengeluarkan Pedang Naga Emas! Pedang ini sangat berbahaya kalau diketahui pendekar dunia persilatan!" gumam Zhou Shen.
Pendekar Pedang Naga Emas ini juga telah memperingatkan walikota Mao agar tidak pernah memberitahukan siapa-siapa mengenai jati dirinya sekarang ini. Kalau ada pendekar asing yang datang ke kota Ming Yin, Zhou shen menyarankan untuk mendiamkannya saja tanpa memberitahukan apa-apa mengenai kepergiannya dari kota Ming Yin.
"Pendekar Zhou ..."
Tiba-tiba terdengar teriakan suara wanita dari arah belakangnya.
Xin Yin yang berlari mengejarnya tampak membawakan beberapa bekal untuknya.
"Semoga suka ya Pendekar Zhou ... aku buatkan khusus untukmu!' kata Xin Yin sambil memasang wajah manja dan genitnya untuk memikat hati Zhou Shen.
"Kamu ke sini sudah kasih tahu ibumu?" tanya Zhou shen.
"Ibu yang menyuruhku mengantarkan makanan ini kepada Pendekar Zhou! Ibu juga pesan, kalau Pendekar Zhou menginginkan yang lainnya, aku harus melayani Pendekar Zhou juga!" ujar Xin Yin polos.
Zhou Shen sebenarnya tertarik dengan Xin Yin yang wajahnya cukup cantik dengan tubuhnya yang berisi. Tentu saja dia ingin sekali menerima apa yang dimaksud oleh ibunya Xin Yin ini. tapi rasa segan terhadap walikota membuatnya membuang jauh-jauh pikiran seperti itu.
"Kenapa kamu menolak Zhou Shen?"
Tiba-tiba ada suara Naga Emas yang terdengar di pikirannya.
"Maksud kamu ini apa, Naga Emas?" tanya Zhou Shen.
"Gadis ini menawarkan dirinya kepadamu, kenapa kamu menolaknya?" ujar Naga Emas.
"Aku tidak ingin merusak masa depan gadis ini ... aku tidak mencintainya Naga Emas!" ujar Zhou Shen.
"Gadis ini juga tidak perlu cintamu ... dia hanya ingin menemanimu! Kenapa kamu tolak?"
"Sudah Naga Emas ... aku tidak mau dengar lagi!"
"Pendekar Zhou kenapa?" tanya Xin Yin sambil memegang tangan Zhou Shen.
Baru kali ini Zhou Shen disentuh perempuan, membuat darah mudanya bergejolak.
"Ayo ... tunggu apa lagi!" kata Naga Emas menyemangatinya.
Zhou Shen yang awalnya mempertimbangkan segalanya mulai terpengaruh oleh bujukan Naga Emas.
Tanpa menunggu lama, Zhou shen langsung menarik Xin Yin ke dalam dekapannya dan melumat habis bibir gadis ini.
Anehnya juga Xin Yin juga seakan menginginkan hal yang sama dengan membalas melumat bibir Zhou Shen juga.
Zhou Shen langsung membopong Xin Yin menuju ke pepohonan yang tertutup dari jalan dan mulai menanggalkan semua pakaian gadis ini.
Xin Yin juga melakukan hal yang sama, membuat Zhou Shen tambah berani menikmati tubuh mulus Xin Ying termasuk bukit kembarnya yang menantang.
Rintihan dan teriakan kecil Xin Yin menahan kenikmatan yang diberikan Zhou Shen saat pemuda ini memasuki diri Xin Yin, membuat Zhou Shen makin mempercepat gerakannya.
Tiba-tiba Zhou Shen tersadar saat melihat dirinya dan Xin Yin dalam posisi tanpa sehelai benagpun yang melekat di tubuh mereka.
"Apa yang telah kulakukan?' pikirnya.
"Kenapa berhenti Pendekar Zhou? Teruskan ...!' ujar Xin Yin dengan manjanya.
Tapi Zhou Shen yang merasa bersalah telah melakukan perbuatan terlarang ini, sudah tidak ingin melanjutkan permainannya dengan Xin Yin lagi.
Xin Yin yang tidak mengerti mengira Zhou Shen tidak suka kepadanya.
"Pendekar Zhou jahat!!!" serunya sambil mengabil pakaiannya dan berpakaian kembali kemudian pergi berlari kembali ke kota Ming Yin sambil menangis.
"Maafkan aku Xin Ying! Aku akan menjelaskan nanti ke ayahmu, dan aku berjanji akan menikahimu setelah urusanku selesai!" teriak Zhou shen yang entah didengar atau tidak oleh Xin Yin.
Zhou Shen baru sadar, betapa berbahayanya Naga Emas yang ada di dalam Pedang Naga Emas ini.
Pengaruh buruk selalu diberikan kepadanya, jauh dari dugaannya yang semula mengira Pedang Naga Emas ini akan membawanya ke dalam kehidupan yang lebih baik.
"Aku harus cepat menemukan rahasia Naga Emas ini, agar aku bisa melawannya kelak kalau dia tidak membutuhkan diriku lagi! Aku harus berhati-hati mulai sekarang terhadap pengaruh buruk Naga Emas ini!