Bab 9 Berbicara Dengan Pangeran Untuk Pertama Kali

Berpikir sampai di sini, Luolan pun membantunya bangun dengan satu tangan, lalu tangannya yang lain mengganti seprai dan perlak, lalu menyelimutinya dengan selimut baru. Setelah menyelesaikan semuanya, dia sudah begitu lelah hingga terengah-engah. Dia pun menggerutu sambil berkacak pinggang, "Kamu bisa mengucapkan terima kasih. Kenapa kamu sama sekali tidak bergerak? Apa kamu sungguh menjadi orang mati?" Mendengar leluconnya ini, Pangeran menelan ludah, lalu mengucapkan kata-kata yang membuat Luolan terkejut. "Kamu ... pergilah ...." Luolan menatapnya dengan terkejut, dia tidak marah karena Pangeran menyuruhnya pergi, melainkan sedikit bersemangat karena mendengar Pangeran bicara. Luolan langsung mendekati tempat tidur, lalu menatap Pangeran dengan penuh semangat. "Kamu bisa bicara? Bisakah kamu membuka matamu?" Pangeran masih menutup matanya rapat-rapat, juga sedikit memalingkan wajahnya. Tiba-tiba Luolan menyadari ini pasti karena harga diri Pangeran. Kelihatannya ucapannya sebelumnya memang sedikit berlebihan. Jadi, dia pun berpikir sejenak. Dia menatap Pangeran dengan peduli, lalu berbisik padanya, "Pangeran Yu, tak peduli seberapa parah penyakitmu sekarang dan berapa lama kamu bisa bertahan hidup, aku sudah menjadi istrimu. Namaku Shui Luolan, kamu bisa memanggilku Luolan atau Lan'er. Kelak aku yang akan menjagamu." Saat dia selesai bicara, tiba-tiba Pangeran mendengus dingin, lalu berkata dengan serak, "Apa orang yang akan segera mati sepertiku pantas memiliki istri? Langsung katakan saja, apa tujuanmu mendekatiku?" Pangeran bisa bicara begitu banyak? Dia masih meragukan tujuan Luolan dan bertanya apa tujuannya mendekatinya? Luolan sungguh ingin tertawa, lalu dia berkata dengan sedikit keras, "Kamu tahu dirimu akan segera meninggal, aku bisa punya tujuan apa? Apa yang bisa kamu berikan padaku? Biar aku beri tahu, ibumu, Selir Chang, memberikan seribu koin perak dan itu diambil oleh bibiku. Jadi, sekarang aku adalah istrimu, hanya itu saja." Luolan mendekatinya, tiba-tiba ingin melihat bagaimana wajah Pangeran saat dia membuka matanya. Meski sebagian wajahnya sudah membusuk, tapi melihat fitur wajahnya, seharusnya dia cukup tampan. Mungkin karena merasakan napas Luolan, tiba-tiba Pangeran pun membuka matanya dan melihat wajah gadis muda terpampang jelas di depannya. Gadis ini memiliki sepasang mata yang berkilau, jernih dan cerah, bagaikan bintang di malam hari. Wajahnya putih dan cantik, alis yang lembut, mata yang besar, hidung kecil, dan mulut mungil, semuanya sangat menonjol. Luolan juga melihat mata Pangeran saat dia membuka matanya. Tatapannya dingin, ada aura dingin di matanya, seperti es musim dingin, membuat orang merasa gentar. Namun, di balik aura dingin itu, ada sedikit perasaan tak berdaya dan kepahitan. Tatapan seperti ini membuat hatinya sakit, bukan sakit hati antara pria dan wanita, melainkan karena tidak tahan melihat pasien tersiksa seperti ini oleh penyakit. "Aku ...." Meski Luolan adalah orang yang sudah melakukan perjalanan waktu ribuan tahun, tapi saat berhadapan dengan Pangeran, dia juga sedikit tak bisa berkata-kata. Dia buru-buru memalingkan wajahnya dan menjauh dengan cepat. Kepala Pangeran bergerak, lalu dia berkata dengan suara dingin, "Pergilah ...." Mendengar ucapan ini, emosi Luolan naik dengan cepat. Namun, dia menggigit bibirnya dengan keras, lalu menghela napas dengan berat. Dia harus menahan emosinya, tidak boleh membuat perhitungan dengan orang yang sedang putus asa. Dia bisa memahami perasaannya sekarang, Pangeran Yu yang pernah begitu berkuasa pasti tidak mau orang lain melihatnya dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Karena itu, Luolan mengatur emosinya dan menenangkan dirinya, lalu berkata pelan sambil mengangkat bahunya. "Aku tidak bisa pergi, sekarang aku adalah istrimu. Hidup atau mati pun, aku adalah istrimu. Kalau kamu meninggal, aku harus dikubur bersamamu. Jadi, aku tidak boleh membiarkanmu meninggal." Pangeran tersenyum menghina, dia mendengus, "Kamu merasa aku masih bisa hidup?" "Tentu saja bisa," jawab Luolan. Luolan mendekatinya dengan percaya diri, lalu tertawa, "Demi aku, kamu harus hidup." Setelah berkata begitu, dia pun tersenyum penuh arti. Di kehidupan sebelumnya, dia adalah orang yang suka menantang masalah medis tingkat tinggi. Sekarang Pangeran lumpuh seperti ini, kalau dia bisa menyembuhkannya, berarti kemampuan medisnya naik satu tingkat lagi. Namun, tiba-tiba Pangeran berkata dengan dingin, "Pergilah kamu, biarkan aku mati ...." Tiba-tiba emosinya menjadi sedikit tidak terkendali. Luolan bisa merasakan, kalau bukan karena sekarang tubuhnya tidak bisa bergerak, dia pasti sudah melompat untuk mengusirnya. Namun, Pangeran tidak bisa bergerak. Jadi, Luolan hanya berdiri tidak jauh dari sana, sambil menatapnya dengan lembut, membiarkannya memakinya tanpa henti. Tiba-tiba Pangeran menoleh, lalu menatapnya dengan penuh harap. "Aku mohon biarkan aku mati, tusuk aku dengan pisau." Harapan ini sudah lama menumpuk di hatinya, tapi tidak ada orang yang bisa memenuhinya. Orang-orang itu hanya ingin menyiksanya seperti ini sampai mati.
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 Trasmigrasi ke Dinasti Kuno Bab 2 Memaksa Menikah Bab 3 Rela Menikah Dengan Pria Sekarat Bab 4 Datang ke Kediaman Pangeran Bab 5 Menjadi Tuan Putri Dalam Semalam Bab 6 Mengurus Pangeran Sendiri Bab 7 Membersihkan dan Mengobati Tubuh Pangeran Dengan Lembut Bab 8 Memberi Pelajaran Pada Pelayan Yang Arogan Bab 9 Berbicara Dengan Pangeran Untuk Pertama Kali Bab 10 Memberi Pelajaran Pada Pelayan yang Tidak Hormat Bab 11 Menunjukkan Statusnya Sebagai Tuan Putri Bab 12 Usir Aku Dengan Tanganmu, Jangan Hanya Bicara Saja appBab 13 Berniat Mengobati Penyakit Suami appBab 14 Merasakan Kelembutan Sang Istri appBab 15 Menggadaikan Batu Giok appBab 16 Selesai Menggadai appBab 17 Empat Pengawal Emas appBab 18 Kamu Sama Sekali Tidak Percaya? appBab 19 Berjaga di Depan Pintu appBab 20 Ternyata Ada Barang Asing! appBab 21 Berpura-pura appBab 22 Aku Gantikan Kamu Memedulikannya appBab 23 Justru Mereka yang Mau Aku Mati appBab 24 Tentu Saja Bisa appBab 25 Kenyataan yang Pahit appBab 26 Membayar Gaji Pelayan appBab 27 Memecat Para Pelayan appBab 28 Kedatangan Putra Mahkota appBab 29 Melepas Perban appBab 30 Tampan Sekali appBab 31 Bagaimana Bisa Membalas Kebaikan Wanita Ini? appBab 32 Mengancam Mau Kabur appBab 33 Bersumpah Menemani Seumur Hidup appBab 34 Tangannya Sudah Bisa Digerakkan appBab 35 Kelak Mereka Bisa Makan Bersama appBab 36 Pangeran Kelima yang Licik appBab 37 Takut Kebahagiaan Ini Terlalu Singkat appBab 38 Persiapan Operasi appBab 39 Hari Operasi appBab 40 Putra Mahkota Datang Mengganggu Lagi appBab 41 Mengusir Putra Mahkota appBab 42 Bisa Berdiri Setengah Tahun Lagi appBab 43 Rela Menahan Rasa Sakit Demi Tidak Membangunkan Istri appBab 44 Dana Bulanan Dari Istana Dihentikan appBab 45 Merisaukan Masalah Uang appBab 46 Anak Kecil Yang Mencari Tabib Untuk Ibunya appBab 47 Cinta Ibu Pada Anaknya appBab 48 Ada Reaksi Seksual, Berarti Itu Normal appBab 49 Berjuang Melawan Maut appBab 50 Menyembuhkan Wanita Yang Menderita Radang Usus Buntu appBab 51 Bagaimana Cara Bisa Menghasilkan Uang? appBab 52 Rencana Mau Membuka Klinik appBab 53 Batu Giok Dirampas Oleh Pejabat appBab 54 Ditindas Orang Karena Tidak Punya Kekuasaan appBab 55 Istri Pangeran Dihina Sebagai Pelayan appBab 56 Merebut Kembali Batu Gioknya appBab 57 Memberi Pelajaran Pada Pejabat Rakus appBab 58 Pembukaan Klinik Hui Chun appBab 59 Menerima Titah Kaisar appBab 60 Datang ke Istana Kaisar appBab 61 Keberanian Sang Putri Raja di Hadapan Kaisar appBab 62 Amarah Sang Kaisar dan Dua Tamparan Sang Putri appBab 63 Kesetiaan Sang Putra Mahkota dan Cinta yang Tak Tergantikan appBab 64 Tidak Ingin Kamu Menghilang appBab 65 Cinta yang Nyata, Bukan Sekadar Mimpi appBab 66 Harapan Baru di Klinik Sang Putri appBab 67 Sumpah Cinta dan Pasien Pertama appBab 68 Obat Ajaib Sang Tabib Wanita appBab 69 Hari Pertama yang Sibuk dan Janji di Balik Sepiring Ayam appBab 70 Cinta, Harapan, dan Janji dalam Heningnya Istana appBab 71 Penanganan Mendadak appBab 72 Tidak Bisa Terus Seperti Ini appBab 73 Percaya Sekali Ini Saja appBab 74 Xiao Zhi Menghilang appBab 75 Bukan Salahmu Sepenuhnya appBab 76 Kabar Tentang Xiao Zhi appBab 77 Menyerbu Masuk appBab 78 Membawa Mereka Pergi appBab 79 Segalanya bagi Dirinya appBab 80 Rasa Rendah Diri yang Kembali Muncul app
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
FINLINKER TECHNOLOGY LIMITED
69 ABERDEEN AVENUE CAMBRIDGE ENGLAND CB2 8DL
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta