Bab 30
Tata mendesah pelan. Tak bisa ia mungkiri, betapa penat pikirannya sekarang. Bahkan pejamnya pun semua hal yang tengah ia pikirkan, terus membayang.
“Mau sampai jam berapa melamun di sana, Ta?” tegur Jenni dengan cebikan sebal. Kendati demikian, di tangannya terdapat dua teh hangat juga beberapa potong bolu sebagai peneman. Wanita yang disapanya hanya menyeringai tipis.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread