Bab 4 Jadian

Aku sempat memutari toko ini cukup lama karena mencari boneka yang pas untuk diberikan karena aku tidak mau kalau yang kubelikan ternyata dia sudah punya. Disaat itulah aku ingat Hani pernah berkata padaku bahwa dia ingin boneka panda untuk melengkapi koleksi boneka hewannya (tau lah ya kartun tiga beruang). Aku menemukan banyak boneka panda dan hanya ada satu yang menarik perhatianku, panda dengan toga yang biasanya diberikan untuk orang-orang wisuda. Harganya juga tidak mahal dan tanpa memikir panjang aku akhirnya membeli boneka itu. Singkat cerita, aku sudah sampai di depan pintu apartemen Hani dan Hani membukakan pintu dengan tatapan kesal. "Kemana aja siii lama bangett, untung ngga ketiduran aku" ucap Hani. "Iya Han tadi aku sekalian ngambil duit di ATM dulu terus macet, yaudah aku lama jadinya" balasku. "Oalah yaudah deh, yaudah masukk itu udah aku siapin semuanya tinggal nonton kita." Ucap Hani. Setelah Hani kembali masuk aku cepat-cepat menyembunyikan boneka ini dan langsung masuk ke dalam apartemen Hani. Aku dan Hani pun menonton film horor yang ingin Hani tonton ini. Bagiku tidak terlalu seram sih, hanya banyak jumpscare nya saja. Namun bagi Hani film ini merupakan top tier dari film horor yang pernah dia tonton. Dan selama menonton pun, Hani juga sering membuang muka untuk tidak melihat jumpscare nya dan memeluk tanganku. Aku yang paham dengan kondisi ini pun langsung memposisikan tanganku dan membuatku menjadi merangkul Hani dan Hani menjadi bersandar di pundakku sepanjang perjalanan film ini. Di sela-sela sesi tonton film ini, Hani mengajak aku bicara. "Bay, tau ngga si? Masa aku dideketin sama anak teknik." ucap Hani. Aku yang pura-pura kaget pun hanya menjawab "loh, iyakah? Ganteng ngga orangnya? Tajir ngga nih?". Hani hanya tersenyum dan menjawab "ganteng, Bay. Tajir banget juga, tapi bukan tipe aku kalo orang-orang kaya dia tuh." ucap Hani. "Emang tipe kamu yang kaya gimana?" balasku. "Kepo bangett ihh" balas Hani sambil mencubit-cubit pipiku. Kemudian kami kembali memerhatikan film yang diputar di TV ini. Namun entah karena terlalu nyaman atau filmnya memang boring, aku mulai merasa mengantuk dan kulihat juga ternyata Hani juga sudah terlelap di rangkulanku dan aku akhirnya ikut tertidur sambil tetap merangkul Hani dan dibawah alam sadarnya dia pun memeluk tubuhku dengan erat, membuat tidurku menjadi lebih nyaman. Aku terbangun jam 5 sore, berarti kutaksir sudah kurang lebih 2 jam aku tertidur dipelukan Hani. Tak lama setelah aku bangun, Hani pun bangun dengan tatapan muka bantalnya dan menanyakanku sudah berapa lama dia tertidur. "Jam berapa ini, Bay? Aku tidurnya lama yah?" ucap Hani dengan tatapan muka bantalnya. "Jam 5, Han. Sama aku juga tidurnya pules banget tadi." balasku. Kami tetap di posisi ini sampai selama 5 menit sampai akhirnya aku berdiri beres-beres untuk pulang ke kosan karena nanti malam aku masih harus latihan futsal. Hani pun langsung bergegas untuk merapikan sofa yang kita gunakan untuk tidur tadi. Aku yang masih belum connect dengan dunia sepenuhnya (efek bangun tidur), hampir lupa kalau aku berniat untuk menembak Hani. Jadi aku menunggu Hani selesai beres-beres dan menyiapkan boneka yang sudah kubeli tadi. Tak lama setelah itu Hani pun menghampiriku dengan wajah keheranannya karena aku membawa boneka. "Bay, kamu beli boneka buat apa?" tanya Hani. Tanpa berpikir panjang aku langsung memberikan boneka itu kepada Hani dan diapun makin kebingungan. "Buat kamu, Han." Hani yang kaget hanya bisa terdiam sambil tersipu malu, kulihat mukanya sudah memerah. Di momen inilah, ku genggam tangannya dan berkata "Han, kamu mau nggak, kalo kita jadian?". Yes, aku tahu kalau perkataanku ini sangat tidak romantis, tapi aku saja bahkan tidak bisa berdiri dengan tegak karena tekanan ini membuat kakiku gemeteran. Namun, Hani tidak berkata sepatahpun tapi langsung memeluk badanku erat. Kami sempat berpelukan selama ±1 menit sebelum akhirnya Hani melepas pelukannya dan tersenyum melihatku. "Ini berarti jawabannya iya atau ngga, nih?" ucapku untuk memecahkan kesunyian. Hani tidak berkata apa-apa, hanya tersenyum melihatku. Tapi entah siapa yang memulai, kepala kita mulai berdekatan, dan bibir kami bersentuhan dan mulai berciuman. Sebelumnya Hani sempat pasif dan mendiamkan bibirnya sebelum akhirnya Hani berubah menjadi lebih aktif dan membalas ciumanku. Akupun berinisiatif menggendong Hani dan membawanya ke Sofa dan menurunkan Hani di sofa tersebut sebelum kami lanjut berciuman. "mmmhh.... Mmmhhhh... Ahhh bayy..." desah Hani di sela-sela ciuman kami. Akupun berinisiatif meremas pantatnya dan membuat Hani menjerit kecil sebelum dia juga mulai memegang kepalaku. Ciuman ini berlangsung selama ±5 menit dan aku yang merasa bosan berinisiatif untuk menaikkan kaus Hani namun Hani yang menyadari langsung melepaskan ciumannya dan menahan tanganku untuk menarik kausnya. "Jangan sejauh itu dulu ya, sayang.... Hhh... Hhhh... Aku belum siap buat lebih jauh dari ini." ucap Hani setengah mendesah, Akupun yang sebenarnya sudah kentang mengiyakannya dan kami lanjut berciuman. Entah berapa lama dan kami berhenti berciuman saat kulihat langit diluar sudah gelap. Aku melepas ciumannya dan saat ini, posisi kepalaku berada diatas payudara Hani dan Hani mengelus-elus rambutku. Sesaat kemudian aku mengangkat kepalaku mendekati kepala Hani. Hani hanya memegang kepalaku sambil kembali mengelus-elus kepalaku. "Hani sayang bayu. Ccupp... " ucap Hani sebelum dia mengecup manis keningku. Akupun membalas mencium kening dan bibirnya. "Bayu juga sayang Hani ccuppp... Ccupp... ." balasku. Setelah itu aku dan Hani berdiri dan kami membereskan keberantakan yang sudah kita buat setelah berciuman tadi dan aku, ditemani Hani, bergegas ke parkiran motor. Akupun menyalakan motorku dan sebelum keluar parkiran, aku menghampiri Hani sebentar untuk pamit. "Aku pamit dulu yah." ucapku. Hani hanya mengangguk dan membalas perkataanku. "Hati-hati di jalan ya, sayang." ucapnya. Setelah itu aku mengendarai motorku keluar parkiran dan menuju ke tempat latihan futsal. Nothing special happened here, setelah latihan selesai pun aku tidak langsung pulang namun aku mencari makan dengan teman-temanku dulu, tak lupa kukabari dulu Hani just in case dia menungguku pulang ke kosan. Aku baru sampai di kosan sekitar pukul 10 malam dan ketika aku masuk ke dalam kosan ini aku tidak membuka handphone ku dulu namun langsung beberes dan bebersih badan, dan setelah itu baru aku membuka handphone dan kulihat ada notifikasi chat dari Hani yang bertuliskan "Kalo udah sampe di kosan langsung istirahat yaaa, awas kalo begadang, inget besok kelas pagii, sama makasihh ya bonekanya, lucu bangett aku suka. Aku tidur duluan yaa, dadahh. Hani sayang Bayu". Aku sempat salting ketika membaca isi chat tersebut dan kemudian aku membalas chat Hani dulu sebelum tidur. Sebelum tidur juga, aku sempat melihat Hani mengganti foto profilnya dengan foto selfie dia dengan boneka yang kuberi, mengganti cover photo di akunnya menggunakan foto disaat aku masih membela tim Lokal di kotaku (entah dari mana dia mendapatkan itu) dan Bio di akunnya pun juga diganti dengan tulisan "Dirgantara."
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 Hani Bab 2 Masalah Di warteg Bab 3 Diajak Nonton Film Horor Bab 4 Jadian Bab 5 Ciuman Panas Bab 6 Hampir Baku Hantam Bab 7 Mandi Bareng Bab 8 Saling Memuaskan Bab 9 Bermain Truth Or Dare Bab 10 Makan Pecel Lele appBab 11 Hadiah Kemenangan Dari Hani appBab 12 Jatah Kemenangan appBab 13 Dipukul Bule Psikopat appBab 14 Hani Nakal Di Mobil appBab 15 Kerumahnya Hani appBab 16 Bermain Lempar Koin appBab 17 Jalan-Jalan Dengan Hani appBab 18 Nonton Bioskop appBab 19 Hani Pecah Perawan appBab 20 Ancaman Ummi Hani appBab 21 Bersama Ummi Hani appBab 22 Ngumpul Dengan Teman SMA appBab 23 Di Mobil Bersama Ummi appBab 24 Diantar Ke Stasiun appBab 25 Bermain Dikereta Bersama Hani appBab 26 Diganggu Pria Cabul appBab 27 Baru Nyampe Langsung Digenjot appBab 28 Kak Liya appBab 29 Berdamai Dengan Andre appBab 30 Hani Ketemu Kak Liya appBab 31 Olimpiade appBab 32 Kalah Olimpiade appBab 33 Makan Bareng Kak Liya appBab 34 Dapat Jatah Dari Kak Liya appBab 35 Diikuti Orang Misterius appBab 36 Hadiah Dari Hani appBab 37 Nginap di Apart Hani appBab 38 Hani Diculik!!! appBab 39 Nemenin Hani appBab 40 Mandi Bareng appBab 41 Seks Dikamar Mandi appBab 42 Jalan-jalan Dengan Bella appBab 43 Kasih Pelajaran Ke Derrick appBab 44 Sugar Mommy appBab 45 Bermain Di Ruko Ummi appBab 46 Pemotretan Bella appBab 47 Nenangin Bella appBab 48 Villa appBab 49 Jalan-jalan ke Dermaga appBab 50 Ke Pantai appBab 51 Seks Di Pantai appBab 52 Pulang appBab 53 Bella Lolos PTN appBab 54 Bella Di Perkosa Derrick appBab 55 Melihat Rekaman Bella di Perkosa appBab 56 Akibat Nonton Rekaman Bella appBab 57 Kondisi Bella appBab 58 Udah Lama Enggak appBab 59 Ayah Pulang appBab 60 Dicium Bella appBab 61 Pindahan appBab 62 Tetangga Baru appBab 63 Rumah Baru Suasana Baru (Bayu X Bella Sedarah) appBab 64 Main Nenen appBab 65 Ngobrol appBab 66 Makan Dengan Kak Liya appBab 67 Memuaskan Hasrat Kak Liya appBab 68 Dikirimin Pap appBab 69 Piknik Dengan Hani appBab 70 First Kiss appBab 71 Nyanyi appBab 72 Pengencrotan Hani dan Bayu appBab 73 Pocong appBab 74 Masih Pagi Dah Disepongin Bella appBab 75 Bella Ketagihan? appBab 76 Bella, Hani dan Kak Liya Berangkat appBab 77 Disepongin Mamah appBab 78 Digodain Ummi appBab 79 Mantap Ummii appBab 80 Stasiun appBab 81 Bayu Vs Rizky (Mantan Kak Liya) appBab 82 Satu Bulan Kemudian appBab 83 Bayu x Bella Sedarah appBab 84 Ketemuan Dengan Farhan appBab 85 Dipukul Orang Ga dikenal appBab 86 Jemput Hani appBab 87 Ciuman appBab 88 Aku Mau Putus!! appBab 89 Setelah Putus appBab 90 Minum Susu Mamah appBab 91 Tawaran Kak Liya appBab 92 Disepongin Sindy appBab 93 Satu bulan setelah putus appBab 94 Aku tunggu perjuangan kamu bay appBab 95 Sange Liat Dosen Ngentot appBab 96 Bayu Dan Sindy Ngewe appBab 97 Di ingetin makan sama mantan appBab 98 Video Pak Jarwo Dan Zahra Kesebar appBab 99 Logo Fakultas Andre appBab 100 Bayu Dijebak Rizky appBab 101 Ternyata Mereka Dalang Semua Ini appBab 102 Rumah Sakit appBab 103 Ternyata Bella Dan Andre Pacaran appBab 104 Video appBab 105 Ngikutin Hani Dan Farhan appBab 106 Sedan Merah Sedan Merah!!!!!!! appBab 107 Mampuss Lu Farhantek Farhan Pantek appBab 108 Rata Ama Trio Bar-bar Bro Wkwk appBab 109 Balikan Dan Setahun Kemudian Di Hari Graduation appBab 110 Surprise appBab 111 Bayu Full Senyum Dapat Banyak hadiah appBab 112 Hadiah Spesial Dari Hani appBab 113 Hadiah Ke-dua Dari Hani appBab 114 Mengejar Mimpi appBab 115 Camer Gokil!!! appBab 116 Ketemu Camer appBab 117 Main Ama Camer Broo!! appBab 118 Ronde dua Kentang appBab 119 Ketemu Sama Tanu Spesial Abi Hani appBab 120 Ancaman Rafael appBab 121 Berbincang appBab 122 Tahan Dulu Lagi Halangan appBab 123 Dapat E-MAIL appBab 124 Gol Terakhir appBab 125 Hani Nangis appBab 126 Kebandara appBab 127 Demi Cita-cita!! appBab 128 Inggris appBab 129 Gaji Pertama Bayu appBab 130 Bayu Kangen Rumah appBab 131 Surprise!!!!!!! appBab 132 Melepas Rindu appBab 133 Lulus Jadi Scouter appBab 134 Scandal Hani appBab 135 Gak Mungkin!!! appBab 136 HK NISA-LONTE appBab 137 Kerumah Hani appBab 138 Nenangin Hani appBab 139 Kronologi Scandal Hani appBab 140 Separah Itu appBab 141 Tawaran Club appBab 142 Ketemu Fans appBab 143 Emosi appBab 144 Karena Aku Sayang Kamu appBab 145 Tolong Ngertiin Aku Yahh appBab 146 Postingan Provokasi appBab 147 Psikiater appBab 148 Ketemu Mas Farhan appBab 149 Solusi Dari Mas Farhan appBab 150 Masalah Baru appBab 151 Yang Diincar Bukan Hani Tapi Aku appBab 152 Pindah Ke hotel appBab 153 Mimpi Buruk appBab 154 Keringat Pagi Nersama Bella appBab 155 Lupa Pakai Bh appBab 156 Kasus Hani Di Tutup? appBab 157 Ketemuan Dengan Sofi appBab 158 Kamar Empat ratus Duapuluh appBab 159 Tersangka appBab 160 Rafael? appBab 161 Ternyata Bukan appBab 162 Dapat Info Krusial appBab 163 Makan Malam Bersama appBab 164 Udah Lama Gak Ngeliat Tubuh Hani appBab 165 Isapan manja Hani appBab 166 Spycam appBab 167 Kamu Tega Arya appBab 168 Ternyata Pelakunya Ada Dideket Hani appBab 169 Balasan Perlakuan Arya appBab 170 Semoga Hani Ga Tau Kejadian Ini appBab 171 Makan Bersama appBab 172 It's Okay appBab 173 BANGSAT!!! appBab 174 Kecolongan Lagi appBab 175 Rela menjadi Impostor appBab 176 Bay Aku Sayang Kamu appBab 177 Tolong Sampein Permintaan Maaf Gue appBab 178 Maaf Putra Anda Tidak Terselamatkan appBab 179 Sadar appBab 180 Ciuman Pengantar Tidur appBab 181 Ada Apa Ini!? appBab 182 Kita Dalam Masalah Besar! appBab 183 POV ADI appBab 184 Pov Adi Dua appBab 185 Bayu Sang Psikopat appBab 186 Dalang Dibalik Semua Ini appBab 187 Menuju Markas Derrick appBab 188 Halo, Rick, it's been a long time, isn't it? appBab 189 Bay Mending Gue Mati Daripada Harus Tanggungjawab appBab 190 Derrick Si Banci appBab 191 Mati Lu Bay!!! appBab 192 Good Bye appBab 193 Baca Aja Intinya Seru!!! appBab 194 Masuk Perangkap appBab 195 Skakmat appBab 196 Untung Ada Hani appBab 197 Hukuman Yang Setimpal appBab 198 Cuphhh! appBab 199 Uhh Nikmatnya Memek Hani appBab 200 Keluar Di Dalam appBab 201 Kebahagiaan appBab 202 Kebahagiaan dua appBab 203 Tamat app
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
FINLINKER TECHNOLOGY LIMITED
69 ABERDEEN AVENUE CAMBRIDGE ENGLAND CB2 8DL
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta