Bab 18 Nonton Bioskop
Seusai bermain di Arcade, Hani mengajakku ke bioskop untuk menonton film yang sedang ada dan yang menurut kita berdua akan menarik. Kami memutuskan untuk menonton film kartun yang sedia dalam waktu dekat, dan kami memilih untuk duduk dibagian tengah namun agak kepojok. "Kamu mau beli cemilan dulu, nggak?" Tanyaku. "Aduh aku nyisain uang buat nanti makan abis nonton, sayang. Kamu aja kalo mau beli" balas Hani. Aku yang tidak enak kalau hanya membeli minuman dan popcorn untukku sendiri kemudian mengajak Hani ke stand penjual cemilan. "Udah kamu mau beli apa? Aku yang bayarin" tanyaku kepada Hani. Hani yang kebingungan pun bertanya kepadaku. "Ih beneran ini kamu bayarin?" tanya Hani. "Iyaa sayangg, kamu mau yang manaa??" balasku kembali menanyakan Hani. Hani tersenyum manis dan memesan duluan. "Okedehh, kalo gitu aku mau Ice Chocolate sama Popcorn asin yang large ya, mba. Sama mineral satu buat dia soalnya dia gaboleh minum yang aneh-aneh" ucap Hani meledekku karena aku baru saja terkena penyakit lambung. "Hih ngeledek, yaudah gajadi dibayarin nih" ucapku mengancam Hani, namun Hani tidak menghiraukannya. "Ih yaudah nanti aku bilangin ke security nya ada yang nggak mau bayar, hayo pilih mana" balas Hani dan membuatku dan Penjaga kasir tertawa. "Ahh ke counter, iya deh iya" balasku dan memberikan uangnya kepada kasir.
Seusai kami membeli cemilan, kami langsung menuju ke studio kami dan menuju ke tempat duduk kami. Dari jumlah orang yang kulihat di studio ini, sepertinya ini merupakan film yang cukup childish karena kulihat kebanyakan studio ini diisi oleh ayah dan ibu beserta anak-anaknya. Aku yang melihat situasi pun menyampaikan candaan kepada Hani. "Sayang, liat deh. Ini isinya ayah-ibu-anak semua, ini emang kitanya yang terlalu bocah atau filmnya emang film bocah banget deh?" candaku. Hani pun melihat sekitar dan kemudian tertawa. "Ehh iya dongg, kayaknya emang filmnya kaya film keluarga gitu, ya? Berarti kita kalah nih harusnya kita bawa anak juga" balas canda Hani. "Iya nih, kita kecepetan yah hahaha" candaku kembali. "Iyaa, makanya cepetan nikahin aku, nanti pas punya anak kita nonton begini lagi" ucap Hani membalas candaanku.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread