Chapter 35 Alasan Merasa Hancur

Aku seorang diri di rumah. Setelah permintaan maafku semalam pada ibu, sikap ibu mulai sedikit melunak. Dia tak lagi mengabaikan aku, walau sikapnya belum seramah biasanya. Dia masih terlihat murung, tapi setidaknya dia tidak menghindariku lagi. Jika aku mengajaknya bicara, ibu masih menanggapi. Dia juga masih mau menyiapkan sarapan untukku di pagi hari. Ibu pergi bekerja seperti biasa, berulang kali memastikan aku tidak akan pergi ke mana-mana dan hanya diam di rumah hari ini. Aku memutuskan untuk menurutinya karena tak ingin membuat ibu kecewa dan marah lagi. Aku juga tidak berangkat ke sekolah karena ibu bilang aku sudah resmi dikeluarkan. Aku tahu peraturan di sekolahku sangat ketat, tapi aku tidak menyangka mereka akan setega ini padaku. Mengeluarkanku begitu saja tanpa memberiku kesempatan untuk menjelaskan apa pun. Setelah putus sekolah seperti ini, mau jadi apa aku di masa depan? Sepertinya benar yang ibu katakan, kehamilanku ini membuat hidupku hancur berantakan.