Chapter 89 Pengakuan Ibu
Pemakaman Kak Irie berlangsung dengan sangat khidmat. Banyak orang yang menghadirinya dan mengalirkan air mata melepas kepergiannya. Semasa hidupnya, Kak Irie merupakan orang yang sangat baik dan berhati mulia sehingga bukan sesuatu yang aneh jika banyak orang yang begitu merasa kehilangan atas kepergiannya.
Tak hentinya air mata ini mengalir, aku tidak pernah menyangka Kak Irie akan pergi meninggalkanku secepat ini padahal begitu banyak rencana masa depan yang sudah kami susun bersama. Tak mungkin kulupakan perbincangan kami di rooftop rumah sakit, di mana Kak Irie terus melontarkan permintaan maaf padaku dan menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa memberikan keturunan untukku. Kami sudah sepakat akan mengadopsi anak untuk meramaikan rumah kami yang sepi, tapi siapa sangka begini jadinya. Rencana masa depan itu hanya tinggal rencana, Kak Irie begitu tega meninggalkanku secepat ini.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread