Bab 92 Hanya Malam Ini
Zul duduk di depan komputernya dengan pelantang terpasang di telinga. Satu kakinya bertumpu di kaki yang lain dengan berkas-berkas di tangan. Sesekali, dia bersenandung sambil mengangguk-anggukkan kepala mengikuti irama musik. Tangannya kadang membubuhkan tanda tangan dan menuliskan catatan pada kertas.
Ponselnya bergetar. Dia berusaha mengabaikan, tapi ponsel itu sangat keras kepala. Dia lirik sekilas tampilan layarnya. Nama manajer kafe terpampang di sana.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread