Bab 3 Aku Ingin

Aku terus menggesekkan kedua gunungku di dada Mas Arya. Kebetulan banget tadi basah kena soda. Aku jadi punya alasan buat mandi bareng dengannya. “Mas, kok tumben banget pulang cepat. Kamu tahu ya, kalau aku kangen banget sama kamu. Aku ingin mala mini kamu puasin aku ya, Mas. Pokoknya kamu nggak boleh tidur sebelum aku pu—as,” godaku berkata merayu dan menggodanya. Tapi, seketika aku mundur dan melepaskan pelukan dan gesekan—ku tadi di dadanya. “Ka—ka—kamu?” ucapku gelagapan dan menelan ludahku saat melihat orang yang berada dihadapanku ternyata bukan Mas Arya. Bukan suamiku. Dia tersenyum menarik sudut bibirnya, lalu mata liarnya menatapku dengan perasaan yang tak kumengerti. Seolah membuat desiran dan tatapannya siap menerkam—ku. Laki—laki itu meletakan paper bag yang dibawanya. Apa yang baru saja kamu lakukan, Nay. Bodoh sekali. Pantas saja dia diam saat dipelukmu. Wajahku putihku pucat. Malu dan segera berbalik badan sebelum dia berkata apapun. Aku menyari tatapannya padaku, gaun tidur berwarna putih, menerawang, menampilkan lekuk tubuhku, seolah aku benar—benar telanjang dihadapannya. “Alex, nama—ku, Alex. Sahabat Arya!” Alex menarik tanganku. Mencegahku untuk pergi. “Ah, uhm, iya, maaf aku nggak tahu. Aku pikir tadi Mas Arya,” ucapku benar—benar malu, bisa—bisanya aku bersikap seperti jalang murahan tadi, mengesekan kedua gunung-ku disana. “Arya bilang, pulang telat. Kami akan merayakan ulang tahun—ku. Kau tahu kan hari ini aku ulang tahun?” suara baritone, tegas dan terasa sekali kata—kata Alex seolah memberikan penekanan. Aku benar—benar nggak berani meliriknya. Aku takut dan juga malu. Aku takut kalau Alex menyadari kehadiran—ku tadi siang dikantornya saat dia sedang melakukan pergumalan yang sangat aku inginkan itu. “I—iya, Mas Arya memang bilang mau pulang telat, tapi dia tidak bilang kalau akan ada tamu yang datang ke rumah,” aku berkata masih memunggunginya. Meski itu nggak mengubah apapun, apalagi baju tidur menarawang yang aku pakai itu diatas lutut. Deg! Aku lagi—lagi dikejutkan dengan tangan Alex yang tiba—tiba menarik pinggang dan mendekapku ke dalam pelukannya, “Aku suka gesekan—mu tadi, Nay. Sangat besar, padat dan kencang, sepertinya kamu sudah siap untuk menyambutku. Apa ini hadiah ulang tahun untuk—ku, Nay?” hembusan nafas berbau asap rokok itu berbisik di telingaku. Aku gemetaran dan ingin sekali berontak, tapi tangan liar Alex tiba—tiba sudah memutari pentilku yang seketika itu ikut meruncing saat tangan Alex memutarnya perlahan. “Ah—Lex, ahh!” lengkuhanku. Aku mengigit bibirku dan mencoba waras. Menghempaskan tangan liar Alex yang sedang bermain dipentil—ku. Tanpa berbalik melihat wajah Alex, aku berlari ke kamar dan mengganti bajuku. Hemm … kucing lucu dan manis. Aku nggak sabar untuk mencicipi—mu malam ini. Bersabarlah Nay, malam ini kamu akan menjadi hadiah spesial untuk—ku. “Mas, kamu kok nggak bilang kalau mau ada teman kamu datang ke rumah?” saat telpon terangkat oleh Mas Arya aku langsung memberondonginya dengan pertanyaan. “Ahh ummpp ahh—ku lupa, maaf sayang,” aku menautkan kedua keningku. Rasanya ada yang salah dengan jawaban yang diberikan oleh Mas Arya, tapi apa ya? “Maass, kamu lagi ngapain?” aku beneran penasaran karena suara Mas Arya seakan menghilang. “Ump ahh maaf, Nay, aku lupa memberitahu-mu. Kamu masak lebihan nggak? Kalau nggak aku transfer ke kamu, tolong pesankan beberapa makanan untuk Alex. Dia nggak ada pantangan makan apapun. Kira-kira dua jaman lagi aku pulang!” ucapnya, lalu begitu saja telpon terputus. “Halo, Mas … Mas Arya!” aku menghentakkan kakiku di lantai saking kesalnya dan melihat teman atau sahabat atau apalah itu pokoknya sekutu—nya Mas Arya mungkin. Aku melihatnya sudah duduk santai di sofa sambil menonton saluran yang sempat aku tonton tadi. Saluran dengan film dewasa. Aku belum sempat menggantinya tadi, dan Alex menaikan kakinya di meja seolah itu rumahnya sendiri. Hihh, nyebelin banget sih Mas Arya. Dia lagi ngapain sih? Suaranya tadi kok aneh. Meski kesal karena dia tamunya Mas Arya aku pun menghampiri, apalagi beneran habis telpon terputus Mas Arya mentransferkan aku uang yang nominalnya woow banget buat aku. Lima puluh juta untuk makan malam, memangnya orang itu makan apa sampai harus mengeluarkan uang sebanyak itu. “Aku sudah pesan makanan, aku yakin, Arya pasti lupa dan belum memesankan makanannya kan?” tebak Alex saat langkah kakiku mendekatinya. Aku memang berniat bertanya makanan apa yang dia inginkan. Aku hanya menatapnya. “Lalu, kalau dia tanya, bilang saja semua pesanan makanan kamu yang pesan ok. Uangnya kamu simpan untuk ke salon mempercantik diri,” Alex tanpa diduga mengucapkan perkataan yang membuat aku melonggo. Entah dari mana dia bisa menebaknya, atau memang ada hubungan yang tidak aku ketahui dari mereka. Aku pun baru tahu kalau Mas Arya punya sahabat kaya, tapi songong. Dan benar saja seperti perhitungan bel rumahku berbunyi lagi. Aku berbalik dan menghampiri pintu. Mataku mengkrejab berkali—kali, tidak sangka makanan yang dipesannya banyak. “I—ini semuanya?” aku masih melonggo. “Iya, ini pesanan atas nama Mbak Nayara kan?” aku ingin sekali memaki suamiku, dengan seenakny Alex tahu namaku, sebelum aku memperkenalkan diri. “Makasih Mas, bisa bantu bawa masuk semua,” suara Alex mendadak berada dibelakangku. Aku saja nggak mendengar langkah kakinya mendekat. “Sudah semuanya Mas, ini tip buat kamu!” aku masih saja melonggo, Alex tanpa ragu memberikan uang lemberan merah lima lembar kepada pengantar makanan tadi, persis seperti sultan yang lagi ngasih saweran. “Yuk masuk,” ucapnya lagi, aku mengkrejap kembali. Kaget saat Alex dengan bebas melingkarkan tangannya di pinggangku. “Maaf Mas Alex, tapi di rumah sedang nggak ada Mas Arya. Mas tunggu saja sampai Mas Arya pulang. Aku akan tunggu Mas Arya di kamar.” Aku nggak mau menimbulkan kesalahfahaman kalau Mas Arya nanti melihatku dengan sahabatnya. “Ck, ck, ck, begitu saja dipikirkan. Kamu nggak usah khawatir Nay, Arya pasti ngerti lagian aku nggak ngapa—ngapain kok sama kamu. Atau jangan—jangan kamu berharap aku ngapa—ngapain kamu seperti yang tadi siang kamu lihat.” Dadaku seperti ditusuk ribuan pedang. Aku nggak nyangka kalau Alex memang menyadari kedatanganku. “Apa maksud—mu, Mas? Aku nggak mengerti,” aku terpaksa pura—pura bersikap tenang saat Alex memberikan tekanan padaku. “Oya, benarkah? Beneran kamu nggak ngerti? Bukannya kamu sangat menyukai batang besar—ku ini saat sedang memompa sekretaris seksi—ku itu, hah?” sekali lagi aku merasa di tampar. Aku benar-benar nggak sangka kalau Alex akan mengatakan hal itu untuk menerkan—ku. Aku membuang nafasku kasar. Tidak seharusnya tadi aku memancing perdebatan ini dengan Alex. “Maaf Mas, aku akan tunggu Mas Arya di kamar. Silahkan Mas, nikmati makan malamnya sendiri,” ucapku baru saja akan melangkah pergi. Tapi, blash. Lagi—lagi aku kaget, Alex sudah berhasil menangkap tubuhku dan membawaku duduk di sofa dan ada di pangkuannya. “Temani aku nonton, makan, lalu turuti apapun yang aku mau dan kita menunggu suami—mu sampai pulang. Atau apa yang kau lihat tadi siang di kantor—ku, aku tidak akan sungkan mengatakannya pada suamimu. Aku ingin tahu bagaimana perasaannya saat dia tahu kalau istrinya sedang mengintipku bercinta sambil menelan ludahnya di balik pintu!” Nafasku seperti tercekik dan jantungku seakan berhenti berdetak. Bagaimana aku mempertanggung jawabkan sikap bodoh-ku tadi siang. Aku pasti malu dan merasa buruk sekali dimata suamiku. Bodoh sekali kamu, Nay. Tak terasa butiran beningku sudah membasahi pipi. Aku merasa seperti wanita rendah dan hina. Meski pun kenyataan yang sedang aku alami ini hanya karena aku ingin sekali mendapatkan perhatian dan kasih sayang lagi seperti dulu dari Mas Arya. “Aku mohon, jangan beritahu apapun dengan Mas Arya, Mas Alex. Aku nggak mau sikap—ku yang tadi siang malah ngelukai dan membuat citra istri baik—ku lenyap. Aku mohon Mas, jangan bilang apapun soal tadi siang!” Mungkin terdengar memberikan pembelaaan dan air mata buaya. Tapi, sungguh secuil pun aku nggak pernah berharap kejadian tadi siang terjadi denganku. “Kau benar—benar mencintainya seperti ini, hah?” tangan Alex lembut menghapus butiran bening di pipiku. “Iya Mas, aku sangat mencintainya. Sebagai istri. Sudah kewajiban—ku menjaga nama baik suamiku,” entah kenapa senyuman sinis Alex membuatku tidak tenang. “Baiklah, aku akan tutup mulut. Tapi, apapun yang kuinginkan kau harus menurut, bagaimana?” dalam ragu aku menyelami mata Alex yang tak bisa kutebak sedang merencanakan apa dia padaku. “Ta—pi, Mas.” “Sssttt. Diam, aku ingin mencium dan menikmati pentilmu tadi. Kamu tidak boleh protes, oke?” perlahan tengkuk—ku ditarik lebih dekat padanya. Alex menghujaniku dengan kecupan di kening, kedua mata dan bibir. Alex menatapku sambil tersenyum dan mengarahkan rahangku ke dekatnya, “Saat aku mencium—mu, buka mulut—mu, biarkan lidahku masuk kesana,” aku merinding. Tubuhku meremang. Aku nggak pernah membayangka n akan berciuman dengan sahabat suamiku sendiri karena ulahku yang mengintipnya sedang bercinta ….
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 Desahan Bab 2 Kesepian Bab 3 Aku Ingin Bab 4 Gairah Nakal Bab 5 Sisi Lain Bab 6 Murahan Bab 7 Permainan Gila Bab 8 Sendiri Bab 9 Pengakuan appBab 10 Aku Datang Bulan appBab 11 Tubuhmu Candu appBab 12 Surga Dunia appBab 13 Bayi Besar appBab 14 Menjadi Selingkuhan appBab 15 Mama Sri appBab 16 DIa Calon Istriku appBab 17 Kepergok Mama appBab 18 Alex Tofak Memaksaku appBab 19 Iatri Boneka appBab 20 Kencan Pertama appBab 21 Misi appBab 22 Perang Batin appBab 23 Terkutuk appBab 24 Kehangatan Hati appBab 25 Bukan Pertama appBab 26 Kelakuan Buruk appBab 27 Model appBab 28 Kucing Betina appBab 29 Terkena Jebakan appBab 30 Bersamamu appBab 31 Aldo Dan Bondan appBab 32 Aku Lelakimu appBab 33 Biarkan Aku appBab 34 Awal Baru appBab 35 Dukungan appBab 36 Jangan Pergi appBab 37 Bini Sahabat appBab 38 Tendangan Maut appBab 39 Aku Bebas appBab 40 Malaikat appBab 41 Belahan Jiwaku appBab 42 DIa Hamil Anakku appBab 43 Kalah Satu Langkah appBab 44 Janda Hot appBab 45 Istriku Tersayang appBab 46 Tak Bisa Dicegah appBab 47 Bermain Bersama appBab 48 Bertemu Keluarga Alex appBab 49 Keluarga Bobrok appBab 50 Nicholas Wijaya appBab 51 Aku Juga Hamil appBab 52 Gugurkan Saja appBab 53 Aku Bahagia appBab 54 Boneka Keluarga Wijaya appBab 55 Terselamatkan appBab 56 Obati Lukaku appBab 57 Berhutang Penjelasan appBab 58 Keguguran appBab 59 Aku Gak Mau Diperiksa appBab 60 Mama Egois appBab 61 Mas Ngambek appBab 62 Saling Percaya appBab 63 Kisah Alex appBab 64 Masa Kelam appBab 65 Mode On Cemburu appBab 66 Kejujuran appBab 67 Ini Anakmu appBab 68 Tapi, Bukan Aku appBab 69 Kabar Buruk appBab 70 Suamiku Hanya Untukku appBab 71 Pinjamkan Istrimu appBab 72 Jangan Alasan appBab 73 Cerewet Dan Berisik appBab 74 Mas Arya Berubah appBab 75 Dani Cemburu appBab 76 Yunna appBab 77 Kau Mengambil Hatiku appBab 78 Yang Pertama appBab 79 Tak Rela appBab 80 Memberikan Keringanan appBab 81 Kepergian Dian appBab 82 Tak Ada Rahasia appBab 83 Semua Yang Pertama appBab 84 Ingin Protes appBab 85 Hari Berkabung appBab 86 Kembali Di Bully appBab 87 Bertemu Yunna appBab 88 Nenek Sihir appBab 89 Mencari Keributan appBab 90 Tidurlah Sayang appBab 91 Trik Farah appBab 92 Lahar Meleduk appBab 93 Aku Menyerah appBab 94 Melabeli Yunna appBab 95 Mogok appBab 96 Biologi appBab 97 Permainan Gila Alex dan Nico appBab 98 Bedah Anatomi appBab 99 Gol Pertama appBab 100 Ambar Menyerah appBab 101 Nada Pulang appBab 102 Lebih Kejam Dari Ibu Tiri appBab 103 Suami Bar-bar appBab 104 Tak Bisa Diselamatkan appBab 105 Nada Minta Maaf appBab 106 Mas Arya Move On appBab 107 Sinar Baru appBab 108 Wanita Gila appBab 109 Kejutan appBab 110 Terbongkar appBab 111 Selamat Tinggal appBab 112 Welcome To The Hell appBab 113 Sisterhood appBab 114 Maafkan Aku appBab 115 Berdamai appBab 116 Err appBab 117 Tarik Ulur appBab 118 Tiga B appBab 119 Jaminan appBab 120 Pemakaman appBab 121 Berdebar appBab 122 Ketahuan appBab 123 Berakhir Tragis appBab 124 Berbeda appBab 125 Mencuri Hati appBab 126 Aku Bertanggung Jawab appBab 127 Seratus Juta appBab 128 Copet Lagi appBab 129 Gelora appBab 130 Tabrakan Bibir appBab 131 Kamu Milikku appBab 132 Kamu Dimana appBab 133 Pantang Mundur appBab 134 Kenikmatan Sesaat appBab 135 Kita Menikah appBab 136 Pengalaman Pertama appBab 137 Satu Ronde appBab 138 Kenapaa Dia appBab 139 Serangan appBab 140 Aku Mau Lagi appBab 141 Nikmatnya Kamu appBab 142 Maafkan Aku appBab 143 Dikerjai appBab 144 Mencicipinya appBab 145 Di Semprot appBab 146 Jadikan Yang Kedua appBab 147 Tergoda appBab 148 Pacar Gelap appBab 149 Kejutan appBab 150 Menjadi Tumbal appBab 151 Tidak appBab 152 Tidak Menolak appBab 153 Mau Minum Susu appBab 154 Aku Kangen appBab 155 Minta Jatah Susu appBab 156 Mati Kutu appBab 157 Sarapan Bersama appBab 158 Keracunan appBab 159 Lamunan Gila appBab 160 Menemani Belanja appBab 161 Hilang appBab 162 Pengakuan appBab 163 Bernapas Lagi appBab 164 Monster Pengigit appBab 165 Bimbang appBab 166 Kenyataan Pahit appBab 167 Perang Dingin appBab 168 Bercinta appBab 169 Masa Lalu appBab 170 Bubur Ayam appBab 171 Makam Ambar appBab 172 Wanita Lain appBab 173 Kita Akhiri appBab 174 Tak Sadarkan Diri appBab 175 Sadar Kembali appBab 176 Tidak Akan Memaksa appBab 177 Aku Ingin Pulang appBab 178 Permintaan Gila appBab 179 Suasana Baru appBab 180 Hari Sendiri appBab 181 Kesal appBab 182 Pergi appBab 183 Menguras Energi appBab 184 Lepaskan Dia appBab 185 Tidak Bisa Melepaskannya appBab 186 Berusaha Menerima appBab 187 Aku Sudah Bercerai appBab 188 Cangkang Baru appBab 189 Meeting appBab 190 Aku Sudah Punya Pacar appBab 191 Salahkah Aku appBab 192 Rahasia appBab 193 Tangan Dingin appBab 194 Aku Akan Menceraikannya appBab 195 Curang appBab 196 Pemilik Hati appBab 197 Setuju appBab 198 Berubah appBab 199 Pamer appBab 200 Calon Bini appBab 201 Bakal appBab 202 Bertemu Azka appBab 203 Seken Premium appBab 204 PDKT appBab 205 Panggilan Sayang appBab 206 Alex VS Arya appBab 207 Sudah Resmi appBab 208 Diambil Alih appBab 209 Tidak Sabar appBab 210 Belah Duren appBab 211 Kesebelasan appBab 212 Overprotektif appBab 213 Cendol Duren appBab 214 Tahan appBab 215 Istri Kesayangan appBab 216 Borong Baju appBab 217 Menghilang appBab 218 Ribut appBab 219 Menyebalkan appBab 220 Sakit Perut appBab 221 Kembali Pulang appBab 222 Bawa Dia appBab 223 Jatah appBab 224 Penyergapan appBab 225 Dimana Dia? appBab 226 Duniaku appBab 227 Bertemu Orang Gila appBab 228 Kesukaanku appBab 229 Ingin Pulang appBab 230 Tolong Bunuh Aku appBab 231 Nikmati Saja appBab 232 Dia Bukan Miranda appBab 233 Istriku appBab 234 Tak Bisa Menahan appBab 235 Mengatur Siasat appBab 236 Diberikan Izin appBab 237 Turut Serta appBab 238 Malam Hari appBab 239 Kalah Tetak appBab 240 Grace Penasaran appBab 241 Akhirnya Bebas appBab 242 Aku Pingin appBab 243 Melepaskan Kepergianmu appBab 244 Andreas Cemburu appBab 245 Tidak Bermimpi Buruk appBab 246 Merasa Bersalah appBab 247 Aku Akan Menghitung nya appBab 248 Ikutan Gila appBab 249 Tidak Punya Pilihan appBab 250 Kesurupan appBab 251 Perubahan appBab 252 Minta Tolong appBab 253 Kelemahan Amara appBab 254 Permintaanmu Aku Kabulkan appBab 255 Selesaikan Urusanmu appBab 256 Buat Perjanjian appBab 257 Sarang Penyamun appBab 258 Nekat appBab 259 Tersangka Utama appBab 260 Obssessed appBab 261 Serangga Nakal appBab 262 Bukan Miliknya appBab 263 Segara Sadar appBab 264 Muka Tembok appBab 265 Tak Akan Menyerah appBab 266 Obati Lukamu appBab 267 Menebus Dosa appBab 268 Minta Bantuan appBab 269 Izin Resmi appBab 270 Menyatakan Perang appBab 271 Tarik appBab 272 Adu Balap appBab 273 Datang Tanpa Diundang appBab 274 Berbagi Hati appBab 275 Tetap Tidak Rela appBab 276 Spekulasi appBab 277 Keceplosan appBab 278 Terungkap appBab 279 Mara Bimbang appBab 280 Aku Hanya Mencintaimu appBab 281 Keputusan Berat appBab 282 Jangan Menyesal appBab 283 Seperti Gulali appBab 284 Laki-laki Bodoh appBab 285 Jalan Pintas appBab 286 Tekad Andreas appBab 287 Kasihan Kamu appBab 288 Bebaskan Aku appBab 289 Tak Akan Beri Kamu appBab 290 Kita Pergi Saja appBab 291 Perhatian Andreas appBab 292 Istirahat Saja appBab 293 Maafkan Aku appBab 294 Makin Panas appBab 295 Raja Iblis appBab 296 Maafkan Papa appBab 297 Salah Orang appBab 298 Putri Kesayangan appBab 299 Moment Berharga appBab 300 Harus Dipenuhi appBab 301 Mengambil Keputusan appBab 302 Jangan Libatkan Aku appBab 303 Perpisahan Sementara appBab 304 Penebus Dosa appBab 305 Belum Mau Mati appBab 306 Kesendirian appBab 307 Jiwa appBab 308 Janji Reno appBab 309 Pertemuan Terakhir app
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
FINLINKER TECHNOLOGY LIMITED
69 ABERDEEN AVENUE CAMBRIDGE ENGLAND CB2 8DL
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta